Bab 13 Kolor keramat

Regan menghentikan langkah kakinya di depan pintu kamar mandi. Dia membalikkan badannya untuk melihat Clara. 

"Kenapa? Ada yang salah?" tanya Regan. 

Dia menaikan sebelah alisnya dengan raut wajah yang bingung. 

"Badan dan wajah laki banget. Manly dan gagah, tapi, kok kolornya gambar kartun mirip bocah ingusan, yang benar aja," tawa Clara pecah, ketika melihat kolor berwarna biru dengan gambar kartun yang di atas nya ada baling-baling bambunya. 

"Ini namanya seni, tampilan luar boleh garang. Sedangkan, di dalamnya harus ada unsur sentuhan yang lembut. Kamu pasti tidak tau, 'kan? Cih."

Wajahnya terlihat kesal, setelah menerima ejekan dari sang istri. 

Clara dan Regan bergantian memasuki kamar mandi untuk bersiap-siap melakukan sholat subuh. 

*

*

Sekitar pukul tujuh pagi, mereka memutuskan untuk keluar dari kamar dan menuju restoran yang ada di bawah untuk sarapan pagi bersama keluarga. Sebelum memutuskan pulang ke rumah masing-masing. 

"Cie … pengantin baru. Wajahnya cerah sekali pagi-pagi, habis ngapain, hayo?" goda Sean ketika melihat kakak dan kakak iparnya bergabung untuk sarapan. 

"Anak kecil gak usah ikut-ikutan. Takutnya ngiri."

Clara menjulurkan lidahnya ke arah Sean. 

"Ngapain ngiri, aku juga bisa kok kaya gitu, huh."

Sean melipat kedua tangannya di depan dada dengan wajah yang menjengkelkan, kepalanya bergerak geleng-geleng menghadap kakaknya. 

Ibunya yang geram melihat kelakuan anaknya itu. Menjewer salah satu telinga Sean hingga memerah. 

"Aduh, Bu. Sakit," rengeknya dengan mata yang memperlihatkan raut memelas untuk dikasihani. 

Sarapan pagi pun dimulai dengan tenang, setelah pertengkaran kecil antara kakak beradik itu. 

*

*

Setelah menikmati sarapan pagi bersama, Regan dan keluarganya pulang ke mansion. 

"Boy, kamu dan Clara kenapa gak tinggal di mansion aja sih? Biar mama ada temannya saat kalian bekerja," pinta mama Moa kepada sang putra. 

"Gak bisa, Ma. Kita mau menghabiskan waktu berdua. Kalau di sini bisa-bisa di ganggu mama terus. Gak lucu, 'kan , misalkan lagi sibuk ngadon ada yang gedor-gedor pintu," ucap Regan dengan kekehan kecil lolos dari bibirnya. 

"Kenapa sejak menikah kamu jadi banyak omong dan mesum sih, Boy?" sahut papa Wisnu. 

"Bagus, dong. Biar kalian gak bilang kalau aku manusia kulkas lagi."

Regan berdiri dari sofa yang didudukinya tadi, tangannya terulur meraih tangan sang istri dan berjalan membawanya ke kamarnya yang ada di lantai atas. 

Setelah sampai di kamar. Regan dan Clara berjalan beriringan menuju ranjang. 

Jantung Clara berdetak dengan kencang. Dia takut sekaligus gugup, saat hanya berduaan dengan Regan di dalam kamar. Wajahnya merasa tertekan memikirkan hal apa yang akan dilakukan mereka berdua setelah ini. 

Memang semenjak akad nikah terucap dari bibirnya. Regan sedikit melunak dan terbuka kepada Clara, memperlihatkan sedikit demi sedikit sisi lain dari kepribadian dia yang selama ini ditutupinya dari semua orang. Dia berniat serius untuk mencoba menjalani pernikahan mereka sampai  menua bersama. 

"Chagiya, sekarang apa yang harus kita lakukan?" tanya Clara memecah keheningan di antara mereka. 

"Buat anak, mungkin?"

Regan mengangkat kedua bahunya dan merubah duduknya menyamping untuk melihat Clara. 

"Ha?" beo Clara. 

Matanya mengerjap beberapa kali melihat ke sebelahnya di mana sang suami duduk. Tiba-tiba arah pandangannya terfokus ke benda yang ada di antara kedua paha suaminya. 

'Astaghfirullah, kenapa otakku jadi sering berpikiran mesum, sih. Apa jangan-jangan aku sedang dirasuki setan mesum?' batin Clara.

Dia segera menggelengkan kepala agar pikirannya lebih jernih dan tidak berpikiran kotor terus menerus.

"Jangan salah, dibalik kolor keramat lucu yang kamu lihat tadi pagi, ada benda pusaka yang sangat bersejarah. Mau coba lihat atau pegang?"

"Aaa!" teriak Clara takut. Dia geli sendiri mendengar perkataan sang suami.

Dia hanya pernah melihat barang yang dimiliki laki-laki ketika dia memandikan adiknya saat masih kecil dulu dan juga saat belajar IPA Biologi waktu di sekolah. Jadi wajar saja dia terkejut.

"Ayo, kita bersenang-senang."

Episodes
1 Bab 1 Diselingkuhi
2 Bab 2 Pertemuan pertama
3 Bab 3 PDKT dulu
4 Bab 4 Selangkah lebih dekat
5 Bab 5 Hangatnya sebuah keluarga
6 Bab 6 Bibit cinta vs Bibit perusak
7 Bab 7 Lintah mulai menempel
8 Bab 8 Gara-gara kecebong premium
9 Bab 9 Fitting
10 Bab 10 Menikah
11 Bab 11 Promise
12 Bab 12 Tidur berdua
13 Bab 13 Kolor keramat
14 Bab 14 Menikmati hidangan
15 Bab 15 Apartemen dan sofa Tantra
16 Bab 16 Luka yang tersimpan
17 Bab 17 Berikan aku jawaban
18 Bab 18 Titik terang
19 Bab 19 Aku atau masa lalumu
20 Bab 20 Kejujuran
21 Bab 21 Ingin bahagia bersamamu
22 Bab 22 Kencan Perdana
23 Bab 23 Uraian masa lalu
24 Bab 24 Dua kejutan dan kenyataan
25 Bab 25 Hanya bayangan
26 Bab 26 Tabrak masuk
27 Bab 27 Dia muncul kembali
28 Bab 28 Insiden pertama
29 Bab 29 Khawatir berujung manja
30 Bab 30 Dua rencana yang berbeda
31 Bab 31 Terjadi
32 Bab 32 Istriku hilang
33 Bab 33 Siapakah aku?
34 Bab 34 Salam perpisahan
35 Bab 35 Menemukan keberadaanmu
36 Bab 36 Jangan pergi
37 Bab 37 Haruskah aku pergi?
38 Bab 38 Minta wadah menanam
39 Bab 39 Mau cucu secepatnya
40 Bab 40 Anugerah terindah
41 Bab 41 Pengganggu
42 Bab 42 Saling mencintai
43 Bab 43 Bersamamu sampai tua
44 Bab 44 Ketemu mantan jadi sial
45 Bab 45 Mau sepasang
46 Bab 46 Bertemu kedua kalinya
47 Bab 47 Hari sial Devano
48 Bab 48 Bocil meresahkan
49 Bab 49 Berserah diri
50 Bab 50 Mengidam
51 Bab 51 Aku kira kambing tetangga
52 Bab 52 Antara hidup dan mati
53 Bab 53 Lahirnya anggota baru
54 Hot Ceo & Istri Introvert
Episodes

Updated 54 Episodes

1
Bab 1 Diselingkuhi
2
Bab 2 Pertemuan pertama
3
Bab 3 PDKT dulu
4
Bab 4 Selangkah lebih dekat
5
Bab 5 Hangatnya sebuah keluarga
6
Bab 6 Bibit cinta vs Bibit perusak
7
Bab 7 Lintah mulai menempel
8
Bab 8 Gara-gara kecebong premium
9
Bab 9 Fitting
10
Bab 10 Menikah
11
Bab 11 Promise
12
Bab 12 Tidur berdua
13
Bab 13 Kolor keramat
14
Bab 14 Menikmati hidangan
15
Bab 15 Apartemen dan sofa Tantra
16
Bab 16 Luka yang tersimpan
17
Bab 17 Berikan aku jawaban
18
Bab 18 Titik terang
19
Bab 19 Aku atau masa lalumu
20
Bab 20 Kejujuran
21
Bab 21 Ingin bahagia bersamamu
22
Bab 22 Kencan Perdana
23
Bab 23 Uraian masa lalu
24
Bab 24 Dua kejutan dan kenyataan
25
Bab 25 Hanya bayangan
26
Bab 26 Tabrak masuk
27
Bab 27 Dia muncul kembali
28
Bab 28 Insiden pertama
29
Bab 29 Khawatir berujung manja
30
Bab 30 Dua rencana yang berbeda
31
Bab 31 Terjadi
32
Bab 32 Istriku hilang
33
Bab 33 Siapakah aku?
34
Bab 34 Salam perpisahan
35
Bab 35 Menemukan keberadaanmu
36
Bab 36 Jangan pergi
37
Bab 37 Haruskah aku pergi?
38
Bab 38 Minta wadah menanam
39
Bab 39 Mau cucu secepatnya
40
Bab 40 Anugerah terindah
41
Bab 41 Pengganggu
42
Bab 42 Saling mencintai
43
Bab 43 Bersamamu sampai tua
44
Bab 44 Ketemu mantan jadi sial
45
Bab 45 Mau sepasang
46
Bab 46 Bertemu kedua kalinya
47
Bab 47 Hari sial Devano
48
Bab 48 Bocil meresahkan
49
Bab 49 Berserah diri
50
Bab 50 Mengidam
51
Bab 51 Aku kira kambing tetangga
52
Bab 52 Antara hidup dan mati
53
Bab 53 Lahirnya anggota baru
54
Hot Ceo & Istri Introvert

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!