Anggi yg merasa risih dengan tatapan Raven sangat dongkol dimana Raven yg tak pernah memalingkan tatapannya dari Anggi, wanita yg telah mengisi hatinya. Raven sangat senang melihat wanita pujaan hatinya kesal hingga dia terus mengoda Anggi .
" ngapain sih bapak masih ada disini, memangnya bapak tidak kerja!!!! " tanya Anggi jengkel.
" memangnya kenapa kalo saya masih disini lagian saya ngak masuk kerja pun ngak akan ada yg memarahi saya kan saya bosnya" kesombongan Raven. Anggi yg mendengar perkataan Raven hanya memutar bola matanya dengan malas.
" cih, dasar sombong mentang- mentang situ bosnya malah seenaknya bicara angkuh di depan ayah saya" ucap Anggi dalam hati menatap Raven dengan sinis.
" ya saya tahu saya memang tampan hingga kamu terus menatapku" kepedean Raven.
" mohon maaf Pak Raven yg terhormat!!! bisakah anda segera keluar dari ruangan ini karna ayah saya butuh istirahat yg cukup, apa anda paham dengan maksud saya pak..!!!! " jawab Anggi mengusir Raven dengan cara halus namun bukan Raven namanya kalo harus menuruti perkataan wanitanya yg keras Kepala.
" kamu mengusir saya" sahut Raven tak Terima dengan pengusiran Anggi.
" kalo bapak sudah tahu kenapa bapak masih tetap bertanya!!!"kesal Anggi.
" tapi sayangnya saya tidak mau keluar dari sini karna saya sudah betah di ruangan ini terlebih ada calon mertua yg harus saya rawat ya kan ayah" ucap Raven tak tahu malu memanggil tuan Pratama dengan sebutan ayah. Anggi sangat tambah kesal pada Raven dimana Raven seenaknya memanggil tuan Pratama dengan sebutan ayah. berbeda halnya dengan tuan Pratama yg hanya senyum- senyum melihat pertengkaran kedua pasangan sejoli yg tak pernah akur setiap kali bertemu.
" sudah, sudah kenapa kalian malah bertengkar!!! " lerai ayah Pratama.
" em, maafkan Anggi yah, Anggi ngak bermaksud membuat keributan di ruangan ayah " jawab Anggi dengan perasaan bersalah pada ayah Pratama.
" tidak nak, justru ayah terhibur dengan pertengkaran kalian berdua apa lagi ayah lihat kalian cocok loh jadi pasangan suami istri " kekehan Ayah Pratama senang mengoda Anggi putri sulungnya.
" doakan saja yah, agar saya bisa menaklukan hati anak ayah yg keras seperti batu " ucapnya menatap Anggi dengan tersenyum. Anggi sangat tambah benci pada Raven .
" ia nak, ayah doakan semoga hati nak Anggi bisa melunak dan menerima nak Raven " jawab ayah Pratama penuh harapan pada Anggi .
" ayah apa- apaan sih!!! lagian ya sampai Anggi mati pun Anggi ngak akan mau menerima dia jadi pasangan Anggi lebih baik Anggi jomblo seumur hidup dari pada Anggi harus menikah dengan laki-laki kejam seperti dia..!!! emosi dan kemarahan Anggi pada Raven dimana rasa kebenciannya bertambah saat Raven dengan teganya membunuh orang-orang yg tak bersalah dengan sangat sadis. Raven sangat terkejut mendengar penolakan Anggi wanita yg telah men getar kan hatinya itu menolaknya secara mentah- mentah di hadapan tuan Pratama. sakit dan luka itulah yg di rasakan oleh Raven karna selama ini Raven tak pernah di tolak oleh wanita mana pun bahkan baru kali ini Anggi satu- satunya wanita berani menolaknya dan sekarang dia harus menelan pil pahit atas penolakan wanita yg di cintainya.
" baru kali ini aku di tolak oleh wanita padahal selama ini aku ngak pernah di tolak wanita malahan mereka malah mengejar ku terus menerus tapi dia, dianya menolak ku apa aku kurang menarik ya di matanya " ucap Raven dalam hati yg begitu bingung dengan sikap Anggi yg sama sekali tak tertarik padanya.
" nak, kamu jangan bicara seperti itu sama nak Raven, ayah tidak pernah mengajarkan mu bersikap kasar sama orang yg lebih tua dari kamu" . ayah Pratama sangat kecewa pada Anggi dimana putrinya itu bersikap kasar sama orang lain terlebih orang yg sudah begitu baik mau membawanya kerumah sakit untuk berobat namun ayah Pratama juga tak bisa memaksakan hati Anggi untuk menerima Raven sebagai suaminya.
" maafkan Anggi yah, Anggi hanya terlalu emosi hingga Anggi tak bisa mengontrol kemarahan Anggi, sekali lagi maafin Anggi" jawab Anggi sangat merasa bersalah hingga dia memilih menunduk tanpa melihat wajah sang ayah yg begitu kecewa padanya.
" tidak nak, ayah tak bermaksud seperti itu. ayah ingin kamu bisa bahagia nak, karna selama ini ayah selalu merepotkan mu hingga kamu tak sempat mencari calon suami untukmu" kekecewaan ayah Pratama yg begitu dalam dimana ayah Pratama ingin anak sulungnya Anggi mendapatkan pendamping hidup untuk bisa menjaga Anggi saat dirinya akan pergi untuk selamanya.
" ayah jangan bicara seperti itu, Anggi belum kepikiran untuk menikah karna Anggi sudah bahagia dengan hidup Anggi yg sekarang jadi yg Anggi prioritaskan itu ayah dan juga kedua Adek Anggi" ucap Anggi.
" ia nak, ayah ngerti tapikan umur mu sudah cukup untuk mencari pasangan hidup. ayah cuma ingin melihatmu bahagia sebelum ayah pergi nak" kesedihan ayah Pratama di melihat orang yg dia sayangi harus dia tinggalkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments