Bagian 3

“Kalian berdiri dan memberi hormat pada bendera sampai jam istirahat!” perintah kepala sekolah dengan tegas.

“Bapak nggak nyangka kamu ikut-ikutan seperti Abrisam. Padahal setahu saya, kamu anak olimpiade matematika tahun lalu ‘kan?”

Perkataan kepala sekolah beberapa jam yang lalu masih terngiang-ngiang di pikiran Adira.

Ia menoleh ke samping. Abrisam masih fokus menatap bendera di depannya. Harusnya Adira pulang saja tadi bukan ikutan masuk dengan cara tidak terhormat seperti tadi. Kalau begini ia kena dua catatan buruk.

Pertama terlambat dan yang kedua masuk diam-diam. Adira kesal dengan Abrisam.

“Kenapa? Mau pingsan?” tanya Sam yang merasa diperhatikan.

“Nggak.” Dira segera mendongak menatap bendera dan memberi hormat lagi.

Sam bergeser beberapa langkah mendekat ke Dira. “Gue kira mau pingsan kayak di film romantis gitu. Entar gue yang bopong ke UKS.”

Mendengar bisikan Sam di telinganya. Gadis ini kembali menoleh pada cowok itu.

“Nggak sudi dibopong sama lo! Lagi pula gue nggak selemah itu," jawab Adira dengan suara berbisik pula. Setelahnya, ia kembali membuang muka.

“Berarti gue nggak salah pilih ya?”

tanya Sam membuat Adira menatapnya lagi.

“Pilih apa?”

“Pilih lo sebagai calon pacar gue. Lo ternyata cewek yang kuat. Selama ini gue jomblo emang lagi nyari yang kayak lo.”

“Najis! PD banget lo. Gue mau gitu sama lo? Nggak!” Dira bergeser sedikit, lalu fokus menjalani hukumannya kembali.

Sam yang mendapat respon seperti itu malah tertawa. Ia ikut mendongak dan memberi hormat lagi pada bendera merah putih yang berkibar di tiang tinggi.

"Lo tahu nggak kisah bendera ini bisa berkibar seperti sekarang?" tanya Sam yang masih menganggu ketenangan Adira.

Tanpa menoleh Adira menjawab, "tahu-lah, 'kan ada di pelajaran sejarah. Makanya jangan kebanyakan bolos saat pelajaran itu."

"Gue bolos karena nggak suka sama pelajarannya."

Adira akhirnya kalah, ia kembali menatap Sam yang berdiri sangat dekat dengannya.

"Berarti semua pelajaran lo nggak suka? Ampir tiap hari gue liat lo sering hilang dari kelas." Gadis itu menggerutu sendiri.

"Lo tahu alasan gue nggak suka?"

"Nggak penting juga gue harus tahu." Sam mencebikkan bibir saat Adira berkata seperti itu.

"Gue nggak suka mengulang masa lalu. Masa lalu lebih baik cukup disimpan jadi kenangan. Yang gue suka itu merangkai masa depan, apa lagi masa depan bersama lo."

Adira mendelik. Otaknya langsung berpikir apa Sam kesambet setan lapangan sekolahan ini.

"Basi gombalan lo!"

"Yang penting berhasil buat lo baper 'kan?"

Dira menatap pada lelaki itu tajam, "nggak tuh." ia menekan setiap ucapannya.

Abrisam malah tertawa dibuatnya. Benar-benar kesambet pikir gadis itu.

Matahari yang makin lama makin panas menerpa kedua pelajar itu. Suasana masih sepi karena yang lain fokus belajar. Istirahat tinggal beberapa menit lagi. Adira berusaha terus kuat. Walau kelihatan lelah di wajahnya.

Teetttt... teeeettt....

Mendengar bel berdering sepenjuru sekolah Adira lekas menurunkan tangan yang sedari tadi sudah pegal memberi hormat. Senyuman terukir di bibir ranumnya.

“Akhirnya kelar juga.” Ia menghembuskan nafas panjang.

Siswa dan siswi yang baru saja keluar dari kelas menatap penuh tanya pada Adira dan Abrisam. Mereka jadi pusat perhatian.

“Ini semua gara-gara lo!” Abrisam yang sedang menyeka keringatnya tersentak mendengar ucapan Dira, "kita jadi dilihatin anak-anak sekolahan ini."

“Kita lagi apes aja. Biasanya gue selalu lolos masuk sampai ke kelas.”

“Bodo! Gue nggak mau lagi ikut-ikut cara lo. Jangan dekat-dekat gue lagi!”

Adira segera berlari meninggalkan lapangan.

“Jadi, kalian dihukum berdua?” tanya Yara mempertegas tuturan Dira sebelumnya.

Adira mengangguk, “sial banget gue, sampe ke kelas juga nggak. Malah dijemur kayak ikan asin.” Ia menggebrak sedikit keras meja yang ada di kelasnya.

Yara mendengarkan cerita Dira sambil menghabiskan cilok yang tadi ia beli di Kantin.

“Duh kasihan Dira-ku bisa-bisa jadi hitam,” ucap Violet lekas mengipasi Dira dengan kipas tangan yang sering ia bawa ke mana-mana.

“Pokoknya gue nggak mau ikut-ikut cara Sam lagi. Yang ada gue bakal dikenal sebagai anak nakal. Gue ‘kan mau jadi lulusan terbaik di Sekolah ini.” Dira berceloteh menatap kedua temannya bergantian.

Violet menopang pipinya di meja. Ia mengangguk-angguk ketika Dira berbicara.

Sedangkan di tempat lain. Sam menceritakan pengalaman dihukumnya dengan Dira kepada kedua sahabat karibnya di Toilet.

“Kalian dihukum dong sama kepala sekolah?” tanya Emran.

Sam menghisap rokoknya lalu menghembuskan asap perlahan, “iya.”

“So sweet-nya. Dihukum berduaan,” ucap Emran sesudah membuang asap rokok yang ada di mulutnya.

“So sweet dari mananya? Dia nyalahin gue mulu.”

Emran tertawa keras mendengar ucapan teman yang sudah ia kenal dari 2 tahun yang lalu ini.

“Gue pikir-pikir tuh cewek lucu juga. Walau kadang nyebelin, terlalu ngatur gue.”

“Adira itu yang ngomelin lo di depan ruang BK dulu ‘kan?” tanya Manha membenarkan resleting celananya sesudah buang air kecil.

“Iya, bener.” Emran mematikan rokoknya dengan menekan ke dinding, “lo masih inget aja yang itu.”

“Berkesan banget, ****. Abrisam baru keluar dari ruang BK, terus disemprot pakai omelan sama tuh cewek. Mana di depan orang banyak.” Manha terkekeh sambil mencuci tangan di wastafel.

“Jangan diingat-ingat lagi bang*at!” Sam mendorong lengan Manha.

Manha yang mendapat reaksi seperti itu malah tertawa lagi.

“Lo ada niatan buat jadian sama tuh cewek?” Emran membuang puntung rokoknya ke tempat sampah, “kayaknya kalian cocok siapa tahu berkat dia lo bisa berubah.”

Manha merapat ke teman-temannya, “siapa tahu nanti lo jadi murid teladan.” cowok yang tingginya lebih rendah dari Sam itu cekikikan lagi.

“Apa sih kalian. Kalau gue ngegodain atau dekat sama cewek itu bukan berarti gue suka. Cuma kalau sama Dira, gue seneng aja liat cewek itu ngomel-ngomel. Tambah dia kesal, gue tambah bahagia.”

“Awas nanti pas dia nggak ada kangen sama omelannya.” Goda Emran.

Emran dan Manha tertawa. Sam menggeleng dan sedikit tersenyum mendengar ucapan kedua temannya.

“Ayo buang rokoknya. Kita balik ke kelas.” Emran melirik jam yang ada di pergelangan tangannya, “tiga menit lagi bel.”

Sam mematikan api rokoknya, lalu membuang puntung rokok ke kotak sampah. Dia dan sahabatnya berjalan keluar dari toilet dengan santai tanpa takut ketahuan habis merokok.

Saat di persimpangan Sam harus berpisah dengan teman-temannya itu. Mereka beda kelas. Sedangkan Manha dan Emran masih satu kelas dari dulu.

MAKASIH MASIH MAU MAMPIR. LOPE ❤ BUAT READERS-KU 😆

Terpopuler

Comments

Trusthi Widhi

Trusthi Widhi

tulisannya asyik untuk d baca❤️

2023-01-10

0

@salma#

@salma#

yg sering2 ngomel2 pasti lg dikangenin babang sam ... wkwkwckxkck

2020-09-09

2

Winda Nurjannah

Winda Nurjannah

yang nyebelin tuh nganagenin hhii

2020-05-28

2

lihat semua
Episodes
1 Bagian 1
2 Bagian 2
3 Bagian 3
4 Bagian 4
5 Bagian 5
6 Bagian 6
7 Bagian 7
8 Bagian 8
9 Bagian 9
10 Bagian 10
11 Bagian 11
12 Bagian 12
13 Bagian 13
14 Bagian 14
15 Bagian 15
16 Bagian 16
17 Bagian 17
18 Bagian 18
19 Bagian 19
20 Bagian 20
21 Bagian 21
22 Bagian 22
23 Bagian 23
24 Bagian 24
25 Bagian 25
26 Bagian 26
27 Bagian 27
28 Bagian 28
29 Bagian 29
30 Bagian 30
31 Bagian 31
32 Bagian 32
33 Bagian 33
34 Bagian 34
35 Bagian 35
36 Bagian 36
37 Bagian 37
38 Bagian 38
39 Bagian 39
40 Bagian 40
41 Bagian 41
42 Bagian 42
43 Bagian 43
44 Bagian 44
45 Bagian 45
46 Bagian 46
47 Bagian 47
48 Bagian 48
49 Bagian 49
50 Bagian 50
51 Bagian 51
52 Bagian 52
53 Bagian 53
54 Bagian 54
55 Bagian 55
56 Bagian 56
57 Bagian 57
58 Bagian 58
59 Bagian 59
60 Bagian 60
61 Bagian 61
62 Bagian 62
63 Bagian 63
64 Bagian 64
65 Bagian 65
66 Bagian 66
67 Bagian 67
68 Bagian 68
69 Bagian 69
70 Bagian 70
71 Bagian 71
72 Bagian 72
73 Bagian 73
74 Bagian 74
75 Bagian 75 [ End ]
76 About ekstra part
77 OTW SEASON 2
78 (season 2) Bagian 1
79 (season 2) Bagian 2
80 (season 2) Bagian 3
81 (season 2) Bagian 4
82 (season 2) Bagian 5
83 (season 2) Bagian 6
84 (season 2) Bagian 7
85 (season 2) Bagian 8
86 (season 2) Bagian 9
87 (season 2) Bagian 10
88 (season 2) Bagian 11
89 (season 2) Bagian 12
90 (season 2) Bagian 13
91 (season 2) Bagian 14
92 (season 2) Bagian 15
93 (season 2) Bagian 16
94 (season 2) Bagian 17
95 (season 2) Bagian 18
96 (season 2) Bagian 19
97 Visual
98 (season 2) Bagian 20
99 (season 2) Bagian 21
100 (season 2) Bagian 22
101 (season 2) Bagian 23
102 (season 2) Bagian 24
103 (season 2) Bagian 25
104 (season 2) Bagian 26
105 (season 2) Bagian 27
106 (season 2) Bagian 28
107 (season 2) Bagian 29
108 (season 2) Bagian 30
109 (season 2) Bagian 31
110 (season 2) Bagian 32
111 (season 2) Bagian 33
112 (season 2) Bagian 34
113 (season 2) Bagian 35
114 (season 2) Bagian 36
115 (season 2) Bagian 37
116 (season 2) Bagian 38
117 (season 2) Bagian 39
118 (season 2) Bagian 40
119 (season 2) Bagian 41
120 (season 2) Bagian 42
121 (season 2) Bagian 43
122 (season 2) Bagian 44
123 (season 2) Bagian 45
124 (season 2) Bagian 46
125 (season 2) Bagian 47
126 (season 2) Bagian 48
127 (season 2) Bagian 49
128 (season 2) Bagian 50 [End]
129 UCAPAN TERIMA KASIH
130 BACA SAMPAI AKHIR!
131 INFO! PENTING!
132 Cerita Baru
133 Baca Ya
Episodes

Updated 133 Episodes

1
Bagian 1
2
Bagian 2
3
Bagian 3
4
Bagian 4
5
Bagian 5
6
Bagian 6
7
Bagian 7
8
Bagian 8
9
Bagian 9
10
Bagian 10
11
Bagian 11
12
Bagian 12
13
Bagian 13
14
Bagian 14
15
Bagian 15
16
Bagian 16
17
Bagian 17
18
Bagian 18
19
Bagian 19
20
Bagian 20
21
Bagian 21
22
Bagian 22
23
Bagian 23
24
Bagian 24
25
Bagian 25
26
Bagian 26
27
Bagian 27
28
Bagian 28
29
Bagian 29
30
Bagian 30
31
Bagian 31
32
Bagian 32
33
Bagian 33
34
Bagian 34
35
Bagian 35
36
Bagian 36
37
Bagian 37
38
Bagian 38
39
Bagian 39
40
Bagian 40
41
Bagian 41
42
Bagian 42
43
Bagian 43
44
Bagian 44
45
Bagian 45
46
Bagian 46
47
Bagian 47
48
Bagian 48
49
Bagian 49
50
Bagian 50
51
Bagian 51
52
Bagian 52
53
Bagian 53
54
Bagian 54
55
Bagian 55
56
Bagian 56
57
Bagian 57
58
Bagian 58
59
Bagian 59
60
Bagian 60
61
Bagian 61
62
Bagian 62
63
Bagian 63
64
Bagian 64
65
Bagian 65
66
Bagian 66
67
Bagian 67
68
Bagian 68
69
Bagian 69
70
Bagian 70
71
Bagian 71
72
Bagian 72
73
Bagian 73
74
Bagian 74
75
Bagian 75 [ End ]
76
About ekstra part
77
OTW SEASON 2
78
(season 2) Bagian 1
79
(season 2) Bagian 2
80
(season 2) Bagian 3
81
(season 2) Bagian 4
82
(season 2) Bagian 5
83
(season 2) Bagian 6
84
(season 2) Bagian 7
85
(season 2) Bagian 8
86
(season 2) Bagian 9
87
(season 2) Bagian 10
88
(season 2) Bagian 11
89
(season 2) Bagian 12
90
(season 2) Bagian 13
91
(season 2) Bagian 14
92
(season 2) Bagian 15
93
(season 2) Bagian 16
94
(season 2) Bagian 17
95
(season 2) Bagian 18
96
(season 2) Bagian 19
97
Visual
98
(season 2) Bagian 20
99
(season 2) Bagian 21
100
(season 2) Bagian 22
101
(season 2) Bagian 23
102
(season 2) Bagian 24
103
(season 2) Bagian 25
104
(season 2) Bagian 26
105
(season 2) Bagian 27
106
(season 2) Bagian 28
107
(season 2) Bagian 29
108
(season 2) Bagian 30
109
(season 2) Bagian 31
110
(season 2) Bagian 32
111
(season 2) Bagian 33
112
(season 2) Bagian 34
113
(season 2) Bagian 35
114
(season 2) Bagian 36
115
(season 2) Bagian 37
116
(season 2) Bagian 38
117
(season 2) Bagian 39
118
(season 2) Bagian 40
119
(season 2) Bagian 41
120
(season 2) Bagian 42
121
(season 2) Bagian 43
122
(season 2) Bagian 44
123
(season 2) Bagian 45
124
(season 2) Bagian 46
125
(season 2) Bagian 47
126
(season 2) Bagian 48
127
(season 2) Bagian 49
128
(season 2) Bagian 50 [End]
129
UCAPAN TERIMA KASIH
130
BACA SAMPAI AKHIR!
131
INFO! PENTING!
132
Cerita Baru
133
Baca Ya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!