17. menemukan titik kelemahan Raven...!!!.

di kediaman Aldebaran grup, seseorang begitu senang dan bahagia karna telah berhasil menemukan titik kelemahan musuhnya yg tak lain adalah Raven.

" hahaha, akhirnya aku suda tahu titik kelemahanmu, BAJINGAN!!! Siap-siap aja wanita yg kamu cintai akan aku rebut dari mu" senyum smirk terpancar dari wajahnya yg tampan namun memiliki jiwa iblis.

" aku akan membuatmu menderita sama seperti apa yg kamu lakukan pada adikku sendiri dan kamu akan merasakan gimana rasanya kehilangan orang yg kita sayangi".

" Tia, kakak janji akan membalaskan kematianmu pada BAJINGAN ITU!!! dan aku akan pastikan BAJINGAN ITU membayar semuanya " dendam dan kebencian bertambah besar pada Raven dimana Raven tanpa sadis membunuh Tia, adik kesayangan dari Raka. ya, Tia Aldebaran adalah satu-satunya anak perempuan dari keluarga tuan Aldebaran dan nyonya Rika. kepergian Tia membuat keluarga Aldebaran terpukul. dimana anak perempuan satu - satunya meninggal dengan keadaan mengenaskan. nyonya Rika istri dari tuan Aldebaran jatuh sakit karna terkejut mendengar Tia putri yg begitu dia sayangi meninggal. ya, tuan Aldebaran dan nyonya Rika tidak tahu kalo yg membunuh putri mereka adalah Raven musuh terbesar bagi Raka putra sulungnya. Raka yg lagi asik dalam lamunannya tersadar mendengar suara ketokan pintu dari luar kamarnya.

" OH, SHIT, SIAPA YG SUDAH BERANI- BERANINYA MENGANGGU KETENANGAN KU" ucap Raka yg begitu marah dan bergegas membuka pintu .

" hey, bang Raka yg dingin. kenapa lama bangat sih bukain pintu buat adikmu yg tampan ini" cerocos Bara.

" ngapain kamu ke kamar ku " jawab Raka dingin.

" santai bro, aku kesini karna aku di suruh sama mami memanggilmu untuk makan malam bersama kalo bukan karna mami yg menyuruh ku datang kesini, aku mah ogah manggil abang".

" yaudah SANA, GANGGU SAJA!!!! " .

" siapa juga yg mau ganggu beruang kutub kayak abang ".

" apa maksudmu hah!!!! kamu udah bosan hidup, ia!!!! " emosi Raka.

" hehehe, aku cuma bercanda aja kok bang. lagian abang kan tahu aku hobinya bercanda. abang aja tuh yg bawaannya serius mulu. yaudah ayo turun mami sama papi sudah nungguin di bawa".

" hmm".

" dasar es batu, yaudah aku turun dulu bang, byyy".Raka tak memperdulikan apa yg di katakan sang adik padanya. sedangkan di meja makan tuan Aldebaran bersama sang istri makan sambil menunggu kedua putranya turun makan malam bersama.

" Bara, abang kamu kemana kok ngak turun makan malam? " ucap mami Rika mencari keberadaan sang putra sulungnya yg tak kunjung turun makan malam bersama.

" itu mi, bang Raka bilang nanti saja kalo bang Raka lapar" jawab Bara jujur.

" siapa bilang kalo saya belum lapar" sahut Raka dari atas tangga.

" es batu, ee, maksudnya bang Raka bukannya tadi abang bilang ngak lapar kok tiba-tiba abang kesini".

" memangnya ada larangan kalo orang lapar di larang makan!!! " ucap Raka jengkel lalu duduk di sebelah mami Rika.

" bukan begitu maksud aku bang, aku kan cuma bingung aja ".

" sudah- sudah kalian ini bukannya makan malam ribut terus. kamu juga Bara harusnya kamu ngak usah larang abang kamu makan" ucap mami Rika kesal dengan perilaku kedua putranya yg tak pernah akur setiap kali bertemu.

" aku ngak larang bang Raka makan kok mi, aku cuma....!!!! ".

perkataan Bara di potong langsung oleh tuan Aldebaran.

" BARA CUKUP!!!! CEPAT HABISKAN MAKANANMU JANGAN BANYAK BICARA LAGI!!!! " kemarahan tuan Aldebaran.

" i... i... a pi" jawab Bara ketakutan melihat sang papi begitu marah.

" hahaha, rasain kamu bocah kecil makanya jangan macam- macam sama abang. lihatkan kamu sendiri yg kena batunya" sahut Raka dalam hati yg penuh kemenangan melihat sang adik di bentak sama papi Aldebaran da mami Rika.

" awas aja kamu bang, abang sudah bikin aku di bentak sama mami dan papi tapi kali ini aku akan buat perhitungan sama abang!!! " ucap Bara dalam hati penuh dendam pada Raka abang kandungnya yg selalu membuatnya kesal.

" Raka, apa kamu sudah menemukan pembunuhan adik kamu, papi rasa kamu sudah menemukannya. ia kan? " tanya papi Aldebaran.

" papi tenang saja aku sudah mengurus nya dan sebentar lagi BAJINGAN ITU akan merasakan hal sama yg di rasakan Tia karna aku tidak akan membiarkan BAJINGAN ITU bebas!!!! " penuh emosi dan kemarahan di wajahnya.

" papi harap segera bawa pembunuh itu ke hadapan papi biar papi yg akan membunuhnya" jawab papi Aldebaran penuh kebencian dan dendam pada Raven .

" biar aku saja pi yg akan membunuhnya dengan tanganku sendiri ".

" aish, bang Raka kalo lagi marah seram juga ya bahkan lebih seram dari hantu" sahut Bara dalam hati betapa ia takut melihat sang kakak begitu marah.

" ngapain kamu lihat- lihat abang!!!! " tanya Raka kesal dengan tingkah bing ajaib adik satu- satunya itu.

" apaan sih bang, siapa juga yg lihat abang. mending aku lihatin tembok itu dari pada abang yg seram kayak hantu".

" APA KAMU BILANG!!!! ".

" BARA, RAKA. CUKUP BERDEBATNYA...!!!! ".

" ia pi maaf".

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***