Bagian 17

Bersamaan dengan berkumandangnya adzan subuh benda pipih yang tergeletak di nakas berdering hingga mengusik tidur Abrisam yang sangat nyenyak saat itu.

“Siapa sih sepagi ini telepon?” gerutu Sam mengulurkan tangannya ke arah nakas. Perlahan meraba-raba untuk menemukan handphone-nya.

Setelah didapat Sam mengarahkan ke depan wajah. Ia masih berusaha membuka mata yang tampak berat untuk melek. Namun, saat membaca nama yang tercantum di layar Abrisam membulatkan matanya. Adira meneleponnya.

“Ada apa?” tanya Sam mendekatkan ponsel ke telinga.

“ABRISAM BANGUNNNNN! SALAT SUBUH SUDAH ITU SIAP-SIAP KE SEKOLAH!”

Refleks mendengar teriakan Adira yang sekeras toa Sam menjauhkan smartphone-nya. Ia mencongkel-congkel telinga untuk mengecek apa kondisinya masih baik-baik saja.

“Berisik! Lo nelepon gue pagi begini cuma untuk itu? Kurang kerjaan banget sih lo? Gue nanti bisa bangun sendiri.” Sam berbicara dengan mendekatkan ponsel ke mulutnya.

Ia meloudspeaker suara handphone, “Asal lo tahu gue juga ogah ngelakuin ini. Kalau nggak tugas dari Pak Yuhdi. Lo dengar sendiri ‘kan kemarin? Hari ini adalah awal gue buat ngerubah lo. Gue tahu lo bakal bangun siang dan nggak sholat subuh terus terlambat ke sekolah. Jadi, gue bagunin sekarang. Buruan jangan banyak bacot! Ayo, ambil wudhu sholat dulu!”

Sam mengerak-gerakan bibirnya tanpa suara mengikuti Adira. Padahal gadis itu yang ngomong terlalu panjang, tapi Sam yang ia katakan banyak bacot.

“Bawel lo!”

Sam mematikan ponselnya dan menggeletakkan di atas kasur begitu saja. Ia berniat akan tidur kembali.

Baru saja memejamkan mata ponsel bercasing ironman itu berdering lagi. Sam menghela nafas dan kembali duduk.

Ia melihat nama sekretaris resek di layar ponselnya. Adira kembali menelepon.

“Apa lagi sih?” tanya Sam langsung menggas.

“Gue tahu lo pasti tidur lagi ‘kan?”

Alis cowok itu tertaut dan matanya menyapu ruangan kamar. Menyelidiki siapa tahu diam-diam Adira memasang cctv di kamarnya.

“Ayo, bangun salat dulu! Subuh itu waktunya singkat,” ucap Adira yang membuat Sam kembali fokus padanya.

“Iya-iya.” Setelahnya Sam mematikan sambungan telepon sepihak.

Lelaki ini menggeletakkan lagi ponselnya, kemudian perlahan bangun dan berjalan menuju kamar mandi.

Adira mendengus melihat layar handphone-nya yang mati. Ia menaruh kembali ponsel itu di meja. Kemudian Dira yang sudah memakai mukena ini bersiap untuk menunaikan salat subuh terlebih dahulu sebelum bersiap ke sekolah.

Tomi, Siska, Anna dan Yasmin memperhatikan Sam yang datang ke meja makan. Mereka terheran-heran melihat Sam yang sudah rapi memakai seragam sekolahnya.

Sam balik melihat keluarganya itu, “kenapa sih? Ada yang aneh?”

“Tumben udah keluar kamar? Biasanya kamu masih tidur jam segini?” tanya Anna.

Sam menarik kursi dan segera duduk.

“Begini dong tiap hari, Papi ‘kan jadi senang. Kamu sudah mulai disiplin,” sambung Tomi.

“Ini semua gara-gara cewek resek yang ditugaskan Pak Yuhdi buat rubah sikap Sam,” jelasnya sambil mengoleskan selai coklat favorit-nya.

“Pak Yuhdi? Kamu berbuat ulah lagi?” tanya Tomi.

Tomi sangat kenal Pak Yuhdi, guru BK SMA Nusa Bangsa. Kalau sudah ada hubungannya dengan guru itu pasti Sam berbuat kenakalan lagi.

Tanpa melihat sang Ayah, Sam menjawab, “nggak. Pak Yuhdi-nya aja yang aneh.”

“Tapi gurumu itu ada benarnya Sam. Berkat anak perempuan itu sekarang kamu bisa sarapan bersama kita,” ujar Siska sangat lembut.

“Yasmin bisa dong minta antar Abang ke sekolah?” Sam melihat ke adiknya yang duduk berhadapan dengan dirinya.

“Nggak! Yasmin sama supir aja. Abang buru-buru.”

Yasmin yang ditolak terlihat cemberut. Siska mengelus kepala anaknya.

“Yasmin sama supir aja ‘kan biasanya begitu,” bujuk Siska.

“Saya masih ada kerjaan di kantor.” Tomi mengambil tas kerjanya. Ia melihat jam tangannya, “jam delapan ada meeting. Saya pergi dulu.”

“Iya, mas hati-hati!” jawab Anna dan mencium punggung tangan Tomi terlebih dulu, lalu berganti dengan Siska dan Yasmin.

Namun, saat Tomi mengulurkan tangannya ke Sam. Cowok itu mengacuhkannya. Ia terus memakan rotinya.

“Sam!” panggil Tomi.

Sam mendongak menatap Papinya. Terus ia kembali memakan sarapannya. Tomi menghela napas dan menarik tangannya kembali.

“Sudah, Mas. Sabar,” ucap Anna mengelus-elus dada suaminya.

“Ya sudah saya pergi dulu!” sekilas Tomi melirik Sam, lalu berjalan keluar dari rumah.

“Sam, bunda tidak pernah mengajarkan begitu ‘kan? Dia itu Papi kandungmu hormati dia,” ucap Siska menasihati.

Sesudah mendeguk susunya yang ada di gelas, Sam berucap, “pria seperti itu masih pantas dihormati, Bun? Dia udah melukai hati Mami, Bunda, Mama dan hati Sam sendiri.”

“Bagaimana pun tingkah laku orang tua kita. Kita sebagai anak tidak boleh durhaka padanya. Lain kali Bunda nggak mau liat Sam begitu.” Anna ikut mengangguk tanda ia setuju dengan ucapan istri kedua suaminya itu.

Sam menyelesaikan makannya. Ia berdiri dan memasang tas ke punggung. Anak lelaki itu menyalami tangan kedua ibunya.

“Sam pergi dulu, assalammualikum!”

“Walaikumsalam.”

“Adira!” teriak Sam saat memasuki koridor sekolah. Ia melihat Adira berjalan sendirian masih memakai tas. Diperkirakan cewek itu juga baru sampai.

Adira menoleh dan berhenti berjalan. Ia mengumbar senyum pada Sam, “hai, selamat pagi.” Tumben-tumbenan ramah seperti itu.

Dahi Abrisam berkerut dan Alisnya menyatu. Tangannya bergerak untuk menyentuh dahi Adira.

“Nggak panas!” Adira menepis tangan dengan jari panjang itu, “lo demam?”

“Apa sih? Gue itu nggak sakit,” jawab Adira yang sedikit kesal.

“Habis aneh senyum-senyum begitu.”

“Senyum itu ibadah.” Gadis ini menyenggol lengan Sam, “gimana? Enakkan nggak telat lagi?”

“Besok lo nggak usah telepon gue lagi! Gue bisa bangun sendiri. Gue nggak suka diatur.”

“Kalau tunggu lo bangun sendiri pasti lama. Yang ada lo bisa telat lagi. Disiplin adalah awal yang baik Sam.”

“Pokoknya gue nggak mau lo urus hidup gue!” Sam menunjuk-nunjuk Adira, “kalau lo masih nekat liat aja nanti apa yang bakal terjadi sama lo.”

Adira terdiam mendengar ancaman Sam. Namun, Dira tahu kalau cowok itu tidak akan tega melukainya.

Mata Dira tiba-tiba menangkap sesuatu.

“Lo kenapa diam aja? Gue nggak main-main!”

“Dasi lo kemana?” tanya Adira yang melihat leher Sam tidak terikat Dasi.

Sam melihat ke dadanya dengan santai ia menjawab, “gue lupa. Udah nggak apa-apa ini bukan hari senin.”

“Nggak bisa gitu! Cepat beli dasi di koperasi atau ambil pulang!”

“Ogah.” Sam berlalu meninggalkan Adira.

Gadis itu berlari kecil menyusul Sam sambil mengomelinya.

Terpopuler

Comments

Winda Nurjannah

Winda Nurjannah

awal yang baik hhe

2020-05-29

1

Dinda Lestari

Dinda Lestari

bagian 18 bagaimana cara bacanya, cuman nampilkan simbol2, bagian2 lain bisa dbuka

2020-03-25

1

Yulita

Yulita

ya bagus banget..cuma kesel sama papa tomi..😁

2019-12-06

7

lihat semua
Episodes
1 Bagian 1
2 Bagian 2
3 Bagian 3
4 Bagian 4
5 Bagian 5
6 Bagian 6
7 Bagian 7
8 Bagian 8
9 Bagian 9
10 Bagian 10
11 Bagian 11
12 Bagian 12
13 Bagian 13
14 Bagian 14
15 Bagian 15
16 Bagian 16
17 Bagian 17
18 Bagian 18
19 Bagian 19
20 Bagian 20
21 Bagian 21
22 Bagian 22
23 Bagian 23
24 Bagian 24
25 Bagian 25
26 Bagian 26
27 Bagian 27
28 Bagian 28
29 Bagian 29
30 Bagian 30
31 Bagian 31
32 Bagian 32
33 Bagian 33
34 Bagian 34
35 Bagian 35
36 Bagian 36
37 Bagian 37
38 Bagian 38
39 Bagian 39
40 Bagian 40
41 Bagian 41
42 Bagian 42
43 Bagian 43
44 Bagian 44
45 Bagian 45
46 Bagian 46
47 Bagian 47
48 Bagian 48
49 Bagian 49
50 Bagian 50
51 Bagian 51
52 Bagian 52
53 Bagian 53
54 Bagian 54
55 Bagian 55
56 Bagian 56
57 Bagian 57
58 Bagian 58
59 Bagian 59
60 Bagian 60
61 Bagian 61
62 Bagian 62
63 Bagian 63
64 Bagian 64
65 Bagian 65
66 Bagian 66
67 Bagian 67
68 Bagian 68
69 Bagian 69
70 Bagian 70
71 Bagian 71
72 Bagian 72
73 Bagian 73
74 Bagian 74
75 Bagian 75 [ End ]
76 About ekstra part
77 OTW SEASON 2
78 (season 2) Bagian 1
79 (season 2) Bagian 2
80 (season 2) Bagian 3
81 (season 2) Bagian 4
82 (season 2) Bagian 5
83 (season 2) Bagian 6
84 (season 2) Bagian 7
85 (season 2) Bagian 8
86 (season 2) Bagian 9
87 (season 2) Bagian 10
88 (season 2) Bagian 11
89 (season 2) Bagian 12
90 (season 2) Bagian 13
91 (season 2) Bagian 14
92 (season 2) Bagian 15
93 (season 2) Bagian 16
94 (season 2) Bagian 17
95 (season 2) Bagian 18
96 (season 2) Bagian 19
97 Visual
98 (season 2) Bagian 20
99 (season 2) Bagian 21
100 (season 2) Bagian 22
101 (season 2) Bagian 23
102 (season 2) Bagian 24
103 (season 2) Bagian 25
104 (season 2) Bagian 26
105 (season 2) Bagian 27
106 (season 2) Bagian 28
107 (season 2) Bagian 29
108 (season 2) Bagian 30
109 (season 2) Bagian 31
110 (season 2) Bagian 32
111 (season 2) Bagian 33
112 (season 2) Bagian 34
113 (season 2) Bagian 35
114 (season 2) Bagian 36
115 (season 2) Bagian 37
116 (season 2) Bagian 38
117 (season 2) Bagian 39
118 (season 2) Bagian 40
119 (season 2) Bagian 41
120 (season 2) Bagian 42
121 (season 2) Bagian 43
122 (season 2) Bagian 44
123 (season 2) Bagian 45
124 (season 2) Bagian 46
125 (season 2) Bagian 47
126 (season 2) Bagian 48
127 (season 2) Bagian 49
128 (season 2) Bagian 50 [End]
129 UCAPAN TERIMA KASIH
130 BACA SAMPAI AKHIR!
131 INFO! PENTING!
132 Cerita Baru
133 Baca Ya
Episodes

Updated 133 Episodes

1
Bagian 1
2
Bagian 2
3
Bagian 3
4
Bagian 4
5
Bagian 5
6
Bagian 6
7
Bagian 7
8
Bagian 8
9
Bagian 9
10
Bagian 10
11
Bagian 11
12
Bagian 12
13
Bagian 13
14
Bagian 14
15
Bagian 15
16
Bagian 16
17
Bagian 17
18
Bagian 18
19
Bagian 19
20
Bagian 20
21
Bagian 21
22
Bagian 22
23
Bagian 23
24
Bagian 24
25
Bagian 25
26
Bagian 26
27
Bagian 27
28
Bagian 28
29
Bagian 29
30
Bagian 30
31
Bagian 31
32
Bagian 32
33
Bagian 33
34
Bagian 34
35
Bagian 35
36
Bagian 36
37
Bagian 37
38
Bagian 38
39
Bagian 39
40
Bagian 40
41
Bagian 41
42
Bagian 42
43
Bagian 43
44
Bagian 44
45
Bagian 45
46
Bagian 46
47
Bagian 47
48
Bagian 48
49
Bagian 49
50
Bagian 50
51
Bagian 51
52
Bagian 52
53
Bagian 53
54
Bagian 54
55
Bagian 55
56
Bagian 56
57
Bagian 57
58
Bagian 58
59
Bagian 59
60
Bagian 60
61
Bagian 61
62
Bagian 62
63
Bagian 63
64
Bagian 64
65
Bagian 65
66
Bagian 66
67
Bagian 67
68
Bagian 68
69
Bagian 69
70
Bagian 70
71
Bagian 71
72
Bagian 72
73
Bagian 73
74
Bagian 74
75
Bagian 75 [ End ]
76
About ekstra part
77
OTW SEASON 2
78
(season 2) Bagian 1
79
(season 2) Bagian 2
80
(season 2) Bagian 3
81
(season 2) Bagian 4
82
(season 2) Bagian 5
83
(season 2) Bagian 6
84
(season 2) Bagian 7
85
(season 2) Bagian 8
86
(season 2) Bagian 9
87
(season 2) Bagian 10
88
(season 2) Bagian 11
89
(season 2) Bagian 12
90
(season 2) Bagian 13
91
(season 2) Bagian 14
92
(season 2) Bagian 15
93
(season 2) Bagian 16
94
(season 2) Bagian 17
95
(season 2) Bagian 18
96
(season 2) Bagian 19
97
Visual
98
(season 2) Bagian 20
99
(season 2) Bagian 21
100
(season 2) Bagian 22
101
(season 2) Bagian 23
102
(season 2) Bagian 24
103
(season 2) Bagian 25
104
(season 2) Bagian 26
105
(season 2) Bagian 27
106
(season 2) Bagian 28
107
(season 2) Bagian 29
108
(season 2) Bagian 30
109
(season 2) Bagian 31
110
(season 2) Bagian 32
111
(season 2) Bagian 33
112
(season 2) Bagian 34
113
(season 2) Bagian 35
114
(season 2) Bagian 36
115
(season 2) Bagian 37
116
(season 2) Bagian 38
117
(season 2) Bagian 39
118
(season 2) Bagian 40
119
(season 2) Bagian 41
120
(season 2) Bagian 42
121
(season 2) Bagian 43
122
(season 2) Bagian 44
123
(season 2) Bagian 45
124
(season 2) Bagian 46
125
(season 2) Bagian 47
126
(season 2) Bagian 48
127
(season 2) Bagian 49
128
(season 2) Bagian 50 [End]
129
UCAPAN TERIMA KASIH
130
BACA SAMPAI AKHIR!
131
INFO! PENTING!
132
Cerita Baru
133
Baca Ya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!