Api unggun kenangan

Derik api terdengar bersama keriuhan yel yel mahasiswa baru. Mereka membuat kelompok melingkari api unggun. Danisha merasa ada yang menepuk bahunya.

" Ca.., lo bagian konsumsi kan. buat kopi sana untuk dosen penanggung jawab kegiatan mahasiswa. Mereka baru datang " ujar Anto, ketua panitia.

" Oke..." Danisha membulatkan jari.

Sebuah tenda besar memang di sediakan untuk senior dan alumni serta dosen yang datang di acara LDK. Danisha melihat satu rombongan dosen memasuki tenda.

Danisha bersama tiga temannya membawa baki yang berisi kopi dan camilan.

" Ca.., gue lihat dosen baru yang ganteng itu dateng, sayang dia bawa ceweknya " bisik Nadin saat mereka mendekati tenda.

" Siapa ? Pak Bayu "

" Bukan, pak Bayu mah dah kawin "

" pak Reyhan, ntu yang pakai baju biru "

Danisha mencari sosok yang di maksud Nadin. ia melihat Reyhan sedang berbincang sambil bisik bisik dengan seorang perempuan yang berpenampilan modis, kulit putih dan hidungnya sangat bangir.

Danisha terpaku sejenak lalu menepis sesuatu yang ga enak singgah di hatinya. Bagaimana rasa itu belum hilang dan sebenarnya masih utuh. Laki laki itu belum tergantikan di hatinya.

" Kenapa emangnya, suka suka dialah mau bawa cewek apa enggak, bukan urusan kita " ujar Danisha terdengar sedikit sewot.

" Kabarnya, dia dosen juga tapi di universitas lain, klop ga tuh. pagi ngomongin teori Semantik, siang ngomongin Pragmatik, malam bahas sastra Shakespeare dan praktik biologi " tutur Nadin sambil tergelak. Danisha masam dan memutar bola mata malas.

" Bacot " rutuk Danisha.

Ia dan Nadin meletakkan gelas gelas kopi kehadapan para dosen. Nadin benar, wanita disamping Reyhan memang cakep luar biasa. kulitnya putih mulus, ga seperti dirinya yang agak butek dan sisikan.

" Tugas kamu belum ada di meja saya, saya akan kirim lagi ke email kamu " tegur Reyhan ketika Danisha meletakkan kopi di hadapan dosen sekaligus mantannya itu.

" itu pak, tugasnya ketinggalan di mobil bapak " bisik Danisha agar Nadin ga denger ia tadi numpang mobil Reyhan saat mau ke kampus.

Reyhan tak menanggapi, ia memberikan ponselnya pada Danisha.

" masukan no kamu, nanti saya message, kamu kirim balik email kamu ke saya " titah Reyhan saat hpnya sudah di tangan Danisha.

" Tapi alamat email saya sudah ada sama Wandi pak, bapak bisa tanya dia " ucap Danisha ragu ragu memasukkan nonya ke no kontak Reyhan. Firasat Danisha ini berbau bau modus. Modus introgasi polisi cinta dan pertanyaannya cuma satu.

' apa salahku Ca ? '

" kok kamu ngatur ngatur saya, yang dosen saya apa kamu ? "

eit dah...kena marah juga akhirnya, perkara masukin nomor ke hp Reyhan bakal menghancurkan misi menjauh dari Reyhan. Itu sudah Danisha tekadkan untuk tak lagi bertemu Reyhan dan menolak mentah mentah perjodohan dengan dosen itu. Demi menjaga perasaan seseorang. Kalau diingat momen itu rasanya sakit.

" Sudah belum, karatan hp saya di tangan kamu " sentak Reyhan sambil mengetuk hpnya yang masih dipegang Danisha.

Dengan menghela nafas Danisha memasukkan nomor hpnya di wa Reyhan.

Danisha menyusul Nadin yang terlebih dulu meninggalkan tenda dosen.

hp Danisha berderit. ia memang sengaja mengatur model getar saja di hpnya agar rapat panitia berjalan kondusif.

[ Sori..tadi tugas kamu di duduki teman saya yg tadi numpang, bentuknya ancur. tapi lebih hancur hati saya sih waktu kamu bilang kita udahan ]

[ Kirim lagi soft kopinya ke email saya, biar saya yang jilid ]

Danisha menyipitkan matanya membaca pesan Reyhan dan membalas dengan hati dongkol.

[ Masalahnya soft kopinya sudah saya hapus pak, memori laptop kepenuhan film korea ]

Nadin memperhatikan dua insan yang saling berbalas pesan, keduanya menghindar dari keramaian, nyari tempat di semak semak, apa ga takut kesambet. Tapi ga mungkin Danisha chat sama pak Reyhan. pikir Nadin.

[ Ketik ulang saja. lumayan kan belajar biar pinter, jangan nonton drakor mulu..tar korengan kamu. Nonton sambil garuk garuk kaki kan ]

[ 😠 ]

[ 🤣😃😃😃😋 ]

Wanita yang di maksud Nadin tadi menghampiri Reyhan. Ia melihat teman satu angkatannya itu senyum senyum sendiri sambil mengetik pesan.

" Rey..kita sudah di tunggu panitia " ujar Lady, begitu nama gadis cantik yang berprofesi pegawai kedutaan itu.

Reyhan menyimpan hpnya yang baru saja berdenting. Untuk saat ini ia rasa tak perlu mengumbar masa lalunya dengan Danisha.

Semua mahasiswa berkumpul mengitari api unggun. Danisha berkumpul bersama panitia lainnya. Reyhan dan Lady yang datang belakangan ikut di barisan Danisha. Dosen itu menyusup antara Denisha dan Rio, ketua panitia. Danisha mencoba tersenyum formal tapi Reyhan membalasnya datar. Padahal dalam hati tersenyum, komunikasi yang pernah hilang itu tersambung lagi. Walau saat ini ia tak mengerti kenapa Danisha menjauhinya.

" Bapak suka acara api unggun ini pak ? " tanya Rio sambil melirik Danisha yang tengah berbicang dengan Lady.

" Ya..saya punya banyak kenangan tak terlupa saat acara api unggun " Danisha yang berdiri di samping Reyhan reflek menoleh pada dosen yang sedang menatap lurus api unggun, seolah pikirannya sedang memutar memori lama.

Danisha mengigit bibirnya, apa Reyhan ingat acara api unggun acara perpisahannya di SMA. saat itu Reyhan jadi pembina pramuka sekolah Danisha dan di hari itu Reyhan meminta hubungan special mereka.

" Saya juga mau buat kenangan pak disini, saya mau nembak cewek yang saya suka selama ini "

" O..ya " tanggap Reyhan antusias dan senyum senyum

" Ya pak, saya mau nembak Danisha " jelas Rio membuat Reyhan menarik senyumnya.

" Kayanya dia juga punya rasa sama saya "

Reyhan tertawa sambil menepuk bahu Rio dibarengi helaan nafas kasar.. dalam hati berpuisi cerita ' kita berdua belum usai bro..'

Acara api unggun berlangsung khidmat, Reyhan yang ditunjuk sebagai alumnus berprestasi memberikan wejangannya, begitipun lady. rupanya mereka diisukan sebagai pasangan paling populer di kampus.

Hampir semua dosen mengelu elu mereka untuk naik pelaminan.

Danisha menghindari kerumunan, pergi ke tendanya dan menghabiskan sebotol air mineral. apa yang ia lihat tadi membuat hatinya gersang.

" Ca..lo di dalam ? " teriak Nindi.

" Ya gue dalam tenda " jawab Danisha, ia membuka resleting tenda.

" kenapa ? lo sakit ? " tanya Nadin memeriksa kening dan tangan Danisha.

" tangan lo dingin banget " ungkap Nadin khawatir.

" Ga pa pa, mungkin gue kecapean aja gara gara angkat air " ujar Danisha beralasan padahal hatinya panas dingin melihat Reyhan bersama wanita lain.

" Ya udah, lo istirahat dulu ya, jam 12 nanti ada kejutan buat lo " ucap Nadin sambil menutup tenda.

" Nadin ! kejutan apaan sih maksud lo ? " tanya Danisha tapi Nadin keburu menjauh.

Jam 11 malam acara untuk mahasiswa baru sudah usai, mereka sudah ada di tenda masing masing. begitupun para dosen.

Reyhan masih betah kumpul dengan anak anak Hima, minum kopi sambil menikmati lagu yang dinyanyikan asal oleh panitia.

Tepat jam 12 Malam, Danisha di bangunkan Nadin. Nadin menutup mata Danisha dengan scraf.

" Mau kemana sih ? " tanya Danisha cemas.

" pokoknya lo liatin aja " jawab Nadin sambil menuntun jalan Danisha.

Sementara Reyhan dimintai tolong sama anak anak Hima untuk memegang sebuah karton yang di gulung.

Nanti dibuka, jika orang yang mereka maksud sampai depan api unggun.

Reyhan merasakan perasaannya tidak enak, ia sangka ucapan Rio tadi main main.

" Taraaaaa....." ucap Nadin setelah sampai di depan Reyhan.

" buka pak " bisik Rio ketelinga Reyhan. Meski angin buruk bertiup di hatinya. Reyhan membuka juga gulungsn karton. dejavu. inikan cara dia nembak Danisha dulu..

" Ca..selama ini gue punya rasa yang gue pendam untuk lo, lo.mau kan menjadi teman special gue ? "

" Terima...terima..."

" bilang iya bilang iya "

Danisha menghela nafas, ia lihat Reyhan menatapnya tajam

" aku Nggak bisa jawab sekarang, sori.."

Terpopuler

Comments

Kurnia Mentari (Sasha)

Kurnia Mentari (Sasha)

Danisha...kamu pintar yah mengambil keputusan tanpa mempermainkan perasaan orang

2023-09-24

1

lihat semua
Episodes
1 Alamat email
2 Sudah lupakan saja
3 Api unggun kenangan
4 Rahasia hati
5 Benci tapi nikah
6 Benci tapi nikah 2
7 Aku dosen dan juga suami
8 Gosip
9 Dia masih di hati
10 Kita tunda
11 Dilema
12 Serba salah
13 Kenapa Danisha ?
14 Saat pertama jumpa
15 Pantang menyerah
16 Akhirnya mau
17 memilih putus
18 Sudah boleh
19 Tumben ga galak
20 Hari hari berat
21 Semakin manis
22 Rama, dokter meresahkan
23 Tak ingin berbagi
24 Keputusan Reyhan
25 Tuduhan Diana
26 Pertemuan tak terduga
27 Reuni
28 Usaha Rama
29 Tak tik Diana
30 Dua garis merah
31 Mundur teratur
32 Garis tegas
33 Berjuang atau merelakan ?
34 Tidak ada pilihan
35 Mungkinkah dia setia ?
36 Bertahan dalam Badai
37 Kabar yang kabur
38 Bertemu kembali
39 Musuh tapi rindu
40 Kerja sama
41 Orang ketiga
42 Mencari Jalan kembali
43 Mencari Jalan kembali (2)
44 Mencari jalan Kembali (3)
45 Kedatangan Jerry
46 Rencana Aleta
47 Makin cemburu
48 Keluarga kecil
49 Yang harus di pilih
50 Rumah Sederhana
51 Tak perlu pura pura
52 Semakin cinta
53 Permintaan mantan suami Aleta
54 Menghilangnya Jerry
55 Hati kembali di uji
56 Fitnah Nadin
57 Belajar melupakan
58 Tidak ingin tahu tapi harus tahu
59 Kamu selalu ada dalam pikiranku
60 Fakta yang tersembunyi
61 Berjuang kembali
62 Dia dan pesonanya
63 Jangan tinggalkan aku
64 Yakin bisa move on ?
65 Calon Pengganti
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Alamat email
2
Sudah lupakan saja
3
Api unggun kenangan
4
Rahasia hati
5
Benci tapi nikah
6
Benci tapi nikah 2
7
Aku dosen dan juga suami
8
Gosip
9
Dia masih di hati
10
Kita tunda
11
Dilema
12
Serba salah
13
Kenapa Danisha ?
14
Saat pertama jumpa
15
Pantang menyerah
16
Akhirnya mau
17
memilih putus
18
Sudah boleh
19
Tumben ga galak
20
Hari hari berat
21
Semakin manis
22
Rama, dokter meresahkan
23
Tak ingin berbagi
24
Keputusan Reyhan
25
Tuduhan Diana
26
Pertemuan tak terduga
27
Reuni
28
Usaha Rama
29
Tak tik Diana
30
Dua garis merah
31
Mundur teratur
32
Garis tegas
33
Berjuang atau merelakan ?
34
Tidak ada pilihan
35
Mungkinkah dia setia ?
36
Bertahan dalam Badai
37
Kabar yang kabur
38
Bertemu kembali
39
Musuh tapi rindu
40
Kerja sama
41
Orang ketiga
42
Mencari Jalan kembali
43
Mencari Jalan kembali (2)
44
Mencari jalan Kembali (3)
45
Kedatangan Jerry
46
Rencana Aleta
47
Makin cemburu
48
Keluarga kecil
49
Yang harus di pilih
50
Rumah Sederhana
51
Tak perlu pura pura
52
Semakin cinta
53
Permintaan mantan suami Aleta
54
Menghilangnya Jerry
55
Hati kembali di uji
56
Fitnah Nadin
57
Belajar melupakan
58
Tidak ingin tahu tapi harus tahu
59
Kamu selalu ada dalam pikiranku
60
Fakta yang tersembunyi
61
Berjuang kembali
62
Dia dan pesonanya
63
Jangan tinggalkan aku
64
Yakin bisa move on ?
65
Calon Pengganti

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!