Bagian 2

Adira menghembuskan napas panjang saat menjatuhkan bokongnya di sofa. Ia lepas ransel di punggung dan melemparnya ke sofa yang ada di sampingnya.

Dira jadi teringat perkataan Sam sebelum kelas Bu Lisa dimulai.

“Agghh, ngapain juga gue ikut campur?”

Ia jadi menyesal menegur Sam. Harusnya dia nggak usah ngurusin urusan orang. Apa lagi urusan orang seperti Sam. Yang terlalu banyak masalah.

“Aaaaa!” Dira mengentak-entakkan kedua kakinya di lantai.

Gadis yang tingginya 157 cm ini terdiam setelah teringat sesuatu.

“Tapi kalau gue diem doang itu bocah ngelunjak yang ada, kelas gue tambah dicap jelek sama guru-guru."

"Guntur juga pengecut sih," sambungnya.

“Anak mama udah pulang. Kok nggak ngucapin salam?” tanya Winda, ibu kandung dari Adira.

Dira berhenti menggerutu. Ia menoleh ke belakang, “eh mama. Udah lama, Ma?”

Winda menggelengkan kepala melihat kelakuan anak gadisnya itu.

“Kamu ngelamun? Sampe nggak tahu mama ada di sini.”

“Maaf, Ma. Dira lagi kesel sama teman di Sekolah.” Dira mengambil tangan Winda dan mencium punggung tangannya.

“Wah ada apa ini pada ngumpul-ngumpul tumben?” tanya seorang cowok yang baru masuk rumah.

“Ini juga baru bilangin adiknya. Dia juga nggak pakai salam masuk rumah,” oceh Winda memarahi anak sulungnya.

Kakak dari Dira ini cengengesan, lalu meraih tangan sang ibu dan mengecup punggung tangannya.

“Assalammualaikum mama kutersayang,” ucapnya dengan nada yang dilembut-lembutkan.

Adira yang melihat kelakuan kakaknya, tertwa pelan.

“Walaikumsalam, begitu dong.”

“Kak Dimas nggak ke kampus?” tanya Dira yang baru sadar kakaknya sudah memakai baju biasa.

“Udah tadi pagi. Siang ini nggak ada dosennya. Jadi, mending pulang. Bisa main ke Warnet.”

“Enak ya kalau udah jadi anak kuliahan. Nggak ada dosen bisa pulang. Jadi pengen kuliah.”

Winda mengelus kepala Dira, “bentar lagi ‘kan Dira lulus terus bisa kuliah kayak Kak Dimas.

Dira tersenyum pada mamanya.

“Mending nggak usah. Gue aja yang udah kuliah mau balik TK lagi,” ucap Dimas yang malah melarang adiknya.

“Kenapa gitu Kak?” tanya Dira.

“Pusiiingg!”

“Ih kamu!” Winda memukul gemas lengan anak laki-laki semata wayangnya.

Adimas Saputra meringis dan mengusap lengannya, “sakit, Ma.”

“Makanya jangan mematahkan semangat adiknya.”

Dimas memajukan bibirnya, lalu berjalan pergi meninggalkan ruang tamu.

“Dira mau ganti baju dulu deh.” Gadis itu mengambil ranselnya, “dadah mama!”

Winda berbalik untuk menatap Dira yang sudah melangkah menjauh.

“Abis ganti baju ke dapur bantuin mama buat kue ya, Ra. Banyak pesanan nih.”

Dira mengacungkan tangan berbentuk ‘ok’ dan terus berjalan masuk ke dalam kamarnya.

Adira memang sudah biasa membantu ibunya membuat pesanan kue. Kebetulan Winda yang berperan sebagai ibu dan ayah buat anak-anaknya ini mempunyai usaha katering.

Sejak almarhum ayahnya Dira meninggal Winda harus mengurus kedua anaknya itu sendirian. katering kue adalah pilihannya.

Karena sudah terbiasa membantu Dira juga terlatih memasak. Ia juga pandai membuat kue seperti sang mama. Cita-citanya juga tidak jauh dari hobi memasaknya itu. Yaitu menjadi seorang chef terkenal.

Gadis ini juga ingin melanjutkan pendidikannya ke Universitas luar negeri. Namun, hidup yang pas-pasan seperti ini tidak memungkinkan Dira untuk meraih keinginannya itu.

Bisa lanjut di Universitas yang ada di Indonesia saja setelah lulus sekolah Dira sudah senang. Cita-citanya terpaksa ia simpan saja.

Adira menguap lebar saat sampai di depan gerbang sekolah yang sudah terkunci. Rasanya ia masih mau tidur saja di rumah.

“Telat lagi gue, ah! Pak mamat buka-in! Pak, please bolehin Dira masuk.” Ia menggoyangkan gerbang agar terdengar oleh satpam yang sedang menjaga.

Dira menyesal tidak mendengarkan perkataan mamanya semalam. Winda sudah meminta Dira untuk berhenti membantunya dan segera tidur. Namun, Dira keras kepala dan terus membantu.

Gadis itu cuma tidak tega dengan mamanya yang harus begadang sendirian. Akhirnya Dira terlambat ke Sekolah dan baru ini sampai tidak bisa masuk ke dalam sekolah.

“DORRR!”

Dira terkejut saat pundaknya ada yang menepuk. Ia lekas menoleh ke belakang.

“Cie telat nih,” goda Abrisam yang baru datang.

“Gue kesiangan nggak kayak lo telat mulu!”

Sam menyender di tembok sambil membuka bungkus permen karetnya, “sama aja. Lo tetap telat. Mau masuk nggak?”

“Gimana mau masuk gerbangnya udah dikunci?”

“Ada jalan lain.” Sam mengunyah permen yang ada di mulutnya, “mau nggak?”

“Jalan lain?” Dira memegang erat kedua tali ranselnya, “bisa buat gue masuk ke dalam sekolah?”

Sam mengangguk. Dira beralih melihat ke arah lain. Ia sedang menimbang-nimbang ingin tetap masuk atau tidak.

“Mau nggak? Sebelum kepala sekolah patroli nih.”

Dira menatap Sam yang ada di depannya. Gadis yang rambut sepundaknya ini digerai melangkah mendekati teman sekelasnya itu.

“Lo yakin kita nggak akan ketahuan?”

Sam mengambil sebelah tangan Dira. Gadis ini menunduk, melihat tangannya yang digenggam cowok itu.

“Kalau kita masuk sekarang nggak akan ketahuan. Ayo!”

Adira pasrah mengikuti tangannya yang ditarik Sam. Cowok itu membawanya ke belakang sekolah. Tempat kemarin ia berkelahi.

“Sam, telat lagi?” tanya si penjaga warung.

Sam menoleh, “iya mang, tapi sekarang dapat bonusnya.” Ia melirik Dira.

Dira yang mendengar menepuk lengan cowok itu, “apaan sih!”

Dia jadi malu sama penjaga warung yang tertawa setelah mendengar omongan Sam.

Gerbang belakang yang sudah tua dan reot itu juga sudah dikunci. Biasanya terbuka ketika istirahat saja.

Sam melepas gandengannya, lalu berjongkok dan melepas bagian dari pagar. Dira baru tahu kalau sisi dari gerbang tua itu bisa dibokar pasang.

“Ini gue dan teman-teman gue yang buat.” Sam menoleh ke belakang sekilas, “sengaja untuk bolos.”

“Gue nggak peduli.”

Celetukan dari Dira membuat Sam menarik sudut bibirnya, lalu menggelengkan kepala pelan.

“Ayo cepat masuk!” Sam mempersilakan untuk Dira masuk terlebih dahulu.

Dira berjongkok dan merangkak melewati cela yang lumayan lebar ke dalam sekolahnya. Kemudian disusul oleh Sam.

“ABRISAM!”

Sam dan Dira melihat sepasang kaki menggunakan sepatu pantofel dan celana bahan. Suara itu juga tidak asing bagi Sam.

Mereka berdua mendongak. Wujud kepala sekolah dengan tampang sangarnya menatap Dira dan Sam sekarang.

“Hai, Pak!” sapa Abrisam.

JANGAN LUPA LIKE DAN KOMENTARNYA. KASIH SARAN JUGA BOLEH. KLIK FAVORIT UNTUK MENDAPATKAN NOTIF DARI CERITA INI.

MAKASIH UDAH MAU BACA ❤

Terpopuler

Comments

Haura

Haura

jadi ingat kepala sekolah ku waktu SMA ... hai pak Rudii... 🤗

2021-05-29

1

jeje

jeje

keinget nathan tapi ini lebih santuy 😂

2020-09-10

1

Endang Purwati

Endang Purwati

hehehe...memory otak saya langsung balik ke masa sma thoorr. .Yaa Alloh ..klo mau bolos atau telat...dlu lepasin kaca nako di kelas belakang deket lab komputer..kebetulan itu kelas memang sering kosong krna hanya dipakai utk anak2 yg terkena punishment klo ada pelanggaran...😂😂😂

2020-09-08

2

lihat semua
Episodes
1 Bagian 1
2 Bagian 2
3 Bagian 3
4 Bagian 4
5 Bagian 5
6 Bagian 6
7 Bagian 7
8 Bagian 8
9 Bagian 9
10 Bagian 10
11 Bagian 11
12 Bagian 12
13 Bagian 13
14 Bagian 14
15 Bagian 15
16 Bagian 16
17 Bagian 17
18 Bagian 18
19 Bagian 19
20 Bagian 20
21 Bagian 21
22 Bagian 22
23 Bagian 23
24 Bagian 24
25 Bagian 25
26 Bagian 26
27 Bagian 27
28 Bagian 28
29 Bagian 29
30 Bagian 30
31 Bagian 31
32 Bagian 32
33 Bagian 33
34 Bagian 34
35 Bagian 35
36 Bagian 36
37 Bagian 37
38 Bagian 38
39 Bagian 39
40 Bagian 40
41 Bagian 41
42 Bagian 42
43 Bagian 43
44 Bagian 44
45 Bagian 45
46 Bagian 46
47 Bagian 47
48 Bagian 48
49 Bagian 49
50 Bagian 50
51 Bagian 51
52 Bagian 52
53 Bagian 53
54 Bagian 54
55 Bagian 55
56 Bagian 56
57 Bagian 57
58 Bagian 58
59 Bagian 59
60 Bagian 60
61 Bagian 61
62 Bagian 62
63 Bagian 63
64 Bagian 64
65 Bagian 65
66 Bagian 66
67 Bagian 67
68 Bagian 68
69 Bagian 69
70 Bagian 70
71 Bagian 71
72 Bagian 72
73 Bagian 73
74 Bagian 74
75 Bagian 75 [ End ]
76 About ekstra part
77 OTW SEASON 2
78 (season 2) Bagian 1
79 (season 2) Bagian 2
80 (season 2) Bagian 3
81 (season 2) Bagian 4
82 (season 2) Bagian 5
83 (season 2) Bagian 6
84 (season 2) Bagian 7
85 (season 2) Bagian 8
86 (season 2) Bagian 9
87 (season 2) Bagian 10
88 (season 2) Bagian 11
89 (season 2) Bagian 12
90 (season 2) Bagian 13
91 (season 2) Bagian 14
92 (season 2) Bagian 15
93 (season 2) Bagian 16
94 (season 2) Bagian 17
95 (season 2) Bagian 18
96 (season 2) Bagian 19
97 Visual
98 (season 2) Bagian 20
99 (season 2) Bagian 21
100 (season 2) Bagian 22
101 (season 2) Bagian 23
102 (season 2) Bagian 24
103 (season 2) Bagian 25
104 (season 2) Bagian 26
105 (season 2) Bagian 27
106 (season 2) Bagian 28
107 (season 2) Bagian 29
108 (season 2) Bagian 30
109 (season 2) Bagian 31
110 (season 2) Bagian 32
111 (season 2) Bagian 33
112 (season 2) Bagian 34
113 (season 2) Bagian 35
114 (season 2) Bagian 36
115 (season 2) Bagian 37
116 (season 2) Bagian 38
117 (season 2) Bagian 39
118 (season 2) Bagian 40
119 (season 2) Bagian 41
120 (season 2) Bagian 42
121 (season 2) Bagian 43
122 (season 2) Bagian 44
123 (season 2) Bagian 45
124 (season 2) Bagian 46
125 (season 2) Bagian 47
126 (season 2) Bagian 48
127 (season 2) Bagian 49
128 (season 2) Bagian 50 [End]
129 UCAPAN TERIMA KASIH
130 BACA SAMPAI AKHIR!
131 INFO! PENTING!
132 Cerita Baru
133 Baca Ya
Episodes

Updated 133 Episodes

1
Bagian 1
2
Bagian 2
3
Bagian 3
4
Bagian 4
5
Bagian 5
6
Bagian 6
7
Bagian 7
8
Bagian 8
9
Bagian 9
10
Bagian 10
11
Bagian 11
12
Bagian 12
13
Bagian 13
14
Bagian 14
15
Bagian 15
16
Bagian 16
17
Bagian 17
18
Bagian 18
19
Bagian 19
20
Bagian 20
21
Bagian 21
22
Bagian 22
23
Bagian 23
24
Bagian 24
25
Bagian 25
26
Bagian 26
27
Bagian 27
28
Bagian 28
29
Bagian 29
30
Bagian 30
31
Bagian 31
32
Bagian 32
33
Bagian 33
34
Bagian 34
35
Bagian 35
36
Bagian 36
37
Bagian 37
38
Bagian 38
39
Bagian 39
40
Bagian 40
41
Bagian 41
42
Bagian 42
43
Bagian 43
44
Bagian 44
45
Bagian 45
46
Bagian 46
47
Bagian 47
48
Bagian 48
49
Bagian 49
50
Bagian 50
51
Bagian 51
52
Bagian 52
53
Bagian 53
54
Bagian 54
55
Bagian 55
56
Bagian 56
57
Bagian 57
58
Bagian 58
59
Bagian 59
60
Bagian 60
61
Bagian 61
62
Bagian 62
63
Bagian 63
64
Bagian 64
65
Bagian 65
66
Bagian 66
67
Bagian 67
68
Bagian 68
69
Bagian 69
70
Bagian 70
71
Bagian 71
72
Bagian 72
73
Bagian 73
74
Bagian 74
75
Bagian 75 [ End ]
76
About ekstra part
77
OTW SEASON 2
78
(season 2) Bagian 1
79
(season 2) Bagian 2
80
(season 2) Bagian 3
81
(season 2) Bagian 4
82
(season 2) Bagian 5
83
(season 2) Bagian 6
84
(season 2) Bagian 7
85
(season 2) Bagian 8
86
(season 2) Bagian 9
87
(season 2) Bagian 10
88
(season 2) Bagian 11
89
(season 2) Bagian 12
90
(season 2) Bagian 13
91
(season 2) Bagian 14
92
(season 2) Bagian 15
93
(season 2) Bagian 16
94
(season 2) Bagian 17
95
(season 2) Bagian 18
96
(season 2) Bagian 19
97
Visual
98
(season 2) Bagian 20
99
(season 2) Bagian 21
100
(season 2) Bagian 22
101
(season 2) Bagian 23
102
(season 2) Bagian 24
103
(season 2) Bagian 25
104
(season 2) Bagian 26
105
(season 2) Bagian 27
106
(season 2) Bagian 28
107
(season 2) Bagian 29
108
(season 2) Bagian 30
109
(season 2) Bagian 31
110
(season 2) Bagian 32
111
(season 2) Bagian 33
112
(season 2) Bagian 34
113
(season 2) Bagian 35
114
(season 2) Bagian 36
115
(season 2) Bagian 37
116
(season 2) Bagian 38
117
(season 2) Bagian 39
118
(season 2) Bagian 40
119
(season 2) Bagian 41
120
(season 2) Bagian 42
121
(season 2) Bagian 43
122
(season 2) Bagian 44
123
(season 2) Bagian 45
124
(season 2) Bagian 46
125
(season 2) Bagian 47
126
(season 2) Bagian 48
127
(season 2) Bagian 49
128
(season 2) Bagian 50 [End]
129
UCAPAN TERIMA KASIH
130
BACA SAMPAI AKHIR!
131
INFO! PENTING!
132
Cerita Baru
133
Baca Ya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!