Bagian 4

“Nggak bisa begitu mas. Kami tidak terima.”

“Saya tidak butuh persetujuan kalian. Saya akan tetap menikahinya.”

Baru saja Abrisam memarkirkan motor africa twin yang diberikan sang ayah saat ulang tahunnya yang ke-17, tahun lalu. Keributan dari dalam rumah sudah mengusik dirinya.

Sam cepat-cepat melepas helm dan turun dari motor. Hal ini sebenarnya sudah biasa ia liat dan dengar. Namun, saat mendengar kata pernikahan Sam jadi cemas.

Cowok dengan tinggi 175 cm itu berhenti berjalan. Padahal ia sudah sampai di depan pintu. Namun, ayahnya keluar dengan tangan menggandeng wanita muda.

“Ada apa ini, Pi?” tanya Abrisam.

Lelaki paruh baya dan wanita usia kira-kira 20 tahunan itu berhenti melangkah.

“Sam bilang ke Papi kalau Mama dan Bunda tidak setuju dia menikah lagi!" wanita usia 30 tahunan itu melirik gadis yang ada di dekat suaminya, “apa lagi dengan perempuan seperti dia!”

Sam melirik tangannya yang dipegang sang mama. Walau kedua wanita yang Sam kenal sejak usianya masih anak-anak itu bukan ibu kandungnya, tapi Sam menyayangi dan menghormati mereka.

Sam tersenyum tipis dan menepis pelan tangan ibu tirinya. Ia mendekat ke depan sang ayah.

“Papi mau menikah lagi?” tanya Sam memperhatikan wanita di sebelah ayahnya, “Apa masih kurang dua wanita di rumah ini?” tanya Sam sambil menunjuk ke belakang.

“Iya, papi akan menikah. Dia Vania,” ucap lelaki pembisnis itu mengenalkan wanita di sebelahnya, “Papi harap kamu bisa menerimanya seperti kamu menerima kedua istri Papi.”

“Berapa banyak wanita lagi yang akan Papi nikahi? Berapa kali lagi cinta Mami Papi khianati?” lirih Sam menatap ayah kandungnya.

“Mami kamu itu sudah tiada. Apa harus Papi menduda seumur hidup? Papi juga butuh pasangan.”

“Tapi nggak sebanyak ini, Pi.” Sam memperhatikan gadis cantik yang sedari tadi hanya diam menunggu ayah dan anak itu berdebat, “bahkan Papi mau menikahi cewek yang se-umur-an Sam.”

“Kamu masih kecil. Kamu tahu apa? Lebih baik kamu belajar yang benar. Yang penting Papi memenuhi kebutuhanmu bukan?”

Sam menggeleng pelan mendengar statement dari Papinya.

“Lagi pula kedua ibumu itu tidak menarik lagi. Mereka tidak mengerti maunya Papi. Liat mereka berpakaian seperti pembantu.” Anna dan Siska melihat penampilan mereka sendiri. Padahal kedua wanita paruh baya itu masih cantik dan berpakaian bagus, “Papi masih sanggup membiayai 3 istri bahkan 4 saja Papi masih mampu.”

Sam menggeleng tidak habis pikir. Papi yang sekarang bukan Papi yang ia kenal 13 tahun yang lalu.

“Maaf, Tuan Tomi Pradipta yang terhormat. Anda emang punya segalanya, tapi Anda tidak punya hati untuk menghargai kedua istri Anda. Dan Anda meminta kedua ibu saya untuk mengerti Anda? Dimana otak Anda?”

PLAK

Satu tamparan keras mendarat di pipi Abrisam. Kedua ibu tirinya tersentak kaget melihat kejadian itu.

“Lancang kamu sama Papimu sendiri!”

Sam menoleh ke arah lain sambil memegang sebelah pipinya yang terasa panas. Kedua bola matanya terbuka lebar menahan air mata yang ingin keluar.

Tomi maju ke depan Sam, “kamu jangan mengajarkan saya. Saya lebih tahu dari kamu. Belajar saja yang benar dan jangan menyusahkan saya!” bisik pria paruh baya itu.

“Ayo, sayang kita pergi!” Tomi berbicara manis dengan wanita mudanya.

Anna dan Siska mendekati Sam yang masih mematung di tempatnya setelah Tomi pergi.

“Sam kamu tidak apa-apa?” tanya Siska.

Sam hanya diam, lalu melangkah masuk ke dalam rumahnya tanpa memedulikan kedua ibu tirinya.

“Sam!”

Kamar yang dipenuhi poster pembalap motor itu terlihat gelap hanya cahaya dari jendela persegi panjang saja yang menerangi.

Kamar agak sedikit berantakan, tapi Sam tidak memedulikannya. Ia terduduk di tepi kasur. Memegang bingkai foto dan menatap seorang wanita berhijab yang tersenyum sambil memeluk Abrisam kecil. Itu ibu kandungnya.

“Mi, Sam kangen,” ucapnya lirih dengan mata berkaca-kaca.

“Papi mau menikah lagi, Mi. Papi nggak menghargai cinta mami lagi dan lagi." Sam berbicara pada foto yang ada di tangannya.

“Kali ini Sam nggak tahu masih bisa menerima istri baru papi atau nggak. Sepertinya, ia berbeda dengan Bunda Siska dan Mama Anna. Mami kenapa nggak ajak aja Sam saat mami mau pergi? Mami kenapa malah tinggalin Sam?” Cowok yang masih memakai seragam sekolahnya itu mengusap kedua matanya yang berair.

Suara ketukan di pintu kamar membuat Sam menoleh dan meletakkan bingkai foto kembali ke nakas.

“Masuk!”

Seorang gadis kecil kira-kira berusia tujuh tahun menyembulkan kepalanya ke dalam kamar Sam.

“Ada apa Yasmin?” tanya Sam pada adik tirinya, anak dari Siska.

“Kata Bunda, abang disuruh turun. Makan dulu. Bunda udah masak makanan kesukaan abang,” ucapnya menyampaikan pesan Siska.

Sam tersenyum, “iya nanti abang turun. Bilang sama Bunda, abang ganti baju dulu.”

Yasmin mengangguk, lalu menutup pintu kembali.

Sam lekas berdiri dan melangkah mendekati lemarinya untuk mengambil pakaian ganti.

“Ada apa sih rame-rame di depan ruang kepala sekolah?” tanya Dira yang berdiri tidak jauh dari ruangan itu bersama kedua temannya.

“Lo nggak tahu?” tanya Violet yang sedari tadi berkipas.

“Tahu apa?” Yara bertanya balik.

“Lo juga nggak tahu?” Violet menunjuk Yara dengan kipasnya, “gue kasih tahu ya, mereka kumpul di sana liat wali murid yang dipanggil kepala sekolah buat datang karena anaknya ikut tawuran kemarin.”

“Tawuran?” lirih Dira melihat ke ruangan yang ramai itu.

Violet mengangguk, “iya, katanya sampai ngerusakin toko pinggir jalan.”

Saat sedang mendengar penjelasan dari Violet, mata Dira tertuju pada anak dan bapak yang baru saja keluar dari ruangan itu.

“Sam?” gumam Dira yang membuat Yara dan Violet mengikuti arah pandangnya.

"Ada Sam juga?" lirih gadis yang rambutnya selalu dipotong bergaya bob, yaitu Yara.

Dari tempatnya sekarang Dira tidak bisa mendengar apa yang sedang bapak dan anak itu perdebatkan. Namun, dilihat dari ekspresinya lelaki paruh baya yang ada di depan Sam terlihat sangat emosi. Sampai ia meninggalkan Sam begitu saja.

“Apa lo liat-liat?” bentak Sam pada murid-murid yang berkerumun di depan ruangan memperhatikannya saat bertengkar dengan sang Papi.

Siswa dan siswi itu terdiam semuanya. Tidak ada yang berani menjawab. Setelahnya Sam melangkah pergi. Dira buru-buru menghadang jalan Sam.

“Mau apa lo?” tanya Sam yang nada bicaranya sedikit jutek.

“Kenapa sih lo harus ikut tawuran?” Dira menatap wajah Sam. Masih banyak bekas luka di sana, “liat sekarang lo babak belur. Gue juga udah bilangkan—“

“Udah cukup ikut campur!” sela Abrisam sebelum Dira menyelesaikan ucapannya.

Sam melangkah pergi. Namun, langkahnya terhenti saat Dira memegangi tangannya.

“Jangan ganggu gue dulu!” ucapnya menatap lurus ke depan, “lepas!” Sam menepis kuat tangan Dira sampai gadis itu terjatuh.

Adira merintih kesakitan. Dia susah untuk berdiri kembali.

“Dira!” kedua temannya panik. Yara dan Violet membantunya berdiri.

Sam menoleh mendengar pekikan dari dua cewek itu. Ia sangat ingin membantu. Namun, melihat wajah Dira yang berubah ekspresi saat mata mereka bertemu Abrisam memilih untuk meninggalkan ketiga cewek ini segera.

JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN SERTA KLIK FAVORIT 🤗 BOLEH KOK KASIH SARAN DAN KRITIK SIAPA TAU CARA PENULISANKU BISA LEBIH BAIK LAGI. MAKASIH UDAH MAMPIR. ❤

Terpopuler

Comments

Endang Purwati

Endang Purwati

kok mewek yaaa...be strong ya Sam...lluuvv uuu banyak2 jagoan ..

2020-09-08

1

Winda Nurjannah

Winda Nurjannah

mungkin itu efek dari ketidakharmonisan keluarga makannya Sam jadi gitu

2020-05-28

5

Alleya_fa

Alleya_fa

bavus ceritanya, aku suka nama abrisam. btw tulisanmu rapi bgt💜💜

2020-05-26

1

lihat semua
Episodes
1 Bagian 1
2 Bagian 2
3 Bagian 3
4 Bagian 4
5 Bagian 5
6 Bagian 6
7 Bagian 7
8 Bagian 8
9 Bagian 9
10 Bagian 10
11 Bagian 11
12 Bagian 12
13 Bagian 13
14 Bagian 14
15 Bagian 15
16 Bagian 16
17 Bagian 17
18 Bagian 18
19 Bagian 19
20 Bagian 20
21 Bagian 21
22 Bagian 22
23 Bagian 23
24 Bagian 24
25 Bagian 25
26 Bagian 26
27 Bagian 27
28 Bagian 28
29 Bagian 29
30 Bagian 30
31 Bagian 31
32 Bagian 32
33 Bagian 33
34 Bagian 34
35 Bagian 35
36 Bagian 36
37 Bagian 37
38 Bagian 38
39 Bagian 39
40 Bagian 40
41 Bagian 41
42 Bagian 42
43 Bagian 43
44 Bagian 44
45 Bagian 45
46 Bagian 46
47 Bagian 47
48 Bagian 48
49 Bagian 49
50 Bagian 50
51 Bagian 51
52 Bagian 52
53 Bagian 53
54 Bagian 54
55 Bagian 55
56 Bagian 56
57 Bagian 57
58 Bagian 58
59 Bagian 59
60 Bagian 60
61 Bagian 61
62 Bagian 62
63 Bagian 63
64 Bagian 64
65 Bagian 65
66 Bagian 66
67 Bagian 67
68 Bagian 68
69 Bagian 69
70 Bagian 70
71 Bagian 71
72 Bagian 72
73 Bagian 73
74 Bagian 74
75 Bagian 75 [ End ]
76 About ekstra part
77 OTW SEASON 2
78 (season 2) Bagian 1
79 (season 2) Bagian 2
80 (season 2) Bagian 3
81 (season 2) Bagian 4
82 (season 2) Bagian 5
83 (season 2) Bagian 6
84 (season 2) Bagian 7
85 (season 2) Bagian 8
86 (season 2) Bagian 9
87 (season 2) Bagian 10
88 (season 2) Bagian 11
89 (season 2) Bagian 12
90 (season 2) Bagian 13
91 (season 2) Bagian 14
92 (season 2) Bagian 15
93 (season 2) Bagian 16
94 (season 2) Bagian 17
95 (season 2) Bagian 18
96 (season 2) Bagian 19
97 Visual
98 (season 2) Bagian 20
99 (season 2) Bagian 21
100 (season 2) Bagian 22
101 (season 2) Bagian 23
102 (season 2) Bagian 24
103 (season 2) Bagian 25
104 (season 2) Bagian 26
105 (season 2) Bagian 27
106 (season 2) Bagian 28
107 (season 2) Bagian 29
108 (season 2) Bagian 30
109 (season 2) Bagian 31
110 (season 2) Bagian 32
111 (season 2) Bagian 33
112 (season 2) Bagian 34
113 (season 2) Bagian 35
114 (season 2) Bagian 36
115 (season 2) Bagian 37
116 (season 2) Bagian 38
117 (season 2) Bagian 39
118 (season 2) Bagian 40
119 (season 2) Bagian 41
120 (season 2) Bagian 42
121 (season 2) Bagian 43
122 (season 2) Bagian 44
123 (season 2) Bagian 45
124 (season 2) Bagian 46
125 (season 2) Bagian 47
126 (season 2) Bagian 48
127 (season 2) Bagian 49
128 (season 2) Bagian 50 [End]
129 UCAPAN TERIMA KASIH
130 BACA SAMPAI AKHIR!
131 INFO! PENTING!
132 Cerita Baru
133 Baca Ya
Episodes

Updated 133 Episodes

1
Bagian 1
2
Bagian 2
3
Bagian 3
4
Bagian 4
5
Bagian 5
6
Bagian 6
7
Bagian 7
8
Bagian 8
9
Bagian 9
10
Bagian 10
11
Bagian 11
12
Bagian 12
13
Bagian 13
14
Bagian 14
15
Bagian 15
16
Bagian 16
17
Bagian 17
18
Bagian 18
19
Bagian 19
20
Bagian 20
21
Bagian 21
22
Bagian 22
23
Bagian 23
24
Bagian 24
25
Bagian 25
26
Bagian 26
27
Bagian 27
28
Bagian 28
29
Bagian 29
30
Bagian 30
31
Bagian 31
32
Bagian 32
33
Bagian 33
34
Bagian 34
35
Bagian 35
36
Bagian 36
37
Bagian 37
38
Bagian 38
39
Bagian 39
40
Bagian 40
41
Bagian 41
42
Bagian 42
43
Bagian 43
44
Bagian 44
45
Bagian 45
46
Bagian 46
47
Bagian 47
48
Bagian 48
49
Bagian 49
50
Bagian 50
51
Bagian 51
52
Bagian 52
53
Bagian 53
54
Bagian 54
55
Bagian 55
56
Bagian 56
57
Bagian 57
58
Bagian 58
59
Bagian 59
60
Bagian 60
61
Bagian 61
62
Bagian 62
63
Bagian 63
64
Bagian 64
65
Bagian 65
66
Bagian 66
67
Bagian 67
68
Bagian 68
69
Bagian 69
70
Bagian 70
71
Bagian 71
72
Bagian 72
73
Bagian 73
74
Bagian 74
75
Bagian 75 [ End ]
76
About ekstra part
77
OTW SEASON 2
78
(season 2) Bagian 1
79
(season 2) Bagian 2
80
(season 2) Bagian 3
81
(season 2) Bagian 4
82
(season 2) Bagian 5
83
(season 2) Bagian 6
84
(season 2) Bagian 7
85
(season 2) Bagian 8
86
(season 2) Bagian 9
87
(season 2) Bagian 10
88
(season 2) Bagian 11
89
(season 2) Bagian 12
90
(season 2) Bagian 13
91
(season 2) Bagian 14
92
(season 2) Bagian 15
93
(season 2) Bagian 16
94
(season 2) Bagian 17
95
(season 2) Bagian 18
96
(season 2) Bagian 19
97
Visual
98
(season 2) Bagian 20
99
(season 2) Bagian 21
100
(season 2) Bagian 22
101
(season 2) Bagian 23
102
(season 2) Bagian 24
103
(season 2) Bagian 25
104
(season 2) Bagian 26
105
(season 2) Bagian 27
106
(season 2) Bagian 28
107
(season 2) Bagian 29
108
(season 2) Bagian 30
109
(season 2) Bagian 31
110
(season 2) Bagian 32
111
(season 2) Bagian 33
112
(season 2) Bagian 34
113
(season 2) Bagian 35
114
(season 2) Bagian 36
115
(season 2) Bagian 37
116
(season 2) Bagian 38
117
(season 2) Bagian 39
118
(season 2) Bagian 40
119
(season 2) Bagian 41
120
(season 2) Bagian 42
121
(season 2) Bagian 43
122
(season 2) Bagian 44
123
(season 2) Bagian 45
124
(season 2) Bagian 46
125
(season 2) Bagian 47
126
(season 2) Bagian 48
127
(season 2) Bagian 49
128
(season 2) Bagian 50 [End]
129
UCAPAN TERIMA KASIH
130
BACA SAMPAI AKHIR!
131
INFO! PENTING!
132
Cerita Baru
133
Baca Ya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!