Tubun yang kecil, kurus dan kusam. Selain itu bajunya berbau pesing karena anak-anak lain kencing di tubuhnya.
Saat dia memutar untuk melihat sekitar. Kamar itu ternyata sangat kumuh. Di sebelah kanan pintu keluar ada lemari kayu yang engselnya telah patah.
Dia melihat di dalam ada beberapa baju bersih yang jumlahnya bisa di hitung dengan jari. Ada pula 2 pasang sepatu yang lusuh dan salah satu pasang ada bagian yang bolong.
Xiao Chen memutuskan untuk memikirkan masalah ini nanti. Dia benar-benar tidak tahan dengan bau tubuhnya. Dia harus menemukan tempat untuk mandi, tapi dia tidak tau apa pun tentang wilayah ini.
Dia memutuskan mengambil sebuah kain bersih dan pakaian di dalam lemari lalu memindahkannya ke dalam ember yang ada di pojok ruangan.
Dia keluar dari kamar untuk mencari sumur atau kamar mandi dengan membawa ember tersebut. Sayang sekali dia tidak menemukan sumur tapi jika dia terus maju maka akan ada hutan di depannya.
Dia tidak punya penerangan untuk masuk hutan terpaksa dia kembali ke kamarnya. "Andaikan ada Sistem Dokter Genius ku di sini! Semua pasti akan berjalan lancar!"
Jika ingin mengaktifkan sistem! Katakan 'aktifkan sistem' diikuti dengan pasword yang pernah anda buat!
Dikaget kan dengan suara di pikirannya, Xiao Chen menjatuhkan ember ke lantai. "Ti-tidak mungkin," ucap Xiao Chen yang masih tidak percaya.
"Tidak mungkin sistem juga ada di sini. Jika aku bereinkarnasi jadi orang lain. Bagaimana sistem bisa ikut kemari?"
"Baiklah! Aku akan mencobanya." Dia mengaktifkan sistem sesuai petunjuk yang ada di pikirannya. Tidak butuh waktu lama memunggu, sistem langsung aktif.
Sistem Dokter Genius Aktif!
Ada rasa haru di hati Xiao Chen. Dia menampar dirinya sendiri untuk meyakinkan bahwa ini bukan mimpi. Rasa sakit di pipinya menyadarkan bahwa dia memang tidak sedang bermimpi.
"Ini mirip dengan novel-novel kultivasi yang pernah aku baca. Tapi saat mereka masuk ke tubuh orang lain maka mereka juga akan mendapatkan ingatan."
"Tapi kenapa aku tidak mendapat ingatan apa pun?" tanya Xiao Chen pada dirinya sendiri.
Dia kemudian membaca panduan yang diberikan Sistem padanya. Pada hologram di depannya tertulis berbagai cara menggunakan Sistem yang ternyata sama seperti sebelumnya.
Hanya saja karena dia telah menelan sistem, untuk memunculkan bentuk fisik sistem di dunia nyata dia harus memikirkannya dan memvisualisasikan benda itu di tangannya.
Pada percobaan pertama kali Xiao Chen langsung berhasil. Bole besi dengan warna biru neon di tangannya muncul.
Xiao Chen duduk di tanah dengan lemah. Dia bahkan menangis. Hal yang sangat jarang dia lakukan kecuali orang tua angkatnya meninggal.
Dia memegang erat satu-satunya benda di masa lalunya saat dia berada di dunia yang tak dia kenali ini.
Dia kembali pada pemikirannya untuk menyimpan kembali sistem yang ada di tangannya. Sistem tiba-tiba saja menghilang dari tangan Xiao Chen.
"Hah, dimana ya aku bisa menemukan air?"
Tiba-tiba saja jawaban sistem dari pikirannya terdengar. 'Air sumur di sebelah kiri gubuk!'
Xiao Chen segera menyambar embernya yang sempat terjatuh tadi dan mengikuti arah yang ditunjukkan pada sistem.
Benar saja. Ada sebuah sumur di sana. Xiao Chen segera berlari ke arah sumur dan langsung menimba air untuk mandi.
Saat itu gelap gulita dan tak ada siapa pun yang terlihat sehingga Xiao Chen langsung membuka seluruh pakaiannya. Dia mengambil sebatang sabun dari sistem untuk dia mandi.
Pakaian yang sebelumnya terkena air kencing tidak sudi lagi dia gunakan dan akan dia buang nanti.
Setelah dia selesai mandi, dia menggunakan kain bersih untuk mengelap tubuhnya dan memakai pakaian yang tadi dia bawa.
Tubuhnya sudah bersih dan tidak berbau pesing lagi. Masalah sekarang ada pada tempat tidurnya yang belum dia bersihkan.
Dia memutuskan untuk membersihkannya besok hari saja. Xiao Chen mengambil sebuah ranjang dari dalam sistem. Ranjang ini sebenarnya ranjang yang mirip dengan yang dia gunakan untuk beristirahat di ruang laboratoriumnya dulu.
Hanya saja dia suka menyimpan barang-barang acak ke dalam sistem untuk mengukur kemampuan yang bisa di angkut oleh mesin tersebut. Hal itu menjadi keuntungan untuk Xiao Chen dalam keadaannya yang seperti ini.
Xiao Chen mengurungkan niatnya untuk tidur karena matanya sama sekali belum mengantuk. Dia memeriksa setiap sudut kamar ini dan menemukan sebuah pena, buku catatan, peta, dan buku pelajaran umum tersembunyi di balik lemari.
Mendekati cahaya lilin dia membaca buku catatan pemilik tubuh asli.
"Aku Xiao Chen. Usiaku sekarang 14 tahun. Ayahku seorang adipati wilayah selatan Kerajaan Xuan bernama Xiao Chong. Aku memiliki lebih dari 20 saudara dari ibu yang berbeda. Aku anak dari istri resmi yang sebelumnya. Saat Ibunda meninggal aku pun dikucilkan."
"Aku dikucilkan karena tidak memiliki orang yang menyokongku dari belakang lagi. Selain itu alasan paling utamanya adalah karena aku tidak memiliki kekuatan untuk kultivasi sama sekali."
"Aku masih berada di tingkat pemula tembaga. tingkat paling dasar yang pasti dimiliki orang saat baru di lahirkan. Sekuat apa pun aku berlatih tidak ada gunanya karena aku tidak pernah ada peningkatan."
"Akibatnya aku diolok-olok oleh saudara yang lain dan menjadi bahan rundungan mereka."
"Nama Ibuku Xia Wenrou. Semua keluarga ibu dibantai habis karena telah melakukan pengkhianatan pada Kerajaan Xuan. Aku tidak yakin tapi Ibu selalu mengatakan bahwa keluarganya tidak bersalah."
"Sejak saat itu ibu mulai sakit-sakitan. Badannya perlahan kurus dan semakin kurus. Dia susah untuk makan dan berakhir meninggal saat tidur."
"Kamarku yang semula nyaman diganti dengan gubuk ini. Setiap hari kakak akan selalu membawa anak-anak pelayan untuk mengencingi tubuhku."
"Dia bilang bau pesing cocok untuk anak pengkhianat seperti aku. Aku juga hanya diberi roti keras yang hampir basi dan susu berbau menyengat setiap pagi hari."
"Pada malam hari aku diberi nasi sisa atau bubur dengan kuah sayuran yang terkadang berbau pesing atau basi."
"Aku tak lagi minum air masak tapi minum air sumur untuk melegakan tenggorokanku yang kering dan menuntaskan rasa haus."
"Aku ingin memutuskan bunuh diri dengan meminum racun serangga yang ada di tanganku sekarang dan bertemu dengan ibu."
"Ah, jadi ini catatan terakhir bocah itu. Hidupnya memang berat, wajar jika dia sampai mau bunuh diri. Karena aku sekarang menempati tubuhmu. Maka tubuh ini sekarang adalah milikku."
"Tidak perlu khawatir, aku pasti akan membalaskan dendammu dengan mereka satu persatu."
Xiao Chen membuka buku yang lainnya yaitu buku mata pelajaran umum tentang wilayah Kerajaan Xuan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
787 Erni
ceritanya bagus Thor /Drool/
2024-01-22
0
Nurul Hikmah
ayo ayo kelihatannya semakin seru nih
2023-11-24
0
Jimmy Avolution
Ayo...ayo...
2023-11-02
0