Gio sudah sampai di rumahnya setengah jam yang lalu. Saat ini dia sedang makan bersama keluarganya. Feri dan Desi saling memandang saat melihat wajah Gio yang nampak berseri-seri sekembalinya dari Singapura.
"Kamu kelihatannya bahagia banget. Kenapa?" tanya Desi.
Gio meletakkan sendoknya lalu menoleh ke arah ibunya, "Ya apalagi kalau bukan karena Gio berhasil mendapatkan investor baru."
"Apa Tuan Lim berinvestasi dengan jumlah besar?" sambung Feri.
"Iya, Yah" balas Gio.
"Tapi feeling bunda bilang, kalau kamu bahagia nggak cuma karena mendapatkan investor baru" sela Desi dengan tatapan seperti pembawa acara gosip.
"Maksud Bunda apa?" tanya Gio terkejut.
"Kamu habis ketemu bidadari ya?" ucap Desi dengan nada senang.
Feri mendelik mendengar ucapan istrinya, lalu dia beralih menatap Gio yang memperlihatkan senyum kecut.
"Bunda, jangan bahas hal itu pada Gio. Biarkan dia memilih apa yang terbaik menurutnya" kata Feri dengan bijak.
"Iya Yah, bunda tahu. Bunda nggak memaksa Gio untuk cepat-cepat menikah, cuma kan usia dia sudah kepala tiga. Memangnya ayah mau, anak ayah jadi bujang lapuk" ketus Desi.
Gio terkekeh mendengar ucapan ibunya, "Gio minta doa ayah sama bunda. Semoga Gio cepat mendapatkan jodoh," tukas Gio.
"Bunda selalu doain kamu. Bunda harap wanita pilihan kamu nanti, akan mencintai kamu dengan tulus, sayang" ujar Desi.
"Ingat Gio, kamu harus semangat berjuang. Ayah rasa perjuangan kamu kali ini akan cukup berat" kata Feri.
"Pasti, Yah" balas Gio.
Gio berharap dengan dukungan kedua orang tuanya, jalannya untuk mendekati Sofia bisa berjalan lancar.
*****
Saat ini, Okka sedang berada di apartemennya. Okka adalah anak yatim piatu, di mana sang ibu meninggal setelah melahirkannya. Sementara ayahnya adalah seorang tentara, dia meninggal saat menjalankan bertugas menjaga wilayah berbatasan Indonesia yang sedang mengalami konflik. Karena Ayahnya berteman baik dengan ayahnya Gio, maka Okka diasuh oleh mereka. Namun setelah dia lulus kuliah, Okka memilih hidup mandiri di apartemennya. Namun tak jarang juga dia menginap di rumah mewah Gio, jika Desi memintanya untuk menginap.
Okka sedang melihat profil agensi yang menaungi Sofia. Ternyata semua pekerjaan Sofia tidak selalu ditentukan oleh agensi. Jika ada yang ingin mengontrak Sofia, harus menghubungi manajernya. Dan akhirnya Okka menemukan nomer manajer Sofia.
"Alin..." desis Okka sambil tersenyum saat melihat nama Alin tertera di website agensi yang menaungi Sofia.
Tanpa basa-basi, Okka langsung menyimpan nomor Alin dan menelfonnya.
Sementara Alin yang sedang bersama kedua orang tuanya di ruang keluarga. Dia sedang menunjukkan barang-barang pemberian Sofia.
"Ya ampun, Lin. Tasnya bagus banget" ujar Mita bahagia setengah mati saat dia memiliki tas dari brand ternama.
"Ini serius, Sofia ngasih ini ke kita?" tanya Bima.
"Serius, Pah. Sejak kapan itu anak becanda kalau urusan begini. Dia itu udah kebanyakan koleksi barang-barang branded, jadi sekarang dia bingung mau diapain semua ini" balas Alin.
"Besok kamu suruh Sofia ke sini. Mamah mau masakin dia makanan kesukaannya, hitung-hitung sebagai ucapan makasih" kata Mita.
"Nah bener tuh kata mamah kamu" sambung Bima.
"Siap komandan" ujar Alin sambil hormat.
Tak berapa, Alin mendengar HP-nya berdering. Dengan segera dia mengambil HP-nya yang berada di atas meja. Dia bingung saat melihat nomor tidak dikenal menelponnya.
"Halo, dengan Alin manajer Sofia Aletrino" ucap Alin dengan formal.
"Halo, saya Okka Saputra. Saya dari perusahaan Herm's Group ingin menawarkan kepada Sofia Aletrino untuk menjadi brand ambassador produk terbaru kami" kata Okka.
"Apa???" teriak Alin dengan mata melotot.
Mita dan Bima langsung menoleh ke arah Alin karena terkejut mendengar suara teriakannya.
"Apa Sofia sedang menjalin kontrak dengan perusahaan lain?" tanya Okka yang menyadarkan Alin dari keterkejutannya.
"Memangnya Sofia akan menjadi brand ambassador produk apa?" balas Alin.
"Body lotion" jawab Okka singkat.
"Kebetulan sekali, Sofia tidak menjalin kontrak dengan brand body lotion manapun" jelas Alin.
"Bagus. Apa kalian bisa datang ke kantor Herm's Group untuk membicarakan kesepakatan kontraknya?" lanjut Okka.
"Tentu. Besok kami akan datang" ujar Alin.
"Kami tunggu kedatangan kalian" ucap Okka lalu mengakhiri telponnya.
Setelah telpon berakhir, Alin langsung jingkrak-jingkrak seperti anak SD yang mendapatkan rangking satu di kelasnya.
"Kamu kenapa Lin?" tanya Bima.
"Sofia dapet kontrak baru, Pah. Dia jadi brand ambassador perusahaan Herm's Group" tukas Alin dengan girangnya.
"Perusahaan industri besar itu?" kata Mita meyakinkan.
Alin menganggukkan kepalanya, "Iya, Mah."
"Wah keren banget Sofia. Ya udah sana kamu kabarin Sofia" ujar Bima.
"Ya iyalah. Rezeki anak sholehah emang" teriak Alin kegirangan sambil berlari menuju kamarnya.
*****
Setelah menelpon Alin, Okka langsung menyenderkan punggungnya ke sandaran Sofa. Dia memegangi dadanya yang merasa jantungnya hampir melompat saat dia mendengar suara Alin lagi.
"Derita jadi jomblo tahunan gini ya. Sekali jatuh cinta udah kayak orang mau perang. Baru denger suaranya udah deg-degan banget" ujar Okka mengelus dadanya.
"Oke Okka, lo harus stay cool dong. Jangan kelihatan banget bucin untuk pertama kalinya. Malu-maluin keluarga aja" ucap Okka pada dirinya sendiri.
Setelah itu, Okka kembali fokus pada laptopnya untuk membuat surat perjanjian kontrak kerja sama dengan Sofia.
"Gue bakal, kasih tahu Gio nih. Pasti tuh bocah seneng banget" lanjut Okka sambil manggut-manggut.
*****
Setelah masuk ke dalam kamarnya, Alin membuka laptopnya. Mengecek beberapa lembar kerja, dan jadwal pekerjaan Sofia. Dan ternyata kontrak Sofia sebagai brand ambassador dengan beberapa brand body lotion dan sabun mandi sudah berakhir dua bulan yang lalu. Dan ternyata pihak Herm's Group sudah mengirim email kepadanya. Dengan segera Alin menelpon sahabatnya itu untuk mengabari dia.
"Halo." Terdengar suara Sofia dari seberang.
"Fi, lo dapet job nih?"
"Job? Lo pikir gue cewek open BO-an apa? Pakek job-job segala." Sofia ngedumel gara-gara perkataan Alin. Menurut dia istilah job sedikit memiliki konotasi negatif untuknya. Karena sering dikaitkan dengan wanita simpanan.
"Iya iya. Gue ralat deh, sensi amat lo."
"Kerjaan apa?"
"Lo mau dikontrak sebagai brand ambassador perusahaan Herm's Group untuk produk body lotion terbaru mereka."
"Seriusan lo? Demi apa?" Saat ini Sofia sudah berdiri di atas kasurnya dengan girangnya.
"Demi rasa nasionalisme gue kepada Indonesia. Ya beneran lah masa gue boong sama lo" tandas Alin.
Seketika Sofia langsung melompat-lompat di atas kasur. Walaupun dia sering menjadi brand ambassador brand ternama, tapi ini pertama kalinya dia akan bekerja sama dengan perusahaan sebesar Herm's Group. Karena perusahaan itu selalu memproduksi produk makanan dan minum, dan jarang membutuhkan seorang model untuk mempromosikan produk mereka.
"Kok gue seneng ya?" Sofia sudah berhenti melompat-lompat di atas tempat tidurnya.
"Ya kan mau dapet duit, Sist. Nggak usah lompat-lompat juga di atas kasur. Kasian kasur lo nanti encok gimana?" canda Alin.
"Yey, Maemunah, ada-ada aja lo."
"Ya udah, besok pagi gue jemput lo. Kita langsung ke kantor Herm's Group buat ngomongin perjanjian kontrak."
"Siap Alin sayangku." Sofia pun mengakhiri panggilannya dengan Alin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Anna Susiana
yeay.... sofia bakal ketemu sama gio tuh ... hi hi hi..
2022-07-27
0
Abdy ChuQe
lompatnya pingin dapat jodoh hehee
2021-06-17
0
August Gunawan
nice
2021-06-06
0