Cinta Piskopat
" dek, apa kalian sudah siap apa belum kakak takutnya nanti kalian telat kesekolah" teriak Anggi di depan kamar adiknya.
" ia kak, bentar Sela sudah siap kok tinggal mau menyisir rambut" jawab Sela dari dalam kamarnya. sedangkan di meja makan, Selin dan ayahnya sudah menunggu kedua putrinya untuk sarapan.
" duh, kak Anggi sama Sela ngapain aja sih kok lama bangat Selin kan udah lapar" kesal dengan kedua saudaranya yg tak kunjung datang ke meja makan. namun orang yg barusan dia ngomongin telah tiba di meja makan.
" kak Anggi sama Sela bikin apa aja sih lama bangat ,tuh cacing- cacing di perut Selin udah lapar lihat tuh ayah juga dari tadi lapar nungguin kalian berdua" jengkel dengan sikap kakak dan adeknya.
" ya, maaf kak kan tadi Sela baru menyisir rambut " .
" maafin kakak ya Lin, udah bikin kamu sama ayah lapar gara-gara menunggu kakak sama Sela" merasa tak enak hati pada ayah dan adiknya .karnanya ayah dan adiknya harus menahan lapar demi menunggu dia dan Sela.
" ia kak, maafin Selin juga ya yg udah marah- marah barusan lagian ini semua salah Sela bukan kakak" menunjuk kearah Sela sedangkan Sela yg di tunjuk hanya memasang muka cen ge san tanpa dosa.
" ya, sudah kenapa malah berantam ayo kita makan nanti kalian telat kerja dan kesekolah".
" ia yah" ucap mereka serempak pada ayahnya. sarapan pagi yg di bumbui pertengkaran menjadi hening. setelah beberapa menit pun mereka menyudahi sarapannya lalu berpamitan pada sang ayah tercinta untuk berangkat kerja dan ke sekolah.
" yah, Anggi berangkat kerja dulu ya, do'ain Anggi lancar dalam kerjaan " mencium tangan ayahnya.
" ia nak, ayah akan selalu mendoakan kamu supaya pekerjaan kamu lancar dan kamu sehat terus. maafkan ayah ya yg selalu merepotkan kamu, harusnya ayah yg cari nafkah bukan kamu nak" menunduk sedih.
" ngak yah, justru ini tugas Anggi sebagai anak berbakti pada ayah kan slama ini ayah sudah banyak berkorban buat Anggi, Selin dan Sela. ayah adalah pahlawan tanpa tanda jasa buat kami bertiga" memeluk ayah Pratama dengan senyuman.
" ia yah, benar kata kak Anggi, ayah ngak boleh sedih kan kalau ayah sedih siapa coba yg akan memarahi Selin sama Sela kalau lagi berantam" menghibur sang ayah dengan cara mengejeknya.
" kalian ini mau ayah memarahi kalian terus hah!!! ".
" hehehe". perkataan Selin membuat semuanya tertawa lepas. yg tadinya sedih menjadi ceria dengan hiburan dari Selin.
" yah, Anggi berangkat dulu ya, assalamu'alaikum " mencium tangan sang ayah.
" Selin sama Sela juga yah, berangkat,assalamu'alaikum yah" ucap mereka barengan dan bergantian mencium tangan sang ayah. mereka pun lalu menuju ke halaman rumah dimana terparkir sebuah motor yg selalu sedia mengantar pemiliknya kemana - mana.
" ayo, dek cepat naik".
" ia kak".mereka pun naik ke motor bertiga. ya, selama ini mereka hanya memiliki motor yg sangat butut alias jadul. dimana motor itu peninggalan sang ibu pada Anggi. setelah melewati jalanan yg cukup panjang akhirnya mereka telah sampai di sekolah Selin dan Sela.
" Akhirnya, kita sampai juga" jawab Selin yg turun dari atas motor dan diikuti oleh Selin.
" yaudah, kalian belajar yg baik ya, ingat pesan kakak jangan pernah buat kesalahan atau pun bolos, kalian mengerti?".
" siap bos, laksanakan" ucap Sela dengan hormat pada sang kakak.
" ada - ada aja sih kamu Sel" mengusap kepala Sela dengan gemas.
" ish, kak Anggi mah, malah rusak in kepala Sela kan Sela udah capek- capek menyisir rambut dua jam malah di buat berantakan" cemberut pada sang kakak.
" hahahaha"menertawakan Sela yg cemberut.
" udah akh, kalian masuk sana, ingat belajar yg rajin".
" siap komandan" berlalu masuk kedalam sekolah. begitupun dengan Anggi yg siap melajukan motornya kearah cafe Remaja tempat dia bekerja. setelah menempuh jarak dari sekolah ke cafe Remaja yg memakan waktu 45 menit akhirnya sampai juga di tempat dia bekerja. setelah memarkir motor kesayangannya, diapun berlalu masuk kedalam cafe.
" pagi, Anggi" sapa Luna teman satu- satunya Anggi yg baik padanya.
" pagi juga Luna" sapa Anggi kembali.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments