Kita tunda

" Malam pertama ? " tanya Danisha sambil menelan ludahnya. untuk dua suku kata itu, ia agak ngeri ngeri sedap mendengarnya.

" Jangan kuatir, untuk itu kita bisa tunda dulu " ucap Reyhan sambil meraih hpnya yang berdering. Danisha hendak menjulurkan kepala tapi urung ia merasa ditegur oleh hatinya sendiri. Kepo amat sih jadi orang. ia menarik lehernya kembali

" Ya..Dea..kemeja ? oh..belum belum aku coba, by the way makasih oleh olehnya "

Danisha melanjutkan makannya, ia menghentikan gerakan sendok mampir ke mulut ketika Reyhan berdiri dan hendak meninggalkan meja makan.

" Ehm..ehm.." Danisha mendehem. Reyhan seperti mengerti kode deheman itu. Ia kembali duduk.

" Maaf De., ada yang harus aku kerjakan, nanti aku hubungi lagi " ucap Reyhan setelah itu mematikan hp. ia melihat sorot tajam Danisha padanya.

" ngomong apaan sih, pakai acara cari tempat buat telpon telponan ? "

Reyhan hanya mengangkat bahu dan kembali mengulum senyum. ia melipat tangan di dada dan melempar pandangan ke samping. sudut matanya melihat gadis didepannya sedang sewot. Denting notifikasi pesan berbunyi menambah kerucut di bibir mungil itu.

 Danisha mengangkat piring bekas makannya sambil memperhatikan apa yang Sedang Reyhan ketik.

" Seminggu lagi ada pertemuan di auditorium untuk dosen dosen muda, kira kira kemeja yang dibelikan Dea tadi bagus nggak Ca buat acara itu "

Danisha yang sedang cuci piring menoleh, mode muka belum berubah. Jutek. karna ilfil saja melihat Reyhan seperti sedang berbalas pesan dengan seseorang. pantulan wajahnya dalam piring seakan bicara,

' kamu nanya ? '

" Ca....kamu denger.saya ? "

Danisha menghela nafas. kenapa sih ia harus menutupi apa yang terjadi pada hatinya. ia ingin jujur, kalau ia sedang cemburu.

" Kemeja mahal pasti cocok lah kak, menurut survey mahasiswa. kakak make wardrobe apa aja tetap tamvan, itu sih kata teman teman. kata saya sih biasa aja "

Danisha terkesiap ketika Reyhan sudah ada di belakangnya tak berjarak. dadanya menempel di punggung Danisha. Danisha seakan membeku ditempat.

" Serius, menurut kamu saya biasa aja, kalau sedekat ini masih biasa nggak ? " Danisha tak bisa berbuat apa apa ketika bahunya di balik hingga mereka saling berhadapan.

Reyhan menunduk untuk mensejajarkan kepalanya dengan kepala Danisha. Danisha memindai setiap inci di lekuk wajah Reyhan. setiap lekuk yang masih ia kagumi sampai saat ini. tangannya sudah tak tahan untuk mengelus rahang tegas itu.

" Hmm...? "

" biasa aja "

Reyhan kembali tersenyum membuat hati Danisha ketar ketir.

" kalau saya bilang kamu cantik " ujar Reyhan sambil melipat tangan di dada. Danisha merasakan hatinya menghangat ketika Reyhan bilang ia cantik. ia rasa pipinya juga ikut merona.

" Jangan ngegombal, aku tau dirilah kak, di banding Dea atau Lady. aku masih butek " Dea memperhatikan warna kulitnya yang agak gelap di banding dengan dua wanita yang ia lihat begitu dekat dengan Reyhan.

" Jangan ngerasa insecure sama diri sendiri, laki laki memang suka melihat cewek cantik tapi urusan hati itu lain lagi, serius kamu tidak punya rasa lagi sama saya ? apa wajah tampan saya tidak memikat hati kamu lagi ? " tanya Reyhan sambil menatap mata Danisha. Danisha memalingkan pandangannya ketika Reyhan mencoba mencari fokusnya.

" O..ya, aku lupa aku ada tugas dari bu Tanti..maaf ya kak aku ke kamar dulu " ucap Danisha mencoba menghindari pertanyaan Reyhan.

langkah Denisha terhenti karena Reyhan menahan lengannya.

" Jangan membohongi saya " sentak Reyhan tiba tiba. wajanya berubah serius.

" Bener kok, saya ada tugas dari bu Tanti, besok harus di kumpul "

" Bukan itu " sergah Reyhan. Danisha sebenarnya tahu maksud Reyhan tapi sebisa mungkin dia akan menghindar untuk pertanyaan yang berkaitan dengan hati.

Dering hp kembali menyelamatkan Danisha, Reyhan mengangkat panggilan tapi Tangannya belum melepaskan lengan Danisha.

" Ya..nek, Kami akan kesana " jawab Reyhan dan kemudian percakapan terhenti.

" cepat ganti baju Ca, kita kerumah nenek sekarang " titah Reyhan sambil mendorong tubuh Danisha melangkah di depannya.

" truss..rencana kita tadi ? " Danisha menunjuk kamar Reyhan. Reyhan mengernyitkan kening, seakan lupa kesepakatan mereka tadi.

" Oo..rencana malam pertama ? kita tunda dulu " jawab Reyhan santai, Danisha membelalakkan mata. Reyhan tersenyum.

" bukan itu kak "

" nanti kita bahas, nenek menunggu kita cepat ganti bajunya " sergah Reyhan ketika Danisha ingin bicara lagi.

Danisha segera berganti baju dan mengikuti Reyhan keluar apartemen. Danisha mengagumi tubuh tinggi atletis itu. Dengan berbalut hodie dan celana santai, penampilannya selalu mempesona. Sekarang laki laki itu telah resmi jadi miliknya dan sudah halal untuk dia sentuh. Tapi ia tak bisa menembus dinding janji yang telah ia buat.

" Kenapa liatin saya seperti itu ? " tanya Reyhan membuat Danisha tersentak dari lamunannya. Mereka sudah ada dalam mobil.

" Nggak ada, cuman liat jerawat kakak " jawab Danisha asal. Ia melempar pandangan ke luar jendela.

" masa sih Ca, ada jerawat di wajah saya ? " Reyhan meraih tangan Danisha dan meletakkam telapak tangan itu di pipinya. Jantung Danisha langsung berdebar hebat.

" Muluskan ? " tanya Reyhan sambil menggerakkan tangan Danisha membelai pipinya.

Dansha mencoba menarik tangannya tapi Reyhan menahan dan malah menarik lengan Danisha agar lebih mendekat padanya.

Semua terjadi dalam gerakan cepat, Danisha reflek memejamkan mata ketika Reyhan memiringkan wajahnya dan bibir plum itu menyentuh bibirnya.

Danisha membeku, seluruh tubuhnya mengerjap. darahnya berdesir tiba tiba.

" Masih belum merasakan apa apa terhadap saya ? " tanya Reyhan sambil mengulum senyum.

Danisha menghela nafas dan mengusap wajahnya. sudah sekian kali laki laki itu membuatnya terpancing, entah hormon apalah namanya dalam tubuh hingga Danisha harus menahan sesuatu yang bergejolak dalam tubuhnya. Sepertinya ia menginginkan lebih.

" O..**** ! " umpat Danisha.

" Kak, jangan lakukan lagi "

" apanya ? ciuman tadi ? " Danisha mengangguk

" Serius kamu nggak mau melakukanya lagi, atau punya ingin berinisiatif untuk memulai dulu ? " tanya Reyhan sambil menghidupkan mobil.

" Bisa nggak kita ganti topik kak, aku masih bocah " ujar Danisha sewot.

" Bagaimana kalau kita ganti topiknya jadi Dea, menurut kamu dia gimana ? "

Astaga ! Danisha menjerit dalam hati, ganti topiknya bukan itu juga keles. mau menyayat nyayat hatinya mendengar pujianya pada wanita cantik itu.

" Yang lain " balas Danisha.

" nggak, aku mau bahas Dea "

Danisha berdecak.

" Ish...dia cantik paripurna bak bidadari " lanjut Danisha seperti tidak ikhlas dengan pujianya sendiri.

" muji kok nggak ikhlas " ejek Reyhan membuat Danisha membulatkan wajahnya.

" suka suka saya, kan situ nanya ya..saya jawab " Danisha melipat tangan di dada dan melihat ke arah luar.

" Cantikan kamu kalo lagi marah " bisik Reyhan membuat Danisha menoleh seketika.

Giliran Reyhan yang memalingkan pandangan ketika Danisha menatapnya.

" sejak kapan kakak jadi suhu soal merayu ? "

" Sejak saya berteman dengan Dea.."

Danisha menelan salivanya, dari tadi sore ketemu di kampus, nama itu seperti ulat bulu singgah di telinganya. apa Reyhan memang sengaja memancing kejujurannya kalau sebenarnya ia masih sangat cinta.

" Kenapa cemburu ? "

Terpopuler

Comments

MUSFIRA

MUSFIRA

cerita nya Asyik..tpi masih bnyk Typo nya dlm penulisan

2024-02-13

0

lihat semua
Episodes
1 Alamat email
2 Sudah lupakan saja
3 Api unggun kenangan
4 Rahasia hati
5 Benci tapi nikah
6 Benci tapi nikah 2
7 Aku dosen dan juga suami
8 Gosip
9 Dia masih di hati
10 Kita tunda
11 Dilema
12 Serba salah
13 Kenapa Danisha ?
14 Saat pertama jumpa
15 Pantang menyerah
16 Akhirnya mau
17 memilih putus
18 Sudah boleh
19 Tumben ga galak
20 Hari hari berat
21 Semakin manis
22 Rama, dokter meresahkan
23 Tak ingin berbagi
24 Keputusan Reyhan
25 Tuduhan Diana
26 Pertemuan tak terduga
27 Reuni
28 Usaha Rama
29 Tak tik Diana
30 Dua garis merah
31 Mundur teratur
32 Garis tegas
33 Berjuang atau merelakan ?
34 Tidak ada pilihan
35 Mungkinkah dia setia ?
36 Bertahan dalam Badai
37 Kabar yang kabur
38 Bertemu kembali
39 Musuh tapi rindu
40 Kerja sama
41 Orang ketiga
42 Mencari Jalan kembali
43 Mencari Jalan kembali (2)
44 Mencari jalan Kembali (3)
45 Kedatangan Jerry
46 Rencana Aleta
47 Makin cemburu
48 Keluarga kecil
49 Yang harus di pilih
50 Rumah Sederhana
51 Tak perlu pura pura
52 Semakin cinta
53 Permintaan mantan suami Aleta
54 Menghilangnya Jerry
55 Hati kembali di uji
56 Fitnah Nadin
57 Belajar melupakan
58 Tidak ingin tahu tapi harus tahu
59 Kamu selalu ada dalam pikiranku
60 Fakta yang tersembunyi
61 Berjuang kembali
62 Dia dan pesonanya
63 Jangan tinggalkan aku
64 Yakin bisa move on ?
65 Calon Pengganti
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Alamat email
2
Sudah lupakan saja
3
Api unggun kenangan
4
Rahasia hati
5
Benci tapi nikah
6
Benci tapi nikah 2
7
Aku dosen dan juga suami
8
Gosip
9
Dia masih di hati
10
Kita tunda
11
Dilema
12
Serba salah
13
Kenapa Danisha ?
14
Saat pertama jumpa
15
Pantang menyerah
16
Akhirnya mau
17
memilih putus
18
Sudah boleh
19
Tumben ga galak
20
Hari hari berat
21
Semakin manis
22
Rama, dokter meresahkan
23
Tak ingin berbagi
24
Keputusan Reyhan
25
Tuduhan Diana
26
Pertemuan tak terduga
27
Reuni
28
Usaha Rama
29
Tak tik Diana
30
Dua garis merah
31
Mundur teratur
32
Garis tegas
33
Berjuang atau merelakan ?
34
Tidak ada pilihan
35
Mungkinkah dia setia ?
36
Bertahan dalam Badai
37
Kabar yang kabur
38
Bertemu kembali
39
Musuh tapi rindu
40
Kerja sama
41
Orang ketiga
42
Mencari Jalan kembali
43
Mencari Jalan kembali (2)
44
Mencari jalan Kembali (3)
45
Kedatangan Jerry
46
Rencana Aleta
47
Makin cemburu
48
Keluarga kecil
49
Yang harus di pilih
50
Rumah Sederhana
51
Tak perlu pura pura
52
Semakin cinta
53
Permintaan mantan suami Aleta
54
Menghilangnya Jerry
55
Hati kembali di uji
56
Fitnah Nadin
57
Belajar melupakan
58
Tidak ingin tahu tapi harus tahu
59
Kamu selalu ada dalam pikiranku
60
Fakta yang tersembunyi
61
Berjuang kembali
62
Dia dan pesonanya
63
Jangan tinggalkan aku
64
Yakin bisa move on ?
65
Calon Pengganti

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!