Bab 18 Titik terang

Jantung Regan berpacu dengan ritme yang begitu cepat. Kalimat pertanyaan yang diutarakan istrinya membuat ingatannya harus menggali di dalam dasaran kenangan yang telah di kuburnya rapat-rapat. 

Memori tentang kejadian waktu lalu berputar kembali dalam ingatannya bagaikan kaset rusak. Rasa sakit dan kesedihan menyeruak menyesakkan dada. 

"Kenapa?"

Wajah Regan berubah menjadi sangat datar. Nada suaranya terdengar sangat dingin. 

Deg

Nyali Clara sedikit menciut mendengar pertanyaan suaminya. Nada dan raut wajahnya membuatnya takut untuk melontarkan kalimat berikutnya, tetapi, dia membulatkan tekadnya demi kelangsungan pernikahan mereka ke depannya. 

"Apa ada yang salah dengan pertanyaanku, hmm?" tanya Clara kembali. 

"Tidak, hanya saja, aku belum siap bercerita. Berikan aku waktu untuk menata perasaan ku dulu," jawab Regan. 

"Oke, aku tidak akan memaksamu. Aku berharap kamu lebih terbuka lagi denganku. Jadikan aku istri yang bisa menjadi sandaranmu. Bagi bebanmu denganku agar kita bisa saling berbagi perasaan entah senang ataupun susah. Mari bangun rumah tangga kita dengan kejujuran dan kepercayaan."

Tangan Clara melingkar di pinggang kokoh suaminya. Tatapan matanya tidak pernah sedikitpun berpaling dari wajah tampan sang suami. 

"Apa kamu mau menungguku? Aku ingin menyembuhkan lukaku tanpa harus melukai perasaanmu, jadi biarkan luka ini sembuh dengan usahaku sendiri dan aku berjanji kamu gak akan menunggu terlalu lama. 

'Aku tak ingin kejadian waktu itu terulang kembali, jadi biarkan aku mengurusnya sendiri,' batin Regan. 

Jari telunjuknya mengelus pipi Clara dengan gerakan yang sangat pelan dan lembut. Seolah-olah, jika kekuatan sentuhan ditambahkan, wajah sang istri akan merasakan kesakitan. 

"Aku akan menunggu. Jangan kecewakan aku," balas Clara dengan penuh harap. 

'Lalu apa peranku sebagai istrimu? Bahkan kamu tak mempercayaiku,' batin Clara, hatinya merasakan sakit dan kecewa, atas perkataan Regan. 

"Oh iya, besok aku mau belanja bulanan, kamu bisa nganterin aku, 'kan?" pinta Clara. 

"Maaf, besok aku sangat sibuk, Sweetheart. Kamu diantar supir aja, ya. Lain kali saja kita belanja bersama," sesal Regan

"Yah …."

Clara mengerucutkan bibirnya saking kesalnya dengan jawaban suaminya, tetapi, dia juga memaklumi kesibukan Regan.

Sebagai seorang pemimpin, banyak tanggung jawab yang harus dipikulnya. Apa lagi banyak ribuan karyawan yang menggantungkan kelangsungan hidupnya di perusahaan sang suami. Jadi, sebagai seorang istri, dia tidak bisa egois. 

Demi menebus rasa bersalahnya, Regan berjanji akan mengajak Clara untuk liburan. Ternyata, cara itu ampuh mengembalikan mood istrinya. 

Usai percakapan, Regan mengajak sang istri untuk kembali ke kamar. Waktunya mengistirahatkan tubuh dan pikiran. 

*

*

Pagi ini, Clara berangkat bekerja tidak diantar Regan seperti biasanya. Suaminya itu mulai sibuk urusan pekerjaan untuk kedepannya, karena pembangunan proyek resort di Bali sudah mulai dijalankan lebih cepat dari rencana awal. 

Di sinilah Clara sekarang, di ruang kerjanya yang telah di desain dan siapkan oleh mama Moa. Rutinitas Clara masih tetap sama, belajar dan mengasah kemampuannya. 

Sayangnya, hari ini dia tidak terlalu bersemangat seperti biasanya, Clara kebanyakan melamun saat di berikan arahan oleh asisten mama mertuanya. 

"Bu Clara," panggil Rea untuk kesekian kalinya, tetapi, tetap tidak mendapatkan respon dari sang pemilik nama. 

Clara masih termenung memikirkan obrolan dirinya dengan sang suami. Dia menerka-nerka, kira-kira trauma apa yang membuat suaminya membenci perasaan cinta dan kenapa dia enggan melibatkan dirinya? 

Potongan-potongan puzle di kepalanya membuat dia bertambah pusing. Siapa kira-kira yang bisa dia mintai jawaban atas teka-tekinya.

Rea menepuk pelan pundak Clara untuk menyadarkan menantu atasannya itu dari lamunan yang membuatnya tidak fokus. Entah masalah berat apa yang sedang menerpanya. Pikir Rea. 

Tepukan halus yang diterimanya, membuat Clara tersadar. 

"Eh, kenapa, Mbk?" tanya Clara. Wajahnya menampilkan raut keterkejutan. 

"Seharusnya, aku yang tanya. Soalnya dari tadi kamu melamun terus, lagi ada masalah?"

Matanya menelisik raut wajah Clara yang tampak kusut tanpa adanya sinar semangat. 

Clara memandang Rea dengan lekat, otaknya mulai berpikir. Kalau dari wajah dan penampilan, asisten mertuanya ini masih terlihat muda, umurnya mungkin masih sebelas dua belas dengan suaminya, tetapi, mengapa orang semuda ini bisa dipercaya menjadi asisten mama?

Setahuku, keluarga Regan ketika memilih seseorang yang akan dijadikan tangan kanan bukan dari kalangan sembarangan. Apa ada kemungkinan dia berteman dengan Regan seperti Devano? 

"Oh, aku gak apa-apa, Mbk. Lagi mikir aja, nanti belanja bulanan mau beli apa aja. Kalau boleh tahu, apa mbk Rea itu teman mas Regan?" bohong Clara untuk menutupi kekacauan isi kepalanya. 

"Iya, kita satu almamater dulunya, hanya saja beda fakultas. Tahu gak? Dia yang sekarang jauh berbeda dengan Regan yang aku kenal saat kuliah dulu. Regan yang sekarang jauh lebih dingin dan cuek. Apa kamu gak merasa membeku saat di dekatnya?" ucap Rea dengan sinyal kepo yang menyala kuat. 

"Dia hangat loh, Mbk kalau sama aku. Aku, 'kan orang tersayang. Lagian siapa sih yang mampu menolak pesonaku, huh?"

Bangga Clara dengan wajah tengilnya, tidak lupa dengan kibasan rambut centilnya. 

"Sombong banget, Neng, tapi, syukurlah kalau seperti itu, berarti dia sudah melupakan kejadian empat tahun lalu yang membuatnya sempat terpuruk," jawab Rea. 

"Kejadian apa, Mbk?"

Rasa penasaran Clara semakin membuncah. Mungkin ini salah satu potongan puzle yang bisa menjawab beberapa pertanyaan yang ada di otak mungilnya. 

Episodes
1 Bab 1 Diselingkuhi
2 Bab 2 Pertemuan pertama
3 Bab 3 PDKT dulu
4 Bab 4 Selangkah lebih dekat
5 Bab 5 Hangatnya sebuah keluarga
6 Bab 6 Bibit cinta vs Bibit perusak
7 Bab 7 Lintah mulai menempel
8 Bab 8 Gara-gara kecebong premium
9 Bab 9 Fitting
10 Bab 10 Menikah
11 Bab 11 Promise
12 Bab 12 Tidur berdua
13 Bab 13 Kolor keramat
14 Bab 14 Menikmati hidangan
15 Bab 15 Apartemen dan sofa Tantra
16 Bab 16 Luka yang tersimpan
17 Bab 17 Berikan aku jawaban
18 Bab 18 Titik terang
19 Bab 19 Aku atau masa lalumu
20 Bab 20 Kejujuran
21 Bab 21 Ingin bahagia bersamamu
22 Bab 22 Kencan Perdana
23 Bab 23 Uraian masa lalu
24 Bab 24 Dua kejutan dan kenyataan
25 Bab 25 Hanya bayangan
26 Bab 26 Tabrak masuk
27 Bab 27 Dia muncul kembali
28 Bab 28 Insiden pertama
29 Bab 29 Khawatir berujung manja
30 Bab 30 Dua rencana yang berbeda
31 Bab 31 Terjadi
32 Bab 32 Istriku hilang
33 Bab 33 Siapakah aku?
34 Bab 34 Salam perpisahan
35 Bab 35 Menemukan keberadaanmu
36 Bab 36 Jangan pergi
37 Bab 37 Haruskah aku pergi?
38 Bab 38 Minta wadah menanam
39 Bab 39 Mau cucu secepatnya
40 Bab 40 Anugerah terindah
41 Bab 41 Pengganggu
42 Bab 42 Saling mencintai
43 Bab 43 Bersamamu sampai tua
44 Bab 44 Ketemu mantan jadi sial
45 Bab 45 Mau sepasang
46 Bab 46 Bertemu kedua kalinya
47 Bab 47 Hari sial Devano
48 Bab 48 Bocil meresahkan
49 Bab 49 Berserah diri
50 Bab 50 Mengidam
51 Bab 51 Aku kira kambing tetangga
52 Bab 52 Antara hidup dan mati
53 Bab 53 Lahirnya anggota baru
54 Hot Ceo & Istri Introvert
Episodes

Updated 54 Episodes

1
Bab 1 Diselingkuhi
2
Bab 2 Pertemuan pertama
3
Bab 3 PDKT dulu
4
Bab 4 Selangkah lebih dekat
5
Bab 5 Hangatnya sebuah keluarga
6
Bab 6 Bibit cinta vs Bibit perusak
7
Bab 7 Lintah mulai menempel
8
Bab 8 Gara-gara kecebong premium
9
Bab 9 Fitting
10
Bab 10 Menikah
11
Bab 11 Promise
12
Bab 12 Tidur berdua
13
Bab 13 Kolor keramat
14
Bab 14 Menikmati hidangan
15
Bab 15 Apartemen dan sofa Tantra
16
Bab 16 Luka yang tersimpan
17
Bab 17 Berikan aku jawaban
18
Bab 18 Titik terang
19
Bab 19 Aku atau masa lalumu
20
Bab 20 Kejujuran
21
Bab 21 Ingin bahagia bersamamu
22
Bab 22 Kencan Perdana
23
Bab 23 Uraian masa lalu
24
Bab 24 Dua kejutan dan kenyataan
25
Bab 25 Hanya bayangan
26
Bab 26 Tabrak masuk
27
Bab 27 Dia muncul kembali
28
Bab 28 Insiden pertama
29
Bab 29 Khawatir berujung manja
30
Bab 30 Dua rencana yang berbeda
31
Bab 31 Terjadi
32
Bab 32 Istriku hilang
33
Bab 33 Siapakah aku?
34
Bab 34 Salam perpisahan
35
Bab 35 Menemukan keberadaanmu
36
Bab 36 Jangan pergi
37
Bab 37 Haruskah aku pergi?
38
Bab 38 Minta wadah menanam
39
Bab 39 Mau cucu secepatnya
40
Bab 40 Anugerah terindah
41
Bab 41 Pengganggu
42
Bab 42 Saling mencintai
43
Bab 43 Bersamamu sampai tua
44
Bab 44 Ketemu mantan jadi sial
45
Bab 45 Mau sepasang
46
Bab 46 Bertemu kedua kalinya
47
Bab 47 Hari sial Devano
48
Bab 48 Bocil meresahkan
49
Bab 49 Berserah diri
50
Bab 50 Mengidam
51
Bab 51 Aku kira kambing tetangga
52
Bab 52 Antara hidup dan mati
53
Bab 53 Lahirnya anggota baru
54
Hot Ceo & Istri Introvert

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!