Bagian 12

Sam menutup pintu taksi yang ia tumpangi. Langkahnya yang lunglai terus masuk ke dalam rumah.

Rumah mewah dan besar itu tampak sepi. Abrisam menutup pintu rumahnya. Sambil berjalan menuju kamar ia lepas jas yang terpakai.

Kakinya berhenti berjalan saat mendengar suara Siska yang menangis. Cowok itu berinisiatif untuk mendekat pada kamar ibu tirinya ini. Kebetulan sekali Siska tidak mengunci kamarnya. Wanita berhijab itu masih sesegukkan di pinggir kasurnya.

Sam tidak tahu apa penyebab Siska sesedih itu. Namun, saat wanita itu menangis mengingatkannya pada Mami, ibu kandungnya yang mudah rapuh seperti Siska.

Ia menutup pintu kamar yang sempat ia buka itu. Kakinya kembali melangkah menuju kamarnya sendiri.

Sam menggantungkan jasnya ke belakang pintu, lalu mengunci kamarnya. Ia jatuhkan bokong pada kasur empuk yang biasa ia pakai untuk mengusir lelah.

Matanya tertuju pada figura milik ibunya. Sam menatap miris ke foto berbingkai itu.

“Sam bersyukur Mami tidak merasakan apa yang terjadi dikeluarga kita.”

Sam merogoh saku celananya dan mengeluarkan benda pipih persegi empat itu.

Ia melengguh, “habis baterai.”

Kakinya yang masih memakai sepatu itu berjalan ke dekat meja belajar. Ia ambil charger dan mengisi daya ponselnya segera.

Sam menjatuhkan bokong di kursi beroda yang memang dikhususkan untuk berada di dekat meja belajarnya. Ia menekan tombol power pada ponsel. Setelah itu menunggu handpone-nya menyala.

Ada beberapa pesan masuk. Yang pertama dari grup yang berisi teman-temannya dan yang kedua, sangat menarik perhatian Sam, yaitu Adira. Tumben sekali gadis itu mengirim pesan pada Sam.

Karena pasalnya Adira mengirim pesan pada Sam sangat jarang bahkan hampir tak pernah walau mereka teman sekelas.

Sekretaris resek

Sam lo ke mana?

06:59

Kenapa nggak masuk sekolah?

07:05

Ada acara keluarga ngapain?

07:15

Sam kita dapat nilai tertinggi. Nilainya 97. Gue senang banget. Makasih udah ajarin gue.

19:45

Sam menarik kedua ujung bibirnya. Ia tersenyum melihat spam chat dari Adira. Setidaknya malam ini masih ada yang membuat hatinya terhibur.

Sedangkan di lain tempat. Adira juga memeriksa ponselnya. Padahal ia sudah bersiap ingin pergi tidur, tapi masih saja berharap balasan dari Sam.

“Udah dibaca, tapi kenapa nggak dibalas ya?” Adira meletakan ponselnya sedikit kasar ke nakas, “nyebelin.”

“Woi Sob!” Emran merangkul pundak Abrisam secara tiba-tiba.

Sam yang baru masuk ke dalam gedung sekolah menoleh ke kanan dan ke kirinya.

“Gimana acaranya?” tanya Manha.

“Penuh kepalsuan.” Mendengar jawaban Sam kedua siswa itu tertawa terbahak-bahak.

Emran menarik tangannya dan melipat kedua tangan di dada.

“Gue paham dengan maksud lo.” Manha ikut mengangguk mendengar tuturan Emran, “kita ‘kan udah kenal lo lama.”

“Terus kapan bisa ditonton?” tanya Manha. Sam mengedikan kedua bahunya.

“Gue nggak tahu. Kalian nggak usah nonton! Nggak bermutu,” ucap Sam yang terus melangkah masuk ke dalam sekolah.

“Padahal gue penasaran,” keluh Manha.

“Gue bilang, jangan nonton! Ya jangan nonton!” Sam menunjuk-nunjuk manha, “pokoknya kalian berdua nggak boleh nonton. Sampai kalian tonton acara itu kita nggak usah temanan lagi.” Kemudian Sam meninggalkan Emran dan Manha.

“Dia begitu marah kalau soal bokapnya,” gumam Emran yang hanya didengar Manha.

Manha mengangguk menanggapi itu.

Abrisam ternyata melangkah memasuki kelasnya. Ia menoleh saat Yara memanggilnya.

“Ada apa?” tanya Sam berhenti melangkah.

Di sana ada Adira yang terlihat sok cuek dan tidak peduli dengan kedatangan Sam.

“Selamat ya kemarin lo sama Dira nilai bahasa inggrisnya paling gede.”

Sam mengangguk, “makasih.”

Matanya menangkap Dira. Cewek itu terlihat aneh padahal kemarin kirim pesan banyak, tapi sekarang seperti orang tidak kenal.

Violet yang menyenggol lengannya saja dihiraukan oleh Dira. Ia malah fokus pada novel yang sedang dibaca.

Sam berjalan ke arah mejanya. Meletakkan tas, lalu keluar lagi dari kelas yang belum seberapa ramai itu.

“Lo kenapa malah nyuekin Sam? Bukannya kemarin lo nyari-nyariin dia?” tanya Yara bertubi-tubi.

Adira menutup buku novelnya dan meletakkan di meja.

“Gue sebel sama dia.” Dira angkat bicara, “gue chat di read doang.”

Yara dan Violet kompak tertawa. Itu semua membuat Adira tambah jengkel.

“Kenapa kalian malah tertawa?”

“Heran aja seorang Dira yang jutek sama Sam. Tiba-tiba marah karena chat-nya di read doang. Padahal biasanya bodo amat,” jawab Violet panjang lebar.

“Benar kata Vio. Lo mulai ada hati ya sama Sam?” pertanyaan Yara membuat Adira bergidik ngeri.

“Amit-amit ya gue bisa punya rasa. Kalian tuh waras dikit dong mikirnya. Jadi, BT gue.” Adira berdiri, “permisi!” keluar dari barisan mejanya.

Ia segera melangkah keluar.

“Cie mau nyusul pujaan hati nih!” sorak Yara menggodanya. Namun, Dira acuhkan dan terus berjalan.

“Lagi ngapain, Ma?” tanya Adira saat membuka kulkas melihat Winda duduk di depan meja makan.

“Ini lagi ngitung duit,” balas Winda apa adanya. Tangan yang ahli membuat kue itu gesit menghitung uang lembaran ratusan.

“Wih! Banyak nih duitnya.” Adira menutup kulkas, lalu duduk di sebelah Winda, “boleh dong bagi-bagi.”

“Bagi-bagi matamu empat! Ini mau dimasukin bank.”

Adira mencibir mendengar ucapan mamanya.

“Bayaran sekolah belum ‘kan?” tanya Winda yang menoleh pada Adira.

Dira yang sedang membuka bungkus cemilannya menggeleng, “masih dua minggu lagi.”

“Ya sudah kalau begitu uangnya bisa mama simpan dulu.” Winda berdiri dan berjalan meninggalkan dapur.

Adira ikut keluar dari dapur membawa sebungkus cemilan dan sebotol air mineral yang tadi ia ambil dari kulkas. Ia melangkah menuju ruang TV.

Di ruang tengah itu ada Adimas yang sedang menonton acara di TV layar datar ukuran 24 inci itu.

“Lagi nonton apa, kak?” tanya Adira ikut nimbrung.

“Itu.” Dimas menunjuk dengan bibirnya sangking mager untuk mengangkat tangan, “nggak ada acara yang bagus.”

Adira mengangguk dan mencoba menyimak acara yang ditonton kakaknya. Ia menyimpan botol minum di sofa samping tempatnya duduk.

“Ganti yang lain coba kak!”

Cowok itu menuruti permintaan adiknya. Ia mengganti channel.

Dimas menyipitkan mata, “itu...kayak teman lo yang berantem di jalan waktu itu.”

Adira mencoba memfokuskan dirinya pada TV, “oh iya, itu ‘kan Sam. Dia masuk TV sama keluarganya, tapi kok ibunya bukan Tante Anna?”

“Mana gue tahu. Gue ‘kan nggak kenal sama teman lo yang itu,” sahut Adimas seadanya.

“Mungkin karena ini Sam nggak masuk sekolah kemarin.” Adira bergumam, tangannya sampai berhenti memasukkan snack ke dalam mulut.

“Pada nonton apa sih?” tanya Winda yang baru keluar dari kamarnya.

Dira menoleh ke belakang, “itu mah teman Dira masuk TV sama keluarganya.”

“Mana?” Karena penasaran Winda cepat-cepat datang ke dekat kedua anaknya.

“Yaaa udah abis..” keluh Adira melihat acara itu sudah berganti dengan iklan.

“Baru juga mau dilihat.”

“Mama sih telat kelamaan di kamar,” timpal Adimas.

“Ya sudah ganti dangdut gih.”

“Ih, ogah Dimas nonton dangdut.”

Terpopuler

Comments

tick tick

tick tick

bahasanya enak...ssntai dan mudah dipahami

2020-09-10

4

Ieraninggo

Ieraninggo

visualnya dong thor

2020-05-27

3

Alleya_fa

Alleya_fa

seneng bacanya💜

2020-05-27

1

lihat semua
Episodes
1 Bagian 1
2 Bagian 2
3 Bagian 3
4 Bagian 4
5 Bagian 5
6 Bagian 6
7 Bagian 7
8 Bagian 8
9 Bagian 9
10 Bagian 10
11 Bagian 11
12 Bagian 12
13 Bagian 13
14 Bagian 14
15 Bagian 15
16 Bagian 16
17 Bagian 17
18 Bagian 18
19 Bagian 19
20 Bagian 20
21 Bagian 21
22 Bagian 22
23 Bagian 23
24 Bagian 24
25 Bagian 25
26 Bagian 26
27 Bagian 27
28 Bagian 28
29 Bagian 29
30 Bagian 30
31 Bagian 31
32 Bagian 32
33 Bagian 33
34 Bagian 34
35 Bagian 35
36 Bagian 36
37 Bagian 37
38 Bagian 38
39 Bagian 39
40 Bagian 40
41 Bagian 41
42 Bagian 42
43 Bagian 43
44 Bagian 44
45 Bagian 45
46 Bagian 46
47 Bagian 47
48 Bagian 48
49 Bagian 49
50 Bagian 50
51 Bagian 51
52 Bagian 52
53 Bagian 53
54 Bagian 54
55 Bagian 55
56 Bagian 56
57 Bagian 57
58 Bagian 58
59 Bagian 59
60 Bagian 60
61 Bagian 61
62 Bagian 62
63 Bagian 63
64 Bagian 64
65 Bagian 65
66 Bagian 66
67 Bagian 67
68 Bagian 68
69 Bagian 69
70 Bagian 70
71 Bagian 71
72 Bagian 72
73 Bagian 73
74 Bagian 74
75 Bagian 75 [ End ]
76 About ekstra part
77 OTW SEASON 2
78 (season 2) Bagian 1
79 (season 2) Bagian 2
80 (season 2) Bagian 3
81 (season 2) Bagian 4
82 (season 2) Bagian 5
83 (season 2) Bagian 6
84 (season 2) Bagian 7
85 (season 2) Bagian 8
86 (season 2) Bagian 9
87 (season 2) Bagian 10
88 (season 2) Bagian 11
89 (season 2) Bagian 12
90 (season 2) Bagian 13
91 (season 2) Bagian 14
92 (season 2) Bagian 15
93 (season 2) Bagian 16
94 (season 2) Bagian 17
95 (season 2) Bagian 18
96 (season 2) Bagian 19
97 Visual
98 (season 2) Bagian 20
99 (season 2) Bagian 21
100 (season 2) Bagian 22
101 (season 2) Bagian 23
102 (season 2) Bagian 24
103 (season 2) Bagian 25
104 (season 2) Bagian 26
105 (season 2) Bagian 27
106 (season 2) Bagian 28
107 (season 2) Bagian 29
108 (season 2) Bagian 30
109 (season 2) Bagian 31
110 (season 2) Bagian 32
111 (season 2) Bagian 33
112 (season 2) Bagian 34
113 (season 2) Bagian 35
114 (season 2) Bagian 36
115 (season 2) Bagian 37
116 (season 2) Bagian 38
117 (season 2) Bagian 39
118 (season 2) Bagian 40
119 (season 2) Bagian 41
120 (season 2) Bagian 42
121 (season 2) Bagian 43
122 (season 2) Bagian 44
123 (season 2) Bagian 45
124 (season 2) Bagian 46
125 (season 2) Bagian 47
126 (season 2) Bagian 48
127 (season 2) Bagian 49
128 (season 2) Bagian 50 [End]
129 UCAPAN TERIMA KASIH
130 BACA SAMPAI AKHIR!
131 INFO! PENTING!
132 Cerita Baru
133 Baca Ya
Episodes

Updated 133 Episodes

1
Bagian 1
2
Bagian 2
3
Bagian 3
4
Bagian 4
5
Bagian 5
6
Bagian 6
7
Bagian 7
8
Bagian 8
9
Bagian 9
10
Bagian 10
11
Bagian 11
12
Bagian 12
13
Bagian 13
14
Bagian 14
15
Bagian 15
16
Bagian 16
17
Bagian 17
18
Bagian 18
19
Bagian 19
20
Bagian 20
21
Bagian 21
22
Bagian 22
23
Bagian 23
24
Bagian 24
25
Bagian 25
26
Bagian 26
27
Bagian 27
28
Bagian 28
29
Bagian 29
30
Bagian 30
31
Bagian 31
32
Bagian 32
33
Bagian 33
34
Bagian 34
35
Bagian 35
36
Bagian 36
37
Bagian 37
38
Bagian 38
39
Bagian 39
40
Bagian 40
41
Bagian 41
42
Bagian 42
43
Bagian 43
44
Bagian 44
45
Bagian 45
46
Bagian 46
47
Bagian 47
48
Bagian 48
49
Bagian 49
50
Bagian 50
51
Bagian 51
52
Bagian 52
53
Bagian 53
54
Bagian 54
55
Bagian 55
56
Bagian 56
57
Bagian 57
58
Bagian 58
59
Bagian 59
60
Bagian 60
61
Bagian 61
62
Bagian 62
63
Bagian 63
64
Bagian 64
65
Bagian 65
66
Bagian 66
67
Bagian 67
68
Bagian 68
69
Bagian 69
70
Bagian 70
71
Bagian 71
72
Bagian 72
73
Bagian 73
74
Bagian 74
75
Bagian 75 [ End ]
76
About ekstra part
77
OTW SEASON 2
78
(season 2) Bagian 1
79
(season 2) Bagian 2
80
(season 2) Bagian 3
81
(season 2) Bagian 4
82
(season 2) Bagian 5
83
(season 2) Bagian 6
84
(season 2) Bagian 7
85
(season 2) Bagian 8
86
(season 2) Bagian 9
87
(season 2) Bagian 10
88
(season 2) Bagian 11
89
(season 2) Bagian 12
90
(season 2) Bagian 13
91
(season 2) Bagian 14
92
(season 2) Bagian 15
93
(season 2) Bagian 16
94
(season 2) Bagian 17
95
(season 2) Bagian 18
96
(season 2) Bagian 19
97
Visual
98
(season 2) Bagian 20
99
(season 2) Bagian 21
100
(season 2) Bagian 22
101
(season 2) Bagian 23
102
(season 2) Bagian 24
103
(season 2) Bagian 25
104
(season 2) Bagian 26
105
(season 2) Bagian 27
106
(season 2) Bagian 28
107
(season 2) Bagian 29
108
(season 2) Bagian 30
109
(season 2) Bagian 31
110
(season 2) Bagian 32
111
(season 2) Bagian 33
112
(season 2) Bagian 34
113
(season 2) Bagian 35
114
(season 2) Bagian 36
115
(season 2) Bagian 37
116
(season 2) Bagian 38
117
(season 2) Bagian 39
118
(season 2) Bagian 40
119
(season 2) Bagian 41
120
(season 2) Bagian 42
121
(season 2) Bagian 43
122
(season 2) Bagian 44
123
(season 2) Bagian 45
124
(season 2) Bagian 46
125
(season 2) Bagian 47
126
(season 2) Bagian 48
127
(season 2) Bagian 49
128
(season 2) Bagian 50 [End]
129
UCAPAN TERIMA KASIH
130
BACA SAMPAI AKHIR!
131
INFO! PENTING!
132
Cerita Baru
133
Baca Ya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!