Bab 15 Hampir di Rampok

Obat Pembalik Usia menjadi terkenal dalam waktu singkat. Demi keamanannya Xiao Chen memutuskan untuk menyembunyikan diri di dalam kediaman Xiao.

Setelah obat itu diminum oleh Pejabat Zhang dan melihat hasil. Banyak orang berkerumun di sekitar Xiao Chen untuk membeli obat tersebut. Tapi Xiao Chen menolak dengan sebuah alasan.

"Maaf tapi aku tidak memiliki obat itu lagi. Obat itu adalah milik guruku. Dia meminta untuk menjualnya dengan cepat karena ada kebutuhan mendesak. Itu adalah satu-satunya harta yang kami punya," ucap Xiao Chen.

Mendengar itu Pejabat Zhang sangat senang karena obat yang berada di tangannya pasti akan memiliki harga yang melambung tinggi di pasar gelap.

Xiao Chen kemudian kehilangan sebagian besar kerumunan dan hanya ada beberapa orang yang ingin diperiksa olehnya. Hari itu Xiao Chen mendapatkan 20 pasien.

Kakek dan Cucu tadi Xiao Chen beri beberapa keping emas sebagai ucapan terima kasih. Kakek itu yang kini lebih cocok dipanggil paman juga sangat berterima kasih atas semua pemberian Xiao Chen.

Xiao Chen memperoleh uang dalam jumlah banyak tentu saja dia akan jadi sasaran kejahatan. Beberapa perampok sudah bersiap-siap untuk menangkap Xiao Chen dan mengambil uangnya.

Pengunjung sudah sepi dan Xiao Chen pun mengemaskan mejanya untuk pulang. Saat perjalanan pulang dia langsung disergap oleh beberapa orang perampok yang menutupi wajah mereka dengan kain hitam.

Tiga orang tersebut juga memiliki kultivasi pemula peringkat emas tingkat 3. Hal ini membuat Xiao Chen memutar otaknya agar bisa menang.

Dia menyiapkan racun yang berguna untuk membutakan mata lawan di tangan kirinya. Satu perampok menyerang Xiao Chen. Dia maju ke depan dan akan memukul Xiao Chen tapi bocah itu segera memiringkan tubuhnya dan perampok terjatuh di samping Xiao Chen.

Melihat Xiao Chen juga lumayan hebat dalam bertarung perampok yang kedua mengeluarkan pisau dari pinggangnya. Dia berlari ke arah Xiao Chen dan mengarahkan pisau tersebut ke pinggang Xiao Chen.

Reflek bocah 14 tahun itu sangat baik sehingga dia segera mundur ke belakang tapi sayangnya di belakang perampok pertama sudah menunggu dengan pisau. Xiao Chen memutar tubuhnya ke arah kiri dan berguling.

Dia segera bangkit dan melihat perampok ketiga membawa rantai dengan bola besi berduri di ujungnya. Dia memutar rantai sambil menyeringai.

"Serahkan uang dan obat-obatan yang tersisa. Kalau tidak kau akan mati di bawah senjata kamu ini!" perintah perampok yang ketiga.

Xiao Chen dengan posisi siap tempur melirik ke tiga perampok itu satu persatu. "Dasar kalian pencuri busuk. Enyah dari hadapanku sebelum kalian akan menyesal," gertak Xiao Chen pada ketiga perampok itu.

Mereka tertawa terbahak-bahak. "Seorang pemula peringkat emas tingkat 1 sepertimu tidak akan bisa melawan kami yang 2 tingkat di atas."

Perampok pertama segera menyerang Xiao Chen. Bocah remaja itu tidak menghindar tapi menghadapinya. Dia menangkis pukulan dari perampok pertama dan memberikan pukulan berat di ulu hati pria itu hingga dia terlempar sejauh beberapa meter dan menghantam tembok.

Perampok pertama merasakan sakit luar biasa di ulu hatinya seolah dia akan mati. Napasnya sangat sesak hingga akhirnya dia pun pingsan.

Xiao Chen bisa menang melawan orang yang berada 2 tingkat di atasnya dengan mudah. Hal itu membuat perampok pertama dan kedua lebih mempersiapkan diri dan tidak menganggap remeh lawan di depannya.

Agar mereka tidak kecolongan lagi 2 orang perampok ini menghadapi Xiao Chen bersamaan. Perampok ketiga mengarahkan rantainya pada Xiao Chen sementara perampok kedua menusuk pisaunya pada tubuh Xiao Chen.

Dengan reflek, dia memutar tubuhnya di udara untuk menghindari kedua senjata itu. Senjata rantai berada tepat di atas tubuhnya dan pisau tajam berada di tubuhnya.

Xiao Chen menjauh dari mereka setelah melompat. "Anak muda, kau cukup tangguh juga."

Perampok yang memegang pisah menebas ke arah kaki Xiao Chen sementara itu perampok dengan rantai bola besi mengarahkan senjatanya ke wajah Xiao Chen.

Xiao Chen dengan cepat melompat dan menunduk agar terhindar dari kedua senjata yang cukup mematikan itu. Tapi kali ini Xiao Chen tidak hanya bertahan. Dia mengarahkan kakinya memukul telinga Perampok ketiga dan menebarkan racun yang tadi dia pegang di tangan kiri pada perampok kedua.

Mereka semua jatuh ke tanah karena kesakitan. Perampok ketiga langsung pingsan dengan telinga mengeluarkan darah tanda bahwa gendang telinganya pecah.

Sementara itu perampok kedua yang tak tahan sakit di matanya juga ikut pingsan. Xiao Chen tidak mau menyia-nyiakan kesempatan. Dia merogoh kocek setiap perampok dan menemukan 300 keping emas. Xiao Chen menyimpannya untuk diri sendiri.

Xiao Chen tanpa sengaja menjatuhkan sebuah papan nama kecil dari kantong uang milik perampok ketiga. Dan tulisan di atas sana adalah Pejabat Zhang.

"Wah, wah lihat ini Xiao Chen, dia benar-benar serakah. Dia memerintahkan orang-orang untuk menjadi perampok dan mengambil kembali uangnya," ucap Dewa Han yang saat itu bergelantungan di udara dengan dikelilingi jendela sistem.

Xiao Chen geram. Dia meremas papan nama itu hingga hancur berantakan. "Pejabat Zhang, beraninya dia melakukan ini padaku setelah aku memberikan obat yang luar biasa itu padanya. Lihat saja aku akan mengambil kembali obat-obatan milikku dan menghabiskan seluruh hartanya."

"Aku akan berpura-pura tidak tahu tentang hal ini," ucap Xiao Chen.

Pemula Emas tingkat 2!

Tiba-tiba saja Xiao Chen merasakan lonjakan energi di tubuhnya. Dia telah naik 1 peringkat dengan mudah.

"Guru Han, lihat aku naik peringkat," ucap Xiao Chen senang. Guru Han hanya mengangguk dan memuji dalam hati.

"Dasar monster, cepat sekali naik peringkat! Memang pantas disebut sebagai Dantian terbaik di dunia. Dantian tanpa warna yang bisa menyerap energi langit dan bumi dengan optimal. Selain itu Xiao Chen juga bisa menggunakan jurus apa saja dan tidak terbatas."

Xiao Chen kembali ke gubuk kecilnya. Sejak Bibi Li cacat tidak ada lagi orang yang mengantarkan makanan untuknya. Agar terhindar dari curiga orang-orang Xiao Chen pergi ke dapur untuk meminta makanan.

Tapi memang dasar orang-orang itu sangat kejam. Mereka tidak hanya tidak memberi makanan, mereka juga melempari Xiao Chen dengan sayuran busuk dan daging busuk yang di penuhi oleh ulat. Mereka menyuruh Xiao Chen untuk memasak sendiri makanannya karena tidak ada lagi yang akan mengantarkan makanan untuknya.

Xiao Chen yang terlihat pucat dan semakin kurus itu di mata mereka hanya mendapat cercaan dan hinaan dari pelayan dapur. Mereka mengusir putra resmi kediaman Xiao dan membuat bocah itu sedemikian rupa.

Tidak ada yang memihak Xiao Chen, dia tidak punya keluarga, dia selalu dihina dan dimaki, dia tidak bisa makan. Keluarga Xiao begitu kejam. Xiao Chen pasti akan memberikan balas dendam yang lebih menyakitkan lagi untuk mereka.

...----------------...

Terpopuler

Comments

Nurul Hikmah

Nurul Hikmah

lanjut bos tetap semangat ya bos/CoolGuy/

2023-11-25

0

Jimmy Avolution

Jimmy Avolution

Josss

2023-11-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!