"Untuk mempercepatkan masuk cairan infus ke dalam tubuh, kamu harus meremas kantong cairan infus dengan tanganmu," Ozman, menyuruh petugas medis untuk melakukan hal itu, agar Ozman bisa melakukan hal lain lagi.
"Baik,"petugas medis segera bertindak sesuai arahan Ozman.
Ozman, segera memeriksa denyut nadi pada Joan, "Tenanglah, Nak. Kamu akan baik-baik saja setelah ini,"ujar Ozman, lalu melihat ke arah Joan.
Semua orang menepuk tangan ketika mendengar ucapan Ozman. Berarti penanganan Ozman terhadap pasien telah selesai dan itu termasuk hasil yang bagus. Karena peralatan yang di miliki oleh Ozman cukup terbatas, dan dia berhasil. Itu menandakan jika pria seperti Ozman juga bisa dan mampu melakukan hal yg yang tak terduga oleh orang lain. Bahkan, orang normal saja belum tentu bisa seteliti pria ini.
"Joan, anakku."Ucap Ibu Joan, ketika melihat kondisi sang anak yang belum sadar, tetapi Ibu Joan terlihat lega setelah ditangani oleh Ozman.
"Segera bawa pasien ke rumah sakit!"Titah Ozman kepada petugas medis, mereka segera bergerak sesuai perintah Ozman.
Ozman bangkit dan pergi dari tempat itu, melepaskan sarung tangannya. Kini kemeja yang dia pakai juga ikut kotor. Beberapa petugas medis mengangkat dan membawa tubuh Joan keluar dari restoran menuju ambulan.
Semua mata melihat kearah Ozman tetapi tidak ada yang tahu siapa pria dengan kondisi spektrum autisme itu?
"Dokter! Dokter!" Ibu Joan sedikit berteriak, ketika melihat Ozman yang berjalan tergopoh-gopoh pergi meninggalkan restoran tersebut. Ozman tak menoleh karena tak merasa jika dirinya dipanggil.
"Siapa nama Anda? Dan dimana Anda bertugas?"Ibu Joan sengaja bertanya, wanita ini salut dan kagum pada tingkat keberanian yang di miliki oleh Ozman. Bukan hanya jiwa kedokterannya saja, tetapi jiwa bersosialisasinya juga tinggi. Pria ini peduli terhadap lingkungan di sekitar bukan hanya melihat saja, tetapi berani ambil tindakan untuk memberikan pertolongan pertama untuk pasien.
Bahkan, Ozman tidak mengambil tindakan untuk mengeluarkan pecahan kaca yang menancap di perut Joan, karena hal itu bisa berakibat fatal pada pasien. Karena luka tusuk merupakan cidera jaringan lunak yang terjadi akibat masuknya benda tajam dan runcing melalui kulit dalam tubuh. Benda tajam tersebut seperti jarum, pecahan kaca, pisau, atau benda lain yang memiliki ujung yang runcing. Ciri khas luka tusuk ini adalah luka relatif lebih dalam dibandingkan dengan lebarnya, hal ini yang menyebabkan luka tusuk perlu mendapatkan pertolongan segera. Luka jenis ini juga sangat berbahaya karena dapat melibatkan alat-alat dalam tubuh, seperti bila terjadi luka tusuk di dada kemungkinan dapat terjadi kerusakan pada paru-paru, jantung, atau organ dalam lainnya.
Ibu Joan segera mengejar Ozman yang nampak meninggalkan tempat itu.
"Dokter, tunggu ikutlah dengan kami."Ajak Ibu Joan, karena tak mendapat jawaban dari Ozman sebelumnya. Tetapi, Ozman nampak bingung, bahkan dia hanya berdiri meremas jas yang dia pakai saja sejak dari tadi sembari melihat ke kiri dan ke kanan, dengan perasaan yang bingung.
"Maaf, saya harus pulang. Sa-saya harus segera ti-tiba di rumah, Nyonya."Ozman menolak untuk ikut karena harusnya jam segini dia sudah tiba di rumah, tetapi karena menolong Joan dia telah melewati beberapa bus sehingga itu akan mempersulitkan Ozman untuk tiba di kediamannya.
"Tidak!"Ibu Joan, melarang Ozman untuk pergi, bahkan menahan lengannya.
"Nyonya, masuklah kedalam ambulan! Mobil akan segera pergi!" teriak seorang petugas medis ketika melihat Ibu Joan belum masuk ke dalam mobil.
"Ikutlah! Aku akan lebih tenang jika kamu bersama denganku, aku mempercayakan kamu, siapa namamu?"Ibu Joan masih berbicara dengan Ozman.
"Oz-Ozman,"ucap Ozman yang sedikit gugup dan gagap.
"Baiklah, Dokter Oz ya?"
Ozman hanya tersenyum, Ibu Joan segera membawa pergi Ozman untuk masuk ke dalam mobil, tak lupa tas yang di bawa oleh Ozman juga di ambil oleh Ibu Joan.
Pengendara yang lalu lalang dijalan, memberikan jalan untuk mempermudahkan ambulan lewat. Ozman dan petugas medis masih memeriksa keadaan Joan di dalam ambulan, agar kondisinya tetap stabil.
Ozman melihat jalan di depan dan sepertinya akan dekat dengan tujuan mereka.
"A-apa kalian dari rumah sakit Bunda Kasih?"Tanya Ozman, ketika melihat ambulan akan tiba di depan rumah sakit besar itu.
"Benar, kami dari rumah sakit ini,"jawab Petugas Medis sembari menunjuk ke arah rumah sakit.
Tiba-tiba terjadi perubahan pada raut wajah Joan, yang mendadak membiru, padahal nafasnya normal dan denyut nadinya juga meningkat, sedangkan pasien masih dalam keadaan belum sadar.
Ozman, segera memeriksa denyut nadi Joan pada lengan bocah itu, Ozman juga mencoba mendengarkan detak jantung Joan sehingga dia menempelkan telinga pada bagian dada Joan. Untung saja, mereka tiba tepat waktu di rumah sakit Bunda Kasih.
Beberapa petugas medis menurunkan brankar pasien dari dalam ambulan.
"Joan...."
"Selamatkan anakku!"Ucap Ibu Joan, yang mengikuti petugas medis.
Beberapa staf rumah sakit melihat ke arah Ibu Joan. Mereka segera memberi hormat, begitu sadar jika itu adalah Nyonya Hani, menantu dari CEO pemilik rumah sakit, Bunda Kasih.
"Selamatkan Tuan Muda Joan!"Seorang suster berteriak sembari menghampiri brankar pasien tersebut.
Ozman mengikuti mereka dari belakang, beberapa petugas medis dan dokter umum menghampiri mereka, bahkan ikut membantu mendorong brankar tersebut. Ibu Joan terlihat masih menangis sembari mengubungi sang suami dan ayah mertua yang tak ada di tempat.
Dengan langkah yang tergopoh-gopoh, Ozman berusaha untuk mengejar mereka semua. Ozman melihat kondisi Joan yang membutuhkan pertolongan segera.
"Cepat dorong!"ketika Ozman berteriak semua orang menoleh kearahnya."Tolong! Cek kondisi pasien dengan echo-echo,"Ozman tak bisa melanjutkan ucapannya karena napasnya yang tersengal-sengal akibat terlalu lelah mengejar mereka.
"Cek segera dengan echocardiogram,"lanjut Ozman.
Echocardiogram atau sering disebut dengan echocardiography adalah tindakan medis berupa pemeriksaan jantung yang menggunakan gelombang suara.
"Di monitor detak jantung normal,"sahut dokter umum yang ada di sana, "apa kau keluarganya?"lanjut dokter umum itu.
"Dia, adalah orang yang telah memberikan pertolongan pertama untuk Joan, aku memanggilnya Dokter Oz,"sahut Ibu Joan, yang melihat Ozman hanya diam saja sembari memperhatikan Joan.
"Dokter? Apa benar dia seorang dokter? Aku pertama kali melihat dia di sini, dia bertugas dibagian apa?"dokter tersebut memberikan berbagai macam pertanyaan untuk Ozman tetapi tak satupun yang Ozman tanggapi.
"Kita harus segera memeriksanya dengan echo-echo.Tolong! Lakukan segera!"pinta Ozman dengan suara yang sedikit keras, sehingga membuat dokter umum itu mengentikan dorongan brankarnya lalu menoleh kearah Ozman.
"Cukup di sini!" dokter tersebut mengentikan Ozman. "Kau tidak bisa masuk!"dokter iya bahkan melarang Ozman untuk masuk dan melewati koridor rumah sakit yang tak jauh dari ruang operasi.
"Nyonya, Anda silahkan masuk! Dan ikut kami ke dalam, tetapi pria ini tidak boleh masuk,"tegas dokter umum itu, tidak membiarkan Ozman ikut masuk ke dalam.
"Baik,"Nyonya Hani segera mengikuti beberapa perawat.
Mereka mendorong brankar pasien menuju ruang operasi, tetapi dokter umum menahan Ozman di depan koridor rumah sakit.
"Tu-tunggu!"Ozman berteriak ketika brankar itu tak terlihat lagi. "Tunggu sebentar! Tolong berhenti!" teriak Ozman lagi. Tetapi, hal itu tak didengarkan oleh dokter umum dan petugas lainnya.
Ozman yang tak lagi melihat brankar Joan, pria ini langsung menyusul menuju ruang operasi.
Di tempat lain, seorang dokter anak baru saja datang menemui dokter bedah yang ada di ruangannya.
"Dokter Rendy, di ruang operasi ada seorang pasien anak, sepertinya itu adalah cucu CEO rumah sakit Bunda Kasih."Ungkap dokter anak tersebut.
"Aku melihat Nyonya Hani, di luar ruangan operasi, yang sedang menghubungi CEO. Terdengar jika CEO akan tiba dalam waktu dekat dari New York menuju Indonesia."Lanjut dokter umum. Tak membuang waktu lagi, dokter Rendy segera pergi menemui ruang operasi.
"Sepertinya dia adalah pasien trauma, hasil CT abdomen menunjukkan ada robekan tingkat 3 di hati dan limpa karena pendarahan masih terjadi," dokter anak memberitahukan kondisi Joan kepada dokter bedah. Dokter anak adalah Dokter Han.
Di dalam ruang operasi kini sudah ada dokter anak, dokter umum dan dokter bedah. Bahkan, ada beberapa perawat yang akan membantu operasi tersebut.
Dokter Rendy, sebagai dokter bedah segera berjalan ke arah monitor.
"Sejauh ini tak ada masalah yang serius terlihat berdasar CT dan rontgennya hanya terdapat robekan pada hati dan limpa,"ujar dokter umum memperlihatkan layar monitor itu kepada dokter bedah. Dokter anak segera memperbesarkan layar monitor hingga menunjukkan gambar gambar bagian paru-paru Joan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
War Siyah
semangat ka Nabila...di tunggu up ny
2023-09-22
0
mudahlia
sumpah mulut ku dari tdi ingin memakai netizen yg maha benar itu
2023-09-22
0
mudahlia
ibu Joan mewakili ku dri tdi telingaku udah pengang
2023-09-22
0