Part 3

"Pecahan kaca ini tidak melukai pembuluh nadi karotid, tetapi melukai vena di leher,"dokter itu membuka semua kancing baju untuk memeriksa bagian perut. Terlihat dia ragu untuk melakukan pertolongan pertama. Keringat hampir membasahi seluruh wajahnya, dia sendiri gugup apalagi semua orang berdiri dan menyaksikan cara dia menangani anak tersebut.

"Joan...."Seru sang wanita tua itu yang memanggil nama anaknya, dia masih menangis tersedu-sedu ketika melihat kondisi sang anak yang jauh dari kata selamat.

"Berikan aku sepotong kain, aku akan menghentikan darah di lehernya terlebih dulu, setelah ini dia akan baik-baik saja,"ujar dokter tersebut yang tidak di ketahui namanya, tetapi dia memakai pakaian seorang dokter. Wanita tua itu memberikan sapu tangan yang dia punya untuk sang dokter, pria ini segera mengambil dan menekan kain itu di bagian leher Joan yang terluka.

"Jangan lakukan itu!"Ozman yang baru saja tiba melarang dokter tersebut melakukan hal itu. Tetapi, penampilan Ozman membuat semua orang menatapnya dengan aneh dan bingung.

"Itu tidak benar, jangan lakukan itu!"sekali lagi Ozman berteriak. Tetapi, dokter yang saat ini mencoba menangani Joan nampak tak terima, tetapi pria ini tetap melanjutkan menekan leher Joan dengan sapu tangan untuk menghentikan darah yang keluar.

"Siapa orang aneh ini? Kenapa dia menganggu pengobatan anak ini? Menyebalkan sekali!"cibir beberapa orang yang melihat aksi Ozman. Melihat perintahnya yang tak didengar oleh dokter itu, lalu Ozman segera mendorong dokter tersebut agar menjauh dari Joan.

"Hei, apa yang kau lakukan?" kini Ibu Joan yang berteriak di saat melihat pria spektrum autisme seperti Ozman menghentikan pertolongan untuk anaknya. Tentu saja ibu mana pun akan marah.

"Singkirkan pria idiot itu dari sana!"

"Usir dia!"

Beberapa orang mencoba menghentikan Ozman yang ingin menolong anak itu, tetapi dengan sekuat tenaga Ozman melawan mereka.

"Tidak! tolong anak Saya,"wanita itu terus menangis, melihat kondisi sang anak yang cukup parah.

"Jangan!"

"Jangan! Jangan menekan lehernya!"

Ozman berteriak bak orang tidak waras di saat melihat dokter itu yang melanjutkan aksinya menekan leher Joan dengan sapu tangan tadi.

"Kalau Anda menekan leher anak itu, ma-maka Anda ak-akan membunuhnya. Karena dengan cara itu bisa membuat nafas a-anak itu tersumbat," dengan bersusah payah Ozman berbicara, tetapi tak membuat orang-orang melepaskan tangannya.

Namun, ketika sang dokter mendengar ucapan Ozman barusan segera berdiri dan menyuruh orang-orang untuk melepaskan Ozman. Dalam keadaan takut dan gugup Ozman berdiri sembari memainkan carinya. Kondisi yang seperti itu membuat Ozman sangat cemas.

"Jika Anda ingin menekannya maka lakukanlah dengan cara menekannya sedikit ke atas,"ujar Ozman, lalu mendekati anak tersebut, serta mengambil tindakan yang perlu dilakukan.

"Tolong!"Ozman melambaikan tangan ke arah dokter yang berdiri itu, sembari meminta tolong untuk membantunya menekan bagian leher Joan.

"Tolong tekan di sini!"

"Tolong tekan di sini!"

Ozman membenarkan posisi Joan agar memudahkan dirinya untuk mengobati Joan yang terluka parah.

"Apa yang dia lakukan?"

"Kenapa dia melakukan itu?"

"Dasar orang aneh,"

"Orang cacat mana bisa menolong orang lain,"

Ha ha ha ha

Beberapa orang masih sibuk mencibir dan menghina perilaku Ozman yang dalam kondisi spektrum autisme. Bahkan, bukan hanya itu, beberapa orang menertawakan Ozman yang bertingkah sangat aneh di depan mereka semua.

Ozman tak memedulikan omongan orang-orang yang sedang menertawakannya. Dia meletakan dua jarinya di leher Joan, sembari memeriksa kondisi Joan. Pria ini memejamkan mata lalu ingatannya tentang ilmu kedokteran pun melintas begitu saja diotaknya.

Di saat yang seperti ini, Syndrome Savant ikut menyerang dirinya. Sehingga menjadikan Ozman layaknya seperti dokter pada umumnya, meskipun pada titik kondisi seperti ini spektrum autisme tetap terjadi.

'Paru-paru dan hatinya mungkin ikut terluka karena rasa trauma.'

Ozman melihat ke arah dokter itu, lalu berkata "jangan khawatir saat ini denyut nadi anak ini masih sangat normal," Ozman berbicara sangat jelas ketika Syndrome Savant menyerangnya. Karena, rasa gugup yang lumayan parah di derita oleh Ozman beberapa waktu yang lalu, atas perlakuan orang-orang di sekitar tempat itu. Membuat Syndrome Savant terjadi dalam waktu bersamaan.

Ozman langsung berpindah posisi dengan ibu Joan, wanita itu segera menukarkan posisinya dengan Ozman, di saat melihat pria itu dengan serius akan mengobati Joan.

Beberapa orang terkejut ketika Ozman melepaskan pakaian Joan, terlihat pecahan kaca masih menancap di perut Joan. Tak membuang waktu beberapa orang yang menonton mengambil vidio Ozman dan ingin mengabdikannya karena hal itu sangat langka dilakukan oleh orang yang keterbatasan seperti Ozman.

"Apa yang akan pria cacat itu lakukan?"

"Apa dia bisa?"

"Bisa-bisanya orang cacat ini bermain-main dengan nyawa orang lain,"

Tetap saja apapun yang dilakukan Ozman tak pernah benar di mata orang lain, karena kekurangannya membuat orang lain menghina Ozman.

Dengan secara perlahan Ozman, membuka mulut anak itu. Lalu, dia mulai mendengar sesuatu dari mulut Joan. Setelah itu, Ozman dapat mengambil kesimpulan.

Ozman mengangkat sedikit dagu Joan agar dia bisa membuka mulut Joan dengan lebar, barulah Ozman memberi napas buatan untuk Joan, guna untuk mengetahui kondisi perut Joan ketika menerima napas buatan yang diberikan oleh Ozman. Dan benar saja, perut Joan bergerak naik turun ketika napas itu dia terima dari Ozman.

'Pada anak-anak, biasanya serangan jantung terjadi karena sulit bernapas'

Ozman terus memberikan napas buatan, dia tetap memperhatikan perut anak tersebut yang bergerak naik turun hingga di saat menerima napas buatan dari Ozman.

'jika terus bergerak seperti itu, maka pernapasannya harus di cek dengan benar. Maka berikan napas buatan terus menerus untuk mengecek gerakan dadanya.'

Begitulah suara yang terlintas di kepala Ozman, pria ini terus melakukan hal tersebut untuk melihat gerakan perut dan dada Joan.

'Setelah itu gunakan matamu untuk mengecek napasnya dari gerakan dada dan perut.'

Ozman langsung mengangkat sedikit tubuhnya dan duduk dengan benar, dalam posisi tangan masih memegang mulut Joan. Netra, Ozman bergerak melihat dada hingga ke are perut Ozman sembari melihat perut yang bergerak naik turun.

Dia mulai konsentrasi, setelah itu Ozman memejamkan mata serta fokus pada gambaran bentuk tubuh manusia. Gambar organ pernapasan sekilas nampak di mata Ozman.

"Apa yang sedang dia lakukan?" tanya orang-orang yang melihat Ozman memejamkan matanya, untuk berkonsentrasi.

'Respiratory system (sistem pernapasan), serta sudden cardiac arrest (henti jantung mendadak). Hal ini, harus perlu diketahui tingkat kepentingan lima bintang di dalam tubuh manusia.'

'Tingkat kepentingan lima bintang tersebut adalah .Yang pertama, memungkinkan Anda untuk berbicara dan mencium. Yang kedua, menghangatkan udara agar sesuai dengan suhu tubuh dan melembapkannya ke tingkat kelembaban yang dibutuhkan tubuh. Yang ketiga, memberikan oksigen ke sel-sel dalam tubuh. Yang keempat, mengeluarkan gas limbah, seperti karbon dioksida, dari tubuh saat menghembuskan napas. Dan yang ke lima, melindungi saluran udara dari zat berbahaya dan iritasi.'

Ozman, perlahan-lahan membuka mata, lalu melihat perkembangan pada luka yang ada di perut Joan. Membuat Ozman berpikir jika paru-paru Joan juga bereaksi atas napas buatan yang diberikan Ozman pada beberapa waktu yang lalu.

"Jika tak ada reaksi dari paru-paru, maka kemungkinan tension pneumothorax akan terjadi,"ujar Ozman, yang kini menatap dokter yang membantu dirinya. Pria itu sendiri nampak bingung dengan penjelasan Ozman padahal dia juga seorang dokter.

'Tension pneumothorax adalah kondisi medis darurat ketika udara terperangkap di rongga pleura antara paru-paru kiri dan kanan. seluruh bagian dari paru-paru dapat kolaps sehingga dapat menyebabkan penurunan fungsi jantung dan organ tubuh lain.'

"Dokter, lakukan apa yang akan ku katakan,"Ozman menatap dokter itu yang menganggukkan kepalanya dengan tangan masih menekan bagian leher atau Joan dengan sapu tangan milik Ibu Joan.

"Berikan anak ini napas buatan setiap 3 detik sekali, Anda juga perlu mengecek bagian gerakan dadanya. Ingat, lakukan apa yang ku katakan, jangan melakukan kesalahan apapun, aku segera kembali." Ozman berdiri, membuat Ibu Joan panik, karena Ozman meninggalkan anaknya dalam keadaan yang masih membutuhkan pertolongan.

"Jangan tinggalkan anakku!"teriak Ibu Joan, yang melihat Ozman berjalan tergopoh-gopoh, dengan gerak tangan yang mengikuti langkah kaki.

"Nyonya tenang saja, pria itu tidak akan lari," seru seseorang yang ada di sana yang sudah mulai menikmati kinerja pertolongan yang di lakukan Ozman.

Ozman, keluar dari restoran tersebut dan melihat apotik yang ada di sekitar tempat itu, benar saja jalanan cukup ramai, tetapi tak ada satupun mobil ambulance yang tiba di sana.

Ozman dalam kondisi spektrum autisme mencoba mencari apotik terdekat, hingga dia menemui sebuah apotik yang tak jauh dari restoran tersebut, jaraknya sekitar lima toko dari tempat kejadian.

Namun, kedatangan Ozman di apotik itu tak dihiraukan oleh pelayan toko, padahal Ozman sudah berdiri sejak lama di depan resepsionis apotik tersebut.

Terpopuler

Comments

Debbie Teguh

Debbie Teguh

bukan antara paru kiri dan kanan, tapi antara selaput paru atau pleura dan paru

2023-12-26

0

Membo 69

Membo 69

skip aja.leeati chapternyaa😭😭

2023-12-19

0

muhammad ibnuarfan

muhammad ibnuarfan

ya Allah...pengen tak bom orang2 begitu...gimana kalau mereka memiliki anak kayak gitu...gimana perasaany...Thor...ceritamu...buat emak pengen nangis...sumpah ...nyesek bacay

2023-12-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!