Keesokan harinya.
Sofia sudah berada di ruang ganti acara Milan Fashion Week sejak pagi hari. Karena banyaknya model yang dilibatkan dalam acara ini, maka persiapan make up dan hair do harus dilakukan lebih awal agar tidak bertabrakan dengan model yang lain.
Sofia memakai ballgown berwarna biru muda bertabur kristal bak cinderella dengan rambut dicepol dan memakai tiara kecil di kepalanya. Persis seperti putri kerajaan jika dilihat dengan seksama.
Dan akhirnya malam pun tiba, tepat pukul tujuh malam, acara fashion show dimulai. Dua puluh designer sudah memamerkan puluhan rancangan busana andalan mereka untuk musim ini dalam pagelaran Milan Fashion Week kali ini.
Sofia berdiri berbaris di backstage menunggu giliran untuk tampil di runway.
"Ayo Sofia, sekarang giliranmu"ujar seorang wanita yang merupakan salah satu panitia.
Sofia melangkahkan kaki memasuki runway. Dia berjalan dengan begitu anggun mengikuti alunan musik klasik sambil memamerkan ballgown berwrna biru muda bertabur kristal yang begitu mewah dan anggun. Wajah sensual dan tatapan tajam mata Sofia menjadi daya tarik terhadap dirinya.
Setelah acara fashion show usai, setiap model diharuskan melakukan photsoot di salah satu bagian The Royal Palace yang mirip seperti ruang pertemuan mewah bergaya klasik ala Romawi.
Sofia dipasangkan dengan seorang model pria asal Meksiko bernama Diego. Mereka nampak serasi dalam photoshoot seperti pasangan duke dan duchess.
"Oh my God, Sofia dan Diego kalian memang pasangan yang serasi. Kenapa kalian tidak berpacaran saja"ucap fotografer.
Sofia memutar bola matanya jengah. Dia selalu saja digosipkan dengan model pria yang menjadi pasangannya setiap kali photoshoot. Tapi dari semua gosip itu tidak pernah ada yang benar, karena memang Sofia tidak ingin menjalin hubungan dengan pria yang seprofesi dengannya.
"Kalau pemotretannya sudah selesai, bisakah aku kembali?"tegas Sofia.
"Ya tentu"ucap fotografer.
Saat Sofia hendak beranjak, Diego menahan tangannya dan berkata, "Bisa kita bicara sebentar?" Diego menatap Sofia penuh harap.
"Iya tentu"balas Sofia singkat.
Diego mengajak Sofia ke salah satu sisi balkon tempat pemotretan.
"Sofia, aku ingin mengatakan sesuatu. Aku menyukai kamu sejak pertama kali bertemu kami di New York tahun lalu"ucap Diego.
Sofia bukanlah tipe perempuan yang akan baper setengah mati ketika ada seorang pria menyatakan cinta kepadanya, "I am so sorry Diego. Tapi aku hanya menganggap kamu hanya sebatas sebagai rekan kerja tidak lebih. Maaf aku permisi." Sofia pergi meninggalkan Diego setelah selesai menyelesaikan perkataannya.
Tapi Diego berhasil menarik tangan Sofia hingga dia berhasil membawa tubuh Sofia ke dalam pelukannya. Sofia meronta memaks agar Diego melepaskan tubuhnya, tapi tak disangka justru Diego menarik tengkuk kepala Sofia dan mencium bibir Sofia secara paksa.
Dengan sekuat tenaga Sofia mendorong tubuh Diego agar menjauh darinya walaupun sangat sulit karena besarnya gaun yang dia pakai.
"Shit! What the hell! Kamu adalah pria paling berengsek Diego. Aku tidak mau melihat wajahmu lagi"sarkas Sofia penuh amarah lalu pergi meninggalkan Diego.
"Kita lihat saja nanti, apa setelah ini kamu masih bisa menolakku?"ucap Diego dengan senyum sinis.
Sofia kembali ke ruang ganti untuk melepas gaun yang dia pakai. Kemudian setelah berganti pakaian, dia menghampiri Alin yang sudah menunggunya di ruangan yang dikhususkan untuk para manajer model.
"Lo kenapa kelihatan marah begitu?"tanya Alin.
Sofia mengambil sebotol air mineral lalu menenggaknya begitu cepat. Setelah itu dia berkata, "Diego nyium gue secara paksa, Lin."
"WHAT??? SUMPAH???" Alin berteriak sambil menggebrak meja yang ada di depannya.
"Kurang ajar itu cowok. Mentang-mentang cakep bisa bertindak seenak udelnya hah?"lanjut Alin yang mulai terbawa emosi.
"Dia bilang kalau dia suka sama gue. Lah memang dia pikir gue cewek apaan, sampai harus bahagia dicium sama cowok yang nggak gue suka"ketus Sofia dengan wajah memerah.
Alin mendekati Sofia dan memeluk sahabatnya itu, "Sabar Fi. Kalau perlu gue laporin dia ke polisi. Biar karirnya hancur sekalian."
"Udahlah, lupain aja kejadian ini. Gue males ribut sama orang. Mending keberangkatan kita ke Singapura dipercepat malam ini aja"ucap Sofia.
"Tanpa lo suruh, gue udah ngelakuin itu sebelumnya. Gue udah pesen tiket keberangkatan kita ke Singapura malam ini. Jadi mending kita balik ke hotel buat siap-siap"ajak Alin.
"Ya udah, ayok"balas Sofia.
Mereka berdua pun meninggalkan The Royal Palace untuk bergegas menuju ke hotel.
Sesampainya di hotel, Alin dan Sofia langsung menemasi pakaian mereka dan beberapa dokumen keperluan imigrasi.
"Fi, nggak mau beli oleh-oleh dari Italia?"tanya Alin.
"Memang oleh-oleh khas Italia apaan?"tanya Sofia balik.
"Kalau nggak salah sih bakpia pathok"celetuk Alin dengan wajah polos tak berdosanya.
Mendengar jawaban Alin, Sofia langsung melempar paspor yang ada di tangannya dan langsung mengenai wajah Alin, "Hei curut, sejak kapan bakpia pindah ke Italia? Kalau lo masih ngaco gue bakal buang lo ke Antartika sumpah," sulut Sofia.
Yang diomeli hanya cengar-cengir. Alin sangat suka meledek Sofia, karena perempuan itu akan menjadi sangat cerewet.
Tiba-tiba HP Sofia berbunyi, dan ternyata dia mendapat telpon dari mamahnya.
"Halo, Mam."
"Fia, kamu masih di Italia?"
"Udah enggak Mam. Aku sama Alin udah mau siap-siap berangkat ke Singapura."
"Apa kalian berangkat malam ini?"
"Iya Mam. Kenapa?"
"Nggak papa, mamah cuma khawatir aja sama kamu."
"Ya ampun, Mam. Ini bukan pertama kalinya aku pergi ke luar negeri. Kayak nggak biasanya aku pergi jauh. Tenang aja, habis dari Singapura, Sofia langsung pulang ke Jakarta dan mungkin untuk beberapa bulan ke depan, aku nggak ambil kerjaan di luar negeri."
"Oh ya? Baguslah kalau begitu. Mamah udah kangen banget sama kamu."
"Iya Mam. Fia juga."
"Ya udah, kamu hati-hati di jalan. Salam buat Alin."
"Siap ibu negara."
Sofia pun mematikan telepon setelah perbincangan dengan mamahnya selesai.
"Tante Astrid bilang apa?"tanya Alin.
"Cuma bilang hati-hati aja. Dan titip salam buat lo"ucap Sofia.
"Uh so sweet banget sih mamah lo. Beda sama mamah gue"protes Alin.
"Ya ampun, nih cewek. Emang sejak kapan lo laporan sama mamah lo setiap mau pergi ke mana? Besok kasih kejutan aja sama Tante Mita, pasti dia seneng tiba-tiba lo balik karena masih inget rumah"kata Sofia sambil terkekeh.
"Dasar semprul"gerutu Alin.
Setelah selesai berkemas, mereka langsung menuju resepsionis hotel untuk check out. Setelah check out selesai, mereka diantar oleh sopir dari hotel menuju bandara.
Sesampainya di bandara, mereka berdua langsung menuju gate keberangkatan dan melakukan check in. Setelah check ini selesai, mereka menuju pesawat dan siap untuk berangkat menuju Singapura.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
WAJAR MAMA LO KHAWATIR, BIAR GMNPUN LO DN ALIN WANITA, BUKTINYA BRUSAN HAMPIR ALAMI PELECEHAN OLEH DIEGO, INGAT... DUNIA MODEL ITU BNYK BOBROK DN MAKSIATNYA,, DN 80% MODEL BAIK WANITA ATAU PUN PRIA GK PUNYA MORAL.. HNY 20% YG LURUS2, ITUPN GK LURUS2 AMAT, SEMOGA LO MSUK YG DI 20%,,
2023-07-24
0
Sita Aryanti
Diego main paksa ja
2021-07-09
0
Wati_esha
Diego, berkolaborasi dengan rivalnya Sofia kah?
2020-10-08
3