Anggi pun tak membalas ucapan tukang ojek online lalu bergegas masuk kedalam rumah sakit mencari keberadaan sang ayah. diapun menuju ke responsi ble menanyakan di mana sang ayah di rawat.
" maaf Sus, saya mau nanya di ruang mana ayah saya di rawat ya" tanya Anggi sopan.
" maaf nama ayah mbak siapa ya" jawab suster Agnes yg begitu ramah dan sopan.
" nama ayah saya Pratama Sus" ucap Anggi .
suster Agnes pun mencari nama ayah Anggi lewat komputer. setelah beberapa menit akhirnya nama yg di cari telah ada hingga suster Agnes pun memberitahukan Anggi bahwa sang ayah di rawat di ruang VIP.
" maaf mbak, ayah mbak di rawat di ruang VIP " sahut Suster Agnes menunjukkan ruangan di mana ayah Pratama di rawat.
" a.... a.... pa Sus, VIP, ta... ta.. pi kenapa bisa ayah saya di rawat di ruangan itu " keterkejutan Anggi mendengar bahwa sang ayah di rawat di ruang VIP.
" ia mbak tapi kenapa mbak tiba-tiba kaget gitu saat saya memberitahukan mbak tuan Pratama di rawat di ruang VIP? " selidik suster Agnes.
" ee, anu, itu saya cuma kaget aja Sus, tapi kenapa ayah saya di rawat di VIP Sus, kenapa tidak di rawat di kamar umum saja "tanya Anggi penasaran.
" itu saya tidak tahu mbak tadi ada seorang laki-laki mengatakan pada kami kalo tuan Pratama harus di rawat di ruang VIP mbak" jawab Suster Agnes jujur.
" seorang laki-laki... ? apa mbak tahu nama laki-laki itu? " ucap Anggi penasaran dengan siapa laki-laki yg telah lancang membawa sang ayah ke ruang VIP tanpa persetujuan darinya.
" soal itu saya tidak tahu mbak karna laki-laki itu tidak memberitahukan namanya " jawab suster Agnes jujur.
" ia Sus ngak papa kok kalo gitu saya permisi dulu dan makasih banyak Sus, mari" sahut Anggi pamitan pada suster Agnes dengan sopan.
" Sama-sama mbak semoga ayah mbak cepat sembuh" .
" a.. amin makasih banyak sus, doanya " . Anggi sangat senang mendengar perkataan suster Agnes dimana sang suster mendoakan sang ayah agar cepat sembuh. setelah mengucapkan terimakasih, Anggi pun bergegas ke ruang VIP dimana sang ayah di rawat. sesampainya di ruang VIP, Anggi pun langsung membuka pintu dengan sedikit pelan agar sang ayah tak terganggu saat tidur.saat membuka pintu betapa terkejutnya Anggi melihat seseorang yg selalu dia hindari malah berada di depan matanya. Raven yg awalnya sudah mengetahui kedatangan wanitanya hanya pura-pura sibuk mengerjakan berkas- berkas kantor lewat laptopnya. Anggi sangat ketakutan melihat sosok yg sibuk mengetik di laptop dengan santai. namun sebisa mungkin dia menghampiri sosok itu yg tak lain adalah bosnya sendiri di tempat kerjanya.
" khm..!!!! " hanya deheman yg keluar dari bibirnya. Raven yg mendengar suara deheman lalu mengalihkan tatapannya kearah Anggi. senyuman smirk di wajahnya menambah kesan mengerikan di mata Anggi .
" hy, sayang...!!!! " sapa Raven mengedipkan matanya mengoda Anggi.
" bapak ngapain berada di ruangan ayah saya ,apa bapak mau macam- macam sama ayah saya ya" tuduh Anggi.
" buat apa saya mencelakai calon mertua saya sendiri lagian saya berada di ruangan ini karna saya mau merawat calon mertua saya " ucap Raven dengan tatapan serius pada Anggi.
" bapak jangan asal bicara karna saya ngak sudi ayah saya jadi calon mertua bapak!!!! " kemarahan Anggi.
" hahaha, kamu lucu bangat sih sayang tambah cinta deh" jawab Raven yg terus mengoda Anggi hingga membuat Anggi menatap Raven dengan tatapan yg sangat tajam setajam silet. Raven sangat senang melihat kekesalan wanita pujaan hatinya itu. ayah Pratama yg sedang tertidur malah terganggu dengan suara kedua pasangan sejoli yg masih terus beradu mulut tanpa henti.
" nak Anggi...!!!! " sapa ayah Pratama.
" a.. a.... yah, ayah sudah bangun, ayah kenapa kok bisa ayah di sini " ucap Anggi penasaran kenapa sang ayah bisa berada di rumah sakit padahal setahunya sang ayah masih baik- baik saja di rumah saat di berangkat tadi.
" aku yg membawa calon mertua kesini" sahut Raven tanpa merasa bersalah sedikit pun pada Anggi.
" harusnya bapak minta izin sama saya bukannya malah seenaknya membawa ayah saya kesini!!! " kejengkelan Anggi tak terbendung lagi pada Raven yg no tabenya selalu pemaksa dan orangnya nekat.
" maaf!! " hanya ucapan maaf dari bibir Raven. Anggi sangat terkejut mendengar kata maaf dari bosnya karna selama ini bosnya tidak pernah minta maaf sama orang lain terlebih sama korban - korban musuh yg telah dia bunuh. ayah Pratama yg bingung dengan sikap Raven yg tadinya sombong sekarang malah tunduk sama Anggi putrinya sendiri.
" tadi sama saya dia bicara sombong sekarang sama anak saya dia malah takut dan tunduk sama anak saya sebenarnya nak Raven siapa sih" ucap ayah Pratama dalam hati.
" ayah, ayah kenapa apa penyakit ayah kambuh lagi" tanya Anggi sangat takut kalo penyakit sang ayah kambuh lagi.
" ayah tidak papa kok nak, ayah cuma lelah saja jadi kamu jangan khawatir ya nak" ucap ayah Pratama dengan tulus.
" ia yah, kalo gitu ayah sebaiknya tidur lagi biar aku jaga ayah disini" sahut Anggi lembut pada sang ayah. Raven terus menatap Anggi, mulai dari menyelimuti ayahnya hingga membuat Raven tersenyum menatap wanitanya yg sangat begitu baik, penyayang dan tulus merawat sang ayah.
" wanita yg baik, pantas saja aku ngak salah memilihmu karna kamu adalah wanita penyayang dan tulus " jawab Raven dalam hati yg terus tersenyum pada Anggi wanita pujaan hatinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments