Bagian 8

Sam cekikikan. Namun, tawanya berhenti saat seseorang dari belakang mencengkeram kuat kerah seragamnya.

Semua yang duduk di meja itu mendongak untuk melihat siapa orang yang berani berurusan dengan Abrisam Pradipta.

“Lo nggak denger dia udah minta lo pergi dari sini?” ucap Afraz menatap tajam Sam.

Sam menepis tangan itu kasar, lalu ia berdiri. Adira sudah ketakutan kalau mereka akan berkelahi.

“Santai aja, Bro.” Sam menatap remeh Afraz. Kemudian tangannya bergerak merangkul Dira, “gue sama dia best friends. Iya, kan Dir?”

Adira berusaha melepas rangkulan itu. Namun, Sam mengeraskan tangannya. Dira terus senyum-senyum nggak jelas ke Afraz. Melihatkan kalau ia tidak masalah sama sekali ada Sam di situ.

“Iya, Raz. Kita tadi cuma main-main.”

Dira melirik Sam. Berbisik minta melepaskan rangkulannya, tapi Sam mengacuhkan gadis itu.

Afraz melirik tangan Sam yang ada di bahu Dira. Ia seperti tidak suka melihat itu.

“Baiklah, kalau begitu. Gue salah paham. Maaf sudah mengganggu kalian.” Setelah itu Afraz meninggalkan kantin.

Siswa dan siswi yang memperhatikan mereka juga membubarkan diri.

“Lepas!” bentak Adira melepas paksa tangan Sam dari pundaknya, “modus aja lo biar bisa pegang-pegang gue.”

Sam kembali duduk dan menyantap rotinya, “GR, itu biar dia yakin kalau kita lagi nggak bertengkar.”

Adira mencibir. Pandangannya tertuju pada pintu keluar kantin. Sosok Afraz sudah tidak terlihat. Ia takut Afraz salah paham. Sejujurnya, Dira masih berharap bisa jadi pacar cowok itu.

“Kamu suka yang mana sayang?” tanya Tomi pada gadis muda di sebelahnya.

“Yang ini, Mas. Sepertinya akan lucu dekorasi pernikahan kita pakai yang ini.” Tunjuk Vania pada sebuah majalah berisi macam-macam dekorasi.

“Jadi saya memakai yang ini ya. Tolong atur semuanya. Uang akan saya transfer,” ucap Tomi pada EO yang akan mengurus pernikahannya itu.

Abrisam baru turun dari kamarnya yang ada di lantai dua. Kedua matanya sudah menangkap sosok ayahnya dan wanita muda colon ibu tirinya yang ke tiga.

“Mau ke mana kamu Sam?” tanya Tomi yang melihat anaknya berdiri di dekat dia.

“Main, Pi. Sam boleh minta uang?” tanya Sam sedikit jutek.

Tomi menatap orang di sekitarnya. Ia malu kalau harus memarahi Sam lagi, lalu ia memutuskan akan memberikannya.

“Tunggu sebentar! Papi ambilkan dulu uangnya.” Sam mengangguk dan masih berdiri di tempatnya.

Sam melirik Vania yang berjalan mendekatinya. Wanita itu memperhatikan penampilan Sam.

“Kamu lebih tampan dari Papimu,” bisiknya di telinga Sam. Membuat cowok itu menoleh padanya, “tapi sayangnya kamu kere dan masih bocah ingusan.”

Sam menatapnya tidak suka. Wanita itu malah tersenyum menyiratkan sesuatu. Ia kembali duduk saat Tomi datang lagi.

“Ini uangnya. Jangan boros-boros!” Pria itu memberikan beberapa lembar uang ratusan.

Tidak mengucapkan terima kasih Abrisam pergi begitu saja meninggalkan rumahnya.

“Itu Sam!” seru Manha.

Abrisam sudah di tunggu oleh kedua temannya dan teman-teman motornya.

“Dari mana aja lo, Sam?”tanya Alex ketua dari Geng motor bernama manjal atau singkatan dari macan jalanan.

Sam memarkirkan motor terlebih dulu, “sorry, guys. Ada urusan sebentar. Kalian sudah sumbangan?”

“Sudah, cuma lo aja yang belum,” jawab Emran.

Sam lekas mengeluarkan uang yang diberi Papinya. Ia meletakan uang itu ke atas meja dan menyisakan dua ratus ribu untuk pegangan.

Alex mengumpulkan uang-uang itu, “karena sudah lengkap. Ayo, kita langsung aja ke tempat anak-anak jalanan itu.”

Semua bersorak bersemangat. Sebenarnya, ini kegiatan rutin satu bulan sekali yang Sam jalankan dengan teman-temannya. Kegiatan positif ini sudah lima kali mereka kerjakan.

Sampai di lokasi Sam dan teman-temannya memarkirkan motor terlebih dahulu. Uang yang tadi dikumpulkan sudah berganti dengan makanan, pakaian serta buku pelajaran.

“Tolong-tolong, Kak! Tolong aku!” teriak salah satu anak jalanan yang berdiri di pinggir jalan.

“Biar gue aja,” ujar Sam pada teman-temannya. Semua mengangguki. Sam segera berlari mendekati anak itu.

“Kenapa, dek?” tanya Sam.

“Kak Sam. Itu Kak uang alif diambil pereman itu.” Tunjuknya pada seorang pria yang sudah berlari lumayan jauh.

“Kak Sam akan ambil uangmu lagi. Kamu tunggu di tempat teman-temanmu ya!"

Alif mengangguk, “iya, kak. Hati-hati!”

Sam sudah berlari cepat mengejar pria tadi. Selain pintar bahasa inggris, Sam juga bisa berlari sangat cepat. Dapat kelebihan ini saja ia sudah sangat bersyukur.

BRUK

Pereman itu tersungkur saat punggungnya ditendang oleh Abrisam.

“Kembalikan uangnya!” teriak Sam.

Ternyata pereman itu mencuri pandang pada Sam. Ia bangun lagi dan menatap remeh pada Abrisam.

“Nggak usah sok jagoan lo!” ucapnya cukup keras.

“Maaf, Bang. Sebenarnya saya tidak ingin melakukan kekerasan, tapi kayaknya abang tidak mau berdamai saja.”

“Bacot!” pria itu membuang ludahnya ke samping setelah itu memukul Sam.

Tentu Sam tidak diam saja. Ia membalasnya dengan bela diri yang ia bisa. Beberapa kali wajahnya terkena tinjuan. Namun, ia harus mengambil kembali uang milik Alif.

Dimas memberhentikan motor vespanya secara tiba-tiba saat melihat ada perkelahian di jalan yang ia lewati.

“Kak Dimas kalau mau ngerem bilang-bilang dong. Ada apa sih?” gerutu Adira yang terkejut di jok belakang.

“Lo nggak liat tuh ada yang berantem.”

Adira menyembulkan kepalanya ke samping, “Sam,” gumam Dira saat melihat Sam sedang menghabisi seseorang.

“Lo kenal?” tanya Dimas menoleh ke adiknya.

“Dia teman gue, Kak.” Adira turun dari boncengan. Tanpa melepas helmnya ia mendekati dua orang yang berkelahi tanpa ada yang memisahkan itu.

“Adira itu bahaya!” teriak Dimas yang tetap ada di vespanya.

Sam merampas uang yang pereman itu pegang, lalu tangannya meninjui wajah pria itu. Sam seperti tidak mau kehilangan kesempatan. Saat orang itu terkapar di jalan ia terus memukulinya.

“Sam sudah cukup!” Adira mencoba melerai.

Tidak sia-sia Sam berhenti dan pereman itu lari ketika ada kesempatan.

“Apa-apaan sih lo. Kenapa harus berantem lagi?”

Abrisam menatap Adira dengan napas yang terengah-engah, keringat bercucuran dan wajah babak belur.

“Gue...”

Adira menunduk. Melihat ke tangan cowok itu. Sam melihatkan uang yang ada di tangannya.

“Lo malakin orang?”

“Hah? Gue...”

“Gue nggak nyangka ya. Bukannya bokap lo pengusaha properti yang lagi sukses-suksesnya? Kenapa lo masih malakin orang? Gue nggak abis pikir. Bokap lo pasti sedih liat anaknya begini.”

Adira terus berbicara tanpa memberi kesempatan pada Sam untuk menjelaskan.

“Sudahlah, percuma ngomong sama orang kayak lo.”

Gadis itu melangkah pergi mendekati Dimas yang masih menunggu.

“Ayo jalan kak!” Dira menepuk pundak Dimas saat ia sudah duduk kembali.

Dimas menjalankan motornya melewati Sam yang masih terdiam dengan tampang yang sudah acak-acakan.

Terpopuler

Comments

Sayyidah Husri

Sayyidah Husri

Salah paham kmu adira 🤦🏼‍♀️🤦🏼‍♀️🤦🏼‍♀️🤦🏼‍♀️

2020-06-23

5

Anis kurly

Anis kurly

kadang klo sudah terlalu kesel sama orang. bawaannya salah paham mulu.biar dia buat baek tetep aja salah.

sudah cacat aja

2020-05-02

8

Syakira

Syakira

Adira su'udzon aja sama Abrisam, padahal niatnya kan baik

2020-04-29

4

lihat semua
Episodes
1 Bagian 1
2 Bagian 2
3 Bagian 3
4 Bagian 4
5 Bagian 5
6 Bagian 6
7 Bagian 7
8 Bagian 8
9 Bagian 9
10 Bagian 10
11 Bagian 11
12 Bagian 12
13 Bagian 13
14 Bagian 14
15 Bagian 15
16 Bagian 16
17 Bagian 17
18 Bagian 18
19 Bagian 19
20 Bagian 20
21 Bagian 21
22 Bagian 22
23 Bagian 23
24 Bagian 24
25 Bagian 25
26 Bagian 26
27 Bagian 27
28 Bagian 28
29 Bagian 29
30 Bagian 30
31 Bagian 31
32 Bagian 32
33 Bagian 33
34 Bagian 34
35 Bagian 35
36 Bagian 36
37 Bagian 37
38 Bagian 38
39 Bagian 39
40 Bagian 40
41 Bagian 41
42 Bagian 42
43 Bagian 43
44 Bagian 44
45 Bagian 45
46 Bagian 46
47 Bagian 47
48 Bagian 48
49 Bagian 49
50 Bagian 50
51 Bagian 51
52 Bagian 52
53 Bagian 53
54 Bagian 54
55 Bagian 55
56 Bagian 56
57 Bagian 57
58 Bagian 58
59 Bagian 59
60 Bagian 60
61 Bagian 61
62 Bagian 62
63 Bagian 63
64 Bagian 64
65 Bagian 65
66 Bagian 66
67 Bagian 67
68 Bagian 68
69 Bagian 69
70 Bagian 70
71 Bagian 71
72 Bagian 72
73 Bagian 73
74 Bagian 74
75 Bagian 75 [ End ]
76 About ekstra part
77 OTW SEASON 2
78 (season 2) Bagian 1
79 (season 2) Bagian 2
80 (season 2) Bagian 3
81 (season 2) Bagian 4
82 (season 2) Bagian 5
83 (season 2) Bagian 6
84 (season 2) Bagian 7
85 (season 2) Bagian 8
86 (season 2) Bagian 9
87 (season 2) Bagian 10
88 (season 2) Bagian 11
89 (season 2) Bagian 12
90 (season 2) Bagian 13
91 (season 2) Bagian 14
92 (season 2) Bagian 15
93 (season 2) Bagian 16
94 (season 2) Bagian 17
95 (season 2) Bagian 18
96 (season 2) Bagian 19
97 Visual
98 (season 2) Bagian 20
99 (season 2) Bagian 21
100 (season 2) Bagian 22
101 (season 2) Bagian 23
102 (season 2) Bagian 24
103 (season 2) Bagian 25
104 (season 2) Bagian 26
105 (season 2) Bagian 27
106 (season 2) Bagian 28
107 (season 2) Bagian 29
108 (season 2) Bagian 30
109 (season 2) Bagian 31
110 (season 2) Bagian 32
111 (season 2) Bagian 33
112 (season 2) Bagian 34
113 (season 2) Bagian 35
114 (season 2) Bagian 36
115 (season 2) Bagian 37
116 (season 2) Bagian 38
117 (season 2) Bagian 39
118 (season 2) Bagian 40
119 (season 2) Bagian 41
120 (season 2) Bagian 42
121 (season 2) Bagian 43
122 (season 2) Bagian 44
123 (season 2) Bagian 45
124 (season 2) Bagian 46
125 (season 2) Bagian 47
126 (season 2) Bagian 48
127 (season 2) Bagian 49
128 (season 2) Bagian 50 [End]
129 UCAPAN TERIMA KASIH
130 BACA SAMPAI AKHIR!
131 INFO! PENTING!
132 Cerita Baru
133 Baca Ya
Episodes

Updated 133 Episodes

1
Bagian 1
2
Bagian 2
3
Bagian 3
4
Bagian 4
5
Bagian 5
6
Bagian 6
7
Bagian 7
8
Bagian 8
9
Bagian 9
10
Bagian 10
11
Bagian 11
12
Bagian 12
13
Bagian 13
14
Bagian 14
15
Bagian 15
16
Bagian 16
17
Bagian 17
18
Bagian 18
19
Bagian 19
20
Bagian 20
21
Bagian 21
22
Bagian 22
23
Bagian 23
24
Bagian 24
25
Bagian 25
26
Bagian 26
27
Bagian 27
28
Bagian 28
29
Bagian 29
30
Bagian 30
31
Bagian 31
32
Bagian 32
33
Bagian 33
34
Bagian 34
35
Bagian 35
36
Bagian 36
37
Bagian 37
38
Bagian 38
39
Bagian 39
40
Bagian 40
41
Bagian 41
42
Bagian 42
43
Bagian 43
44
Bagian 44
45
Bagian 45
46
Bagian 46
47
Bagian 47
48
Bagian 48
49
Bagian 49
50
Bagian 50
51
Bagian 51
52
Bagian 52
53
Bagian 53
54
Bagian 54
55
Bagian 55
56
Bagian 56
57
Bagian 57
58
Bagian 58
59
Bagian 59
60
Bagian 60
61
Bagian 61
62
Bagian 62
63
Bagian 63
64
Bagian 64
65
Bagian 65
66
Bagian 66
67
Bagian 67
68
Bagian 68
69
Bagian 69
70
Bagian 70
71
Bagian 71
72
Bagian 72
73
Bagian 73
74
Bagian 74
75
Bagian 75 [ End ]
76
About ekstra part
77
OTW SEASON 2
78
(season 2) Bagian 1
79
(season 2) Bagian 2
80
(season 2) Bagian 3
81
(season 2) Bagian 4
82
(season 2) Bagian 5
83
(season 2) Bagian 6
84
(season 2) Bagian 7
85
(season 2) Bagian 8
86
(season 2) Bagian 9
87
(season 2) Bagian 10
88
(season 2) Bagian 11
89
(season 2) Bagian 12
90
(season 2) Bagian 13
91
(season 2) Bagian 14
92
(season 2) Bagian 15
93
(season 2) Bagian 16
94
(season 2) Bagian 17
95
(season 2) Bagian 18
96
(season 2) Bagian 19
97
Visual
98
(season 2) Bagian 20
99
(season 2) Bagian 21
100
(season 2) Bagian 22
101
(season 2) Bagian 23
102
(season 2) Bagian 24
103
(season 2) Bagian 25
104
(season 2) Bagian 26
105
(season 2) Bagian 27
106
(season 2) Bagian 28
107
(season 2) Bagian 29
108
(season 2) Bagian 30
109
(season 2) Bagian 31
110
(season 2) Bagian 32
111
(season 2) Bagian 33
112
(season 2) Bagian 34
113
(season 2) Bagian 35
114
(season 2) Bagian 36
115
(season 2) Bagian 37
116
(season 2) Bagian 38
117
(season 2) Bagian 39
118
(season 2) Bagian 40
119
(season 2) Bagian 41
120
(season 2) Bagian 42
121
(season 2) Bagian 43
122
(season 2) Bagian 44
123
(season 2) Bagian 45
124
(season 2) Bagian 46
125
(season 2) Bagian 47
126
(season 2) Bagian 48
127
(season 2) Bagian 49
128
(season 2) Bagian 50 [End]
129
UCAPAN TERIMA KASIH
130
BACA SAMPAI AKHIR!
131
INFO! PENTING!
132
Cerita Baru
133
Baca Ya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!