Bab 12

Okka menjelaskan isi perjanjian yang meliputi aturan-aturan yang harus dipatuhi Sofia sebagai brand ambassador. Dan jika Sofia melanggar isi perjanjian, maka dia akan dikenakan sanksi sebagai dari konsekuensi jika menerima sebuah kontrak eksklusif :

Sebagai brand ambassador harus mempromosikan produk tersebut.

Kontrak kerja meliputi kegiatan untuk datang ke syuting iklan, acara peluncuran produk, dan acara promosi produk.

Tidak boleh menggunakan produk yang lainnya.

Tidak boleh nerima tawaran menjadi brand ambassador produk serupa di perusahaan lain.

Tidak boleh berurusan dengan kepolisian dalam arti hal-hal buruk.

Sofia dikontrak sebagai brand ambassador selama satu tahun.

Sistem pembayaran honor kontrak eksklusif sinetron dibayar setiap tiga bulan setelah kontrak ditanda tangani.

Sofia akan menerima honor sebesar 5 milyar.

Jika produk tersebut mendapatkan pendapatan tinggi, maka Sofia akan mendapatkan bonus sebesar sepuluh persen dari honor kontrak eksklusif.

Sofia tentu tidak memerlukan waktu lama untuk menandatangi kontrak tersebut. Karena melihat sepak terjang Herm's Group dalam dunia bisnis, sikap profesional perusahaan, dan jumlah nominal yang ditawarkan kepada Sofia sangatlah besar. Toh, Sofia tidak akan melanggar klausa perjanjian karena saat ini dia sedang tidak menjadi brand ambassador untuk produk sejenis dari perusahaan lain.

"Saya harap kerja sama ini bisa saling menguntungkan untuk kedua belah pihak" ucap Okka.

"Tentu. Saya pastikan, jika saya akan memberikan yang terbaik untuk perusahaan ini" balas Sofia.

"Senang bekerja sama dengan kamu, Sofia. Saya pikir kamu adalah model yang sedikit sulit untuk diajak kerja sama" tutur Okka.

"Tidak juga. Saya bukan tipe orang yang suka mempersulit hidup orang lain. Hidup saya sendiri saja sudah sulit" balas Sofia sedikit bercanda.

Okka terkekeh mendengar candaan Sofia yang menurutnya lebih mirip kepadansebuah curhatan, "Ada yang ingin kalian tanyakan tentang perjanjian kontrak ini?" lanjut Okka.

Sofia yang awalnya menyandarkan punggung ke sandaran kursi, akhirnya menegakkan tubuhnya dan menatap Okka dengan tatapan serius.

"Maaf Pak Okka..."

"Panggil saja Okka" tegas Okka dengan tatapan dingin.

Perkataan Okka membuat Alin mendelik sebelum berkata, "Okka..." Akhirnya Sofia menyebut nama Okka tanpa embel-embel 'pak'.

"Saya ingin bertanya, tentang klausa nomer lima, yang mengatakan bahwa saya tidak boleh melakukan tindakan buruk. Maksud saya, saat ini saya sedang diterpa gosip kurang baik yang menyeret namanya dengan salah satu model pria. Apakah itu menjadi salah satu hal yang dimaksud klausa ini?"

"Saya pikir tidak. Bukankah hal lumrah seorang supermodel seperti kamu terkena gosip dengan seorang pria. Itu baru ciuman belum sampai hamil" ujar Okka santai dengan tampang tak berdosa.

Perkataan Okka membuat Alin mendelik seketika dan menampakkan wajah garangnya, "Maksud kamu apa?" ujar Alin dengan nada sedikit meninggi.

Okka tersenyum melihat permainan emosi yang diperlihatkan Alin. Dia sangat sensitif dengan hal apapun yang menyangkut Sofia.

"Sebenarnya berita ini sedikit mengganggu. Tapi, perusahaan akan mengadakan konferensi pers untuk memperkenalkan Sofia sebagai brand ambassador Herm's Group. Mungkin kalian bisa melakukan klarifikasi tentang gosip ini juga." jelas Okka.

"Benarkah?" ujar Alin ragu.

"Memang ada masalah apa?" tanya Okka.

"Aku mengkhawatirkan keselamatan Sofia, karena media pasti akan terus mengejar dia terus menerus. Itu akan mengganggu kenyamanan dan keamanan dia" ucap Alin.

"Jadi kalian butuh seorang bodyguard? Baik, karena Sofia adalah brand ambassador perusahaan ini, maka perusahaan akan memberi dia fasilitas dari segi keamanan yaitu menugaskan seorang bodyguard untuk mengawal Sofia" tukas Okka dengan penuh keyakinan.

Sofia dan Alin saling memandang saat mendengar perkataan Okka yang menurut mereka sangat luar biasa. Karena ada sebuah perusahaan mau memberikan fasilitas pengawalan untuk brand ambassadornya. Biasanya Sofia yang harus menyewa bodyguard untuk menjaganya.

"Apa kamu serius, Okka?" tanya Sofia meyakinkan.

"Memang aku terlihat seperti sedang bercanda?" balas Okka.

"Baiklah. Aku terima penawaran itu. Asalkan bodyguard yang kamu pilihkan bisa profesional. Dalam artian dia tidak hanya siap untuk menjaga aku dalam situasi apapun, tapi dia juga harus bisa menjaga dan tidak membocorkan masalah pribadiku kepada media" tegas Sofia.

"Semua orang yang bekerja dengan Herm's Group adalah orang-orang yang profesional dan berkompeten" kata Okka.

"Kapan aku bisa bertemu dengan bodyguard itu?" tanya Sofia.

"Datanglah ke alamat ini besok." Okka menyodorkan kertas yang bertuliskan alamat apartemennya.

Alin mengambil kertas itu dan membacanya, "Kenapa alamat apartemen?" tanya Alin curiga.

"Memang harusnya apa? Apa kalian mau semua orang mengetahui bahwa perusahaan memberikan Sofia seorang bodyguard?" balas Okka.

"Tapi ada aku permintaan mengenai kriteria bodyguard yangbakan kamu berikan. Dia itu harus good looking. Tidak hanya badan kekar dan pandai beladiri. Tapi dia harus rapi, bersih, dan wangi" ujar Sofia dengan sedikit angkuh.

"Saya pastikan, bodyguard yang akan saya berikan kepada kamu adalah bodyguard yang memenuhi kriteria kamu" tegas Okka.

"Baik, Okka. Besok aku akan datang ke alamat yang kamu berikan" ujar Sofia ingin mengakhiri perdebatan antara Alin dan Okka.

Sejak tadi Sofia, menyadari ada sesuatu yang lain dari Okka. Sikap dan cara dia mematap Alin sangat berbeda ketika berhadapan dengannya. Setelah semua selesai, Sofia dan Alin meninggalkan meeting room.

Di perjalanan menyusuri koridor lantai sepuluh, tak sengaja Aghata melihat kehadiran Sofia. Dia memandangi Sofia hingga tak berkedip. Harus Aghata akui, Sofia sangatlah sempurna sebagai sosok wanita. Siapapun akan terpikat dengannya, tapi dia tidak akan membiarkan Sofia berhasil merebut Gio darinya.

"Kamu ngapain di sini?" tegur Okka yang melihat Aghata sedang berdiri.

Aghata terkejut mendengar suara Okka yang menyadarkan dia dari lamunannya, "Tidak ada, Pak. Saya hanya diperintahkan oleh Pak Gio untuk memberikan dokumen kepada manajer keuangan."

"Ya sudah sana" seru Okka dengan nada sinis.

Aghata pun pergi dengan wajah merengur dan bibir manyun karena dia memang tidak menyukai Okka. Okka menggelengkan kepala melihat sikap sekertaris somplak satu itu.

Okka kembali ke ruangan Gio yang ada di lantai dua belas. Sesampainya di ruangan Gio, dia melihat bosnya itu sedang duduk di kursi kebesarannya sambil kedua tangan bersedekap menatap ke arah pintu dan otomatis tatapan itu sekarang tertuju padanya. Dan tatapan itu berubah menjadi tatapan horor yang menyeramkan. Gio memang menyeramkan saat dia merasa penasaran.

"Iya sabar. Gue aja belum duduk" ujar Okka yang sepertinya tahu isi pikiran Gio.

Dia duduk di hadapan di hadapan Gio, meletakkan dokumen di meja. Tak lupa Okka menghela napas sebentar. Beberapa detik berlalu akhirnya, Okka bersuara.

"Nggak ada masalah dengan perjanjian kontrak eksklusif itu. Semua aman, jaya, sentosa. Dan sekarang giliran gue yang kerja" kata Okka.

"Ya memang, lo dibayar kan buat kerja" ketus Gio.

"Ya ampun, nggak ada rasa terima kasihnya lo sama gue."

"Cepetan. Jangan bertele-tele."

"Gue bilang, kalau besok dia udah bisa ketemu sama bodyguard yang bakal ngawal dia."

Beberapa detik Gio terdiam dan akhirnya dia pun berkata, "Bagus. Ternyata lo pinter juga."

"Sombong banget lo."

"Pokoknya lo atur semua keperluan gue sebagai bodyguard Sofia. Termasuk identitas baru gue. Dan selama gue bekerja sebagai bodyguard Sofia, lo yang harus handle urusan kantor" tegas Gio tak mau dibantah.

Okka terdiam sejenak sebelum berteriak, "APAAA???"

"Gila, semua pekerjaan kantor? Bisa lembur gue" keluh Okka tak suka.

"Gue nggak peduli. Atau lo mau gue pecat?" sela Gip.

Okka melempar pulpen ke wajah Gio, tapi dia berhasil menghindar, "Lo ya paling suka bikin gue sengsara," gerutu Okka dengan kejengkelannya.

"Dan satu lagi..."

"Apa?" potong Okka saat Gio kembali berbicara.

"Lo harus cari tahu dalang di balik gosip Sofia. Dan gue mau lo dapetin semua kebenarannya hari ini juga. Nggak ada tawar menawar dan nggak ada bantahan" tegas Gio menatap tajam ke arah Okka.

Okka mengenduskan napas, karena pekerjaannya akan bertambah lagi dan lagi. Gio memang kalau sudah menginginkan sesuatu, apapun akan dia lakukan untuk mendapatkannya. Termasuk menyulitkan Okka sendiri.

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

OKKA KYKNYA TERPESONA DGN ALIN SAAT JUMPA PERTAMA DI SINGAPURA..

2023-07-24

0

Kenzi Kenzi

Kenzi Kenzi

ya nasibbb...okka..,bener2 rodi bin robot...sabar ya okk,
..obat suntukmu cuma alin....

2021-09-17

0

Risma Arsita

Risma Arsita

Sabar Okka, yang penting bonus gede😆😆

2021-06-29

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!