Penderitaan Xiao Chen pun usia saat 1 jam telah berlalu. Keringatnya bersimbah di atas tempat tidur karena menahan rasa sakit yang teramat sangat.
Tapi anehnya dia merasa tubuhnya jadi lebih ringan dan aliran energi langit dan bumi yang dia serap semakin berlimpah.
Dia juga merasakan dasar di tubuhnya lebih kokoh. "Guru Han, bagaimana ini bisa terjadi? Tubuhku terasa sangat ringan setelah melalui penyiksaan seperti ini."
"Hal itu karena rasa sakit membuat dantian, pembuluh darah, dan jantungmu bekerja lebih keras. Hal itu memicu perkembangan pada setiap inci tubuhmu dan membuatmu bertambah kuat."
Xiao Chen merasakan memang ada lonjakan energi pada tubuhnya dan itu terasa amat menyenangkan.
Hari terus berganti dan Xiao Chen mengalami rasa sakit setiap malam tapi dia lama kelamaan terbiasa dengan rasa sakit itu.
"Guru Han, kenapa sampai sekarang aku belum merasakan adanya tanda kenaikan tingkat kultivasi. Ini sudah seminggu lebih," ucap Xiao Chen dengan nada tidak sabar.
"Dasar bodoh, dalam sebulan ini sebaiknya kau mengokohkan dasar. Jangan terlalu cepat untuk naik ke level lebih tinggi jika dasarmu belum kokoh."
"Kenapa seperti itu?" tanya Xiao Chen.
"Aku akan bertanya padamu, jika seseorang ingin membangun rumah dengan 5 lantai apakah pondasinya akan sama dengan orang yang membangun rumah 25 lantai?" tanya Dewa Han.
Xiao Chen menggelengkan kepalanya. "Nah, sama denganmu. Kau bukan hanya akan berhenti di level Grandmaster tapi jauh lebih tinggi dari itu."
"Apa kau tahu akibatnya jika memiliki pondasi 5 lantai tapi membangun rumah dengan 25 lantai?"
"Rumahnya akan ambruk, guru."
"Sama seperti dasar dari kultivasi yang harus kokoh dan kuat agar mampu menahan beban kultivasi selanjutnya. Maka dari itu selain rasa sakit di malam hari, kau juga harus sering melatih fisik,"ucap Dewa Han lagi.
Sementara itu hari-hari di lalui seperti neraka oleh anak-anak gundik dari Xiao Chong. Mereka masih belum bisa mengeluarkan air seni dari tempat seharusnya dan malah mengeluarkan cairan kotor itu dari mulut mereka.
Beberapa dari mereka bahkan kesulitan makan karena masih ada rasa air seni di mulut mereka.
Gundik-gundik milik Xiao Chong terus meminta tuan mereka untuk menyembuhkan anak-anaknya. Meskipun mereka bukanlah putra putra resmi kediamannya dan hanya sedikit lebih baik dari anak haram, mereka juga bisa menjadi kekuatan untuk mendukung kediaman Xiao Chong.
Semakin banyak anak laki-laki maka akan semakin makmur sebuah keluarga. Itulah moto hidup Xiao Chong. Dia telah memanggil berbagai dokter bahkan dari Kerajaan tapi masih tidak mampu menyembuhkan sakit dari semua anaknya.
Dia menunggu kehadiran tabib yang pernah dikatakan oleh biksu tua itu tapi ini sudah hampir 2 bulan tapi tidak ada petunjuk mengenai keberadaan tabib itu.
Walau pun Xiao Chong pernah mendengar bahwa seorang tabib dengan jubah hitam datang ke wilayahnya tapi tabib itu malah menghilang ditelan bumi.
Setelah menjual obat-obatan kepada Pejabat Zhang, tabib itu menghilang. Kemungkinan dia sudah pergi dan Xiao Chong terlambat menyadari kehadiran tabib itu.
Dia memang memiliki 3 orang putra resmi dan 2 anak laki-laki dari selirnya. Tapi anak laki-laki dari gundik itu juga tak kalah penting. Mereka bisa menjadi pendukung ke tiga putra resminya dan membuat kediaman Xiao menjadi lebih kuat.
Dia segera memanggil bawahannya dan mengatakan untuk selalu memperhatikan setiap orang yang datang ke wilayah Xiao. Tabib itu harus segera ditemukan dan mengakhiri penderitaan anak-anaknya.
Dia tidak bisa kehilangan anak-anak yang berpotensi itu.
"Xiao Chen, tidakkah kau merasa bosan hanya berada di kamar saja? Bagaimana kalau kita jalan-jalan di sekitar kediaman?" tanya Dewa Han yang tengah berbaring di dalam sistem dengan posisi melayang di atas kepala Xiao Chen.
Xiao Chen sebenarnya bukan orang yang menganggur. Dia sedang membaca ulang ribuan resep dari sistem dan mempelajarinya. Dia juga berusaha menghapal tiap nama tumbuhan karena cita-citanya sebagai alkemis di dunia ini.
Setiap orang bisa bertarung memakai kekuatan, tapi tidak semua orang seberuntung dirinya yang memiliki bakat dalam mengolah obat-obatan dan racun.
Diketahui Alkemis sangat berharga di mata semua orang karena selain obat-obat yang mereka ciptakan untuk penyembuhan, obat dari mereka juga berfungsi untuk meningkatkan kultivasi, memperpanjang usia, bahkan membuat orang yang hidupnya segaris dari kematian menjadi sehat dan bugar.
Kemampuan Alkemis di atas segalanya dan kebetulan Xiao Chen memiliki alat yaitu Sistem Dokter Genius yang menjadi alat pendukung paling penting dalam kemajuan Alkemis miliknya.
Potensi pertumbuhan Xiao Chen sangat besar dalam bidang Alkemis sehingga dia tidak akan menyia-nyiakan waktu untuk sekedar berjalan-jalan. Masalah pasti akan menimpanya jika dia keluar dari kediaman Kakek Khung ini.
Tapi Xiao Chen juga kasihan dengan Dewa Han yang terlihat begitu bosan karena hampir 2 bulan ini selalu berada di dalam kamar dan jarang keluar.
Xiao Chen juga berpikir bahwa jika dia ingin bertarung, dia harus mengenal Musuh-musuhnya. Siapa musuhnya? Tentu saja seluruh isi kediaman Xiao ini.
Xiao Chen berdiri dari tempat duduknya dan menuruti keinginan Dewa Han. Wajah Dewa Han terlihat lebih bahagia saat tahu mereka akan menjelajahi kediaman.
"Barangkali kita bisa menemukan barang bagus. Bukankah kediaman Xiao ini sangat besar? Pasti mereka menyimpan harta yang sangat banyak di sini," ungkap Dewa Han dengan matanya yang menyipit licik. Dia bicara tanpa tahu malu.
Xiao Chen mengingat tempat yang dijaga beberapa orang saat gubuknya terbakar. Sistem juga mendeteksi bahwa di sekitar sana terdapat harta berharga.
Xiao Chen dan Dewa Han pun keluar dari ruangan. Di saat mereka akan keluar dari kediaman Kakek Khung yang berada di sisi lain dari kediaman utama, seorang pelayan menghampirinya.
"Tuan muda, Anda mau pergi kemana?" tanyanya dengan sopan.
"Aku mau berkeliling melihat-lihat kediaman. Tidak apa kan?" tanya Xiao Chen membuat pelayan itu terlihat agak cemas.
"Tuan muda, di kediaman Tetua Khuang memang aman untuk anda. Tidak ada satu orang pun yang akan menyinggung anda di sini, tapi jika anda berkeliaran melewati kediaman lain, orang-orang di sana pasti akan mencari masalah pada anda."
Peringatan dari pelayan itu membuat Xiao Chen tidak takut sama sekali. Bukankah ada kakeknya yaitu Xiao Khuang yang akan menyelesaikan permasalahan. Dia juga tidak akan sungkan berbuat kekacauan jika memang Kakek itu membela cucunya yang lain.
Xiao Chen memegangi pundak dari pelayan yang cukup perhatian itu sambil berkata, "terima kasih sudah memperingatkanku, tapi aku masih ingin jalan-jalan menyegarkan pikiran. Kau tidak perlu khawatir karena kakek akan menyelesaikan masalah dengan adil."
Xiao Chen meninggalkan pelayan yang wajahnya khawatir. Dia ingin segera mencari Kakek Khung tapi orang tua itu pergi entah ke mana.
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
Nurul Hikmah
sip dah lanjutkan terus semangat
2023-11-25
0
Jimmy Avolution
Ayo...
2023-11-02
0