Adira menjinjit saat ingin menggapai buku di rak paling atas. Keseimbangannya mulai goyah tiba-tiba ia roboh ke belakang. Namun, seseorang menangkapnya membuat Dira tidak jatuh ke lantai.
Dira tersentak dan cepat-cepat menegakkan tubuhnya lagi. Ia menoleh ke belakang untuk melihat siapa yang menolongnya.
“Lain kali hati-hati,” ucap orang itu.
Adira tersenyum malu, “makasih, Raz. Udah nolong gue kalau nggak ada lo mungkin udah nabrak rak buku satunya.”
“Sama-sama,” balas Afraz dengan senyum manisnya.
Afraz mendekat ke rak buku, mengulurkan tangannya ke atas dan mengambil buku yang ingin diambil Dira tadi.
“Ini yang mau lo ambil ‘kan?” Afraz memberikan bukunya dan Dira lekas mengambil buku itu, “terima kasih lagi.”
Afraz tersenyum sambil mengangguk.
Afraz memperhatikan Dira yang sedang membaca buku. Cowok itu tidak benar-benar membaca buku miliknya. Ia malah sibuk menatap gadis di depannya.
Adira yang merasa diperhatikan segera mendongak, “ada apa, fraz?”
Afraz yang ketahuan itu cepat menggeleng, “tidak apa-apa. Gue mau nanya deh.”
“Nanya apa?” Adira kembali fokus dengan bacaannya.
“Lo akhir-akhir ini gue liat dekat banget sama Sam. Kalian pacaran?”
Mendengar pertanyaan itu Adira menegakkan kepalanya, lalu menggeleng.
“Gue nggak pacaran sama Sam. Bisa-bisanya lo punya pikiran itu. Selama ini kita dekat karena ada tugas kelompok. Itu aja.”
Afraz menghembuskan nafas legah. “Syukurlah,” gumamnya.
“Hah apa?” tanya Dira yang kurang jelas mendengar ucapan Afraz.
“Tidak, pulang sekolah ada waktu? Gue mau aja lo jalan-jalan dulu.”
Adira menutup bukunya. Matanya melihat ke arah lain. Sebenarnya ia senang kalau cinta lamanya ini mengajaknya pergi.
Dengan malu-malu Dira menjawab, “ada.”
“Oke, pulang sekolah gue tunggu di parkiran ya.”
Pelajaran terakhir di hari ini adalah olahraga. Semua murid 12 IPS 1 berkumpul di lapangan. Mereka sudah menggunakan seragam olah raga.
Sam duduk di tepi lapangan sambil memperhatikan siswa lain bermain basket.
Ia memang seperti itu hanya akan terlihat akrab dengan Emran dan Manha sedangkan teman sekelasnya, ia biasa-biasa saja.
“Lo kenapa nggak balas pesan gue?”
Mendengar seseorang bertanya padanya Sam mendongak. Ia menyipitkan mata karena silau terpapar sinar matahari disiang itu.
“Untuk apa? Penting banget buat lo tahu apa yang gue lakuin?” tanya balik Sam yang membuang muka.
Adira berjongkok di samping Sam, “penting karena lo ‘kan teman sekelompok gue.”
Abrisam menoleh ke gadis itu dan tertawa pelan.
“Tugas udah selesai dan kita bukan teman sekelompok lagi.”
“Ya nggak apa-apa kali. Oh iya, gue liat acara di TV. Ada lo dan keluarga lo, tapi kok mama lo beda ya? Bukan Tante Anna,” ujar Adira berhati-hati menyampaikan pertanyaannya.
Dengan malas-malas Sam menjawab, “ Dia ibu tiri gue yang pertama.”
“Lo punya dua ibu tiri?” Adira terkejut.
“Sttttt!” Sam meletakkan jari telunjuk di depan bibirnya, “jangan keras-keras.”
Gadis itu memperhatikan sekitarnya. Untung saja teman-temannya sibuk masing-masing.
“Maaf, jadi lo punya dua ibu tiri?” tanya Adira lagi dengan mengecilkan suaranya.
Sam mengangguk, “bokap gue menikah lagi setelah nyokap kandung gue meninggal. Jadi, seperti yang udah lo liat pada kenyataannya keluarga gue begitu. Gue punya satu adik perempuan dari ibu tiri gue yang pertama.”
“Punya dua ibu tiri itu enak nggak sih?” tanya Adira ragu-ragu.
“Sebaik-baiknya ibu tiri yang lo punya tetap lo bakal mau ibu kandung lo yang mengurus anaknya.”
Gadis itu mengangguk-angguk sambil mengulum bibirnya, “lo bener sih. Mereka berdua baik sama lo?”
“Mereka baik.” Sam menatap lurus ke depan, “keduanya menganggap gue seperti anak kandungnya.”
“Sorry, gue terlalu kelihatan kepo.”
Sam menoleh, “nggak apa-apa.”
Cowok itu berdiri saat mendengar guru olahraga sudah berteriak menyuruh mereka untuk berkumpul.
Sam menunduk melihat Adira yang masih berjongkok, “ayo bangun disuruh pemanasan tuh.”
Adira melihat Sam jalan lebih dulu masuk ke barisan. Dengan rasa malas yang hinggap di tubuhnya Dira berusaha bangkit dan jalan ke dekat teman-temannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
Sayyidah Husri
Perhatian ni yee😁😁😁
2020-06-23
1