Bab 2

Sofia Aletrino, seorang supermodel kenamaan Indonesia blasteran Polandia-Indonesia. Papahnya, Bastian Aletrino adalah seorang arsitek asal Polandia yang menikah dengan Astrid, wanita Indonesia yang berprofesi sebagai seorang dokter.

Sofia lahir dan besar di Polandia hingga usia 12 tahun sebelum akhirnya dia pindah ke Indonesia bersama keluarganya dan menatap di Indonesia. Dia sudah memulai karir modelnya sejak usia 14 tahun. Sofia sudah banyak mengikuti ajang pemilihan supermodel. Hingga akhirnya, namanya sudah sangat diperhitungkan sebagai seorang model ternama diusia 25 tahun.

Awalnya Sofia ingin menjadi seorang pengacara. Setelah dia lulus S1, Sofia mendapat tawaran tampil di London Fashion Week. Tentu saja, dia tidak mau melewatkan kesempatan emas itu. Dan akhirnya dia memilih untuk fokus menjalani karir modelingnya.

*****

Milan, Italia.

Alin adalah sahabat sekaligus manajer dan asisten Sofia. Mereka sudah bersama sejak SMA bahkan hingga sekarang. Alin sudah hafal di luar kepala seperti apa sifat Sofia. Menurut orang yang belum mengenalnya, Sofia adalah wanita yang angkuh, judes, dan menyebalkan. Padahal jika sudah mengenalnya dengan baik, Sofia adalah sosok wanita penyayang, baik hati, dan apa adanya.

"Fia, bangun! Ini udah jam berapa, lo ada jadwal rehearsal buat acara Milan Fashion Week"teriak Alin mengguncangkan tubuh Sofia yang masih tidur nyenyak berbalut selimut.

"Berisik Lin, gue masih ngantuk bangke"tolak Sofia menarik selimut untuk menutupi seluruh tubuhnya.

Alin menghela napas kasar lalu berkacak pinggang menatap Sofia, "Acara dimulai 30 menit lagi, kalau lo sampai telat jangan salahin gue kalau pihak panitia cari model pengganti buat nggantiin lo," ancam Alin.

Mendengar perkataan Alin, Sofia langsung terduduk di tempat tidur, "Sumpah? Demi apa lo?"

"Demi langit dan bumi beserta isinya"balas Alin dengan nada jutek.

Sofia langsung ngacir ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Dia tidak mungkin mandi kalau dia ingin telat datang ke acara rehearsal. Akhirnya Sofia hanya cuci muka dan gosok gigi. Toh namanya perempuan cantik mau sudah atau belum mandi juga tetap cantik kan?

15 belas menit kemudian, Sofia keluar dari kamar mandi dan sudah memakai setelan kemeja dan celena jeans. Simple nampun nampak seksi untuk seorang model.

"Buruan Fi, nanti lo telat baru tahu rasa"gerutu Alin.

Sofia menyerobot tasnya yang tergeletak di meja rias lalu berkata, "Iya ini gue juga udah selesai."

Mereka berdua pun keluar dari kamar dan segera meninggalkan hotel untuk pergi menuju lokasi yang dijadikan tempat untuk acara fashion show besok malam.

The Royal Palace of Milan atau Palazzo Reale di Milano adalah bangunan klasik yang dahulu menjadi pusat pemerintahan di kota Italia Milan selama berabad-abad. Saat ini, ia berfungsi sebagai pusat budaya dan merupakan tempat pameran seni internasional. Dan tempat ini menjadi tempat diselenggarakannya Milan Fashion Week.

Sofia langsung menuju ruangan yang dijadikan sebagai ruang ganti. Sofia masuk dalam tim salah satu designer asal Lebanon dan dia akan memperagakan tiga gaun mewah racagan designer tersebut. Satu persatu gaun Sofia coba sekaligus dia jajal untuk dibawa berjalan di atas runway. Setelah acara rehearsal selesai, Sofia pun meninggalkan tempat itu.

Baru saja Sofia berjalan melewati pintu ruang ganti ada seseorang yang menabrak dia, hingga Sofia jatuh ke lantai.

"Ups sorry..."ucap orang itu dengan nada menjengkelkan.

Alin membantu Sofia berdiri lalu Alin berkata, "Jeny, bisa tidak kamu jangan membuat masalah dengan Sofia?"

Jeny Kim adalah model asal Korea yang merupakan saingan Sofia. Dia tidak pernah menyukai Sofia karena Sofia jauh lebih tenar daripada dia.

"Memangnya kenapa? Dia itu tidak pantas ada di fashion show ini. Jangan-jangan dia rela naik ke atas ranjang agar bisa mendapat kontrak agar bisa tampil di fashion show ini"ejek Jeny.

PLAK

Sofia menampar pipi kanan Jeny cukup keras, hingga oramg-orang yang berada di sana mengalihkan pandangannya ke arah Sofia.

"Seharusnya kamu berkaca pada diri kamu sendiri. Sebenarnya siapa yang suka naik ke atas ranjang pengusaha untuk dapat kontrak agensi model"tegas Sofia yang membuat Jeny langsung bungkam.

Semua orang menatap kagum ke arah Sofia, karena hanya wanita itu yang bisa bertindak tegas dan membungkam mulut iblis Jeny. Setelah puas dengan pidatonya, Sofia bergegas pergi dengan Alin.

"Lihat itu, bagaimana Sofia mempermalukan Jeny."

"Sofia itu model yang berkompeten. Tidak mungkin dia mau tidur dengan sembarang pria."

"Iya, yang aku dengar, justru Jeny yang seperti itu."

Begitulah komentar yang keluar dari orang-orang yang melihat keributan tadi. Dan hal itu jelas membuat Jeny merasa sangat malu.

"Gila tuh cewek. Rasanya pengin gue robek tuh mulut"omel Alin sambil berjalan menuju ke parkiran mobil.

"Dia nggak ada kapok-kapoknya ngajak gue ribut. Belum tahu dia keganasan seorang Sofia Aletrino"lanjut Sofia dengan bangganya.

Mereka berdua masuk ke dalam mobil dan meninggalkan The Royal Palace untuk kembali ke hotel tempat mereka menginap.

Sesampainya di hotel, Alin langsung membuka laptop miliknya untuk mengecek jadwal pekerjaan Sofia setelah dari Milan Fashion Week.

"Lin, lo mau makan apa? Biar gue pesen ke restoran hotel"kata Sofia yang sedang memegang buku menu makanan.

"Pecel lele ada nggak ya?"celetuk Alin.

Mendengar perkataan Alin, Sofia langsung melempar bantal sofa dan tepat mengenai wajah Alin, "Heh bangun curut, ini Italia bukannya Depok," omel Sofia.

Alin terkekeh mendengar omelan Sofia yang super bar-bar. Walaupun tampang bule tapi kalau sudah mengomel maka ucapan ala anak Jaksel pun keluar dari mulut Sofia.

"Pizza aja deh"ucap Alin.

Sofia pun memesan beberapa menu makanan dan menelpon pihak restoran hotel melalui telpon yang ada di kamarnya.

"Habis dari Milan, kita ke mana lagi?"tanya Sofia.

"Habis fashion show lo masih ada pemotretan buat gaun yang lo pakai buat fashion show besok. Barulah besoknya kita ke Singapura buat datang ke acara grand opening store Marc Jacob"jawab Alin.

"Oke sip. Lin, bisa nggak lo kosongin jadwal gue buat kerjaan di luar negri? Gue capek beberapa tahun ini jarang banget ada di Indonesia. Gue kan juga kangen rumah. Emang lo nggak kangen papah sama mamah lo?"kata Sofia.

"Ya kangenlah Fi. Tapi kan gua manajer lo yang tetap harus bersikap profesional terhadap semua job-job lo yang berjibun. Udah berasa presiden lo kerjaannya keliling dunia"balas Alin santai.

Sofia menghampiri Alin yang duduk di sofa, "Ya udah, habis dari Singapura kita balik ke Jakarta aja. Kalau ada kerjaan terima aja kerjaan yang ada di Indonesia. Bosen gue ke luar negeri mulu"ujar Sofia.

"Iya bawel"seru Alin sambil mengangkat kedua alisnya.

Tak berapa lama terdengar suara ketukan pintu. Ternyata makanan pesanan Sofia sudah diantarkam oleh pelayan hotel.

Terpopuler

Comments

Kenzi Kenzi

Kenzi Kenzi

remyah....
.lanjut

2021-09-17

0

Qta Ajah

Qta Ajah

apa apaan nih thor bawa bawa orang depok..☕☕

2021-01-26

0

Mamah Habibah

Mamah Habibah

Kayanya jodohnya sofiah si CEO tuh

2020-11-22

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!