" lihat aja jalang malam ini kamu nikmati dulu bersenang-senangnya karna malam ini adalah malam terakhirmu di tanganku" gumam dalam hati yg terus memandang kearah Tia dengan senyuman yg mengerikan. setelah beberapa saat menemani sepupunya minum, Tia pun langsung pamitan sama sepupunya untuk pulang ke apartemennya.
" Fika, aku pulang duluan ya".
" kok cepat bangat sih Ti, pulangnya " cemberut.
" aku udah mengantuk Fi, besok aku ada jadwal pemotretan jadi maaf ya aku ngak bisa temani kamu lama- lama disini".
" ya sudah kalau begitu kamu hati - hati di jalan ya Ti, kabari aku kalau kamu sudah sampai di apartemen ".
"ok, siap Fi, aku jalan duluan ya, bayyy Fi, sampai ketemu besok" lalu mencium pipi Fika dan memeluknya.
" ok, Ti, byyy" melepaskan pelukannya dan melambaikan tangan kearah Tia yg sudah menjauh dari pandangannya.sedangkan Revan yg melihat targetnya telah pergi langsung menghubungi Reno asisten tangan kanannya.
" halo, Ren"menelpon Reno.
" ia bos".
" cepat tangkap wanita itu lalu kamu bunuh dan buang jenazahnya ke jurang dan ingat jangan meninggalkan jejak" .
" siap tuan bos" .
" hmmm" lalu mematikan sambungan telponnya.
" Siap-siap aja loh jalang karna malam ini adalah malam terakhirmu " senyuman mengerikan di wajahnya. Sedangkan Reno langsung menancapkan gas mobilnya mengejar Tia. selama perjalanan yg sangat panjang, mobil yg di kendarai Reno langsung menabrak Tia dari belakang hingga membuat mobil Tia terjatuh terguling- guling kejurang. setelah misinya berhasil dia keluar dari dalam mobil dan melihat mobil yg di kendarai oleh Tia jatuh ke jurang bersama dengan Tia. ledakan mobil itu membuat Reno tersenyum smirk karna rencananya berhasil membunuh Tia.
" halo, tuan bos" menelpon Raven dan mengabarkan kematian Tia.
" apa kamu sudah membunuh wanita jalang itu" .
" sudah tuan bos, sekarang dia mati dalam ledakan mobil yg masuk kedalam jurang" memandangi kearah ledakan mobil.
" bagus, pastikan sih jalang itu sudah mati".
" saya yakin tuan bos, kalau Tia sudah meninggal dalam ledakan itu".
" ok, makasih infonya Reno" lalu mematikan sambungan telponnya dengan senyuman iblis di wajahnya.
" hahahah, akhirnya kamu mati juga jalang, itu akibatnya kalau kamu selalu mengangguku " senyuman penuh kemenangan terpancar dari wajahnya. sedangkan di cafe Remaja, dimana Luna sangat heboh dengan pemberitaan kalau pemilik cafe akan datang ke cafe.
" Anggi, kamu tahu ngak".
" ngak".
" yaelah, nggi, makanya kamu dengarkan dulu perkataan ku" cemberut dan kesal pada Anggi.
" kamu mau ngomong apa sih Lun? ".
" dasar kepo...!!! ".
" yasudah kalau kamu ngak mau kasih tahu gpp ngak penting juga kan buatku".
" yaelah sih Zubaidah kok malah ngambek sih".
" terserah!!! "kesal dengan tingkah Luna yg selalu membuatnya jengkel.
" ok, ok, aku kasih tahu ya kalau besok pagi pemilik cafe ini akan datang kesini".
" oh, gitu" Anggi hanya ber-oh ria saja hingga membuat Luna sangat jengkel dengan sikap satu sohibnya ini.
" heh, Zubaidah, aku bicara panjang kali lebar kamu cuma balasnya oh doank" kesal.
" lah, terus aku harus jawab apa gitu? ".
" tahu ahh, ngomong sama kamu tuh bikin kesal" berlalu pergi meninggalkan Anggi dengan muka kesal dan jengkel.
" yaelah, tuh anak, aku cuma bercanda aja kok malah dia serius gitu sih" menggeleng- gelengkan kepalanya melihat tingkah laku satu sahabatnya yg selalu membuatnya tersenyum- senyum sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments