Bab 15 Apartemen dan sofa Tantra

Sudah dua minggu lamanya Clara dan Regan menginap di mansion kakek Ridwan. Tibalah hari ini mereka akan pindah tempat tinggal. Rencananya, mereka akan menempati apartemen Regan yang letaknya dekat dengan perusahaan. 

Setelah berunding, Regan dan Clara memutuskan, sementara waktu ini, mereka ingin menghabiskan masa pacaran halalnya di apartemen saja dulu. Baru setelah itu, ketika sudah mempunyai buntut yang harus dihidupi, mereka akan mencari tempat tinggal yang jauh lebih besar.

Regan juga memberikan izin ke istrinya untuk belajar bisnis di butik mamanya. Melihat pengalaman Clara selama menempuh pendidikan di kampus, meyakinkan Regan bahwa istrinya suatu saat bisa sukses sebagai desainer terkenal nantinya. Itu merupakan suatu kebanggaan bagi dirinya. 

"Jangan bawa apapun, semua kebutuhan kita sudah tersedia di apartemen," kata Regan dengan tangan yang melingkar cantik di leher sang istri. 

"Aku hanya membawa skincare dan makeup saja, sayang sekali kalau tidak dipakai sampai habis," jawab Clara dengan menggerakkan tangannya berusaha melepaskan belitan tangan suaminya. 

Bukannya melepaskan tangannya, Regan semakin menggoda istrinya dengan mencium kedua pipi gembul Clara. 

Clara menghela nafasnya dengan kasar. Semenjak mereka melakukan kewajiban suami istri di atas ranjang. Perilaku dan sifat suaminya berubah tiga ratus delapan puluh derajat, yang awalnya dingin dan cuek terhadapnya, sekarang menjadi suka menempel, mesum dan suka menggodanya. 

Bahkan sekarang, suami mesumnya itu sudah menunjukkan bibit-bibit posesif nya. 

"Sweetheart, aku mau kamu memanggilku mas saja, ya. Jangan chegi-chegi, telingaku sedikit geli saat mendengarnya," rengek Regan sambil mengecup kepala Clara dengan bertubi-tubi. 

Semburan tawa terdengar merdu di telinga Regan. Dia memandangi sang istri dari cermin yang ada di depannya. Sungguh cantik sekali istri mungilnya ini ketika tertawa. 

"Chagiya itu artinya sayang. Masa gak mau dipanggil sayang?" 

Clara membalikkan badannya. Sekarang posisinya berhadapan dengan sang suami. Regan dengan posisi berdiri, sedangkan dirinya duduk di kursi meja rias. 

Mata mereka saling berpandangan. Tatapan mata keduanya saling menyelami untuk mencari sesuatu yang tersembunyi, karena, ada yang pernah mengatakan bahwa mata seseorang tidak pernah berbohong. Berbeda halnya dengan lidah yang tidak bertulang yang mudah sekali berbohong dan memutar balikkan suatu kebenaran. 

"Aku mau, Sweetheart, tapi, lebih ingin lagi kalau dipanggil mas. Lebih syahdu aja saat masuk ke telinga mas," terang Regan. 

"Mas Regan yang tampan, bikin aku tambah cinta, deh. Lope-lope sekebun suami," goda Clara dengan menampilkan senyum termanisnya. 

"Jangan menggoda mas sekarang, nanti gak bisa berhenti. Ayo kita berangkat sekarang aja dan lanjutkan pertempuran di apartemen."

Regan memelas dengan wajah memerah menahan hasrat. 

Mereka keluar dari kamar dan berpamitan dengan keluarga Regan. 

*

*

"Masya Allah, bagus banget, Mas apartemennya. InsyaAllah aku bakalan betah tinggal di sini."

Mata Clara berbinar dengan penuh kekaguman. Mulut kecilnya tidak merasakan lelah mengatakan kata-kata pujian. 

Regan hanya menggelengkan kepalanya saat melihat kelakuan istri mungilnya itu. 

Ketika kakinya sampai di kamar mereka berdua. Clara dibuat bingung saat matanya melihat sebuah kursi aneh yang ada di kamarnya. 

"Loh, itu kursi apa, Mas? Kok bentuknya aneh begitu? Perasaan jarang aku melihat kursi begituan di rumah orang."

Clara mendekati kursi unik itu dengan memegang dagunya. Sedangkan otak kecilnya berusaha mencari jawaban. 

"Kursi itu hadiah dari Devano. Sengaja aku memintanya untuk mengirimkan ke apartemen saja. Bisa bahaya kalau orang di mansion tahu fungsi dari kursi itu," jelas Regan. 

"Emangnya, kursi itu buat apa, Mas? Semua kursi, 'kan kegunaannya sama, yaitu untuk duduk," tanya Clara. 

Dia mendudukkan dirinya di kursi berbentuk unik itu. 

"Kamu cocok sekali duduk di kursi itu. Ayo kita langsung praktek aja sekalian," ajak Regan. 

Regan berdiri dan berjalan menghampiri sang istri. 

"Praktek apa?" 

Wajahnya semakin penasaran ketika Regan duduk di sampingnya dan mengangkat tubuhnya sehingga berpindah di atas pangkuan sang suami. 

"Ini namanya sofa Tantra, Sweetheart dan gunanya untuk berkembang biak. Hanya orang bertenaga ekstra saja yang sering menggunakannya," kekeh Regan. 

"Ha? 

'Mampus, itu ku 'kan masih sakit. Misalkan mas suami mau lagi. Remuk sudah badan ini. Aku harus cari cara buat kabur sekarang,' batin Clara. 

" Mas, coba lihat itu."

Jari telunjuknya mengarah ke jendela balkon yang gordennya sudah terbuka. Ketika suaminya menolehkan kepala untuk melihat, dengan segera Clara melompat turun dan berlari menuju pintu. 

"Hey, jangan kabur!" teriak Regan. 

"Aaa! Aku capek, Mas."

Episodes
1 Bab 1 Diselingkuhi
2 Bab 2 Pertemuan pertama
3 Bab 3 PDKT dulu
4 Bab 4 Selangkah lebih dekat
5 Bab 5 Hangatnya sebuah keluarga
6 Bab 6 Bibit cinta vs Bibit perusak
7 Bab 7 Lintah mulai menempel
8 Bab 8 Gara-gara kecebong premium
9 Bab 9 Fitting
10 Bab 10 Menikah
11 Bab 11 Promise
12 Bab 12 Tidur berdua
13 Bab 13 Kolor keramat
14 Bab 14 Menikmati hidangan
15 Bab 15 Apartemen dan sofa Tantra
16 Bab 16 Luka yang tersimpan
17 Bab 17 Berikan aku jawaban
18 Bab 18 Titik terang
19 Bab 19 Aku atau masa lalumu
20 Bab 20 Kejujuran
21 Bab 21 Ingin bahagia bersamamu
22 Bab 22 Kencan Perdana
23 Bab 23 Uraian masa lalu
24 Bab 24 Dua kejutan dan kenyataan
25 Bab 25 Hanya bayangan
26 Bab 26 Tabrak masuk
27 Bab 27 Dia muncul kembali
28 Bab 28 Insiden pertama
29 Bab 29 Khawatir berujung manja
30 Bab 30 Dua rencana yang berbeda
31 Bab 31 Terjadi
32 Bab 32 Istriku hilang
33 Bab 33 Siapakah aku?
34 Bab 34 Salam perpisahan
35 Bab 35 Menemukan keberadaanmu
36 Bab 36 Jangan pergi
37 Bab 37 Haruskah aku pergi?
38 Bab 38 Minta wadah menanam
39 Bab 39 Mau cucu secepatnya
40 Bab 40 Anugerah terindah
41 Bab 41 Pengganggu
42 Bab 42 Saling mencintai
43 Bab 43 Bersamamu sampai tua
44 Bab 44 Ketemu mantan jadi sial
45 Bab 45 Mau sepasang
46 Bab 46 Bertemu kedua kalinya
47 Bab 47 Hari sial Devano
48 Bab 48 Bocil meresahkan
49 Bab 49 Berserah diri
50 Bab 50 Mengidam
51 Bab 51 Aku kira kambing tetangga
52 Bab 52 Antara hidup dan mati
53 Bab 53 Lahirnya anggota baru
54 Hot Ceo & Istri Introvert
Episodes

Updated 54 Episodes

1
Bab 1 Diselingkuhi
2
Bab 2 Pertemuan pertama
3
Bab 3 PDKT dulu
4
Bab 4 Selangkah lebih dekat
5
Bab 5 Hangatnya sebuah keluarga
6
Bab 6 Bibit cinta vs Bibit perusak
7
Bab 7 Lintah mulai menempel
8
Bab 8 Gara-gara kecebong premium
9
Bab 9 Fitting
10
Bab 10 Menikah
11
Bab 11 Promise
12
Bab 12 Tidur berdua
13
Bab 13 Kolor keramat
14
Bab 14 Menikmati hidangan
15
Bab 15 Apartemen dan sofa Tantra
16
Bab 16 Luka yang tersimpan
17
Bab 17 Berikan aku jawaban
18
Bab 18 Titik terang
19
Bab 19 Aku atau masa lalumu
20
Bab 20 Kejujuran
21
Bab 21 Ingin bahagia bersamamu
22
Bab 22 Kencan Perdana
23
Bab 23 Uraian masa lalu
24
Bab 24 Dua kejutan dan kenyataan
25
Bab 25 Hanya bayangan
26
Bab 26 Tabrak masuk
27
Bab 27 Dia muncul kembali
28
Bab 28 Insiden pertama
29
Bab 29 Khawatir berujung manja
30
Bab 30 Dua rencana yang berbeda
31
Bab 31 Terjadi
32
Bab 32 Istriku hilang
33
Bab 33 Siapakah aku?
34
Bab 34 Salam perpisahan
35
Bab 35 Menemukan keberadaanmu
36
Bab 36 Jangan pergi
37
Bab 37 Haruskah aku pergi?
38
Bab 38 Minta wadah menanam
39
Bab 39 Mau cucu secepatnya
40
Bab 40 Anugerah terindah
41
Bab 41 Pengganggu
42
Bab 42 Saling mencintai
43
Bab 43 Bersamamu sampai tua
44
Bab 44 Ketemu mantan jadi sial
45
Bab 45 Mau sepasang
46
Bab 46 Bertemu kedua kalinya
47
Bab 47 Hari sial Devano
48
Bab 48 Bocil meresahkan
49
Bab 49 Berserah diri
50
Bab 50 Mengidam
51
Bab 51 Aku kira kambing tetangga
52
Bab 52 Antara hidup dan mati
53
Bab 53 Lahirnya anggota baru
54
Hot Ceo & Istri Introvert

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!