Bab 17 Berikan aku jawaban

Clara mengajak mantan sahabatnya itu untuk masuk ke dalam cafe, sekaligus makan siang bersama. 

Setelah memesan makanan masing-masing, Clara menuntut penjelasan dari bibir Vira. 

"Jelaskan!" perintah Clara. 

Vira menarik nafasnya dengan kasar, dia merasa tertekan dan gusar. Dari dulu sampai sekarang aura gadis ceria dan easy going seperti Clara tidak bisa diremehkan ketika sedang serius. Hawa mengintimidasi yang dikeluarkannya bisa menusuk dan menekan lawannya secara bersamaan. 

"A-aku gak tau harus memulai ceritanya darimana."

Kepala Vira menunduk takut dengan kedua tangan yang saling meremas. Keringat dingin mulai turun melewati pelipis wajahnya. 

"Jangan mengulur waktuku. Ke mana perginya keberanianmu tadi, ha?" ucapnya dengan nada datar dan sorot mata memandang tajam ke arah lawan bicaranya. 

"Ku harap, setelah ini kamu mau memaafkanku," lirih Vira ketika ingin mengawali ceritanya. 

"Pasti kamu masih ingat, 'kan saat pertama kali kita bertemu waktu kuliah dulu? Tidak ada yang mau berteman denganku, saat mereka tau aku masuk kampus melalui jalur beasiswa. Mereka menjauhiku dan menghinaku. Aku selalu duduk di bangku paling belakang ketika mengikuti mata kuliah. Aku terasingkan dan tersisihkan. Hanya kamu yang mau mendekatiku dan berteman denganku. Hatiku merasa bahagia sekali saat itu."

Senyuman tipis terbit dari bibir Vira. Dia mengingat rasa bahagianya ketika Clara menghampirinya dan mau berteman dengannya. 

"Lalu, kenapa berkhianat?" desak Clara. 

"I-itu, karena, aku merasa iri dengan apa yang kamu miliki. Seakan-akan apa yang kamu inginkan selalu dengan mudah bisa didapatkan. Itu semua membuatku menyimpan rasa benci. Sampai-sampai membuatku nekat menggoda Dion, sehingga kita berpacaran di belakangmu. Sekarang aku bersyukur melakukan itu, setidaknya gadis cantik dan baik sepertimu tidak jatuh ke tangan pria brengsek modelan Dion."

Vira mendongakkan kepalanya. Matanya yang sembab menatap ke arah Clara. 

"Maksudmu?" tanya Clara menuntut jawaban yang lebih rinci. 

"Ternyata selama kita berpacaran, Dion juga menjalin kasih dengan orang lain. Suka main tangan dan sering mengajak untuk berhubungan badan. Beruntungnya, aku tidak masuk ke dalam rayuan dan iming-imingnya. Puncaknya, saat kamu tadi melihat pertengkaran kita. Dia tidak terima ketika aku memutuskannya. Entah apa lagi yang dia inginkan dariku," jawab Vira. 

"Ciuman ganas, mungkin?" sinis Clara. 

"Hmm, berciuman dengan pacar, itu adalah hal yang umum untuk dilakukan di jaman ini," kekeh Vira. 

"Cih, gak semuanya melakukan itu. Selama berpacaran bibirku yang cantik ini masih tetap perawan," gerutu Clara. 

Mereka berbincang selayaknya sahabat pada umumnya. Setelah mendengar penjelasan dari Vira. Clara berlapang dada memberikan maafnya. Lagi pula, berkat kejadian itu, dia bisa menikah dengan laki-laki yang jauh lebih baik daripada Dion. 

Sebagai imbalan pemberian maaf. Clara meminta di traktir makan gratis. 

Setelah itu, mereka berpisah dan Clara kembali ke butik, karena jam makan siangnya sudah berakhir. 

*

*

Saat ini, Regan dan Clara sedang bersantai di sofa apartemen sambil menonton film. Melepas penatnya pekerjaan yang mereka jalani seharian ini. 

"Mas, kamu tau gak?" tanya Clara dengan kepala yang berbaring cantik di paha sang suami. 

"Gak tau," jawab Regan dengan singkat. 

Tangannya tidak berhenti mengelus kepala istrinya. Pandangan matanya lurus ke arah Tv yang ada di depannya. 

"Ish, makanya dengerin dulu kalau istrinya ngomong, jangan di potong-potong, kamu kira gaji bulanan yang banyak potongannya," dumel Clara dengan pengucapan kata yang begitu cepat. 

Regan hanya diam mendengar omelan istrinya. Semakin di jawab, mulut istri mungilnya itu akan mengeluarkan kata-kata yang begitu panjang. 

Clara menceritakan pertemuannya dengan Vira tadi siang. Dia juga mengungkapkan alasan awal mula perjodohan yang dilakukan kakek Ridwan dengan dirinya. 

Sesekali Regan tertawa mendengar cerita istrinya itu. Ternyata pertemuan dengan sang kakek begitu unik. Pantas saja kakeknya langsung tertarik menjadikannya cucu menantu. 

"Selama mengenalmu, ada hal yang mengganjal dalam hatiku. Kalau aku bertanya, apa kamu mau menjawabnya dengan jujur?" tanya Clara. 

Dia memandang wajah tampan suaminya dari bawah. Sungguh sangat sempurna sekali suaminya ini. Kalimat pujian yang hanya diutarakan dalam hatinya saja. 

"Tanya saja, akan aku jawab."

Kepalanya menatap ke bawah, alis matanya terangkat sebelah dan matanya memandang ke arah bola mata istrinya. 

"Apa alasanmu membenci kata cinta?" tanya Clara. 

Episodes
1 Bab 1 Diselingkuhi
2 Bab 2 Pertemuan pertama
3 Bab 3 PDKT dulu
4 Bab 4 Selangkah lebih dekat
5 Bab 5 Hangatnya sebuah keluarga
6 Bab 6 Bibit cinta vs Bibit perusak
7 Bab 7 Lintah mulai menempel
8 Bab 8 Gara-gara kecebong premium
9 Bab 9 Fitting
10 Bab 10 Menikah
11 Bab 11 Promise
12 Bab 12 Tidur berdua
13 Bab 13 Kolor keramat
14 Bab 14 Menikmati hidangan
15 Bab 15 Apartemen dan sofa Tantra
16 Bab 16 Luka yang tersimpan
17 Bab 17 Berikan aku jawaban
18 Bab 18 Titik terang
19 Bab 19 Aku atau masa lalumu
20 Bab 20 Kejujuran
21 Bab 21 Ingin bahagia bersamamu
22 Bab 22 Kencan Perdana
23 Bab 23 Uraian masa lalu
24 Bab 24 Dua kejutan dan kenyataan
25 Bab 25 Hanya bayangan
26 Bab 26 Tabrak masuk
27 Bab 27 Dia muncul kembali
28 Bab 28 Insiden pertama
29 Bab 29 Khawatir berujung manja
30 Bab 30 Dua rencana yang berbeda
31 Bab 31 Terjadi
32 Bab 32 Istriku hilang
33 Bab 33 Siapakah aku?
34 Bab 34 Salam perpisahan
35 Bab 35 Menemukan keberadaanmu
36 Bab 36 Jangan pergi
37 Bab 37 Haruskah aku pergi?
38 Bab 38 Minta wadah menanam
39 Bab 39 Mau cucu secepatnya
40 Bab 40 Anugerah terindah
41 Bab 41 Pengganggu
42 Bab 42 Saling mencintai
43 Bab 43 Bersamamu sampai tua
44 Bab 44 Ketemu mantan jadi sial
45 Bab 45 Mau sepasang
46 Bab 46 Bertemu kedua kalinya
47 Bab 47 Hari sial Devano
48 Bab 48 Bocil meresahkan
49 Bab 49 Berserah diri
50 Bab 50 Mengidam
51 Bab 51 Aku kira kambing tetangga
52 Bab 52 Antara hidup dan mati
53 Bab 53 Lahirnya anggota baru
54 Hot Ceo & Istri Introvert
Episodes

Updated 54 Episodes

1
Bab 1 Diselingkuhi
2
Bab 2 Pertemuan pertama
3
Bab 3 PDKT dulu
4
Bab 4 Selangkah lebih dekat
5
Bab 5 Hangatnya sebuah keluarga
6
Bab 6 Bibit cinta vs Bibit perusak
7
Bab 7 Lintah mulai menempel
8
Bab 8 Gara-gara kecebong premium
9
Bab 9 Fitting
10
Bab 10 Menikah
11
Bab 11 Promise
12
Bab 12 Tidur berdua
13
Bab 13 Kolor keramat
14
Bab 14 Menikmati hidangan
15
Bab 15 Apartemen dan sofa Tantra
16
Bab 16 Luka yang tersimpan
17
Bab 17 Berikan aku jawaban
18
Bab 18 Titik terang
19
Bab 19 Aku atau masa lalumu
20
Bab 20 Kejujuran
21
Bab 21 Ingin bahagia bersamamu
22
Bab 22 Kencan Perdana
23
Bab 23 Uraian masa lalu
24
Bab 24 Dua kejutan dan kenyataan
25
Bab 25 Hanya bayangan
26
Bab 26 Tabrak masuk
27
Bab 27 Dia muncul kembali
28
Bab 28 Insiden pertama
29
Bab 29 Khawatir berujung manja
30
Bab 30 Dua rencana yang berbeda
31
Bab 31 Terjadi
32
Bab 32 Istriku hilang
33
Bab 33 Siapakah aku?
34
Bab 34 Salam perpisahan
35
Bab 35 Menemukan keberadaanmu
36
Bab 36 Jangan pergi
37
Bab 37 Haruskah aku pergi?
38
Bab 38 Minta wadah menanam
39
Bab 39 Mau cucu secepatnya
40
Bab 40 Anugerah terindah
41
Bab 41 Pengganggu
42
Bab 42 Saling mencintai
43
Bab 43 Bersamamu sampai tua
44
Bab 44 Ketemu mantan jadi sial
45
Bab 45 Mau sepasang
46
Bab 46 Bertemu kedua kalinya
47
Bab 47 Hari sial Devano
48
Bab 48 Bocil meresahkan
49
Bab 49 Berserah diri
50
Bab 50 Mengidam
51
Bab 51 Aku kira kambing tetangga
52
Bab 52 Antara hidup dan mati
53
Bab 53 Lahirnya anggota baru
54
Hot Ceo & Istri Introvert

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!