Keesokan paginya, Mita selesai memasak. Karena dia tahu Alin akan berangkat pagi-pagi sekali untuk menjemput Sofia. Dan kebiasaan pagi suaminya, pasti dia selalu menonton berita pagi di TV.
Dan baru saja, Bima akan mematikan TV karena acara berita akan berganti menjadi acara infotaiment. Tapi, Bima tidak jadi mematikan TV saat melihat Sofia di dalam berita infotaiment itu.
Supermodel, Sofia Aletrino tertangkap basah berciuman dengan model pria asal Meksiko, Diego Gracy setelah perhelatan acara fashion show terbesar di Italia, Milan Fashion Week. Benarkah kedua model papan atas itu menjalin hubungan spesial?
Mata Bima membulat saat layar kaca itu mempertontonkan foto saat Sofia berciuman dengan Diego. Bima sangat mengenal anak sahabat istrinya itu, Sofia bukan tipe wanita yang mau berciuman dengan lawan jenis walaupun itu bagian dari pekerjaannya.
"Mamah!" teriak Bima memanggil istrinya.
Mita yang berada di dapur terkejut dan langsung menghampiri suaminya setelah mendengar dia memanggil namanya.
"Kenapa sih, Pah? Heboh banget kayak lagi latihan militer" ujar Mita kepada suaminya yang memang seorang pensiunan tentara.
"Itu lihat berita di TV dong" ucap Bima menunjuk ke arah TV.
Mita langsung mengalihkan pandangannya menuju TV, dan beberapa detik setelahnya matanya langsung membulat sempurna.
"Astaga. Kok bisa sih mereka menayangkan berita murahan kayak gitu? Mana mereka dengan santainya memperlihatkan foto ciuman" kata Mita dengan emosi lalu mematikan TV.
"Kamu kasih tahu Alin sana" perintah Bima.
"Oh iya, mamah sampai lupa" ucap Mita menepuk keningnya.
Mita langsung menaiki menuju kamar Alin. Dia langsung menggedor kamar Alin dan memanggil nama anaknya.
"Apa sih Mah? Nggak usah teriak kayak di hutan juga. Cukup papah yang hobi teriak-teriak" gerutu Alin yang keluar dengan memakai bathrobe sambil mengusapkan handuk ke rambut.
"Itu Sofia..."
"Kenapa Sofia?" sela Alin.
"Sofia masuk berita infotaiment" ujar Mita dengan gelagapan.
Kening Alin berkerut, dia langsung kembali ke kamar dan melihat HPnya. Membuka sosial media dan Alin langsung melihat berita tentang ciuman Sofia dengan Diego menjadi headline di seluruh sosial media.
"Mati kau Sofia" kata Alin sambil menepuk jidatnya.
"Kamu mending cepet-cepet kerumah Sofia deh" perintah Mita yang masih berdiri di depan kamar Alin.
"Iya Mah." Alin langsung berlari menuju lemari dan mengambil baju. Sementara ibunya sudah menutup pintu kamarnya dan pergi.
Setelah selesai memakai baju dan sedikit berdandan, Alin tak sempat sarapan. Apalagi disaat genting seperti ini. Dia langsung menancapkan gas meninggalkan rumahnya dan menuju rumah Sofia. Sepanjang perjalanan, HP Alin terus berbunyi, dan Alin tidak perlu melirik layar HP-nya, karena dia tahu pasti yang menelpon adalah pihak agensi dan beberapa produser dari berbagai acara berita infotaiment di negara ini.
Alin reflek menginjak rem mendadak, saat dia melihat sekumpulan wartawan sudah berkumpul di depan rumah Sofia. Dan mereka semua meneriaki nama Sofia. Alin memukul setir mobil dan mengeratkan giginya.
"Kalau membunuh manusia nggak dosa, udah gue hajar itu wartawan satu-satu" gerutu Alin.
Karena Alin langsung ngegas sambil membunyikan klakson. Yang dilakukan Alin membuat para wartawan terkejut. Bahkan jika mendengar suara knalpot dan klakson mobil Alin, terdengar seperti orang yang ingin mengajak ribut.
Jaja mengenal mobil Alin, dan dia langsung membukakan gerbang. Dan tanpa perlu menunggu Alin langsung masuk ke dalam halaman rumah Sofia. Dia turun dari mobil, dan tentu saja para wartawan mengenalinya dan meneriaki namanya meminta klarifikasi berita tentang Sofia, sebagai manajernya.
"Bodo amat" lirih Alin tidak peduli.
Dia mengabaikan para wartawan dan masuk ke dalam rumah Sofia. Dia disambut oleh pembantu rumah Sofia.
"Bi, Sofia di mana?"
"Non Sofia ada di atas bersama tuan dan nyonya."
"Oh oke."
Alin langsung menaiki tangga dan melihat keluarga Aletrino sedang duduk bersama di rooftop rumah itu yang lebih mirip dengan taman.
"Fia" panggil Alin.
Sofia langsung menoleh ke arah Alin, "Lo udah lihat berita itu?"
Alin menelan salivanya. Tebakannya benar, Sofia sudah lebih dulu melihat berita itu, "Mamah yang kasih tahu gue. Terus ya gue langsung lihat. Di depan rumah lo wartawan udah berjejer kayak antri pembagian daging kurban."
Bastian melirik Astrid memberi kode agar mereka memberi waktu untuk Alin dan Sofia membicarakan masalah ini.
"Papah sama mamah tinggal dulu. Kalian bicarakan masalah ini ya" ucap Bastian mengelus kepala Sofia sebelum pergi bersama Astrid.
Alin langsung duduk di sebelah Sofia, "Gimana ini?" tanya Alin.
Sofia menghela napas panjang. Dia memijat pelipisnya. Kepalanya rasanya ingin pecah sekarang.
"Lo cari tahu siapa yang pertama kali nyebarin foto-foto itu. Karena gue yakin ini disengaja. Antara mereka bermaksud menghancurkan karir gue atau mereka mau buat gimmick antara gue sama Diego" ujar Sofia penuh amarah.
"Lo yakin?" tanya Alin.
"Gue yakin. Diego sengaja nyuruh orang buat memfoto ketika dia mau cium gue. Lo pikir deh, dia kan berambisi banget sama gue. Otomatis dia bisa lakuin apa aja ke gue" tutur Sofia.
"Bener juga" tandas Alin.
"Gue mau bikin konferensi pers" ujar Sofia.
Alin paling tidak menyarankan Sofia melakukan hal itu, apalagi hanya untuk mengklarifikasi gosip murahan seperti itu.
"Buat apa?" kata Alin.
"Ya buat bilang, kalau Diego maksa buat cium gue lah. Lo pikir gue bakal diem aja mengenai berita ini? Dia belum tahu aja siapa itu Sofia Aletrino. Gue tenggelamin dia ke laut baru tahu rasa" teriak Sofia menggebu-gebu.
"Santai aja, nggak usah kayak mau perang gitu" sela Alin.
"Please, kali ini biarin gue melakukan sesuatu yang bikin semua orang tahu siapa itu Sofia. Semua orang pasti ngeremehin gue dan nganggep gue cewek gampangan. Gue nggak peduli sama karir Diego. Saat ini yang harus gue adalah keselamatan karir gue ke depannya. Dan..."
"Dan apa?" tanya Alin penasaran.
"Dan perasaan jodoh gue nanti" kekeh Sofia berusha mencairkan suasana.
Alim menoyor kepala Sofia karena merasa kesal dengan ucapannya, "Kampret lo. Bisa-bisanya ngeledek disaat genting kayak gini," gerutunya.
"Lo sih kelihatan banget kayak orang setres. Tinggal bikin konferensi pers kelar kan" ucap Sofia santai.
"Kita lihat beberapa hari ke depan. Gue yakin berita ini lama kelamaan juga bakal tenggelam dengan sendirinya" kata Alin.
Setelah menyelesaikan diskusi, Sofia langsung bersiap untuk pergi ke kantor Herm's Group. Sebelum itu, dia mengajak Alin untuk sarapan. Karena pasti sahabatnya itu melewatkan sarapan hanya agar dia bisa menemuinya.
Saat semua sudah siap, Sofia keluar dari rumah menggunakan mobil milik Alin. Wartawan melihat Sofia masuk ke dalam mobil. Sofia menyetir mobil seperti orang kesetanan. Seakan-akan dia memberitahu kepada wartawan bahwa dia sedang tidak ingin diganggu. Dan saat mobil itu keluar dari rumah, para wartawan meneriaki sekaligus mengejar mobil itu. Sofia hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kegigihan para wartawan untuk bisa bertemu dengannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Yatosoru_야토서루
jangan2 ayah nya okka sama ayahnya alin sahabatan lgi... kan sama2 tentara tuh.. 🤔🤔🤔
2020-10-16
1
Wati_esha
Hadeuhhhh memang ada saja yang cari gampangnya.
2020-10-08
3
novaarr___
gimana perasaan gio nanti coba🗡️😭
2020-07-21
4