Raven yg emosinya sudah berada di ubun- ubun kepalanya, dia pun langsung membunuh pria tua itu tanpa ampun. Anggi yg melihat pria tua itu mati mengenas kan, dia sangat syok dan ketakutan. saking terkejutnya tanpa dia sadari dia tak sengaja menginjak botol bekas dan menimbulkan suara yg membuat Raven mengalihkan pandangannya ke arah jendela itu.
" ya, Tuhan apa yg harus aku lakukan sekarang aku ngak mau mati di tangan pria kejam itu" gumam dalam hati yg berusaha sembunyi dari pria psikopat itu.namun sayangnya Anggi tak menyadari keberadaan Raven yg telah melihat dirinya dari dalam rumah kosong itu.
" aku harus cepat pergi dari sini sebelum pria kejam itu menemukan ku disini dan membunuh ku" ucap Anggi yg bergegas pergi dari rumah kosong itu dengan perasaan takut. setelah di rasa perjalanannya sudah jauh dari rumah kosong itu dia bernafas sangat lega. diapun memutuskan berjalan kearah halte dimana dia melihat dua orang yg masih menunggu kedatangan bis.
" eee, Anggi kok kamu masih disini kamu menunggu bis juga ya" tanya Mia pada Anggi yg ada di sampingnya.
" eee, ia Mia , aku juga lagi nunggu bis, trus bukannya para karyawan sudah pulang ya dari tadi kok kamu masih ada disini "ucap Anggi pada Mia.
" ia, Anggi sebenarnya tadi aku lembur trus kalau kamu lembur juga" ucap Mia dengan sangat lesu.
" ia Mia, aku lembur juga" ucap Anggi pada Mia yg terus mencari bis yg akan lewat.
" hahaha, gini bangat ya nasib kita yg jadi karyawan biasa dikit- dikit lembur, huft melelahkan" jawab Mia yg meregangkan tangannya.
" ya, begitulah Mia kan namanya juga cari uang".
" hehehe, ia juga ya".
"huft, kemana ya ini bis dari tadi aku nungguin ngak datang- datang juga" dengan perasaan gelisah. bis yg mereka tunggu akhirnya datang juga. Anggi dan Mia pun masuk dalam bis. selama perjalanan di dalam bis Mia selalu mengobrol dengan Anggi perihal kedatangan bos pemilik cafe Remaja.
" oh, ya Anggi, aku dengar- dengar bos pemilik cafe besok akan datang kan? " tanya Mia pada Anggi.
" ia Mia, besok memang bos pemilik cafe datang katanya jam 8 pagi udah ada di cafe".
" waduhhh, bisa gawat dong kalau bos pemilik cafe datang kepagian bangat" kecemasan di wajah Mia.
" lah, memangnya kenapa kalau bos datang kepagian " ucap Anggi yg melihat wajah Mia yg penuh dengan kecemasan.
" kamu kan tahu Anggi, aku kan selalu datang terlambat ke cafe ".
" ia juga ya, itu karna kamu sering begadang tengah malam".
" hehehe, kan aku begadang menonton drakor kesukaan aku" ucap Mia sambil mengaruk- garuk kepalanya yg tidak gatal.
" huft, Mia- Mia, kamu ini ya bukannya milih tidur cepat malah nonton drakor " jengkel dengan temannya yg hobby nonton drakor.
" hehehe" dengan tersipu malu. tak terasa waktu berjalan, bis yg mereka tumpangi telah sampai di kediaman Anggi hingga Anggi terpaksa berpisah dengan Mia.
" oh, ya Mia, aku duluan dulu ya dan kamu hati- hati di jalan" ucap Anggi yg turun dari dalam bis.
" ia Anggi, dan sampai ketemu besok, byyy" membalas ucapan Anggi dengan melambaikan tangannya pada Anggi.
" ok" berlalu pergi menuju ke halaman rumahnya. begitupun dengan bis yg mulai meninggalkan pekarangan rumah Anggi. sedangkan di teras rumah sang ayah menunggu kepulangan putrinya. Anggi yg melihat ayahnya menunggu di teras rumah langsung menghampirinya.
" assalamu'alaikum ayah" mencium tangan Sang ayah.
" Walaikumsalam nak, kamu kenapa baru pulang nak" kekhawatiran di wajah ayah Pratama.
" maafkan aku yah, aku sudah bikin ayah khawatir dan menunggu ku di teras" menunduk dengan perasaan sedih.
" tidak papa nak, lagian ayah sangat khawatir sama kamu nak" mengusap kepala Anggi dengan penuh kelembutan.
" makasih ya yah, yg sudah mengkhawatirkan aku lagian aku gpp kok".
" nak, kamu kenapa sampai kemalaman pulang biasanya kamu kesorean pulang" tanya ayah Pratama pada Anggi.
" tadi ada lembur yah, di cafe hingga membuat aku kemalaman pulang" ucapnya dengan jujur.
" yaudah nak, kamu masuk, mandi dan makan malam ya".
" ia yah, ayo yah, kita masuk" ucap Anggi membawa sang ayah masuk kedalam rumah.
singkat cerita keesokan harinya di cafe Remaja, semua karyawan, staf marketing dan pekerja lainnya tengah menyambut kedatangan bos pemilik cafe. pak Rio selaku asisten kepercayaan Raven di cafe Remaja membuat intruksi kepada para karyawan dan staf lainnya untuk menyambut kedatangan pemilik cafe tersebut.
" baiklah, karna hari ini kita kedatangan pemilik cafe ini untuk itu saya tegaskan kedisiplinan dan kesopanan menyambut tuan pemilik cafe ini. jadi saya harapkan kerjasama kalian. jangan membuat tuan pemilik cafe ini marah atas kesalahan sedikit yg kalian perbuat. untuk itu saya tidak mau ada sedikit kesalahan dalam cafe ini. kalian semua paham kan?!!! "ucap pak Rio dengan panjang lebar pada semua karyawan dan staf yg bekerja di cafe itu.
" paham pak!!! " ucap semua karyawan dan para staf secara serempak pada pak Rio. sedangkan dari arah pintu, Raven pun masuk, semua para karyawan dan staf langsung berbaris dan menyambut kedatangannya.
" slamat pagi pak" ucap pak Rio pada Raven.
" hmmm" ucap Raven dengan dinginnya. semua karyawan dan staf yg melihat wajah pemilik cafe sangat dingin hingga membuat sebagian karyawan sangat ketakutan.namun tak di sangka kedatangan Raven membuat Anggi sangat terkejut. Dimana Anggi terus menatap pria pemilik cafe itu yg tak lain pria yg tega menghabisi nyawa seorang pria tua di rumah kosong itu.
" ya Tuhan, ke... ke... napa pria psikopat itu ada disini dan kenapa dia bisa jadi pemilik cafe ini" gumam Anggi dalam hati yg sangat penasaran dengan Raven. sedangkan Raven yg tak sengaja menatap kearah Anggi membuatnya syok namun dia memilih biasa- biasa saja di depan semua orang.
" kenapa wanita ini bisa ada disini apa jangan- jangan dia bekerja disini. ya baguslah kalau memang dia kerja disini. itu artinya dia tidak bisa kabur dari genggamanku"ucap Raven dalam hati yg terus menatap Anggi dengan senyuman smirk di wajahnya. Anggi yg melihat tatapan Raven langsung mengalihkan tatapannya dari Raven.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments