Adam dan Aidan kembali keruang tengah, disana keduanya dapat melihat dengan jelas wajah Freeya yang tampak syok ditemani sang mama.
"Aya, aku ingin berbicara sebentar." ujar Aidan, memecah keheningan.
Freeya mendongak, gadis itu menatap sang mama lalu berganti menatap Adam yang berdiri dibelakang Aidan.
Disana Adam mengangguk, seolah memberi isyarat bahwa dirinya diberi izin untuk berbicara.
"Ayok Ya." ajak Aidan tak sabar.
Dengan enggan Freeya pun berdiri dan mengikuti langkah Aidan yang membawanya kearah taman, setelah sempat meminta izin keluar kepada suaminya.
"Aku sangat merindukanmu Ay_"
"Maaf mas, ini tidak seharusnya bukan? ingat, aku sudah menikah dengan mas Adam." ucap Freeya sembari memundurkan langkahnya saat Aidan hendak memeluk.
Melihat reaksi Freeya, Aidan hanya bisa menggelengkan kepalanya dengan senyum kecut.
"Aya, kamu harus ingat satu hal, dia cuma suami pengganti, akulah yang akan menjadi suami kamu kedepannya."
Freeya menggeleng.
"Awalnya mungkin iya, tapi walau bagaimanapun sekarang aku benar-benar sudah menjadi istrinya, dan mas Adam adalah suami sah ku."
"Aya_"
"Maaf mas, sebaiknya mulai sekarang kita harus menjaga jarak, dan tolong lupakan semua tentang kita mas."
Perlahan kedua mata Aidan memerah, pria itu memalingkan wajahnya untuk menyembunyikan air mata yang kian mendesak untuk keluar.
Hatinya terasa nyeri.
Tidak! bukan ini yang ia harapkan.
"Aya, apa kamu yakin dengan pilihan kamu, belum terlambat Aya, kita masih bisa untuk kembali bersama seperti dulu lagi, aku mohon Aya."
"Sudah terlambat mas!"
"Kenapa? apakah karena kamu mulai menyukainya, jatuh cinta padanya?"
"Aku_"
"Tidak mungkin kan Aya, aku yakin kamu masih mencintaiku, aku sangat yakin itu."
Freeya menggeleng, "Aku mohon hentikan mas, kamu tahu saat kamu memutuskan untuk membatalkan pernikahan kita, aku pun sudah memutuskan untuk mengubur perasaanku, dan tidak akan pernah mengharapkan kamu lagi."
"Aku sudah jelaskan, aku tidak berniat membatalkan pernikahan kita, aku hanya ingin memberikan kamu kejutan, aku benar-benar sangat mencintaimu Aya, sungguh!"
"Terimakasih untuk kejutan nya mas! seharusnya jika kamu berbuat sesuatu, kamu pasti sudah memikirkan konsekuensinya bukan?"
"Aya, aku minta maaf, aku sungguh tidak berniat lari dan mempermalukan kamu dan keluarga kita, bercerailah dari kak Adam Ya, aku mohon! aku janji aku akan membahagiakan kamu sebisaku."
"Mas, pernikahan itu bukan lelucon yang bisa dipermainkan seperti yang mas pikir, aku sangat menghargai pernikahan kami, aku tidak akan pergi, kecuali mas Adam sendiri yang menginginkan aku untuk pergi."
"Aya_"
"Sudahlah mas, mulai sekarang jangan pernah ganggu aku lagi, tolong mas belajar untuk menerima aku sebagai kakak ipar mas Aidan."
"Itu tidak mungkin Aya, aku nggak mau."
"Mas?"
"Aya, please! kembali padaku."
"Maaf mas, nggak bisa."
"Aku nggak percaya Aya, kamu bisa begini."
"Terserah mas menganggapku seperti apa? yang jelas aku tidak akan kembali."
"Jadi kamu akan tetap memilih kak Adam,? ayolah Aya, apa hebatnya dia sih."
"Maaf mas, aku permisi."
"Tapi Aya_ arghhh..!" Aidan mengacak rambutnya frustasi, saat melihat Freeya yang bergegas pergi meninggalkannya seorang diri.
Pupus sudah harapannya, dan kini hanya menyisakan sesal yang mungkin akan ia ingat hingga seumur hidupnya.
Kata seandainya bahkan tak cukup untuk menghapus seluruh penyesalannya.
*
#flashback on...
Aidan mengemudikan mobilnya dengan perasaan bahagia yang tidak bisa ia gambarkan dengan apapun, hingga ia tidak mengindahkan perkataan orang tuanya agar saat perjalanan menuju gedung dirinya disarankan untuk membawa seorang sopir.
Kedua bibirnya tak berhenti tersenyum, membayangkan moment hari ini, dimana dirinya akan menikah dengan gadis yang sangat ia cintai.
Hingga sebuah ide konyol muncul dalam benaknya.
Tanpa pikir panjang, ia bergegas mengirimi sebuah pesan kepada sang mama, lalu ia tertawa geli membayangkan bagaimana paniknya semua orang dengan keputusannya yang mendadak, diwaktu yang sama ia dengan gagahnya akan muncul dihadapan mereka.
Lamunan Aidan buyar, saat mobilnya lepas kendali.
"Ada apa ini?" ucapnya mulai panik, padahal dua hari yang lalu ia sudah membawanya kesebuah bengkel untuk memastikan bahwa mobilnya dalam kondisi baik.
Kebetulan jalan yang ia lewati pagi ini sangat sepi, terlebih jalan tersebut bukanlah jalan utama yang biasa dilewati lalu lalang kendaraan.
"Arghhh..."
Brukkkk...
Mobilnya terguling kejurang yang cukup dalam, dimana dibawahnya terdapat pesawahan, sungai, dan ladang penduduk sekitar.
Ia terbangun disebuah kamar yang tampak asing, dengan suasana yang sunyi senyap, terkecuali suara patient monitor yang ada disampingnya, semuanya terasa gelap, karena hampir semua benda yang ada di ruangan tersebut berwarna hitam dan abu-abu.
"Hai, kamu sudah bangun?" sapa seorang wanita yang tentu tidak ia kenali, bahkan untuk pertama kalinya ia lihat.
"K-kamu siapa?" ujar Aidan sembari beringsut dari tempat tidur.
"Jangan bergerak! nanti tangan kamu bisa terluka." ujar wanita itu sembari menunjuk jarum infus yang masih menancap ditangan kiri Aidan.
"Perkenalkan namaku, Vanny." lanjutnya dengan tangan terulur, yang disambut Aidan dengan ragu.
"Aidan."
"Sudah hampir satu bulan kamu tertidur diranjang ini, tak kusangka hari ini kamu akan bangun."
"Apa? Sa-satu bulan?" tanya Aidan kaget.
"Iya, kurang lebih satu bulan."
"Aku_ aku kenapa? apa yang terjadi?"
"Kamu tidak ingat dengan kejadian itu, kamu kecelakaan!"
"Kecelakaan?"
Aidan memegangi kepalanya saat mengingat kejadian tersebut.
"Bagaimana, kamu sudah ingat?"
"Iya, saya ingat!"
"Waktu itu aku bingung harus menghubungi siapa, karena nggak ada apapun yang bisa aku temukan disekitar kamu, jadi aku dan ayahku terpaksa membawa kamu kesini."
"Apakah kamu ingat dari mana kamu berasal?"
"Iya."
"Baiklah, setelah sembuh total, aku akan mengantarmu pulang."
"Terimakasih."
"Tidak perlu sungkan, Kalau begitu kamu tunggu sebentar aku akan membuatkan makanan."
*
*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
Baiq Munawarah
kasihan Aidan ... tadi nya mau becanda jadi suguhan .
2023-10-19
0
Murnii
lanjut lagi thor
2023-10-19
0
Mamah Kekey
hadeh aiden
2023-10-19
0