Danisha mengikuti perkuliahan seperti biasa, berita pernikahannya membuat para Reyhan lover heboh sejagat maya.
Tiba tiba saja Danisha punya barisan haters meski para lover juga tak kalah banyak.
Tapi Danisha seakan merasa dijauhi teman temannya. Nadin yang jadi sahabat setianya, tak pernah muncul lagi di kampus. kabarnya ia ambil cuti, Danisha sudah enggan menghubungi karna seringkali panggilannya direject Nadin.
Meski sekarang mereka sudah tak perlu merahasiakan pernikahan lagi, tapi suasana hati Danisha tak semakin baik. Ia memang tak menuruti keinginan Wanda untuk menuntut cerai dari Reyhan tapi semenjak Wanda masuk rumah sakit. Suaminya itu seperti punya jadwal wajib mengunjungi sahabat masa kecil Danisha itu.
Setiap malam, ia tertidur di sofa. dulu ia yang enggan menuruti keinginan Reyhan untuk melakukan hubungan suami istri. sekarang, ia sebagai perempuan dewasa merasa butuh belaian suaminya.
Malam ini Reyhan juga pulang larut. Danisha kembali tidur di sofa.
Danisha membuka matanya, ia merasakan tubuhnya dipeluk dari belakang. ketika ia meluruskan badan dari tidur menyamping, Danisha merasakan hembusan nafas suaminya yang tengah terlelap di lehernya. dua tangan Reyhan mengungkungnya.
Danisha ingin beranjak tapi takut membangunkan suaminya itu. ia memilih untuk membenamkan kepalanya di dada Reyhan. entah jam berapa suaminya pulang. Semalam ia tertidur di sofa menunggu Reyhan pulang.
" Kak .." bisik Danisha, mencoba membangunkan suaminya pelan pelan tapi tubuh itu tak memberi reaksi sama sekali.
" Kak..! " Danisha mengeraskan suaranya, tapi rupanya laki laki yang mengungkungnya itu seperti baru terlelap. Danisha menepuk bahu Reyhan agar terbangun. ia sudah tidak tahan untuk kebelakang.
" Hmm..." hanya gumaman yang terdengar.
" awas tangannya, aku mau ke kamar mandi, mau pipis " bisik Danisha. Reyhan tersentak dan mengucek matanya.
" Jam berapa ? " tanya Reyhan sambil menjauhkan tangannya dari tubuh Danisha.
" masih jam 4 " jawab Danisha sembari berdiri, ia bergegas ke kamar mandi. Setelah beberapa saat Danisha kembali ke atas tempat tidur. ia lihat Reyhan kembali tertidur. Danisha melihat denting notifikasi Reyhan berbunyi. bukan ingin melanggar privasi suaminya tapi ia penasaran siapa yang mengirim pesan di pagi pagi buta ini. diam diam Danisha membuka isi pesan itu.
Dada Danisha bergemuruh membaca pesan manis dari seorang perempuan.
[ Terima kasih ya kak sudah temani aku sampai larut malam, habis dari sini tidur yang nyenyak ya kak ]
Pengirim pesan itu adalah Wanda. Danisha meletakkan kembali hp Reyhan diatas Nakas. ia tak ingin tidur lagi. Sambil mengelola perasaannya yang tak menentu. Danisha memungut pakaian kotor di keranjang dan meletakkannya di mesin cuci.
Ia mulai membersihkan ruang tengah. biasanya Reyhan menyewa petugas kebersihan untuk membersihkan unit apartemennya sekali seminggu tapi sejak ada Danisha, petugas kebersihan itu harus kehilangan job dari Reyhan.
selesai di ruang tengah, Danisha beranjak ke dapur. ia memeriksa kulkas, stok makanan masih banyak. ia mengambil bahan bahan yang akan ia masak pagi ini.
Selesai melaksanakan sholat subuh, ia kembali ke dapur. ia mau memasak nasi goreng untuk menu sarapan pagi.
" kenapa nggak bangunin aku sholat subuh ? " bisik suara yang sudah akrab ditelinga Danisha. ia menoleh, ia merasakan pipinya hangat karena sentuhan hidung suaminya.
" aku lihat kakak kecapean " jawab Danisha sambil terus memotong bawang.
" Maaf ya sayang, jadi membuatmu menunggu setiap malam. kalau kamu keberatan aku tidak akan ke rumah sakit lagi " Reyhan mengambil alih pisau yang di pegang Danisha lalu meletakan diatas meja. ia membalikkan tubuh Danisha agar berhadapan dengannya.
" Nggak apa apa kak, Wanda butuh kakak sebagai support sistemnya saat ini. aku percaya kakak " ujar Danisha sambil tertunduk. Reyhan meraih dagu istrinya, pelan pelan mata mereka saling menatap. Danisha tak bisa lagi menyembunyikan air matanya. Sudah beberapa minggu ini Reyhan lebih sibuk dengan Wanda daripada dia sebagai istri.
" Nggak, ini karna motong bawang " sergah Danisha saat Reyhan menatap matanya yang berair.
Reyhan membawa tubuh Danisha dalam pelukannya.
" Hari ini khusus untuk kita berdua " ucap Reyhan sambil mengecup puncak kepala istrinya. ia tahu Danisha pasti sedih karna sering ia tinggal sendiri di rumah.
" Kakak nggak ke kampus hari ini ? " Danisha meneruskan memotong bawang.
" kan sudah dibilang hari ini khusus untuk istri cantikku " jawab Reyhan sambil membantu Danisha menyiapkan bahan bahan lain.
" judulku baru di ACC kak, tapi aku harus ganti pembimbing karna bu Ratna bakal ambil cuti "
" Kamu bimbingan sama aku, tadi bagian administrasi sudah kirim daftar mahasiswa yang bimbingan sama pak Rey yang keren " gurau Reyhan sambil mengibas rambutnya. Danisha yang baru mencuci tangan diwestafel mencebik.
" Jangan tepe tepe sama mereka, ingat istri ! " Danisha mengibaskan jemarinya yang basah. Reyhan menyipitkan matanya lalu mengejar istrinya yang sudah berlari ke kamar. hampir hidungnya kejedot pintu karna pintu buru buru ditutup.
" Buka pintunya Ca ! " Reyhan mengetuk ngetuk pintu.
" Nggak janji dulu kakak nggak genit sama mereka " teriak Danisha dari dalam.
" Siapa yang genit, kamu tau kan aku dosen paling cool " Danisha mencebik di belakang pintu.
" Please...buka pintunya sayang, aku kangen " ujar Reyhan merayu. pintu pelan pelan terbuka. Danisha membalikkan badan, namun belum sempat melangkah.
" Aaa..turunin kak ! " teriak Danisha ketika tubuhnya dibawa ke udara.
" Nggak sampai kamu bilang, aku juga kangen ..bilang ! " Danisha merapatkan mulutnya. ia menggeleng.
" Jujur Ca, ada yang kamu inginkan dari suamimu ini ? " tanya Reyhan saat menurunkan tubuh Danisha diatas kasur. mereka saling menatap. Reyhan menaikkan alisnya. dua pasang mata saling melempar bahasa yang langsung diterjemahkan oleh hati. koneksi yang sangat cepat, anggukan di kepala Danisha sebagai jawabannya.
Reyhan langsung beranjak dari tempat tidur, menutup tirai yang tadi sempat dibukanya. Danisha mengambil handuk lalu berlalu ke kamar mandi.
Reyhan mengabaikan dering hp. ia meletakkan kembali hp itu ke atas nakas dan menyusul Danisha ke kamar mandi.
*******
Beberapa hari kemudian, Reyhan harus mengikuti seminar di luar kota dan baru kembali beberapa hari lagi.
Danisha terkejut ketika bu Diana, ibu Wanda mengunjunginya.
" kamu yang melarang Reyhan mengunjungi Wanda di rumah sakit ? " sentak wanita paruh baya itu dengan tatapannya yang berkilat kilat pada Danisha.
" duduk dulu tan..."
" tidak perlu basa basi ! " bentaknya. Danisha gelagapan.
" Saya..saya nggak pernah melarang kakak menemui Wanda "' sanggah Danisha sendu.
" trus..kenapa Reyhan tidak mau mengangkat hp tante dan Wanda "
" saya tidak tau tante.., "
Danisha hanya tertunduk lesu. ia tak berani menatap mata wanita yang selama ini ia anggap pahlawan. Wanita yang dulu ia anggap sebagai pengganti ibunya.
" Saya akan meminta ibu agar Reyhan juga menikahi Wanda. Jika kamu juga sayang Wanda kamu harus ikhlaskan Reyhan untuk Wanda " ujar Diana dengan suara berat.
Deg ! hati Danisha luluh lantak seketika..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
sur yati
klo Reyhan nikahin Wanda ya mending kmu mundur ca dri PD sakit hati trs
2024-04-23
0
Alanna Th
org udeh sekarat, lbh baik dekatkn diri pd Sang Khalik, biar kusnul khotimah, jngn bikin Dia murka
2023-12-07
0
Siti Rohmah
seenak nya aja mak nya Wanda ini....
2023-10-30
1