Di dalam meeting room yang berukuran cukup besar, tidak ada hanya ada Yopi sebagai direktur DC Models, tapi juga ada beberapa model dan manager yang hadir di meeting itu. Yopi ingin membahas tentang perayaan 10 tahun DC Models berdiri. Dia ingin membuat sebuah pesta besar untuk merayakan hari jadi agensi model yang sudah dia rintis sejak lama. Hingga akhirnya agensi model ini memiliki nama besar melahirkan para supermodel ternama.
"Okey semuanya, aku ingin mengatakan bahwa aku akan membuat pesta besar untum merayakan 10 tahun DC Models berdiri. Pesta yang mewah dan meriah bernuansa hollyowood party adalah konsep yang aku pilih untuk acara ini" kata Yopi.
"Kapan pesta itu akan diselenggarakan?" tanya Karina.
"Lusa. Ingat, catat, dan tempel di otak kalian. Aku ingin para model-modelku berdandan secantik mungkin dengan evening gown terbaik kalian. Karena acara itu akan dihadiri oleh orang-orang ternama dari dunia bisnis, entertaiment, dan seluruh penghuni dimensi lain" ujar Yopi dengan gaya super lebay.
Sofia menggelengkan kepala sampai memijat pelipisnya karena tingkah konyol bosnya satu ini.
"Oh ya, aku akan jadi yang paling cantik dalam acara itu" sela Karina dengan sombongnya sambil mengibaskan rambutnya.
Alin memegangi dadanya seakan dia ingin muntah, "Cih sombong banget ikan sapu-sapu ini," gumamnya.
"Kamu memang cantik, tapi kok kamu jarang ya dapat kontrak eksklusif" sindir Sofia untuk menyadarkan Karina dari dunia halunya.
Karina langsung terdiam dan menatap tajam ke arah Sofia. Peserta meeting langsung melihat ke arah Karina yang nampak marah tak terima dengan apa yang dikatakan oleh Sofia. Mereka tahu betul kesombongan seorang Karina hanya bisa dipatahkan oleh Sofia saja.
"Ya ampun, aku sampai melupakan sesuatu. Kita harus mengucapkan selamat kepada Sofia karena dia resmi menjadi brand ambassador Herm's Group yang baru. Kalian tahu kan perusahaan itu jarang bahkan tidak pernah menunjuk brand ambassador. Tapi sekalinya mereka memilih brand ambassador, pilihan emreka jatuh kepada Sofia. Ini membantu nama DC Models semakin naik" tutur Yopi dengan mempersembahkan Sofia menggunakan tangannya.
Semua orang yang hadir bertepuk tangan dan mengucapkan selamat kepada Sofia, kecuali Karina.
"Terima kasih semuanya" balas Sofia ramah.
"Cih, apa yang perlu dibanggakan dari dia? Apa kalian semua lupa dengan skandal yang menyeret namanya? Hampir saja DC Models ini hancur karena dia" sungut Karina menunjuk Sofia.
"Memang kenapa kalau Sofia terkena skandal? Toh dia juga tetap berprestasi. Bilang aja kamu iri dengan dia kan?" balas Alin.
"Berprestasi? Dia kan cuma modal tampang cantik dan tubuh seksi" ucap Karina.
"Baiklah Karina kalau memang kamu menganggap aku hanya modal cantik, sepertinya aku harus mengingatkan kamu kalau aku lulusan University of Paris dengan predikat summa cumlaude. Dan jika memang aku merusak nama baik DC Models, maka dengan sangat senang hati aku akan mengakhiri kontrakku dengan agensi ini. Tapi jika Yopi sudah siap untuk kehilangan model berbakat seperti aku" ucap Sofia dengan nada remeh dan tatapan dingin.
Yopi menatap Sofia dengan seksama. Wanita satu ini memang sangat paham bagaimana cara menjatuhkan harga diri seseorang yang mencoba melawannya.
"Sofia, jangan pernah berpikir kalau kamu akan keluar dari agensi ini. Walaupun Sofia terkenal skandal, tapi dia selalu bisa menyelesaikan masalah itu tanpa melibatkan agensi. Dia berbeda dengan model lain. Hal itu membuktikan kalau dia tidak pernah terlibat dalam skandal apapun" kata Yopi.
Yopi menoleh ke arah Karina dan berkata, "Dan kamu Karina, lebih baik aku kehilangan 100 model seperti kamu daripada aku harus kehilangan satu model seperti Sofia. Mengerti kamu?" tegas Yopi mengeluarkan jiwa garangnya.
Karina yang merasa dipojokkan dan terhina mengepalkan tanganya dan menggebrak meja sebelum akhirnya dia memutuskan untuk walk out dari meeting room. Sofia tersenyum puas melihat kekalahan Karina dari dia. Bukan maksud Sofia ingin menyombongkan diri, tapi orang seperti Karina haruslah diberi pelajaran agar dia selalu ingat batasan-batasan dalam bertindak.
"Biarkan dia pergi. Memang agensi mana yang mau menerima model yang dikeluarkan dari DC Models. Pasti agensi lain langsung berasumsi kalau dia adalah model yang bermasalah" lanjut Yopi santai.
*****
Setelah keluar dari meeting room, Karina terus mengumpati Sofia. Dia semakin membenci Sofia karena secara terang-terangan dia membuat Karina terhina dan dan mati kutu.
"Awas aja kamu Sofia. Aku akan balas perbuatan kamu!" ujar Karina sambil mengepalkan kedua tangannya.
*****
Setelah satu jam berlalu, meeting pun berakhir. Semua orang keluar dari meeting room satu persatu. Ternyata Gio sudah berdiri di depan meeting room menunggu Sofia.
"Tuh ditungguin bodyguard lo" goda Alin sambil menyenggol lengan Sofia.
"Apaan sih" elak Sofia dengan mendelikkan matanya.
"Nona mau pulang sekarang?" tanya Gio.
"Nunggu dihalalin dong" ledek Alin lagi.
Merasa geram dengan ledekan Alin, tiba-tiba Sofia menginjak kaki Alin agak keras.
"Sakit gila! Lo itu pakai heels. Kira-kora dong" sewot Alin sambil merintih kesakitan.
"Makanya mulutnya nggak usah holiday ke mana-mana" ketus Sofia.
Gio hanya tersenyum melihat pertengkaran dua wanita yang ada di depannya. Padahal Gio mati-matian menahan tawa.
"Udah yuk balik" ajak Sofia melengos begitu saja.
Gio dan Alin mengikuti langkah Sofia dibelakang dia. Di pertigaan koridor, dari arah berlawanan ada Karina yan berjalan satu garis dengan Sofia. Sofia yang acuh tak acuh, tidak menyadari kalau Karina tiba-tiba menabrak dirinya. Sofia pun terjatuh terduduk bahkan hingga kakinya terkilir dan sampai terdengar bunyi tulang pergelangan kakinya yang cidera.
"SOFIA!!!" teriak Gio berlari menuju Sofia dengan ekspresi begitu panik.
"Ups sorry nggak sengaja" kata Karina dengan wajah shock yag dibuat-buat.
Gio langsung berjongkok dan memegangi kaki Sofia yang luka. Sementara Sofia merintih kesakitan sambil menekan-nekan pergelangan kakinya.
"Eh lo sengaja ya!!!" serang Alin mendorong tubuh Karina dengan emosi yang menyulut.
Alin sudah tidak peduli lagi dengan orang-orang yang lewat dan melihat kejadian itu.
"Kamu kalau ngomong itu yang sopan. Aku kan udah bilang, kalau aku nggak sengaja" balas Karina tak kalah galak.
"Jelas-jelas gue lihat ya, lo sengaja nabrak Sofia. Gue nggak buta uler" tegas Alin.
"Jangan fitnah ya kamu" elak Karina menunjuk wajah Alin.
"Lin udah lah. Berisik banget kalian berdua. Nggak tahu orang sakit apa ya?" bentak Sofia sambil merintih kesakitan karena keributan Alin dan Karina hanya membuat rasa sakit di kakinya bertambah.
Alin mengeratkan giginya kepada Karina sebelum akhirnya dia beralih kepada Sofia.
"Fi, lo nggak papa kan?" tanya Alin.
"Kita bawa Nona Sofia ke rumah sakit ya" ujar Gio.
"Nggak usah. Aku cuma terkilir" tolak Sofia.
Gio tidak menghiraukan penolakan dari Sofia. Tiba-tiba dia mengangkat tubuh Sofia dan menggendong dia ala bridal style. Sofia terperanjat saat tubuhnya diangkat oleh Gio dan dia sempat memberontak. Tapi Gio langsung mengeratkan gendongannya agar Sofia tidak bergerak. Alin hanya diam tertegun memandangi Gio yang menggendong Sofia dengan santainya.
Sofia menatap wajah Gio, dan beberapa detik setelahnya pandangan mereka bertemu saat Gio berbalik menatap Sofia hingga berhasil membuat jantung Sofia mencolos. Gio pun melangkah keluar dari kantor DC Models sambil menggendong Sofia. Semua orang menatap mereka dengan tatapan penasaran, terkejut, dan bingung.
Kenapa aku jadi deg-degan gini ya, batin Sofia.
Gio menempatkan Sofia di dalam mobil di kursi sebelah kursi kemudi. Disusul Gio yang masuk ke dalam mobil. Dia pun menjalankan mobil dan meninggalkan kantor DC Models, diikuti Alin dengan mobilnya yang mengikuti Gio di belakang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Wati_esha
Waaaah ada kesempatan baru nih.
2020-10-08
2
Yuliana Ninik Ernawati
semangat thor...
2020-09-22
1
Ni Nyoman Rinti
thor bikin ibu nya itu sadar klw sofia cewek baik"
2020-09-20
5