Bagian 6

Hari minggu itu kasur serasa lebih protektif. Maunya rebahan saja di kamar. Seperti yang dilakukan Adira. Sejak selesai salat subuh sampai jam sembilan pagi saja ia masih ada di balik selimut sambil memeluk guling dan tidak lupa scroll feed instagram.

Liburan yang datang sekali seminggu ini memang enak digunakan untuk bermalas-malasan. Namun, niat Adira pupus saat mendengar suara Dimas dari luar kamarnya.

“Dira... dipanggil mama tuh! Disuruh mandi sama sarapan terus ngantarin kue,” teriak Dimas.

Gadis itu menurunkan handphone dari depan wajahnya, “Kakak aja yang antar, Dira malas!"

“Yang disuruh itu lo ya. Malah nyuruh balik. Cepat Dira nanti kena marah mama!” Dira seperti tidak memedulikan perkataan kakaknya. Dimas yang tidak mendengar adiknya menjawab beralih mengetuk pintu, “Dira keluar!”

“Huh, Kak Dimas resek!” sungut Dira dan membuka selimutnya, lalu berjalan ke dekat pintu.

Ia melihat kakaknya yang berdiri di depan pintu sudah rapi dan wangi.

“Tumben udah cakep? Mau ngapel ke mana? Ups!” Dira cepat menutup mulutnya, “lupa, Kak Dimas ‘kan jomblo mana punya pacar.”

Dimas merapikan jaket yang ia pakai, “jangan salah jomblo gini yang ngantri banyak.”

“Ngantri sembako?” tanya Dira menampilkan ekspresi tidak peduli.

“Ngantri air bersih!” celetuk Dimas, “sana mandi dulu. Cewek kok jam segini belum mandi. Jorok lo! Mana ada cowok yang mau.”

“Ada ya, tapi pada gue tolakin.”

“Sok cantik betul.”

“Dimas adikmu sudah mandi belum?” tanya Winda yang berteriak dari ruang tamu.

Adira dan Adimas menoleh dan menyimak pertanyaan sang ibu.

“Mampus! OTW mandi, Ma!” balas Adira ikut berteriak, kemudian masuk dan menutup pintu kamarnya tanpa memedulikan Dimas.

Dimas menggeleng melihat kelakuan adiknya, “dari tadi disuruh susah."

"Waktunya jalan-jalan.” Lelaki itu beranjak pergi dari depan pintu berwarna coklat yang ditempelkan stiker bebek-bebek kesukaan Adira.

“Cuma ini, Ma?” tanya Dira setelah selesai mandi dan sarapan. Sekarang waktunya ia menjalankan tugas.

“Iya, itu aja.” Winda mengeluarkan secarik ketas dari saku celananya, “kamu antar ke butik Anna Fashion. Nggak jauh kok dari sini. Kamu naik sepeda saja.” Wanita itu memberikan kertas yang dipegangnya sedari tadi.

Adira membaca kertas berisikan alamat itu. Kemudian ia mengangguk paham.

“Ya sudah, Dira berangkat ya, Ma.” Gadis yang memakai kaus kebesaran dan celana selutut itu berpamitan, lalu mencium punggung tangan Winda.

“Iya, hati-hati bawa sepedanya jangan ngebut!”

“Siap ibu bos!” Dira memberikan hormat, lalu mengambil kotak kue yang ada di meja ruang tamu, “ini nanti Dira dapat bagian ‘kan?”

Ketika Winda ingin menjawabnya, Dira malah kabur. Ia tahu Winda akan menceramahinya lagi kalau ekspresinya seperti itu.

Adira memarkirkan sepedanya di depan sebuah butik. Ia mengeluarkan alamat yang mamanya berikan. Dicocokkannya terlebih dahulu sebelum turun.

Gadis itu menyimpan kertasnya kembali. Melepas tali ikatan dikotak yang ia letakan di jok belakang sepedanya.

Adira mendekap kuenya di depan dada. Sepasang kakinya melangkah menaiki beberapa tangga menuju pintu butik.

“Permisi... pesanan kue untuk Bu Anna!” teriak Adira di depan pintu yang terbuka.

Seorang wanita berdress selutut berwarna navi keluar dari dalam butik.

“Saya cari ibu Anna yang mesen kue tart, Bu.”

“Kebetulan saya sendiri. Kue tangan-tangan Winda?”

Adira mengangguk, “bener, Bu. Itu kue buatan mama saya. Oh iya ini pesanannya.” Ia memberikan kotak kue ke pemesannya.

Anak laki-laki datang dan membuat Adira terkejut. Begitu pun juga dengan lelaki yang baru datang ini.

“Lo?” ucap mereka bersama.

“Ngapain lo di sini?” tanya Adira cepat.

“Harusnya gue yang nanya ngapain lo ada di butik mama gue?” tanya balik Abrisam.

“I-ini toko nyokap lo? Bukannya nyokap lo udah meninggal ya?” Adira bertanya dengan terbata-bata.

“Saya ibu tirinya, Sam. Kalian saling kenal?” jawab dan tanya Anna menyela bercakapan dua orang itu.

Adira menatap Anna, “iya, tante. Sam teman sekelas Dira.”

“Oh gitu, kalau begitu ayo mampir dulu. Kita makan kuenya sambil ngeteh. Ayo, sini masuk!” ajak Anna. Wanita itu masuk terlebih dulu.

“Apa lo liat-liat?” tanya Dira sewot ketika Sam memperhatikannya.

“PD banget lo.” Abrisam segera melangkah masuk ke dalam butik.

Adira bingung ia harus masuk atau pulang saja. Namun, mendengar Anna memanggilnya lagi. Dira memutuskan untuk masuk.

“Tunggu sebentar ya, Dira. Tante buat tehnya dulu. Ngobrol dulu sama Sam.”

Adira mengangguk dan tersenyum pada Anna.

“Sam ajak ngobrol temannya!” Sam yang sudah duduk, berdeham.

Mereka duduk berhadapan sambil membisu. Abrisam sesekali melirik Dira, tapi Dira sengaja membuang muka.

Adira rasanya masih kesal saja melihat Sam. Padahal kemarin melihat Sam di jalan ia ingin memarahinya lagi. Namun, sekarang rasa gengsinya lebih besar dari pada rasa penasarannya.

“Lo masih marah sama gue?” tanya Sam membuka pembicaraan.

“Nggak!”

Abrisam menelan air liurnya saat mendapat jawaban sesingkat itu.

“Nggak, tapi jawabnya jutek banget.”

Seketika keadaan hening kembali.

“Maaf,” ucap Sam membuat Adira menoleh.

Adira tidak menyangka Sam mau meminta maaf padanya.

“Lo pasti marah karena gue dorong kemarin ‘kan? Gue nggak sengaja. Sekali lagi, sorry.”

“Udah gue maafin. Lain kali jangan kasar sama perempuan,” balas Adira.

“Sejujurnya gue nggak pernah kasar sama perempuan, tapi kemarin itu gue nggak sengaja. Pikiran gue lagi kusut. Lo malah datang.”

“Makanya jangan bandel jadi anak. Bukannya sekolah yang benar aja ini malah ikut tawuran.”

“Kok lo malah nyolot sih?” tanya Sam yang nggak terima kena omelan dari Dira.

Mendengar nada bicara Dira dan Sam beberapa pegawai butik menoleh ke arah mereka.

“Gue itu nasehatin lo be*o. Bukannya terima kasih. Gue mau lo jadi anak baik dan kelas gue bisa dipandang bagus sama guru-guru.”

“Lagi-lagi lo mikirin diri sendiri. Reputasi baik dan pandangan orang itu penting banget ya sama lo?”

“Oh ya jelas penting dong. Kalau lo dipandang bagus sama orang hidup lo pun akan mulus.”

Sam bersandar pada kursinya, “bagi gue jadi diri sendiri itu lebih penting. Pencitraan terus hidup lo kayak artis aja.”

“Gue nggak pencitraan ya. Gue emang begini. Mama mengajarkan untuk gue jadi anak yang baik dan nggak terlibat masalah diluaran sana.”

Sam menatap ke arah lain dan termenung, “kalau lo udah melakukan yang terbaik, tapi orang lain masih belum menghargai gimana?” gumam Sam samar-samar Dira mendengarnya.

“Gimana-gimana?” tanya Dira memajukan sedikit tubuhnya.

“Asik banget kayaknya ngobrolnya, sampai kedengaran loh ke dalem.”

Abrisam tidak jadi menjawab pertanyaan Dira. Cowok itu fokus pada Anna yang datang membawa nampan, lalu menyusun satu persatu piring dan gelas ke meja.

“Ayo, dimakan dan diminum dulu kue sama tehnya.”

“Makasih, Tante.” Adira tersenyum.

“Sama-sama Dira. Tante tinggal dulu ya. Ada pelanggan.”

Anna memberikan nampannya pada pegawai, lalu menghampiri pelanggan yang baru masuk ke butik.

“Ini kue buatan mama lo?” tanya Sam disela-sela menyantap tart coklat itu.

Adira mengangguk, “enakan ‘kan?”

“Enak, karena buatan mama lo. Kalau buatan lo pasti nggak enak.”

Adira mengepalkan sebelah tangannya ke udara, ingin menghantam Abrisam. Namun, ia urungkan.

Terpopuler

Comments

Sayyidah Husri

Sayyidah Husri

Mulai deket nih 😉😉😉😉😉

2020-06-23

2

Nabila Cantika P

Nabila Cantika P

nii cerita nya lebih mirip ke flim Dear Nathan bukan malam Dila

2020-06-05

4

Mega Septiana Sari

Mega Septiana Sari

Jadi kangen Dilan ku😢.

2020-05-31

1

lihat semua
Episodes
1 Bagian 1
2 Bagian 2
3 Bagian 3
4 Bagian 4
5 Bagian 5
6 Bagian 6
7 Bagian 7
8 Bagian 8
9 Bagian 9
10 Bagian 10
11 Bagian 11
12 Bagian 12
13 Bagian 13
14 Bagian 14
15 Bagian 15
16 Bagian 16
17 Bagian 17
18 Bagian 18
19 Bagian 19
20 Bagian 20
21 Bagian 21
22 Bagian 22
23 Bagian 23
24 Bagian 24
25 Bagian 25
26 Bagian 26
27 Bagian 27
28 Bagian 28
29 Bagian 29
30 Bagian 30
31 Bagian 31
32 Bagian 32
33 Bagian 33
34 Bagian 34
35 Bagian 35
36 Bagian 36
37 Bagian 37
38 Bagian 38
39 Bagian 39
40 Bagian 40
41 Bagian 41
42 Bagian 42
43 Bagian 43
44 Bagian 44
45 Bagian 45
46 Bagian 46
47 Bagian 47
48 Bagian 48
49 Bagian 49
50 Bagian 50
51 Bagian 51
52 Bagian 52
53 Bagian 53
54 Bagian 54
55 Bagian 55
56 Bagian 56
57 Bagian 57
58 Bagian 58
59 Bagian 59
60 Bagian 60
61 Bagian 61
62 Bagian 62
63 Bagian 63
64 Bagian 64
65 Bagian 65
66 Bagian 66
67 Bagian 67
68 Bagian 68
69 Bagian 69
70 Bagian 70
71 Bagian 71
72 Bagian 72
73 Bagian 73
74 Bagian 74
75 Bagian 75 [ End ]
76 About ekstra part
77 OTW SEASON 2
78 (season 2) Bagian 1
79 (season 2) Bagian 2
80 (season 2) Bagian 3
81 (season 2) Bagian 4
82 (season 2) Bagian 5
83 (season 2) Bagian 6
84 (season 2) Bagian 7
85 (season 2) Bagian 8
86 (season 2) Bagian 9
87 (season 2) Bagian 10
88 (season 2) Bagian 11
89 (season 2) Bagian 12
90 (season 2) Bagian 13
91 (season 2) Bagian 14
92 (season 2) Bagian 15
93 (season 2) Bagian 16
94 (season 2) Bagian 17
95 (season 2) Bagian 18
96 (season 2) Bagian 19
97 Visual
98 (season 2) Bagian 20
99 (season 2) Bagian 21
100 (season 2) Bagian 22
101 (season 2) Bagian 23
102 (season 2) Bagian 24
103 (season 2) Bagian 25
104 (season 2) Bagian 26
105 (season 2) Bagian 27
106 (season 2) Bagian 28
107 (season 2) Bagian 29
108 (season 2) Bagian 30
109 (season 2) Bagian 31
110 (season 2) Bagian 32
111 (season 2) Bagian 33
112 (season 2) Bagian 34
113 (season 2) Bagian 35
114 (season 2) Bagian 36
115 (season 2) Bagian 37
116 (season 2) Bagian 38
117 (season 2) Bagian 39
118 (season 2) Bagian 40
119 (season 2) Bagian 41
120 (season 2) Bagian 42
121 (season 2) Bagian 43
122 (season 2) Bagian 44
123 (season 2) Bagian 45
124 (season 2) Bagian 46
125 (season 2) Bagian 47
126 (season 2) Bagian 48
127 (season 2) Bagian 49
128 (season 2) Bagian 50 [End]
129 UCAPAN TERIMA KASIH
130 BACA SAMPAI AKHIR!
131 INFO! PENTING!
132 Cerita Baru
133 Baca Ya
Episodes

Updated 133 Episodes

1
Bagian 1
2
Bagian 2
3
Bagian 3
4
Bagian 4
5
Bagian 5
6
Bagian 6
7
Bagian 7
8
Bagian 8
9
Bagian 9
10
Bagian 10
11
Bagian 11
12
Bagian 12
13
Bagian 13
14
Bagian 14
15
Bagian 15
16
Bagian 16
17
Bagian 17
18
Bagian 18
19
Bagian 19
20
Bagian 20
21
Bagian 21
22
Bagian 22
23
Bagian 23
24
Bagian 24
25
Bagian 25
26
Bagian 26
27
Bagian 27
28
Bagian 28
29
Bagian 29
30
Bagian 30
31
Bagian 31
32
Bagian 32
33
Bagian 33
34
Bagian 34
35
Bagian 35
36
Bagian 36
37
Bagian 37
38
Bagian 38
39
Bagian 39
40
Bagian 40
41
Bagian 41
42
Bagian 42
43
Bagian 43
44
Bagian 44
45
Bagian 45
46
Bagian 46
47
Bagian 47
48
Bagian 48
49
Bagian 49
50
Bagian 50
51
Bagian 51
52
Bagian 52
53
Bagian 53
54
Bagian 54
55
Bagian 55
56
Bagian 56
57
Bagian 57
58
Bagian 58
59
Bagian 59
60
Bagian 60
61
Bagian 61
62
Bagian 62
63
Bagian 63
64
Bagian 64
65
Bagian 65
66
Bagian 66
67
Bagian 67
68
Bagian 68
69
Bagian 69
70
Bagian 70
71
Bagian 71
72
Bagian 72
73
Bagian 73
74
Bagian 74
75
Bagian 75 [ End ]
76
About ekstra part
77
OTW SEASON 2
78
(season 2) Bagian 1
79
(season 2) Bagian 2
80
(season 2) Bagian 3
81
(season 2) Bagian 4
82
(season 2) Bagian 5
83
(season 2) Bagian 6
84
(season 2) Bagian 7
85
(season 2) Bagian 8
86
(season 2) Bagian 9
87
(season 2) Bagian 10
88
(season 2) Bagian 11
89
(season 2) Bagian 12
90
(season 2) Bagian 13
91
(season 2) Bagian 14
92
(season 2) Bagian 15
93
(season 2) Bagian 16
94
(season 2) Bagian 17
95
(season 2) Bagian 18
96
(season 2) Bagian 19
97
Visual
98
(season 2) Bagian 20
99
(season 2) Bagian 21
100
(season 2) Bagian 22
101
(season 2) Bagian 23
102
(season 2) Bagian 24
103
(season 2) Bagian 25
104
(season 2) Bagian 26
105
(season 2) Bagian 27
106
(season 2) Bagian 28
107
(season 2) Bagian 29
108
(season 2) Bagian 30
109
(season 2) Bagian 31
110
(season 2) Bagian 32
111
(season 2) Bagian 33
112
(season 2) Bagian 34
113
(season 2) Bagian 35
114
(season 2) Bagian 36
115
(season 2) Bagian 37
116
(season 2) Bagian 38
117
(season 2) Bagian 39
118
(season 2) Bagian 40
119
(season 2) Bagian 41
120
(season 2) Bagian 42
121
(season 2) Bagian 43
122
(season 2) Bagian 44
123
(season 2) Bagian 45
124
(season 2) Bagian 46
125
(season 2) Bagian 47
126
(season 2) Bagian 48
127
(season 2) Bagian 49
128
(season 2) Bagian 50 [End]
129
UCAPAN TERIMA KASIH
130
BACA SAMPAI AKHIR!
131
INFO! PENTING!
132
Cerita Baru
133
Baca Ya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!