Apa yang kamu pikirkan mendengar kata pernikahan?.
Pasti suasana bahagia dan haru yang terlintas di pikiranmu karena melepas masa lajangmu dengan seseorang yang kamu pilih dan cintai.
Tapi tidak begitu denganku, hari pernikahanku adalah hari yang paling tidak ingin aku kenang. Hari di mana kebebasanku di renggut hanya karena hutang serta perjajian bodoh keluargaku.
Ya, kuputuskan untuk menikahinya, aku tak sanggup kalau harus kehilangan perkebunan, warisan turun temurun keluarga Celeste.
Esmerald memasuki kamarku untuk mengecek keadaanku.
"Sayang, senyumlah! Masa pengantin bersedih, orang tuamu pasti melihatmu dari surga sana. Tante ingin kau bahagia di hari jadimu sayang," hibur Esmerald yang matanya ikut berkaca-kaca.
"Makasih tante. Aku ingin sendiri tante, bolehkan?" tanyaku.
Esmerald segera keluar dari kamarku.
Kulihat diriku di cermin. Gaun pengantin perpaduan warna emas dan putih model ballgown berhias bordiran bunga yang ku kenakan adalah hadiah terakhir dari kedua orang tuaku. Mereka memilih sendiri gaun yang cocok dikenakan untukku. Mataku berair ketika mengingat hal itu.
Brakk...
Pintu terbuka dengan kasarnya, membuatku terperangah.
"Cantik!" serunya ketika Topaz berjalan ke arahku, "ku harap kau tidak membuatku malu di pesta, tersenyumlah! Sekarang kau menyandang nama Celeste dan Zephyr," peringatan dari Topaz.
"Persiapkan dirimu, tinggal 1 jam lagi, mengerti!" sambungnya sambil meninggalkan kamar dan tersenyum mengejek.
Pria ini gila! Aku harus memikirkan suatu cara agar aku bisa bertahan dalam pernikahan ini hingga berhasil merebut kembali tanah milik keluargaku.
Aku tak menyangka kalau pria yang datang dengan ramah ketika itu bisa berubah menjadi arogan dan dingin.
Kemana perginya senyuman hangat dan kata ramahnya di hari itu?. Tanyaku dalam hati.
"Nona, sudah waktunya," Eldred memasuki kamarku.
Aku menarik napasku dalam-dalam, mengurangi kegugupan yang kini merayapi diriku. Eldred menatapku dengan mata sayunya yang lembut.
Eldred memang pelayan di rumah Celeste, namun bagiku dia adalah ayah keduaku. Semenjak kecil keluarga Eldredlah yang mengurusku ketika Ayah-Bunda sibuk dengan pekerjaannya.
"Nona, kaburlah kalau itu yang terbaik bagimu. Aku tidak ingin nona terkurung oleh perjanjian yang mendiang tuan lakukan," suruh Eldred.
"Makasih paman, tapi ini salah satu tanggung jawab yang harus ku lakukan untuk mempertahankan perkebunan. Yang aku ingin paman lakukan adalah jadilah seorang ayah untukku, yah!" pintaku.
"Nona, Eldred akan selalu mendukungmu. Ada seorang lagi yang akan mendukungmu," ucapnya.
"Siapa?" tanyaku bingung.
"Tebaklah," kata Eldred.
Seorang pria memasuki kamarku, tak kalah tampan dengan Topaz. Kalau Topaz memancarkan aura berwibawa, pria ini sehangat sinar mentari pagi yang memperlihatkan keramahannya dengan senyum lesung pipinya.
"Hai! Nona Ruby," sapanya.
Pikiranku berusaha mengingat siapa pria ini.
"Sepertinya nona sudah melupakanku. Malangnya aku hanya di tinggal beberapa tahun untuk bekerja nona sudah melupakanku," ucapnya bersedih.
Eldred hanya tersenyum, yang semakin membuatku kebingungan.
Mana mungkin aku bisa melupakan wajah pria ganteng. Siapakah? Ucap ku dalam hati.
"Sudah! Jangan menggodanya lagi, Lihatlah kerutan di kening nona," kata Eldred tertawa kecil.
"Pria tua yang melayani mu ini adalah ayahku," dia memberikan petunjuk yang membuatku tersenyum cerah dan memeluknya.
"Garreth," ungkapku, "aku tidak mengenalimu, kau berubah banyak," sahutku.
Garreth adalah anak Eldred yang kuliah dan bekerja di luar negeri, usianya lebih tua dariku hingga aku menganggapnya kakak.
"Makasih sudah mau datang di pernikahanku," ucapku tulus.
Tok.. Tok..
"Apakah nona bangsawan melakukan perselingkuhan sebelum melepas masa lajang mereka?" sindir suara dari pintu, sontak kami bertiga langsung menoleh ke asal suara tersebut.
Topaz Zephyr terlihat emosi dengan rahang mengatup dan mimik wajahnya mengeras memperlihatkan kekuasaannya.
"Bukan begitu tuan! Dia adalah anakku, yang datang untuk menyampaikan ucapan selamat untuk nona," jelas Eldred.
"Oh! Bisakah kalian keluar, ada yang harus aku bicarakan dengan calon istriku tercinta," suruh Topaz.
Setelah membungkuk sopan, keduanya meninggalkan ruangan dan menutup rapat pintu kamar.
"Sudah siap, nona Ruby Celeste," katanya membuat lengan kirinya menekuk, "gandenglah! Kenapa bengong, tak pernahkah berkencan sebelumnya?" ejeknya lagi.
Ya, aku tak pernah berkencan sebelumnya. Tak akan ku beritahukan kepadamu agar kau tak besar kepala, Topaz bodoh. Makiku dalam hati.
"Cepatlah, kita harus menyapa para tamu sebelum menandatangani surat pernikahan kita," ucapnya.
Dengan gugup ku sampirkan lengan kananku di lengan kirinya, dan meninggalkan ruangan menuju taman belakang rumah Celeste yang sudah di hias sederhana.
Sebagian tamu yang hadir tidak aku kenali, aku hanya tersenyum dan semakin erat menggandeng lengannya, sesekali tangan kanannya mengusap lembut jemariku memberikan ketenangan padaku yang sangat gugup di tengah keramaian orang banyak yang tak dikenal.
Pernikahan berlangsung khidmat, janji suci yang dia ucapkan terlihat seperti dilakukan dengan segenap hati. Sebuah cincin berlian tersemat di jari manisku, dan terakhir ciuman yang menyatakan bahwa kami suami istri.
Ciuman?! bagaimana aku harus menciumnya? Aku tidak pernah mencium siapapun.
Kepanikan mulai menyerangku ketika tangannya terulur menyentuh sebagian dagu dan leherku. Wajahnya yang kian mendekat membuat jantungku berdegup, ketika bibirnya menyentuh bibirku segera kupejamkan mataku. ku rasakan kelembutan sekaligus kehangatannya, bibirnya terbuka sedikit dan memangut bibirku, mengirimkan sensasi yang tak pernah tubuhku rasakan sebelumnya.
Topaz berkali-kali menggoda bibirku dengan menciumnya secara perlahan dan berusaha membuat bibirku terbuka yang tidak kulakukan. Hingga akhirnya dia menarik bibirnya dariku yang kini berpindah ke telingaku.
"Seharusnya kau bilang bahwa ini first kiss mu, aku bisa mengajarimu agar tidak canggung di depan tamu yang melihat, Tersenyumlah! Kau habis berciuman bukan dimarahi," bisiknya di telingaku.
Argh! Pria ini mengetahuinya, berapa banyak wanita yang telah mencicipi bibirnya? Dalam hati aku merasa iri dengan wanita yng pertama kali menciumnya.
Wajahku seketika memerah, para tamu yang melihat bersorak gembira dan menyampaikan ucapan selamat kepada kami. Esmerald tersenyum sembari menangis haru dan memelukku.
Kemeriahan pesta terus berlanjut, para tamu silih berganti menyalami dan mengucap kata selamat dan bahagia kepada kami, barulah ketika malam tiba pesta pun telah usai menyisakan kelelahan pada tubuhku yang tidak terbiasa dengan semua ini.
"Nona Ruby, ini," Garreth memberikanku kado, "tadi belum sempat ku berikan, semoga kau menyukainya," ucapnya tulus.
"Makasih Garth, kau tak perlu repot," aku mengambil kado darinya, "kehadiranmu sudah kado untukku," ucapku tersenyum.
"Aku turut berduka atas kehilanganmu. Maaf ketika kejadian tersebut menimpamu, aku ingin pulang tapi bosku belum memberikan ijin, untunglah di pernikahanmu aku bisa datang," jelasnya.
"Aku mengerti, terima kasih sekali lagi," sahutku.
"Istirahatlah," ucapnya.
Aku meninggalkan Garreth menuju ke kamarku membawa hadiahnya yang kemudian aku letakkan di kasur, dan beranjak ke kamar mandi membersihkan diriku.
Terpanalah aku ketika keluar kamar mandi, Topaz telah duduk di kasurku memegang kado pemberian Garreth dan memadangiku dengan mata kecoklatannya bagai menembus gaun tidurku, yang kini ku cengkram erat di bagian dada.
Senyum mengejeknya tersungging di wajah tampannya, yang kini beranjak mendekatiku. Satu tangannya memeluk pinggangku dan menghentakkannya hingga tubuhku mendekat kearahnya, kedua tanganku kini berada di dadanya yang bidang, memperlihatkan belahan gaun tidurku yang rendah.
"Kau adalah istriku, malam ini adalah malam pertama kita, nona Ruby Celeste Zephyr," bisiknya di telingaku, membuatku merinding mendengar semua perkataannya.
Dengan sekuat tenaga ingin ku dorong dirinya agar menjauh dariku, belum juga ku lakukan tangan di pinggangku telah di lepaskannya menyebabkan diriku kehilangan keseimbangan hingga terjerambab jatuh ke belakang.
"Aww," rintihku kesakitan.
"Ups!" ejeknya, "jangan punya pikiran untuk menjatuhkan suamimu," tuduhnya sembari masuk ke kamar mandi.
Suara keran terdengar dari kamar mandi, aku berdiri dan mengelus bagian belakangku yang sakit.
Pria egois! Katanya suami tapi kenapa tidak menolongku. Makiku dalam hati.
Kubuka kado pemberian dari Garreth. Sebuah album yang sepertinya dibuat tangan, terdapat surat di dalamnya.
...Teruntuk nona Ruby,...
...Selamat menempuh hidup baru, semoga di hari jadimu kau menemukan kebahagian yang abadi. Jangan jadikan kehilangan orangtuamu untuk bersedih, karena kini kau sudah menemukan orang yang akan menghiburmu. Tersenyumlah, sehingga kecantikkan mu terpancar. Doaku, pernikahanmu di penuh cinta dan langgeng. Isilah album ini dengan semua kenangan indahmu hingga bisa kau ceritakan pada anakmu kelak....
...Garreth Baeur....
Aku terharu setelah membacanya, mataku menjadi berkaca-kaca. Tak kusadari pintu kamar mandi telah terbuka, Topaz memandangku dari kejauhan dengan handuk melilit di pinggangnya.
"Sepertinya kado murahan itu sangat berharga ketimbang berlian yang kuberikan," ledeknya.
Ku alihkan pandanganku dari kado di pangkuanku, terbelalaklah mataku menyaksikan pemandangan yang diperlihatkan Topaz.
Tubuhnya begitu atletis, ototnya terawat dengan baik, langsing namun kekuatan terpancar darinya.
Kenapa dia bertelanjang dada? Bukankah sudah tersedia jubah mandi dan baju gantinya di kamar mandi. Pikiranku resah disebabkan detak jantungku berdebar hebat.
"Berkediplah! Aku tahu kau menyukai bentuk tubuhku," godanya,"bukankah kau akan memilikinya?" sambungnya berjalan ke arahku.
Eh! Memilikinya?! Ah! Ini malam pengantin. Seruku panik.
"Kau suka permainan yang lembut? Penuh rayuan? atau sedikit kasar?" tanyanya dengan suara lirih menggodaku.
Tubuhku kini sudah dalam perangkapnya, kedua tangannya telah ada di masing-masing samping tubuhku, tak memberikan ruang untuk ku bergerak.
Apa yang akan dilakukannya di malam pengantin kami? Pria ini terlalu sensual untuk kutolak.
Bisahkan aku melakukannya tanpa cinta?.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
goresan_pena💕
tinggalkan jejak
2023-10-27
1
վմղíα | HV💕
sabar menghadapinya di tunggu bucin suamimu
2023-10-24
1
YouTube: hofi_03
suka banget banget sama ceritanya satu gift mawar meluncur buat kamu thor
2023-10-02
2