setelah memberi perintah pada asistennya, diapun melanjutkan pekerjaannya yg tertunda. sedangkan Rio langsung menuju ke mall dimana dia harus membelikan HP untuk nyonya bosnya serta sang adik ipar bosnya. sesampainya di mall, diapun langsung menuju ke conter dimana dia harus membeli HP buat calon istri dan adik ipar bosnya.
" permisi tuan apa tuan mau membeli HP? " tanya pegawai HP pada Rio.
" keluarkan semua merek HP yg keluaran terbaru" ucapnya dengan datar. Para pegawai yg melihat kedataran asisten Rafen sangat ketakutan.
" ba... ba... baik tuan" ucap pegawai yg langsung mengambilkan HP buat Rio.
" ini tuan HP keluaran terbaru tuan mau pilih merek yg mana" ucapnya sopan pada Rio.
Rio pun melihat semua HP yg terpajang diatas meja lalu tatapan matanya tertuju pada salah satu HP bermerek i pon keluaran terbaru.
" saya ambil yg ini 3 dan jangan lupa bungkus" ucapnya datar tanpa melihat kearah pegawai yg melayaninya.
" ba.. ba... baik tuan kalo gitu saya bungkus dulu".
" hmmm" hanya deheman yg keluar dari bibirnya. pegawai itupun langsung membungkusnya.
" ini tuan" menyerahkan paperbag pada Rio.
" saya sudah transfer uangnya" memperlihatkan hpnya pada pegawai dimana dia sudah menyelesaikan pembayarannya.
" makasih tuan".
" hmmm" lalu pergi. para pegawai pun bernafas dengan sangat lega dimana asisten Rio yg dianggap dingin seperti bosnya.
" huft, akhirnya, asisten dingin itu sudah pergi" ucap Lisa sih pegawai yg melayani Rio tadi.
" ia Lis, meskipun tuan Rio bersikap dingin tapi wajah tampannya itu membuatku sangat terpesona pada-Nya " sahut Vio yg sangat menyukai Rio tapi sayang Rio tak pernah melirik nya sama skali.
" hahaha, makanya Vio mimpi tuh jangan ketinggian. lagian mana mau tuan Rio sama modelan kayak loh" ucap Anton yg selalu mengejek Vio, wanita yg selalu dia sukai tapi dia tak berani mengungkapkan perasaannya pada Vio.
" heh!!, Anatomi, enak aja loh ngatain gue jelek, orang cantik kayak gini loh bilang jelek mata loh rabun apa minus sih atau jangan - jangan loh cemburu ya ngaku loh" menggoda Anton hingga membuat Anton salting.
" wah, wah, gue ngak menyangka seorang Antonio Zander yg bersikap judes ternyata suka sama Violeta isa na " ucap Lisa.
" pantasan aja loh selalu mencari gara- gara sama Vio ternyata ada batu di balik udang"sahut David yg selalu nimbrung saat bergosip.
" heh, dodol, ya ada tuh ada udang di balik batu bukan batu di balik udang dasar bodoh!!!" menyentil kening David hingga membuat David hanya mengaduh kesakitan.
" aduuuuh, jadi cewek jangan kasar dong!!! " emosi David pada Lisa yg selalu membuat nya marah.
" suka - suka gue dong kenapa loh yg sewot!!!" sahut Lisa.
" stop....!!!!! kalian ini ya bukannya kerja malah berantam lagi ,mau gue kawinkan kalian berdua hah!!! " kemarahan Vio sudah tak terbendung lagi melihat pertengkaran kedua rekan kerjanya yg selalu bikin pusing.
" enak aja loh kalo ngomong Vio, lagian gue amit-amit deh nikah sama cowok modelan kayak dia!!!" ucapnya dengan penuh kejengkelan.
" heh!!!, cewek kasar, loh pikir gue mau nikah sama loh jangan mimpi!!! . meskipun cuma loh satu- satunya cewek di dunia ini lebih baik gue jomblo seumur hidup daripada nikah sama cewek kasar kayak loh!!! " sahut David yg tak mau kalah dengan Lisa.
" loh tuh ya!!!" kegeraman Lisa pada David.
" apa loh, hah!!!! " .
" Lisa, David...!!! udah, ngak malu apa di lihati banyak orang" ucap Vio dengan kesal.
" kalo kalian masih mau lanjut tuh sana di jalan raya, sekalian berperang dunia ketiga sampai subuh. ayo Vio kita tinggalkan nih mereka berdua !!!" menarik tangan Vio menuju ke ruang peristirahatan.
" ini semua gara- gara loh tahu ngak!!!" .
" eee, cewek kasar loh yg salah malah nyalain gue. lagian gue heran deh sama loh. loh kan cewek tapi kok ngak ada anggun- anggunnya sama skali" kebingungan di wajah David.
" terserah gue kenapa loh yg sewot urus aja tuh urusan loh dasar cowok iblis!!!" sahut Lisa pergi dengan perasaan marah dan kesal pada David.
" huuu, dasar cewek kasar!!! " meneriaki Lisa namun Lisa bodoh amat dengan teriakan David. sedangkan di ruangan Raven yg sibuk menandatangani berkas- berkasnya teralihkan dengan kedatangan sang asistennya yg masuk dalam ruangannya.
" maaf tuan menganggu waktunya, saya memberitahukan kalo saya sudah membeli HP yg tuan inginkan" lalu menyodorkan paperbag pada tuannya.
" apa semuanya ini sudah lengkap dan sesuai dengan selera saya" tanya Raven lalu membuka paperbag dan mengambil HP yg di beli oleh asistennya.
" ia tuan bahkan semuanya itu bermerek i pon keluaran terbaru ".
" hmm, bagus ,selera kamu bagus juga Rio " tersenyum senang melihat ketiga HP yg diinginkannya.
" wah, ada angin apa tuh hingga membuat tuan yg dingin bisa mencair juga" gumam dalam hati terkejut melihat tuannya tersenyum.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments