Part 18

"Kenapa kau tidak mencatat apa yang Dokter Rendy katakan?" Ayu bertanya kepada Dokter Ozman ketika melihat wanita ini tak menulis apapun di atas kertas yang ada di tangannya, dia malah fokus melihat pasien atas nama Dirly itu.

"Aku mencatatnya, tetapi di sini,"jawab Ozman menunjukkan kepalanya. Membuat Dokter Ayu tak percaya akan jawaban itu.

"Kalau begitu katakan kepada kami dari semua yang telah Dokter Rendy katakan, jangan ada yang berkurang,"pinta Dokter Ayu, tentu saja hal itu membuat Dokter Amel tak senang karena Dokter Ayu ingin mempermalukan Dokter Ozman.

"Kamu apa-apaan sih? Mungkin dia belum terbiasa,"imbuh Dokter Amel.

"Kiki pasien dari kamar 020, antibiotik intravena diganti melalui mulut, berikan antibiotik cefat generasi kedua. Lalu, Danil pasien dari kamar 025, pasien anak Upper G1 series, konsultasi NST."Pungkas Dokter Ozman, yang terakhir adalah Dirly, pasien anak yang ingin Dokter Ozman tak mengatakan lagi, karena baru saja Dokter Rendy jelaskan.

Antibiotik intravena adalah antibiotik yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah melalui suntikan atau melalui kateter.

Semua yang dikatakan Dokter Ozman benar dan tepat, tidak ada yang terlewatkan, pria ini benar-benar bisa mengingat semuanya dengan baik.

"Dokter Oz, intruksi pasien dibuat bukan untuk melatih otakmu, kau harus mencatatnya agar pasien...."

"Biarkan saja dia," Dokter Rendy memotong ucapan Dokter Ayu membuat wanita ini terdiam seketika.

Setelah semua selesai memeriksa, semua orang bergegas meninggalkan ruangan tersebut, tetapi tidak dengan Dokter Ozman. Pria ini melihat sebuah ranjang pasien anak yang lain, lalu mendekati dan membawa namanya yang ada di papan nama.

"Raihan,"ucap Dokter Ozman membaca nama pasien yang tertulis di papan tersebut. Lalu, Ozman mendekati ranjang pasien anak atas nama Raihan tersebut. Seorang wanita yang diketahui adalah ibu Raihan tengah membersihkan tubuh sang anak dengan tisu basah.

Tiba-tiba saja Raihan bangun dan segera memuntahkan cairan berwarna hijau ke dalam tisu yang ada di tangan ibunya.

"Nak, apa yang terjadi? Apa kamu baik-baik saja? Katakan pada ibu mana yang sakit?" Ibu Raihan terus bertanya kepada sang anak, tetapi Raihan tak mengatakan apapun.

Dokter Ozman yang melihat itu lalu segera keluar dari ruangan tersebut untuk memeriksa data pasien yang atas nama Raihan.

"Siapa yang tahu pasien atas nama Raihan di kamar 030. Dia diagnosa penyakit apa?" Dokter Ozman bertanya kepada resepsionis yang tak jauh dari ruangan tersebut.

"Raihan, pasien anak yang di operasi karena kista bilier tiga hari yang lalu,"jawab petugas medis tersebut.

Kista bilier (BC) adalah dilatasi langka pada berbagai bagian saluran empedu. Penyakit ini menyumbang sekitar 1% dari semua penyakit empedu jinak.

"Boleh aku memeriksa arsipnya?"

"Tentu,"jawab petugas medis tersebut. Dokter Ozman kembali ke ruangan Raihan, lalu mulai memeriksa tubuh anak itu dengan stetoskopnya.

"Sejak kapan dia selemas ini?" Dokter Ozman bertanya kepada ibu Raihan.

"Dia seperti ini sejak kemarin pagi, dia juga mengatakan kalau dia sakit perut,"

"Sejak kapan dia mulai muntah?"

"Sejak tadi pagi?" Dokter Ozman membuka pakaian pakaian Raihan, dan menekan bagian perut Raihan sembari merasakan sesuatu.

"Apa dia membuang air kecil dengan lancar?"

"Tidak, dari kemarin."

Dokter Ozman lalu kembali memeriksa bagian kiri dan kanan perut Raihan. Pria ini memejamkan matanya sebentar untuk merasakan apa yang terjadi pagi perut Raihan.

Di tempat lain, Dokter Rendy dan beberapa dokter lainnya baru sana kembali dari pemeriksaan. Mereka mendengar suara teriakan dari ibu Raihan, yang meneriaki nama anaknya.

"Raihan! Katakan sesuatu, Nak!"ibu Raihan terus menerus menangis hingga membuat Dokter Rendy dan dokter yang lain bergegas pergi untuk melihat keadaan dan kondisi Raihan.

Tiba di dalam ruangan tersebut, Dokter Rendy melihat Dokter Ozman yang sedang memeriksa kondisi Raihan.

"Dokter Rendy, Raihan perlu di operasi lagi, ini sangat mendesak,"ucap Dokter Ozman.

"Jelaskan situasinya sekarang!"pinta Dokter Ayu yang juga ada di sana.

"Apa dia pasien Dokter Han?" Dokter Rendy bertanya kepada seorang perawat yang ada di sana.

"Iya,"singkat perawat itu. "Dia telah di opersi akibat Kosta bilier,"lanjut perawat itu lagi. Mendengar hal itu Dokter Rendy malah menghela nafasnya.

"Dokter Ozman, silakan keluar! Tunggu sebentar kami akan memeriksanya kembali,"ucap Dokter Rendy memberitahu Ibu Raihan.

Dokter Rendy meninggalkan ruangan tersebut, begitu juga dengan dokter yang lain. Bahkan, Dokter Ozman juga menyusulnya.

Terpopuler

Comments

Mentari

Mentari

lanjut thor

2023-10-05

0

mudahlia

mudahlia

sumpah aq yg dredek ....ini bner bener gila bikin aq tegang .kyak nya di kamar ini bakalan senam jantung trus lo

2023-10-05

0

AJM

AJM

semangat thor

2023-10-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!