Dokter Rendy tak menjawab, tetapi malah sibuk mengisi buku TTS yang ada di atas mejanya. Dokter Rain menggelengkan kepalanya melihat buku yang ada di tangan Dokter Rendy, buku yang sama di Minggu lalu yang pria itu lihat.
"Belum selesai juga? Anda sudah mengisi buku itu satu Minggu yang lalu,"cibir Dokter Rain, Dokter Rendy malah menatapnya dengan datar.
"Kau tidak punya tugas hari ini? Closed kotor kau bisa membersihkannya!"
Dokter Rain memutar malas matanya ketika mendengar ucapan Dokter Rendy.
"Suruh Dokter Ozman menemuiku,"ucap Dokter Rendy.
"Dokter Oz, Dok. Saat ini namanya dikenal dengan sebutan Dokter Oz, itu nama Dokter Amel yang berikan,"ujar pria itu lalu bangkit dari tempat duduknya. Dokter Rendy yang mendengar itu seakan daun telinganya terasa memanas dan memerah. Dokter Rain pun berlalu pergi meninggalkan ruangan tersebut.
Dokter Ozman, pergi menemui Dokter Rendy di ruangannya. Begitu Ozman masuk, Dokter Rendy langsung bertanya tanpa menyuruh pria itu untuk duduk lebih dulu.
"Kamu menyukai Dokter Amel?"
Ozman yang diberi pertanyaan terlihat bingung dan linglung. Bahkan, pria ini melihat ke arah Dokter Rendy dan tanpa sengaja menatap buku TTS yang berada di atas meja.
"Aku bertanya, kenapa kau hanya diam saja?"
"A-aku tidak tahu,"singkat Dokter Ozman yang terlihat bingung dengan pertanyaan yang diberikan oleh Dokter Rendy.
"Jauhi Dokter Amel, atau kamu akan menerima akibatnya. Jika berani mendekati wanita yang menjadi calon istriku,"
Dokter Rendy memperingati Dokter Ozman, tetapi pria ini sepertinya memang tidak mengerti apa yang dibicarakan oleh Dokter Rendy.
"Apa yang kau lihat?!"
Ozman yang sibuk menatap buku TTS itu langsung mendongakkan kepalanya menatap Dokter Rendy. Melihat kondisi Ozman yang spektrum autisme membuat Dokter Rendy yakin jika dia bisa secepatnya menyingkirkan Ozman dari rumah sakit tersebut.
"Tidak ada,"singkat Ozman lalu kembali menunduk.
Melihat kondisi Ozman yang seperti orang kebingungan membuat Dokter Rendy ingin menguji seberapa pintar pria itu sehingga bisa membuat Dr. Salim memberikan kontrak kerja untuk pria autisme seperti Ozman.
"Dokter bedah pediatrik disebut sebagai apa?"
"Di-disebut se-sebagai dokter bedah umum,"
"Kamu bisa memberi alasannya? Kenapa harus dokter umum? Kenapa bukan dokter spesialis lainnya?"
"Karena operasi pediatri berkaitan dengan keseluruhan anggota tubuh anak, termasuk dalam masa pertumbuhan banyak variabel yang terlibat. Membuat diagnosa juga metode operasi menjadi berbeda membuat kita memprediksi semua kemungkinan dari tiap variabel."
Dokter Ozman menjelaskan semua yang dia tahu termasuk pertanyaan yang diberikan oleh Dokter Rendy barusan. Tetapi, terlihat Dokter Rendy masih belum yakin terhadap Dokter Ozman, sehingga pria ini masih meremehkan kemampuan Dokter Ozman.
"Penjelaskan yang barusan kau katakan semua itu adalah hal mustahil yang tak bisa kau raih dengan mudah. Jika, kamu ingin mengundurkan diri maka kamu masih memiliki kesempatan untuk itu!"
Dokter Rendy menghampiri Dokter Ozman yang masih berdiri di depan meja kerjanya.
"Kamu juga harus berusaha mengerti kenapa kamu tidak bisa menjadi salah satu dari mereka, kesalahan mu cuma satu. Kamu terlahir sebagai pria yang cacat dan juga pria yang dibenci oleh banyak orang,"lanjut Dokter Rendy. Dokter Ozman menatap buku TTS yang ada di atas meja Dokter Rendy.
"Keluar!"teriak Dokter Rendy dengan keras mengejutkan Dokter Ozman.
"Ba-baik, Dok."
Dokter Rendy segera pergi meninggalkan ruangan tesebut. Di luar ruangan ternyata Dokter Amel sudah menunggunya.
"Dokter Oz baik-baik saja? Apa pria itu mengatakan hal yang buruk terhadap Dokter?" Dokter Amel bertanya sembari memberi sedikit perhatian kecil terhadap Dokter Ozman.
"Kenapa kau masih mau memedulikan pria cacat ini, bukankah sudah terbukti jika dia tidak akan bisa bergabung dengan kita dan yang lain,"ujar Dokter Ayu, dengan didampingi dua perawat yang baru saja keluar dari ruangan inap para pasien.
"Dokter Amel, masih banyak pria single lainnya di rumah sakit ini termasuk Dokter Rendy, kenapa kau hanya memilih Dokter cacat ini?"sambung Perawat Nita. Dokter Amel melihat ke arah dua orang teman kerjanya yang sejak tadi menghina Dokter Ozman.
"Kalian memang manusia yang tak pernah bisa bersyukur ya, kalian pikir dengan kalian menghina Dokter Oz kalian sudah hidup dengan benar?" Dokter Amel mendekat ke arah dua orang rekan kerjanya.
"Kalian tidak lebih baik darinya,"lanjut Dokter Amel, lalu membawa pergi Dokter Ozman dari sana dengan langkah kaki yang tergopoh-gopoh.
"Apa yang salah? Kenapa dia membela pria cacat itu?" Perawat Nita bertanya kepada Dokter Ayu, tetapi wanita ini tak menjawab selain hanya melihat ke arah Dokter Amel yang telah berlalu pergi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
RI VaLs
banyak juga manusia babi kerja di rumah sakit ya
2023-12-17
2
mudahlia
tu kan makanya jgn kepinteran sok banget sih .ingat di atas langit masih ada langit
2023-10-01
0
AJM
lanjut thor
2023-10-01
0