EPISODE 5

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...*Rumah Ibu Salamah*...

Sore itu Aisyah dan Fitri sedang bersantai di rumah, mereka tidak berencana untuk keluar rumah karena ayah dari Aisyah akan segera datang ke rumah. Mereka sudah mempersiapkan semua makanan yang ada dan juga membersihkan beberapa sudut rumah supaya terlihat bersih dan tidak terlalu kotor.

Di ruang tengah itu Fitri sedang menggambar dengan 1 lembar buku gambar, ia sangat teliti saat mulai menggambar, bahkan ia selalu mendapatkan nilai paling tinggi saat pelajaran menggambar di TK.

Dan di sofa Aisyah sedang melihat lihat internet menggunakan handphone nya untuk melihat berita berita terkini, sesekali Aisyah merasa merinding karena masih banyak berita tentang kasus penculikan gadis muda di tengah malam.

Perlahan Aisyah pun mematikan handphone nya dan melihat Fitri yang menggambar dengan serius di lantai yang beralaskan kasur gulung.

"Sayang,,, kamu lagi gambar apa itu?", tanya Aisyah ikut duduk bersama Fitri.

" Fitri lagi gambar kakak baik mamah,,, ini,,, tinggal buat topi nya", jawab Fitri masih fokus menggambar tanpa menoleh ke arah Aisyah.

Sejenak Aisyah tertegun dengan gambaran Fitri, Fitri bilang ia sedang menggambar 'kakak baik' yang tadi siang telah menolong nya. Aisyah sudah tahu bahwa gambaran Fitri selalu bagus, tapi ia baru melihat ini gambaran nya terlihat nampak nyata.

Menggambar sosok yang pernah menyelamatkan nya, Fitri benar benar sangat serius takut jika gambarnya jelek dan tidak enak dilihat. Dan kini tinggal topi yang dikenakan oleh Fajar yang belum digambar.

Aisyah juga tahu bahwa Fitri memiliki daya ingat yang cukup kuat, tapi ia tidak menyangka bahwa Fitri sangat mengingat sosok pemuda yang menolong nya tadi siang. Dan itu hampir sama dengan sosok aslinya.

...****************...

...****************...

...****************...

"Assalamu'alaikum"

Tak lama setelah itu terdengar suara orang mengucapkan salam dan membuka pintu, ibu Salamah pun telah sampai dirumah nya ia juga langsung mempersilahkan Fajar masuk kedalam.

"Wa'alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh".

Aisyah dan Fitri pun menjawab salam tersebut selang beberapa saat.

"Nak Fajar duduk dulu ya,,, ibu buatin minum", ucap ibu Salamah langsung masuk dan meninggalkan Fajar di rumah depan.

Saat dalam perjalanan menuju rumah ibu Salamah tadi, keduanya sudah saling berkenalan dan mengobrol sedikit supaya tidak canggung. Ibu Salamah juga cerita bahwa suami nya yang sedang bertugas akan pulang sore ini.

Ibu Salamah berfikir untuk memperkenalkan suami nya kepada Fajar, karena Fajar tidak mau hadiah atau imbalan dari dirinya maka ibu Salamah akan menceritakan kepada suami nya bahwa Fajar telah menolong nya dari jambret,,, mungkin suaminya akan berbaik hati memberikan hadiah kecil untuk Fajar, ibu Salamah berfikir bahwa Fajar tidak akan menolak pemberian dari seorang Mayor.

Fajar pun memperhatikan lemari lemari yang ada di dekatnya itu, ia hanya tersenyum melihat ada banyak sekali medali dan piala. Dan juga ada seragam militer yang membuat Fajar sedikit bernostalgia.

"Seorang Mayor yang akan pensiun?,,, umur suami nya ibu Salamah mungkin kisaran 58-59", ucap Fajar berdiri dan melihat lihat medali medali itu.

...****************...

...****************...

" Mama udah selesai beli buku?", tanya Aisyah melihat mamanya yang berjalan masuk.

"Huff,,, Alhamdulillah udah,,, capek banget", jawab ibu Salamah duduk sejenak disamping Aisyah.

" Cuma beli buku kok capek sih ma,, emang mama beli buku nya berapa,, kok kayaknya berat banget gitu?", ucap Aisyah.

"Bukan karena itu,,, tadi mama habis dijambret", ucap ibu Salamah memasang wajah lesu.

" Astaghfirullah,, dijambret?,,, mama nggak apa apa kan,,, mana yang luka ma? ", seketika Aisyah pun panik saat mendengar bahwa mamanya baru saja kena jambret, ia langsung menanyakan apakah ada bagian tubuh yang luka.

" Alhamdulillah nggak ada yang luka kok,,, tas mama juga udah balik. Tapi ada anak muda yang nolongin mama", ucap ibu Salamah.

"Alhamdulillah Ya Allah,,, yang penting mama baik baik aja,,, emang siapa yang nolongin mama?", tanya Aisyah.

" Seorang anak muda yang sopan santun,,, dia ada di ruang depan,,, mama mau buatin minum buat dia,,, " ucap ibu Salamah.

Ibu Salamah pun langsung berdiri setelah menaruh tas dan buku milik nya itu, lalu ia segera menuju dapur untuk membuatkan minum untuk Fajar.

"Hmm,,, kenapa aku penasaran ya?", Aisyah pun langsung ikut ibu Salamah menuju dapur.

Fitri yang melihat hal itu juga terdiam, ia mendengar semua cerita neneknya itu. Fitri pun membawa gambarnya yang sudah jadi menuju ruang depan untuk melihat orang yang telah menolong neneknya.

...****************...

...****************...

...****************...

Fitri perlahan mengintip dari balik dinding, ia melihat ada sosok pemuda yang sedang berdiri di depan lemari kaca sambil melihat beberapa penghargaan di dalamnya.

"Apa itu kakak baik?", batin Fitri.

Penampilan pemuda itu memang sangat mirip dengan sosok yang menyelamatkan nya tadi pagi, jaket, penutup wajah, terlihat sangat mirip, tapi pemuda itu tidak mengenakan topi membuat Fitri ragu untuk memanggil.

Fitri pun mulai melihat hasil gambarannya untuk membandingkan pemuda itu dengan yang ia gambar. Mata Fitri pun berbinar setelah mengetahui bahwa pemuda itu adalah 'kakak baik' yang baru selesai ia gambar.

"Kakak baiik!! ", Fitri pun sangat senang dapat berjumpa dengan sosok 'kakak baik' yang telah menyelamatkan nya itu. Ia langsung berlari ke arah Fajar dan langsung memeluk kakinya.

" Eh Astaghfirullah,,, a adek,,,?! ", Fajar sedikit panik karena tiba tiba ada yang memanggilnya dan memeluknya.

" Kakak baik,,, ini Fitri. Kakak baik yang nolongin Fitri tadi pagi kan?", ucap Fitri melihat ke atas untuk melihat wajah Fajar yang ditutup oleh penutup wajah itu.

Sejenak Fajar terdiam,,,

"Ya Allah,,, adek yang tadi pagi ya,,, ini rumah adek", ucap Fajar menggendong Fitri tanpa ragu.

" Hihi,,, iya kakak baik,,, katanya nenek kakak baik habis nolongin nenek dari jembret", ucap Fitri tertawa kecil, Fajar pun baru sadar bahwa gadis kecil bercadar itu adalah keluarga dari ibu Salamah.

Fajar pun menggendong Fitri menuju sofa dan mulai duduk perlahan...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!