Part 17

Hari ini adalah hari ke tiga Dokter Oz berada di rumah sakit Bunda Kasih. Pria ini berjalan melewati koridor rumah sakit. Seperti yang mereka tahu, pagi ini Dokter Amel belum terlihat datang ke rumah sakit.

Dokter Ozman sudah tiba lebih dulu di rumah sakit tersebut, meskipun sebagian orang telah menyukainya masih ada sebagian orang lain yang masih tetap memandang rendah Dokter Ozman.

Kini Dokter Ozman berada di ruangan yang sama dengan dokter yang lain, termasuk beberapa dokter magang lainnya. Ketika mereka semua sedang mempersiapkan diri untuk bertemu dengan pasien mereka malah fokus melihat Dokter Ozman yang sedang memakai snelli.

Snelli atau jas dokter hanya dipakai saat memeriksa pasien, bukan saat makan di kantin sebab pakaian itu banyak kumannya.2

"Apa itu orang yang sama? Dia terlihat normal. Tetapi, ketika mendengar dan melihat dia berbicara dia terlihat seperti orang yang nggak normal," ucap Dokter Rain memperhatikan Dokter Ozman sejak dari tadi pria itu datang.

"Dokter Rendy tak mengatakan apapun lagi?" Dokter Ayu bertanya kepada Dokter Rain.

"Tidak,"

"Tetapi, kenapa dia bisa tinggal di apartemen yang sama dengan kita? Bukankah dokter magang tak di beri tempat tinggal?" Dokter Han ikut bertanya ketika mendengar pembicaraan dua orang itu.

"Aku dengar, Doctor Salim yang memberikan fasilitas itu untuk Dokter Ozman. Kalau sudah begitu tidak ada satupun orang yang bisa menolaknya bukan? Termasuk Dokter Rendy,"ujar Dokter Ayu lalu bangkit dari tempat duduknya.

Dokter Rendy baru saja tiba, tak lama kemudian Dokter Amel juga sampai, tetapi terlihat keduanya masih marahan karena masalah kemarin yang berdebat tentang pasien anak yang bernama Melati.

"Kita akan bertemu dengan pasien sebentar lagi, siapkan diri kalian!"titah Dokter Rendy.

"Baik,"jawab mereka serentak lalu mengikuti langkah kaki Dokter Rendy yang meninggalkan ruangan tersebut. Terlihat yang lain berjalan santai, hanya Dokter Ozman yang berjalan tergopoh-gopoh mengikuti langkah kaki dokter yang lain.

Sebelum pergi menemui pasien dan memeriksanya. Terlebih dulu mereka semua berhenti di bagaian resepsionis untuk memeriksa nama-nama pasien yang sudah di jadwalkan dalam operasi hari ini.

"Bersiap-siaplah, setelah ini kita akan melakukan operasi untuk Melati,"ucap Dokter Rendy. Dokter Ayu dan Dokter Amel hanya bisa menghela nafasnya saja ketika mendengar perintah itu.

"Dokter, apa tidak seharusnya kita memberikan perawatan psikologis lebih dulu untuk Melati baru melakukan jadwal operasinya?"Saran Dokter Ayu.

"Aku tidak bisa menerima saranmu jika itu bai membahayakan pasien.

Mereka semua telah memasuki satu persatu kamar pasien, kini yang mereka masuk adalah kamar yang terakhir. Mereka berada di ruangan manggis di mana dalam satu ruangan terdapat dua pasien.

Dokter Rendy memeriksa pasien atas nama Dirly. "Perkembangan sangat baik, setelah di operasi sirosis hatinya telah berhasil diminamilisis dan karena warna tinjanya sudah hijau, sakit kuning akan segera hilang dalam beberapa hari lagi. Anda tak perlu cemas Nyonya, anak Anda akan baik- baik saja," ujar Dokter Rendy kepada ibu pasien.

"Terima kasih, Dokter."

"Beri dia susu sebanyak 20 cc setiap 3 jam, periksa urinenya juga,"lanjut Dokter Rendy memberitahu Dokter Han.

"Baik, Dok."Jawab Dokter Han, serta mencatat semua yang dikatakan Dokter Rendy.

Sirosis hati adalah kondisi di mana organ hati dipenuhi dengan jaringan parut sehingga tidak dapat berfungsi dengan normal.

Jaringan parut merupakan hasil proses alami penyembuhan luka pada seluruh jaringan atau organ, termasuk pada kulit manusia.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***