Sistem Dokter Genius

Sistem Dokter Genius

Bab 1 Sistem Dokter Genius

Siapa yang tidak mengenal Xiao Chen?

Seluruh dunia di tahun 21.000 seharusnya tahu apa terobosan yang dia berikan pada ilmu bidang kedokteran. Sebuah sistem yang dia buat telah mengguncang dunia.

Sistem Dokter Genius!

Nama yang diberikan sangat mendominasi karena memang sesuai dengan deskripsi dari mesin yang dia ciptakan.

Mesin itu berukuran sebesar bola tenis. Tapi yang lebih luar biasa lagi, mesin itu bisa mengecil dan membesar sesuai keinginan pemilik. Bahkan Xiao Chen bisa membuat mesin itu nampak transparan agar tidak mudah dicuri oleh orang lain.

Sistem Dokter Genius dapat menyimpan berbagai macam barang dan di dalam ruang sistem ada tanah membentang sejauh ratusan ribu hektar.

Di dalam sana ada ruang dimensi lain. Tentunya pembentukan ruang dan dimensi didalam tempat yang lebih kecil sudah di temukan sebelumnya di dunia modern.

Xiao Chen telah menyimpan banyak sekali barang peralatan kedokteran di dalam sistem tersebut.

Selain itu fungsi utama dari sistem adalah mendeteksi penyakit dan memberikan resep pengobatan yang dibutuhkan. Tinggal menghubungkan sebuah tali kecil pada sistem ke pergelangan tangan pasien maka mesin akan mendeteksi penyakit apa saja yang ada dalam tubuh pasien.

Yang lebih hebat lagi mesin tersebut bisa menentukan makanan apa yang boleh dimakan dan tidak. Bisa mendeteksi umur, usia tulang, usia kulit, dan semua keadaan organ dalam tubuh.

Xiao Chen menjadi pusat perhatian seluruh dunia akan penemuannya yang hebat. Dokter Ilmuwan muda itu mendapat banyak sekali penghargaan atas penemuannya yang dapat mengubah dunia.

Sayangnya Sistem ini memiliki 2 kelemahan yaitu tidak bisa menghentikan kematian dan menghidupkan orang yang mati. Tapi Dunia telah cukup puas dengan salah satu fungsi sistem yang bisa memperlambat penuaan.

Hidup tiap orang bisa lebih panjang hingga ribuan tahun karena sistem ini.

Seorang pria dewasa berusia 30 tahun ini memiliki wajah yang pucat dengan kantong mata hitam seperti panda. Tidak hanya itu, rambutnya yang panjang di biarkan tumbuh hingga sebahu.

Di sekitarnya banyak alat-alat yang berguna untuk penelitian seperti tabung reaksi, pipet tetes, microskop dan alat lainnya. Di ruangan serba putih itu terdapat jejeran tanaman-tanaman aneh hasil penelitian.

"Dokter Chen, Bagaimana dengan penelitian obat dengan kode B-32-XX, apa sudah ditemukan solusinya?" tanya seorang dokter ilmuwan dengan jenggot putih di sisi dokter Chen.

Dokter Chen menoleh pada pria tua berjenggot putih disebelahnya. "Sepertinya itu ada masalah karena bahan aktif yang dimasukkan terakhir kali, coba diganti dengan bahan aktif yang lebih lembut agar prosesnya bisa berhasil."

Pak tua berjenggot putih itu pun tercerahkan, dia langsung mengucapkan rasa terima kasih pada dokter Chen dan langsung pergi ke ruangannya untuk melakukan penelitian ulang.

"Dokter Chen, anda kelihatan lemah. Bagaimana jika istirahat dulu?" Seorang pria yang juga memakai jas dokter menepuk pundaknya perlahan.

Dokter Chen melepaskan kacamatanya dan duduk beristirahat di sebuah sofa lembut. Dokter Yang memberikan secangkir kopi yang langsung di seruput habis oleh dokter Chen.

"Dokter Chen, bukannya anda akan menerima nobel besok? Kenapa tampilan anda masih terlihat seperti ini?

"Besok adalah hari yang penting. Sebaiknya penelitian yang anda lakukan hari ini cukup sampai di sini." Dokter Chen memejamkan mata sekejap.

Tiba-tiba dia berteriak keras. "Ahhhh!!! Kenapa aku harus memilih sebagai Ilmuwan? Bukankah bagus hanya menjadi dokter umum saja? Semua hari-hari yang ku lalui bagai neraka," sesal dr Chen.

Dokter Yang saat itu menyemangati dokter Chen agar dia tidak putus asa. "Jangan berkata seperti itu dokter, berkat obat-obatan yang anda racik, anda sudah menyelamatkan jutaan orang. Bagaimana hal itu bisa di bandingkan dengan dokter umum?"

Dokter Chen melihat Dokter Yang dan memeluknya. "Syukurlah kau ada di sini sebagai sahabatku. Kalau tidak mungkin aku akan gila."

"Suatu kehormatan bagi saya bisa menjadi sahabat dr Chen,"ucap Dokter Yang.

Dokter Yang adalah sahabat sekaligus asisten kepercayaan dari dokter Chen. Mereka telah bersama bertahun-tahun melakukan berbagai macam penelitian.

"Baiklah aku akan pulang duluan. Kalau kau mau pulang tolong kunci pintunya!"

"Baik, dokter Chen."

Hari itu Xiao Chen memutuskan untuk menata penampilannya agar menjadi lebih tampan. Dia pergi ke salon untuk mencukur jenggot dan memendekkan rambutnya yang panjang.

Penampilannya yang seperti orang tua itu kini telah membaik. Kantong matanya pun telah hilang karena treatment yang dia lakukan di salon kecantikan.

Menjelang sore hari dia membuka praktek dokter umum yang melayani rakyat dengan gratis. Kliniknya itu dia buat untuk rakyat miskin yang tidak mampu membayar biaya dokter yang cukup mahal.

Antrian panjang sudah menunggunya. Para pasien pun heran melihat dokter Chen semakin tampan.

"Wah, dokter Chen, dokter sudah potong jenggot ya?"

"Begini dong dokter, lebih ganteng loh."

"Ya ampun gak nyangka ya dokter Chen setampan ini."

Dokter Chen menangani pasien dengan lemah lembut. Mungkin ada sekitar 100 pasien yang datang saat itu tapi hal itu tidak menyurutkan keinginan dokter Chen untuk menyembuhkan mereka.

Setelah semua pasien pulang, dokter Chen pun kembali ke rumah. Dokter Chen adalah pria yang hidup sebatang kara. Dia tidak memiliki keluarga, karena orang tuanya telah meninggal saat kecelakaan 10 tahun yang lalu.

Dokter Chen bersyukur karena telah mengenal seorang dokter umum yang mau mengangkatnya sebagai anak.

Tiba-tiba saat dokter Chen tengah bersantai seseorang mengetuk pintu kediaman dokter Chen.

Ternyata wanita itu adalah seorang perawat, yang biasanya mengantar makanan kepada dokter Chen, karena dia menyukainya.

"Dokter Chen, anda belum makan malam kan? Ini aku membawakan sesuatu untuk anda makan." ucap gadis yang masih memakai baju perawat itu.

Dokter Chen mengucapkan terima kasih banyak kepada perawat itu karena telah membawakannya makanan.

Tiba-tiba saja pintu diketuk untuk kedua kalinya oleh orang lain. Saat dokter Chen membuka pintu ternyata dia adalah seorang gadis tetangga yang biasanya sering menyapa dokter Chen.

Dia juga membawakan dokter Chen makanan. Dokter Chen tak kuasa untuk menolaknya sehingga dia mengajak wanita itu untuk masuk ke dalam rumah dan makan bersama.

Saat dokter Chen akan menyuapi makanan ke dalam mulutnya tiba-tiba pintu diketuk kembali oleh seseorang.

Ternyata, orang itu adalah pemilik salon, tempat dia melakukan perawatan. Dia datang kesana membawa makan malam untuk dokter Chen juga.

Dokter Chen melihat tumpukan makanan di depannya itu dan dia tidak mampu memakan sebanyak itu.

Tak cukup sampai di situ, ada sekitar 3 orang wanita lagi yang mengetuk pintu dokter Chen untuk memberikan makan malam padanya.

Ke tujuh wanita itu saling pandang dengan sinis karena mereka tahu, bahwa masing-masing dari mereka menyukai orang yang sama.

Dokter Chen berinisiatif untuk mengambil sedikit-sedikit dari 7 bekal yang dibawa oleh wanita-wanita yang ada di depannya.

Dia menyerahkan kembali sisanya untuk dimakan wanita tersebut bersama-sama.

Semua wanita bisa menempel pada dokter Chen karena dia terlalu ramah dan tidak memberi batasan yang jelas pada mereka.

Terpopuler

Comments

Nurul Hikmah

Nurul Hikmah

awal yang bagus

2023-11-24

0

Rasya

Rasya

semangat thorr
/Good/

2023-11-21

0

Jimmy Avolution

Jimmy Avolution

hadir

2023-11-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!