tuan Pratama sangat terkejut mengetahui Rafen pemilik cafe dimana putrinya bekerja disana.
" om minta maaf ya nak? om tadi cuma kaget aja mengetahui kalo kamu pemilik cafe itu" tuan Pratama tak enak hati dengan Rafen yg telah banyak membantunya.
" ia om gpp lagian saya mengerti kok dengan apa yg om rasakan jadi om ngak usah minta maaf seperti itu. saya kan ngak seseram itu " canda Rafen.
" hahaha, nak Rafen bisa aja bercandanya " .
" maaf nak apa kamu ngak berangkat kerja? " tanya tuan Pratama.
" ngak om lagian kalo saya ngak berangkat kerja kan ngak ada juga yg pecat saya" ucapnya dengan sombong.
" hufttt, dasar orang sombong" ucap tuan Pratama dalam hati.
sedangkan di cafe betapa terkejutnya Anggi mendengar perkataan adiknya dimana sang adik mengatakan bahwa ayahnya masuk rumah sakit. Anggi yg mendapat berita itu langsung meluncur menemui sahabatnya sih Luna yg masih sibuk memasak di dapur.
" Lunaaaa...!!!! " teriak Anggi di balik pintu memanggil Luna.
" aishhhh, ada apa sih Zubaidah!!!! bikin kaget aja loh!!!! " Luna yg kaget dengan teriakan Anggi sangat kesal di buatnya.
" hehehe, sorry Maimunah, gue ngak bermaksud ngagetin loh" .
" terus loh ngapain kesini " selidik Luna.
" gue kesini mau kasih tahu loh kalo gue mau kerumah sakit " sahut Anggi.
" what....!!!! rumah sakit!!!! memangnya siapa yg sakit Zubaidah " cerocos Luna mencerca Anggi dengan pertanyaan yg bertubi-tubi.
" aishhh, loh tuh ya kayak wartawan aja sih" kesal Anggi.
" hehehe, sorry Zubaidah gue kan kaget aja pas loh bilang mau kerumah sakit" Luna hanya cen ge san.
" huffttt, makanya dengerin orang kalo ngomong jangan asal main potong saja perkataan orang " kejengkelan Anggi.
" yeeeehhh, kan loh tahu gue kayak gimana ".
" yayaya, terserah deh, gue mau cabut dulu nanti kalo mbak Dinda cari gue bilang aja gue izin sebentar ke rumah sakit ya Maimunah " tanya Anggi.
" ahhh, malas gue berurusan sama nenek lampir itu nanti gue kena semprot lagi" betapa kesalnya Luna pada Dinda dimana ia pernah di semprot gara- gara masakan yg dia buat dianggap asin Oleh Dinda pada hal masakan Luna sangat enak mengalahkan masakan para Chef internasional. hingga membuat Luna sangat menaruh dendam pada Dinda.
" ayolah Lun, cuma loh satu- satunya harapan gue. masa loh ngak mau bantuin gue sahabat loh sendiri tega bangat loh Lun"ucap Anggi memasang wajah imutnya.
" hufttt, ok- ok nanti gue bilangi sama nenek lampir kalo loh izin kerumah sakit" Luna hanya pasrah dengan nasibnya yg harus berurusan dengan nenek lampir yg selalu membuatnya kesal.
" makasih Maimunah!!!! loh memang sahabat terbaik gue, hehehe" .
" yayaya, demi loh gue rela berurusan dengan nenek lampir itu" kesal.
" kalo gitu gue pergi dulu ya Maimunah, daahhh" sahut Anggi berpamitan pada Luna.
" dahhh, Zubaidah, Hati-hati!!! " .
" ok" berlalu pergi meninggalkan Luna. setelah urusan pamitan pada sahabatnya, Anggi pun langsung memesan ojek online sebagai kendaraan ke rumah sakit.
" mana ya ojek online nya kok lama bangat ya datang " monolog Anggi yg selalu cemas dengan keadaan sang ayah. setelah menunggu beberapa menit, ojek online yg dia pesan telah datang. tanpa banyak tanya Anggi pun naik keatas jok motor lalu menyuruh sang ojek mengantarkannya ke rumah sakit Pelita Harapan. setelah menempuh perjalanan yg memakan Dua jam waktu lamanya, akhirnya Anggi pun tiba di rumah sakit Pelita Harapan.
" ini pak ongkosnya dan makasih sudah mengantarkan saya kesini" sahutnya memberikan satu lembar uang merah pada ojek itu.
" eee, tapi mbak uangnya kelebihan dan saya tidak ada uang kembaliannya " .
" gpp pak ambil saja kembaliannya " monolog Anggi.
" wah, makasih banyak ya mbak, saya doakan semoga mbak di berikan kesehatan yg baik, rejeki yg berlimpah dan jodoh yg terbaik buat mbak" ucap ojek online itu dengan ramah pada Anggi. sedangkan Anggi hanya syok dengan perkataan ojek itu dimana sang ojek mendoakan dirinya untuk mendapatkan jodoh.
" eee, makasih banyak pak doanya, kalo gitu saya masuk dulu ya pak kedalam. permisi" pamit Anggi sangat sopan.
" ia mbak, silahkan" sahut ojek itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments