“M-makasih!” ucap Kiara namun tubuhnya masih belum rela melepaskan pelukan ini.
Kalimat yang di keluarkan Kiara sangat terbata-bata akibat rasa gugupnya, kalau di pikir-pikir, dada bidang Kaivan yang bidang dan lebar itu cukup mengagumkan juga, Kiara Jadi salah tingkah sendiri saat merasakannya.
***
“Dasar gadis beg0!” ketus Kaivan dan secepatnya mendorong tubuh Kiara dengan keras membuat wanita itu terjatuh ke lantai.
“Aw!” teriak Kiara yang merasa kesakitan.
Kaivan tersenyum sinis, kemudian laki-laki itu berjongkok dan menatap kedua mata Kiara yang terjatuh tidak jauh darinya.
“Rasain! Bukannya gue udah bilang jangan macem-macem sama gue, berani nuduh gue yang engga-engga, berarti berani terima akibatnya!” ucap Kaivan dengan nada yang dingin benar-benar membuat Kiara merinding.
“Yaampun Kai, anak orang lo dorong seenak jidat!” ucap Arhan yang langsung berjalan menghampiri Kiara dan membantunya untuk berdiri.
“Yang sabar ya cantik, Kai emang orangnya gitu.” Ucap Arhan.
Setelah sudah benar-benar berdiri dengan tegap dengan bantuan Arhan, Kiara langsung meninju dada Kaivan dengan kencang sambil menatap tajam ke arah Kaivan.
“Dasar dokter galak ga punya hati!” ketus Kiara.
Mendengar ucapan Kiara membuat arhan menganga dan kedua tangannya dengan cepat menutup mulutnya yang terbuka lebar. Karena dia tidak percaya kalau masih ada wanita pemberani di muka bumi ini.
“Apa kamu bilang!?” ucap Kaivan yang sudah naik darah.
“Apa? Dokter galak? Apa dokter ga punya hati?” balas Kiara tanpa rasa takut.
Bahkan sangking beraninya Kiara menjulurkan lidahnya mengejek Kai, lalu segera mengeluarkan jurus kaki seribunya untuk kabur keluar dari ruangan secepat kilat.
“Awas aja lo! Lo pikir gue ga berani sama cewek hah!?” teriak Kaivan namun tidak di dengar oleh Kiara yang sudah berlari jauh.
“Siapa tuh Kai?” tanya Arhan sambil menahan tawanya.
Kaivan hanya bisa mengusap wajahnya kasar, laki-laki itu duduk di kursinya dengan raut wajah yang kusut karena habis di buat emosi tingkat dewa oleh kelakuan Kiara.
“Dokter baru di rumah sakit ini, ngeselin banget orangnya!” jawab Kaivan.
“Cantik juga ya bro.” Ucap Arhan sambil duduk di sofa yang ada di dalam ruangan.
“Ya Allah, semoga sahabat hamba yang jomblo ini bisa berjodoh dengan dokter baru itu.” Lanjut Arhan sambil mengadahkan kedua tangannya seolah sedang berdoa.
Mendengar ucapan Arhan membuat Kaivan langsung menatap tajam ke arah Arhan dan langsung melemparnya dengan bukunya yang super tebal.
“Jangan ngaco kalo ngomong!” ketus Kaivan.
“Aw, sakit Kai!!” Teriak Arhan yang sama sekali tidak di perdulikan oleh Kaivan.
***
Di sisi lain, seorang wanita sedang duduk di sofa layaknya preman pasar dengan kaki yang di angkat sebelah sambil memakan kentang goreng yang ada di sana.
Jiwa dan raganya sudah sangat panas karena sikap galak Kaivan, namun untuk kali ini Kiara memutuskan untuk melarikan diri dan kabur dari ruangannya yang terkutuk itu.
“Baru hari pertama tapi lo udah sial banget ya Ki.” Ucap Nanda yang tidak lain adalah pemilik ruangan yang saat ini Kiara jadikan tempat kabur.
Nanda adalah teman masa kuliah Kiara, keduanya tidak pernah bertemu setelah Kiara memutuskan untuk ke Beijing dan saat ini keduanya saling bertemu dan melepas rindu masing-masing.
Nanda adalah wanita yang bisa di bilang lola alias loading lama yang selalu lambat saat mencerna sesuatu, anehnya Nanda dan Kiara sudah cocok sejak kuliah dan sampai saat ini keduanya masih menjadi teman dekat, walaupun sebenarnya Kiara dan Nanda itu sebelas-duabelas lola nya.
Mendengar ucapan Nanda membuat Kiara mengangguk mengiyakan ucapan Nanda yang memang benar adanya kalau dia memang sangat sial bertemu dengan dokter galak seperti Kaivan.
“Dokter Kai tuh emang kayak gitu ya? Kok galak banget sih?” ucap Kiara yang di balas anggukan oleh Nanda, lalu seketika Nanda malah menggelengkan kepala membuat Kiara kebingungan.
“Maksudnya gimana sih Nan? Kok lo bikin gue bingung sih.” Ucap Kiara.
“Emm,, gimana ya jelasinnya Ki? Lo tau dokter Wulan ga?” tanya Nanda.
“Tau, dokter Wulan atasan lo itu kan?”
“Iya, pokoknya intinya tuh dulu dokter Kai orangnya baik buanget dan ramah juga, tapi sekarang berubah.” Jelas Nanda.
Mendengar penjelasan Nanda membuat Kiara mengerutkan keningnya, dia tidak percaya kalau ternyata seorang Kaivan yang galak dan dingin itu pernah menjadi baik juga.
“Masa sih? Ga percaya deh gue.” Ucap Kiara.
“Beneran Kia, tapi itu dulu, sekarang udah berubah dan denger-denger berubahnya dokter Kai tuh ada hubungannya sama dokter Wulan.” Jawab Nanda.
Kiara mengerutkan keningnya, dia berusaha untuk mengingat dokter Wulan yang memang sempat bertemu tadi pagi dengannya.
“Gue cuma pernah ketemu dokter Wulan sekali doang, waktu di parkiran tadi pagi, terus sisanya ya cuma denger-denger gosip dari perawat di lobby, katanya dokter Wulan itu dokter tercantik di sini ya?” ucap Kiara.
“He’em, nah ini dia!” ucap Nanda refleks saat melihat pintu ruangannya terbuka dan terlihat seorang wanita cantik bersnelli putih yang saat itu sedang bersama seorang laki-laki berwajah jutek dan menyeramkan.
“Hai Nanda.” Sapa wanita cantik itu sambil tersenyum ramah dan berjalan masuk ke dalam ruangan.
Nanda segera berdiri dari tempat duduknya dan menunduk untuk memberi salam pada kedua dokter yang baru masuk itu.
“Hai dokter Wulan, dokter Kai.” Balas Nanda dengan ramah.
Melihat dokter yang menyeramkan itu membuat Nanda ikutan bangkit dari tempat duduknya dan menatap Kaivan dengan tatapan tajam.
“Dokter galak!” ucap Kiara namun tidak bersuara karena dia memang sengaja mengejek Kaivan.
Kaivan yang melihat gerakan bibir Kiara membuat laki-laki itu menahan emosinya dan mengepalkan kedua tangannya.
“Hai Kia.” Sapa Wulan dengan ramah.
“Lo kenal sama dia?” tanya Kaivan dengan nada yang tidak bersahabat.
“Hem, tadi pagi aku ketemu di parkiran, dia hampir ketabrak mobil aku karena lari-lari. Katanya dia telat ikut operasi kamu.” Jelas Wulan.
Kaivan tersenyum jahat saat mendengar penjelasan dari Wulan sambil menatap dengan tatapan mengejek ke arah Kiara.
“Kenapa ga mati sekalian aja.” Gumam Kaivan pelan yang masih bisa di denger oleh Wulan yang saat itu langsung menyikut perut Kaivan pelan.
“Salam kenal ya Kiara, semoga kita bisa menjadi teman dekat.” Ucap Wulan yang mendapat anggukan dan senyuman ceria dari Kiara.
“Aamiin!!” seru Kiara dengan senang hati.
Drrtt.. ponsel ke empat dokter itu seketika berbunyi bersamaan menandakan kalau ada keadaan darurat yang terjadi karena bunyinya memang khusus.
“Para dokter di mohon untuk segera berkumpul di lobby rumah sakit segera, karena terjadi kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan banyak korban yang ada segera datang lima menit lagi.”
Begitulah isi pesan yang di terima oleh para dokter itu, mereka ber empat langsung saling menatap satu sama lain dengan wajah serius.
“Ayo!” teriak mereka secara bersamaan.
Namun suara Kiara lah yang paling nyaring membuat telinga Kaivan terasa sakit dengan suara cempereng Kiara yang selalu membuatnya kesal.
Namun Kaivan tidak menghiraukannya karena saat ini yang terpenting adalah para korban yang akan segera datang dan ke empat dokter itu segera berlari menuju lobby untuk bersiap.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Umi Tum
ternyata nggak dokter kia nggak takut sama dokter kai yang galak 🙈🙈🙈 lanjut kak 😍👍
2023-09-06
1