Asetilkolin merupakan salah satu jenis neurotransmiter yang paling umum dikenal. Senyawa neurotransmiter ini dapat ditemukan di dalam sistem saraf organisme vertebrata.
Ozman bertanya di tengah-tengah kebingungan mereka semua, "Apa dopamin dan octopamine sudah siap?"
Dopamin adalah salah satu senyawa kimia organik berasal dari keluarga katekolamin dan fenetilamina. Dopamin berfungsi sebagai hormon dan neurotransmiter dan mempunyai peran penting di dalam tubuh dan otak.
Sedangkan, octopamine adalah bahan kimia organik yang terkait erat dengan norepinefrin, dan disintesis secara biologis melalui jalur homolog. Octopamine sering dianggap sebagai neurohormon "lawan-atau-lari" utama invertebrata. Namanya berasal dari fakta bahwa ia pertama kali diidentifikasi di kelenjar ludah gurita.
"Semuanya telah siap. Epinefrin juga sudah siap, Dok." Sahut Perawat Nita, yang berdiri di sebelah Dokter Amel.
"Ka-kalian sudah bisa memulainya,"ujar Dokter Ozman.
"Heem, baiklah. Lakukan yang terbaik,"tukas Dokter Rendy langsung mengambil posisi untuk tindakan operasi.
Dokter Rain dan Dokter Amel serta dua orang perawat langsung mengangguk secara bersamaan. Ozman, memantau layar monitor.
"Messer,"ucap Dokter Rendy, untuk memulai melakukan operasi untuk pasien serangan jantung.
Kerja sama tim untuk menangani kasus serangan jantung dan melakukan operasi berjalan dengan dengan sangat lancar. Ozman juga juga hanya memantau dari layar monitor saja sesuai dengan perintah Dokter Rendy. Operasi pagi itu berjalan dengan lancar.
Jam makan siang berlanjut, semua orang berada di kantin rumah sakit, bagi dokter dan beberapa perawat dan staf rumah sakit juga berada di kantin yang sama.
Namun, tidak ada yang mau memberikan tempat duduk untuk Ozman bergabung dengan mereka. Ozman, terlihat sangat diasingkan di tempat itu. Terlebih lagi, oleh dokter-dokter senior lainnya. Ada Dokter Han, Dokter Rendy dan Dokter Rain, mereka adalah dokter senior di rumah sakit tersebut.
"Dokter Oz, kemari!"panggil Dokter Amel, pria ini pun mendekat, kearah meja Dokter Amel, dimana Dokter Rendy juga berada di meja yang sama dengan wanita itu.
"Kenapa sih? Dia harus bergabung dengan kita?"tanya Dokter Ayu, yang tak senang ketika melihat Dokter Ozman.
Dokter Ozman berdiri di depan meja mereka dengan posisi sedikit membungkuk serta nampan berisi makanan ada di tangannya. Dokter Amel, memberikan kursi miliknya untuk Ozman, sementara Dokter Amel mengambil kursi yang lain.
Dokter Rendy, tak senang jika Dokter Amel, memberikan perhatian untuk Dokter Ozman. Pria ini terlihat mengepalkan tangannya. Makan siang berlanjut, hanya Dokter Amel yang terlihat peduli akan Dokter Ozman, tetapi yang lain terlihat merasa jijik akan kehadiran Dokter Ozman di antara mereka semua.
Begitu selesai jam makan siang, semua dokter kembali ke ruangan masing-masing, begitu juga dengan beberapa perawat yang kembali mengontrol dan memeriksa pasien rawat inap yang ada di ruangan mereka.
Tiba koridor rumah sakit, terlihat Direktur Selly menghampiri mereka semua.
"Ada pasien kecelakaan yang akan segera tiba rumah sakit ini, kalian bersiap-siaplah. Pasien sepertinya mengalami trauma, jadi saya harap Dokter Ozman dapat menanganinya,"ujar Direktur Selly, yang melihat kearah Ozman, pria ini terlihat seperti orang kebingungan yang menggerakkan kepalanya ke kiri dan ke kanan.
"Bi-bisa, saya bisa. Akan saya usahakan yang terbaik untuk rumah sakit ini,"ujar Ozman.
"Bu, bagaimana bisa Anda percayakan pasien kecelakaan kepada dia?"tanya Dokter Rendy, tetapi Direktur Selly, hanya tersenyum seakan menyimpan sebuah rencana didalam itu.
Dua mobil ambulan memasuki halaman rumah sakit, beberapa perawat berlari untuk mengambil alih korban kecelakaan yang baru saja tiba di rumah sakit Bunda Kasih.
Dokter Ozman, dan beberapa dokter lainnya segera mengikuti brankar pasien yang sedang di dorong oleh perawat menuju ruang UGD.
"Siapkan larutan hangat,"titah Dokter Amel, "jangan lupa, alat akses Vena sentral juga,"lanjutnya lagi.
"Baik, Dok."
Vena sentral adalah vena- vena yang dekat dengan jantung sebagai pusat sirkulasi.
Kedua pasien telah di dorong ke ruangan UGD, oleh petugas medis yang menjemput di lokasi kecelakaan.
"Ini dia orang korban dengan tempat duduk yang berbeda, satu berada di kursi penumpang dan satu lagi adalah sopir,"ujar Dokter Ozman, membuat Dokter Rendy terkejut. Bagaimana bisa Dokter Ozman menebak tempat duduk mereka dengan begitu benar.
"Pasien mengalami trauma saat kecelakaan. Bahkan, korban tidak memakai sabuk pengaman dan dia mengalami trauma benda tumpul dengan gejala vital tidak normal. Siapkan semuanya!"titah Dokter Ozman. Lagi-lagi membuat Dokter Rendy terkejut mendengar analisa Dokter Ozman yang selalu tepat dan benar.
"Dokter Rendy, siapkan kateter MAC dan Sonografi!"lanjut Dokter Ozman, membuat Dokter Rendy geram dan ingin memarahi pria ini tetapi, Dokter Amel menahannya. Seketika Dokter Ozman bersikap seperti pria pada umumnya tanpa ada kondisi spektrum autisme.
Kateter MAC atau kateter akses multilumen adalah kateter dengan lubang besar yang mencegah kateter tertekuk atau roboh. Salah penempatan adalah komplikasi yang sering dilaporkan.
Sonografi adalah tes medis diagnostik yang menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi, atau gelombang ultrasonik, untuk membuat gambar jaringan, kelenjar, organ, dan aliran darah atau cairan di dalam tubuh. Tes ini juga disebut sebagai USG atau sonogram.
"Jangan lupakan selang dada,"lanjut Dokter Ozman.
"Baik,"singkat Dokter Rendy, yang menahan amarahnya.
Kondisi pasien mengalami luka yang cukup parah dibagian kepalanya akibat benturan yang begitu keras.
"Bagaimana tanda-tanda vital?" Dokter Rendy bertanya kepada petugas medis yang menjemput pasien di lokasi kejadian. Tetapi, mereka malah pergi untuk menjemput pasien yang ke dua di luar ruangan.
"Tekanan darah awalnya 100 per 80, tetapi turun menjadi 80 per 40 dalam perjalanan tadi menuju ke sini,"ungkap Dokter Rain.
"Bagaimana dengan sa-saturasinya?"Dokter Ozman bertanya ketika mendengar pernyataan Dokter Rain.
"Kami telah menjaganya tetap 88% sebelum pasien tiba di rumah sakit,"sahut seorang perawat yang tadi ikut menjemput pasien dengan petugas medis lainnya.
"Masukan infus ke kedua lengannya untuk larutan garam hangat, kalian semua bersiaplah kita akan melakukan tindak operasi secepatnya!"Titah Dokter Ozman, tetapi Dokter Rendy ambigu mendengar perintah itu.
"Kenapa harus dia infus?"Dokter Rendy bertanya.
"Lakukan saja,"singkat Dokter Ozman.
"Baik."
"Ternyata Dokter Ozman ini cepat merespons dan mengambil tindakan ya,"bisik Dokter Rain kepada Dokter Rendy.
"Pasien satu lagi sudah datang!"teriak seorang petugas medis yang mendorong pasien satunya lagi, itu adalah korban yang sama di dalam mobil yang sama juga.
"Kenapa membawanya ke sini? Dalam satu ruangan tidak bisa ada dua pasien!"Dokter Rendy menatap Dokter Ozman dengan tajam.
Dokter Ozman mengabaikan itu, "bagaimana tanda-tanda vital?"Dokter Ozman malah bertanya kepada perawat yang membawa pasien itu masuk.
"Tekanan darah 110 per 70. Detak jantung 115, itu stabil."Jawab perawat laki-laki yang berdiri di sebelah Dokter Amel.
"Dokter Rain,"panggil Dokter Ozman.
"Iya, Dok."
"Kita akan tes OP setelah infus di masukan,"ujar Dokter Ozman, melihat ke arah Dokter Rendy.
"Baik,"jawab Dokter Rain, segera memasang infus untuk pasien.
Tes OP sengaja dilakukan sebelum tindak operasi. Ozman langsung menggunting kemeja pasien, untuk melihat kondisi tubuh pasien yang saat itu diyakini sudah mengalami luka yang parah.
"Lebih buruk dari dugaanku,"ucap Dokter Ozman. "Berapa tekanan darahnya sekarang?"lanjut Dokter Ozman.
"Tekanan darah 80 per 40,"jawab Dokter Amel, yang sejak tadi memeriksa monitor pasien.
Lalu Ozman melihat monitor yang memperlihatkan detak jantung pasien.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Mentari
yeess aku setuju SMA pak direktur yg tegas....jangan cuma Mandang orang karena kekurangannya sokor dokter Selly kena telak kan
2023-09-27
3
mudahlia
boleh minta nambah gk up nya Mak aduh tangan ku gatel ini pngen nonjok pra cecunguk itu
2023-09-24
0
mudahlia
Napa Lo kyak pitik di beleh
2023-09-24
0