Bab 5

Jam lima sore waktu Singapura, pesawat dari Italia sudah sampai di Changi Airport. Alin dan Sofia keluar dari bandara. Dan setelah mereka keluar dari gate kedatangan internasional, terlihat seorang wanita memegang papan bertuliskan Sofia Aletrino.

"Nona Sofia" sapa wanita itu.

"Kamu dari pihak Marc Jacob?" tanya Alin.

"Perkenalkan, nama saya Shi. Saya ditugaskan untuk mendampingi Nona Sofia selama berada di Singapura" jelas Shi.

Alin menoleh ke arah Sofia yang diberi anggukan oleh wanita itu.

"Baik" jawab Alin singkat.

Shi membawa Alin beserta Sofia menuju mobil yang sudah menanti mereka. Mobil itu akan membawa mereka ke hotel yang sudah disediakan oleh pihak acara. Sesampainya di hotel, mereka berdua diantar menuju kamar hotel. Dan betapa terkejutnya Sofia dan Alin ketika mereka diperlihatkan kamar hotel jenis suit room yang dikatakan mirip sebagai apartemen kecil di dalam hotel. Dengan ruang tamu, dapur, dua kamar, dan balkon.

"Ini sangat mewah" lirih Sofia.

"Kami menyiapkannya khusus untuk Nona Sofia" ujar Shi.

"Kalian tidak perlu repot-repot" balas Sofia.

Sofia berkeliling kamar hotel mewahnya ini. Walaupun dia sering ke luar negeri dan selalu disediakan fasilitas oleh pihak penyelenggara, tapi dia tidak pernah meminta fasilitas yang terlalu mewah. Karena dia takut hal itu akan merepotkan pihak klien dan dia akan dianggap sebagai model yang terlalu banyak maunya.

"Apa ada yang nona berdua butuhkan?" tanya Shi.

"Saat ini belum" balas Alin.

"Jika nona ingin makan, nona bisa menghubungi pihak restoran. Semua sudah disediakan" lanjut Shi.

"Tentu. Terima kasih, Shi" ucap Sofia.

"Ini kunci mobil yang bisa dipakai, jika nona berdua ingin keluar untuk menikmati suasana Singapura" ujar Shi mengulurkan tangan memberikan sebuah kunci mobil.

"Luar biasa. Sekali lagi terima kasih" balas Alin menerima kunci mobil pemberian Shi.

"Kalau begitu saya permisi. Selama beristirahat" seru Shi lalu keluar dari kamar hotel itu.

"Huaaa, gila. Kalau kayak gini caranya gue nggak mau keluar dari kamar sumpah!" teriak Sofia sambil menghempaskan tubuhnya ke kasur yang ada di kamar pertama.

Alin tersenyum melihat tingkah Sofia, "Malam kita keluar yuk. Jajan gitu di Singapura," ajak Alin.

"Boleh juga. Gue bakal tanya followers gue, rekomendasi tempat makan di Singapura" ucap Sofia bangkit dari tempat tidur dan meraih tas miliknya untuk mengambil HP.

*****

Pesawat jet pribadi Gio baru saja mendarat di bandara. Dia keluar bersama Okka dengan disambut oleh seorang pria berjas hitam yang sudah menunggu mereka turun dari pesawat.

"Selamat datang Tuan Giovani Hermawan. Saya Mike, asisten Tuan Lim yang ditugaskan untuk menjemput anda" ucap Mike.

"Terima kasih atas sambutannya" balas Gio ramah.

"Mobil sudah siap. Silahkan Tuan" ajak Mike.

Gio dan Okka mengikuti langkah Mike menuju mobil yang sudah disiapkan untuk menjemput mereka. Mike mengantar kedua orang tamunya menuju hotel yang sudah disiapkan oleh Lim.

Sesampainya di hotel, Mike mengantarkan keduanya menuju kamar mereka.

"Ini kamar Tuan Gio. Dan yang di seberang adalah kamar asisten anda" ucap Mike memberikan kartus akses kamar hotel.

"Sampaikan salamku kepada Tuan Lim" kata Gio.

"Tentu, Tuan. Saya permisi" tandas Mike lalu meninggalkan Gio dan Okka.

"Oke, selamat istirshat Gio" ucap Okka.

"You too" balas Gio.

Keduanya pun masuk ke dalam kamar masing-masing.

*****

Malam pun tiba, Sofia sedang menyusun list tempat makan yang direkomendasikan oleh followersnya bersama Alin.

"Gila ya, kayaknya lo adalah model Indonesia pertama yang followersnya lebih dari lima juta pengikut. Udah berasa kayak artis film lo" ujar Alin.

"Hahaha...itu artinya banyak yang kepo sama hidup gue" balas Sofia santai.

"Oke udah Fi. Gue udah list tempat makan yang bakal kita datengin. Mau cabut sekarang nggak?" ujar Alin.

"Ya udah cabut sekarang aja" kata Sofia.

Sofia mengambil tasnya sebelum keluar dari kamar hotel. Mereka berdua keluar dari hotel dan menuju pelataran parkiran hotel.

"Buset, mobil pinjemannya mercy, Fi" ucap Alin berdecak kagum melihat mobil yang dipinjamkan kepada mereka.

"Ya iyalah. Sultan mah bebas" sahut Sofia tertawa.

Keduanya masuk ke dalam mobil dan Sofia yang memegang kendali di kursi kemudi. Dan setelah itu Sofia menancapkan gas menuju tempat makan pertama.

*****

Di hotel tempat Gio menginap, dia dan Okka memutuskan untuk keluar dari hotel untuk makan di restoran kesukaan mereka.

"Gue yang nyetir aja, Ka" ucap Gio meminta kunci mobil pada Okka.

"Seriusan lo? Lo kan CEO" goda Okka.

"Berisik Lo. Udah sini kuncinya" gerutu Gio merebut kunci mobil dari Okka.

Okka terkekeh melihat tingkah Gio. Walaupun dia bosnya, tapi tidak pernah Gio bersikap besar kepala. Mereka berdua masuk ke dalam mobil lalu meninggalkan hotel.

*****

Yantra Resto adalah salah satu restoran India yang terkenal di Singapura. Sofia sudah sampai di depan restoran. Terlihat suasana restoran itu sangat ramai hingga membuat dia kesulitan untuk parkir.

"Lin, mending lo turun duluan deh. Booking tempat duduk. Gue mau parkirin mobil dulu" ucap Sofia.

"Oke" balas Alin singkat.

Alin turun dari mobil dan berjalan memasuki restoran. Sementara Sofia mencari tempat parkir untuk mobilnya, dan akhirnya dia bisa memarkirkan mobil dengan aman. Di saat yang bersamaan mobil Gio pun berhenti di restoran yang sama.

"Ka, lo turun duluan. Gue mau cari tempat parkir" ucap Gio.

"Oke Bro" balas Okka turun dari mobil.

Gio pun menjalankan mobilnya untuk mencari tempat parkir. Sofia sudah turun dari mobil dan hendak masuk ke restoran. Namun dia melihat di sisi lain pelataran restoran ada sepasang kekasih yang sedang adu mulut. Sofia melihat bahwa si pria sudah mulai memukul wanitanya. Hal itu membuat Sofia marah hingga dia memberanikan diri mendekati pasangan itu.

"Hei hentikan!" teriak Sofia yang membuat pria itu tidak jadi menampar kekasihnya.

"Siapa kamu? Berani ikut campur urusanku?" bentaknya begitu sombong.

"Cih, sombong sekali. Kamu itu lahir dari rahim seorang wanita. Bagaimana bisa kamu menyakiti wanita? Dasar laki-laki durhaka" seru Sofia tanpa kenal takut.

Gio yang baru keluar dari mobil mengalihkan pandangannya saat mendengar suara keributan. Dia sebenarnya tidak peduli, namun mendengar kalimat yang diucapkan Sofia, membuat dia berdecak kagum.

"Apa kamu tahu dia mau putus dariku?" ucap pria itu.

"Apa peduliku? Harusnya kamu bisa bicarakan baik-baik dengan kekasihmu. Bukannya memukul dia di depan umum. Dasar gila" omel Sofia.

Tanpa sadar Gio tersenyum mendengar ucapan Sofia. Dia melihat sosok wanita yang sangat berani menyuarakan pendapatnya. Sangat luar biasa, pikirnya.

"Tapi dia berani makan malam dengan pria lain" bela pria itu.

Tanpa disangka, Sofia justru tertawa terbahak-bahak sebelum berkata, "Kalau aku jadi dia..." Sofia menunjuk wanita itu saat mengatakan ini.

"Aku lebih memilih mencari pria lain daripada harus memiliki kekasih yang suka main tangan. Toh di dunia ini masih banyak laki-laki yang bisa bersikap lembut kepada wanita" lanjut Sofia dengan penuh percaya diri.

Wanita itu tertegun mendengar perkataan Sofia yang menurutnya memang seperti yang dia alami sekarang.

Sementara di dalam restoran, karena semua meja sudah penuh, Alin harus berdiri menunggu hingga ada meja yang kosong. Dia sedang berdiri menunggu salah satu pengunjung restoran yang sudah selesai makan dan akan beranjak pergi dari meja itu.

Saat mereka meninggalkan meja itu, Alin segera melangkah menuju meja itu. Saat Alin akan menarik salah satu kursi tiba-tiba ada seseorang yang juga menarik kursi yang sama dengan dia.

Alin menoleh ke arah orang itu. Dan dia melihat sosok laki-laki tinggi, tampan, namun sayang wajah juteknya terlihat jelas di wajahnya. Dan laki-laki itu adalah Okka.

"Maaf tuan, saya yang lebih dulu menunggu meja ini hingga kosong" ucap Alin dengan nada meninggi.

Okka memandangi Alin dari ujung rambut hingga ujung kaki. Seorang wanita dengan kulit kuning langsat dan wajah khas wanita Jawa dengan lesung pipi yang terlihat jelas ketika dia berbicara.

"Kenapa anda diam? Saya yang lebih dulu berada di sini!" tegas Alin.

"Tapi kita datang ke meja ini dalam waktu yang bersamaan" balas Okka.

"Tapi meja ini hanya untuk dua orang. Saya dan teman saya tidak mungkin berbagi meja ini dengan orang asing" sengit Alin.

Alin tidak akan mengalah walaupun menghadapi seorang pria yang jelas ukuran tubuhnya lebih besar dari dia.

Terpopuler

Comments

Kenzi Kenzi

Kenzi Kenzi

asyic...2pasang lsngsung jadian...asprib dan boss.....

2021-09-17

0

Sita Aryanti

Sita Aryanti

jodohnya udah dtg

2021-07-09

0

Ummi Afareen

Ummi Afareen

boom like mendarat buatmu Thor salam dari my brother

2020-11-08

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!