EPISODE 8

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sosok misterius tersebut tak lain adalah Fajar, ia merasa bosan karena belakangan ini ia tidak 'gerak' sama sekali, ia merasa terlalu santai untuk orang yang telah pensiun dari militer.

Karena merasa bosan akhirnya Fajar pun berinisiatif untuk membasmi para pelaku penculikan malam itu juga, ia memiliki banyak alasan untuk hal itu, dan saat ini Fajar sedang berdiri di ujung lorong yang gelap, karena pakaian Fajar juga serba hitam maka tidak ada yang menyadari kehadiran Fajar di tempat gelap itu jika tidak melihat nya dengan teliti.

Fajar kini sedang mengamati bangunan besar dengan lampu menyala terang di dalam nya, jelas sekali Fajar kini sedang berada di markas para penjahat itu, ia mengamati dengan tatapan tajam.

Fajar pun mulai berjalan perlahan menuju tempat tersebut dengan langkah yang pelan, tapi setiap langkah nya akan mengeluarkan aura yang kuat bahkan orang yang ada didalam sana juga akan ikut merasakan nya.

...****************...

...****************...

...****************...

*Krieeeet*

*Boom*

Tanpa ragu sedikit pun Fajar dengan pelan membuka pintu besar itu dan mengeluarkan suara yang keras sehingga orang orang langsung melihat ke arah pintu.

Fajar melihat banyak sekali preman preman berbadan besar di dalam bangunan itu, tatapan mereka pun bertemu dengan tatapan Fajar yang begitu dingin dan mempunyai niat membunuh yang kuat kepada mereka semua.

"Siapa kamu,,, berani berani nya masuk ke wilayah ku!!".

Jauh didepan sana terlihat seorang preman berbadan besar dengan luka bakar di pipi kanannya. Ia melihat Fajar yang tiba tiba masuk dan manatap mereka semua tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

" Hahaha... Menculik, memperkosa, membunuh, kejahatan kalian benar benar tidak bisa dimaafkan", setelah di dalam situ hening sejenak tiba tiba Fajar tertawa keras dan mengucapkan kejahatan para preman preman itu.

"Oh,,, ternyata kamu adalah polisi?... Kesalahan besar jika kamu datang sendiri tanpa adanya pasukan", ucap pemimpin preman tersebut.

" Cih,,, pasukan polisi tidak perlu repot repot untuk mengerjakan pekerjaan kecil ini,,, sebaiknya mereka urus kasus kasus korupsi itu,,, ", ujar Fajar berjalan perlahan menuju pemimpin preman yang ada jauh di depan sana.

" Banyak omong,,, bunuh polisi brengsek ini", teriak si pemimpin preman.

Mendengar perintah dari pemimpin nya maka semua preman yang ada di dalam sana langsung mengambil senjata mereka dan siap untuk membunuh Fajar, tapi Fajar seperti tidak menganggap para preman preman itu ia tetap melangkah dengan perlahan menuju pemimpin preman.

"Hiaaat"

"Bunuh dia"

Para preman itu langsung menyerang ke arah Fajar dengan ganas, mereka mengayunkan balok balok kayu, tongkat bisbol, rantai, dan jenis jenis senjata berat lainnya untuk menyerang Fajar.

"Boom"

Tapi gerakan Fajar lebih cepat, ia menerjang ke arah para preman itu seperti seekor harimau yang melihat mangsanya, ia menyerang dengan bringas tanpa ampun.

*Aaahh*

Satu persatu suara jeritan mulai menggema, suara itu berasal dari preman preman yang terkena pukulan dari Fajar. Satu pukulan Fajar, maka satu preman tumbang dengan sangat tragis.

Satu persatu preman itu mulai tergeletak di tanah sambil memegangi tangan dan kaki mereka yang telah patah karena serangan dari Fajar.

Kini raut wajah pemimpin preman menjadi pucat, ia tidak percaya ada orang yang begitu mengerikan datang dan membantai para anak buahnya. Ia tanpa sadar berjalan mundur dan mulai mencari senjata untuk melawan Fajar yang mulai mendekat ke arah nya.

...****************...

...****************...

Waktu pemimpin preman itu sudah menemukan senjata yang akan ia gunakan untuk melawan Fajar yang seperti monster itu ia pun berbalik badan dan akan ikut menyerang. Tapi ia menjadi gemetar dan menjadi sangat pucat, ia baru berbalik badan sebentar untuk mengambil senjata dan waktu berbalik badan lagi ia melihat seluruh anak buah nya sudah tergeletak di tanah.

Ia tidak tahu kenapa ada monster yang begitu mengerikan tiba tiba datang ke markas nya dan membantai seluruh anak buahnya, ia pun memaksa untuk tetap tenang lalu mulai berlari dengan tongkat di tangannya dan siap untuk menyerang Fajar.

Tapi tetap saja masih cepat gerakan nya Fajar, dalam sekejap Fajar sudah berada tepat di hadapan pemimpin preman itu yang membuat ia belum siap untuk menangkis serangan dari Fajar tapi pukulan Fajar telah menghantam wajahnya dengan keras...

"Boom"

Pemimpin preman itu langsung terbang jauh kebelakang dan berguling beberapa kali hingga akhirnya ia menabrak dinding yang ada dibelakang nya hingga hancur, ia pun tidak sadarkan diri setelah memuntahkan darah segar dari mulut nya.

Kini tinggal Fajar seorang yang masih berdiri tegak di dalam situ, ia bahkan tidak melirik ke arah preman preman yang sudah ia anggap seperti mayat, Fajar mulai berjalan menuju lebih dalam lagi untuk melihat ruangan ruangan yang ada didalam sana.

...****************...

...****************...

...****************...

Satu persatu ruangan dibuka dan diamati oleh Fajar, berbagai ruangan itu pasti dibuat untuk hal hal jahat oleh para preman itu.

Didalam berbagai ruangan tersebut Fajar banyak sekali menemukan darah darah kering dan ada juga yang masih segar di lantai, dan di ruangan lainnya Fajar juga menemukan cairan cairan dengan bau anyir yang tidak sedap.

Sekilas ada niat membunuh yang besar di dalam mata Fajar yang tajam itu, tapi ia berhasil mengkondisikan nya,,

"Ingin sekali aku kembali ke depan dan menghancurkan para binatang itu hingga berkeping keping", ucap Fajar dengan dingin dan aura yang kuat.

Kini pandangan Fajar tertuju ke arah pintu besar yang ada di belakang sana, ia pun mulai mendekati pintu itu dan membuka dengan perlahan.

...****************...

...****************...

Dan Fajar menemukan ada banyak tumpukan tumpukan tanah di belakang bangunan itu, dan di berbagai tumpukan tanah itu Fajar melihat ada tangan manusia tatapan nya menjadi dingin.

Jelas itu adalah mayat orang, Fajar yakin itu adalah para korban dari para preman itu...

Tanpa basa basi Fajar langsung mengeluarkan ponselnya dan menghubungi nomor polisi, ia melaporkan bahwa ia menemukan bangunan yang menjadi markas para preman yang menjadi pelaku kejahatan yang sedang membuat geger para warga, ia juga mengatakan bahwa menemukan mayat mayat korban di belakang bangunan tersebut.

Tentu Fajar menggunakan suara yang ia buat dengan teknik pernapasan, bahkan ia juga menggunakan nomor luar negeri.

Setelah melapor, Fajar segera pergi dari situ. Karena tempat tersebut jauh dari keramaian dan jauh dari rumah rumah warga Fajar tidak takut untuk ketahuan oleh orang lain, tempat itu memang sepi penduduk.

Terpopuler

Comments

Nur Tini

Nur Tini

lho kok hisa tahu sarang penjahatnya. gak ada proses utk mengetahuinya

2023-11-26

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!