MFDIM 4

“M-makasih!” ucap Kiara namun tubuhnya masih belum rela melepaskan pelukan ini.

Kalimat yang di keluarkan Kiara sangat terbata-bata akibat rasa gugupnya, kalau di pikir-pikir, dada bidang Kaivan yang bidang dan lebar itu cukup mengagumkan juga, Kiara Jadi salah tingkah sendiri saat merasakannya.

***

“Dasar gadis beg0!” ketus Kaivan dan secepatnya mendorong tubuh Kiara dengan keras membuat wanita itu terjatuh ke lantai.

“Aw!” teriak Kiara yang merasa kesakitan.

Kaivan tersenyum sinis, kemudian laki-laki itu berjongkok dan menatap kedua mata Kiara yang terjatuh tidak jauh darinya.

“Rasain! Bukannya gue udah bilang jangan macem-macem sama gue, berani nuduh gue yang engga-engga, berarti berani terima akibatnya!” ucap Kaivan dengan nada yang dingin benar-benar membuat Kiara merinding.

“Yaampun Kai, anak orang lo dorong seenak jidat!” ucap Arhan yang langsung berjalan menghampiri Kiara dan membantunya untuk berdiri.

“Yang sabar ya cantik, Kai emang orangnya gitu.” Ucap Arhan.

Setelah sudah benar-benar berdiri dengan tegap dengan bantuan Arhan, Kiara langsung meninju dada Kaivan dengan kencang sambil menatap tajam ke arah Kaivan.

“Dasar dokter galak ga punya hati!” ketus Kiara.

Mendengar ucapan Kiara membuat arhan menganga dan kedua tangannya dengan cepat menutup mulutnya yang terbuka lebar. Karena dia tidak percaya kalau masih ada wanita pemberani di muka bumi ini.

“Apa kamu bilang!?” ucap Kaivan yang sudah naik darah.

“Apa? Dokter galak? Apa dokter ga punya hati?” balas Kiara tanpa rasa takut.

Bahkan sangking beraninya Kiara menjulurkan lidahnya mengejek Kai, lalu segera mengeluarkan jurus kaki seribunya untuk kabur keluar dari ruangan secepat kilat.

“Awas aja lo! Lo pikir gue ga berani sama cewek hah!?” teriak Kaivan namun tidak di dengar oleh Kiara yang sudah berlari jauh.

“Siapa tuh Kai?” tanya Arhan sambil menahan tawanya.

Kaivan hanya bisa mengusap wajahnya kasar, laki-laki itu duduk di kursinya dengan raut wajah yang kusut karena habis di buat emosi tingkat dewa oleh kelakuan Kiara.

“Dokter baru di rumah sakit ini, ngeselin banget orangnya!” jawab Kaivan.

“Cantik juga ya bro.” Ucap Arhan sambil duduk di sofa yang ada di dalam ruangan.

“Ya Allah, semoga sahabat hamba yang jomblo ini bisa berjodoh dengan dokter baru itu.” Lanjut Arhan sambil mengadahkan kedua tangannya seolah sedang berdoa.

Mendengar ucapan Arhan membuat Kaivan langsung menatap tajam ke arah Arhan dan langsung melemparnya dengan bukunya yang super tebal.

“Jangan ngaco kalo ngomong!” ketus Kaivan.

“Aw, sakit Kai!!” Teriak Arhan yang sama sekali tidak di perdulikan oleh Kaivan.

***

Di sisi lain, seorang wanita sedang duduk di sofa layaknya preman pasar dengan kaki yang di angkat sebelah sambil memakan kentang goreng yang ada di sana.

Jiwa dan raganya sudah sangat panas karena sikap galak Kaivan, namun untuk kali ini Kiara memutuskan untuk melarikan diri dan kabur dari ruangannya yang terkutuk itu.

“Baru hari pertama tapi lo udah sial banget ya Ki.” Ucap Nanda yang tidak lain adalah pemilik ruangan yang saat ini Kiara jadikan tempat kabur.

Nanda adalah teman masa kuliah Kiara, keduanya tidak pernah bertemu setelah Kiara memutuskan untuk ke Beijing dan saat ini keduanya saling bertemu dan melepas rindu masing-masing.

Nanda adalah wanita yang bisa di bilang lola alias loading lama yang selalu lambat saat mencerna sesuatu, anehnya Nanda dan Kiara sudah cocok sejak kuliah dan sampai saat ini keduanya masih menjadi teman dekat, walaupun sebenarnya Kiara dan Nanda itu sebelas-duabelas lola nya.

Mendengar ucapan Nanda membuat Kiara mengangguk mengiyakan ucapan Nanda yang memang benar adanya kalau dia memang sangat sial bertemu dengan dokter galak seperti Kaivan.

“Dokter Kai tuh emang kayak gitu ya? Kok galak banget sih?” ucap Kiara yang di balas anggukan oleh Nanda, lalu seketika Nanda malah menggelengkan kepala membuat Kiara kebingungan.

“Maksudnya gimana sih Nan? Kok lo bikin gue bingung sih.” Ucap Kiara.

“Emm,, gimana ya jelasinnya Ki? Lo tau dokter Wulan ga?” tanya Nanda.

“Tau, dokter Wulan atasan lo itu kan?”

“Iya, pokoknya intinya tuh dulu dokter Kai orangnya baik buanget dan ramah juga, tapi sekarang berubah.” Jelas Nanda.

Mendengar penjelasan Nanda membuat Kiara mengerutkan keningnya, dia tidak percaya kalau ternyata seorang Kaivan yang galak dan dingin itu pernah menjadi baik juga.

“Masa sih? Ga percaya deh gue.” Ucap Kiara.

“Beneran Kia, tapi itu dulu, sekarang udah berubah dan denger-denger berubahnya dokter Kai tuh ada hubungannya sama dokter Wulan.” Jawab Nanda.

Kiara mengerutkan keningnya, dia berusaha untuk mengingat dokter Wulan yang memang sempat bertemu tadi pagi dengannya.

“Gue cuma pernah ketemu dokter Wulan sekali doang, waktu di parkiran tadi pagi, terus sisanya ya cuma denger-denger gosip dari perawat di lobby, katanya dokter Wulan itu dokter tercantik di sini ya?” ucap Kiara.

“He’em, nah ini dia!” ucap Nanda refleks saat melihat pintu ruangannya terbuka dan terlihat seorang wanita cantik bersnelli putih yang saat itu sedang bersama seorang laki-laki berwajah jutek dan menyeramkan.

“Hai Nanda.” Sapa wanita cantik itu sambil tersenyum ramah dan berjalan masuk ke dalam ruangan.

Nanda segera berdiri dari tempat duduknya dan menunduk untuk memberi salam pada kedua dokter yang baru masuk itu.

“Hai dokter Wulan, dokter Kai.” Balas Nanda dengan ramah.

Melihat dokter yang menyeramkan itu membuat Nanda ikutan bangkit dari tempat duduknya dan menatap Kaivan dengan tatapan tajam.

“Dokter galak!” ucap Kiara namun tidak bersuara karena dia memang sengaja mengejek Kaivan.

Kaivan yang melihat gerakan bibir Kiara membuat laki-laki itu menahan emosinya dan mengepalkan kedua tangannya.

“Hai Kia.” Sapa Wulan dengan ramah.

“Lo kenal sama dia?” tanya Kaivan dengan nada yang tidak bersahabat.

“Hem, tadi pagi aku ketemu di parkiran, dia hampir ketabrak mobil aku karena lari-lari. Katanya dia telat ikut operasi kamu.” Jelas Wulan.

Kaivan tersenyum jahat saat mendengar penjelasan dari Wulan sambil menatap dengan tatapan mengejek ke arah Kiara.

“Kenapa ga mati sekalian aja.” Gumam Kaivan pelan yang masih bisa di denger oleh Wulan yang saat itu langsung menyikut perut Kaivan pelan.

“Salam kenal ya Kiara, semoga kita bisa menjadi teman dekat.” Ucap Wulan yang mendapat anggukan dan senyuman ceria dari Kiara.

“Aamiin!!” seru Kiara dengan senang hati.

Drrtt.. ponsel ke empat dokter itu seketika berbunyi bersamaan menandakan kalau ada keadaan darurat yang terjadi karena bunyinya memang khusus.

“Para dokter di mohon untuk segera berkumpul di lobby rumah sakit segera, karena terjadi kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan banyak korban yang ada segera datang lima menit lagi.”

Begitulah isi pesan yang di terima oleh para dokter itu, mereka ber empat langsung saling menatap satu sama lain dengan wajah serius.

“Ayo!” teriak mereka secara bersamaan.

Namun suara Kiara lah yang paling nyaring membuat telinga Kaivan terasa sakit dengan suara cempereng Kiara yang selalu membuatnya kesal.

Namun Kaivan tidak menghiraukannya karena saat ini yang terpenting adalah para korban yang akan segera datang dan ke empat dokter itu segera berlari menuju lobby untuk bersiap.

Terpopuler

Comments

Umi Tum

Umi Tum

ternyata nggak dokter kia nggak takut sama dokter kai yang galak 🙈🙈🙈 lanjut kak 😍👍

2023-09-06

1

lihat semua
Episodes
1 MFDIM 1
2 MFDIM 2
3 MFDIM 3
4 MFDIM 4
5 MFDIM 5
6 MFDIM 6
7 MFDIM 7
8 MFDIM 8
9 MFDIM 9
10 MFDIM 10
11 MFDIM 11
12 MFDIM 12
13 MFDIM 13
14 MFDIM 14
15 MFDIM 15
16 MFDIM 16
17 MFDIM 17
18 MFDIM 18
19 MFDIM 19
20 MFDIM 20
21 MFDIM 21
22 MFDIM 22
23 MFDIM 23
24 MFDIM 24
25 MFDIM 25
26 MFDIM 26
27 MFDIM 27
28 MFDIM 28
29 MFDIM 29
30 MFDIM 30
31 MFDIM 31
32 MFDIM 32
33 MFDIM 33
34 MFDIM 34
35 MFDIM 35
36 MFDIM 36
37 MFDIM 37
38 MFDIM 38
39 MFDIM 39
40 MFDIM 40
41 MFDIM 41
42 MFDIM 42
43 MFDIM 43
44 MFDIM 44
45 MFDIM 45
46 MFDIM 46
47 MFDIM 47
48 MFDIM 48
49 MFDIM 49
50 MFDIM 50
51 MFDIM 51
52 MFDIM 52
53 MFDIM 53
54 MFDIM 54
55 MFDIM 55
56 MFDIM 56
57 MFDIM 57
58 MFDIM 58
59 MFDIM 59
60 MFDIM 60
61 MFDIM 61
62 MFDIM 62
63 MFDIM 63
64 MFDIM 64
65 MFDIM 65
66 MFDIM 66
67 MFDIM 67
68 MFDIM 68
69 MFDIM 69
70 MFDIM 70
71 MFDIM 71
72 MFDIM 72
73 MFDIM 73
74 MFDIM 74
75 MFDIM 75
76 MFDIM 76
77 MFDIM 77
78 MFDIM 78
79 MFDIM 79
80 MFDIM 80
81 MFDIM 81
82 MFDIM 82
83 MFDIM 83
84 MFDIM 84
85 MFDIM 85
86 MFDIM 86
87 MFDIM 87
88 MFDIM 88
89 MFDIM 89
90 MFDIM 90
91 MFDIM 91
92 MFDIM 92
93 MFDIM 93
94 MFDIM 94
95 MFDIM 95
96 MFDIM 96
97 MFDIM 97
98 MFDIM 98
99 MFDIM 99
100 MFDIM 100
101 MFDIM 101
102 MFDIM 102
103 MFDIM 103
104 MFDIM 104
105 MFDIM 105
106 MFDIM 106
107 MFDIM 107
108 MFDIM 108
109 MFDIM 109
110 MFDIM 110
111 MFDIM 111
112 MFDIM 112
113 MFDIM 113
114 MFDIM 114
115 MFDIM 115
116 MFDIM 116
117 MFDIM 117
118 MFDIM 118
119 TENTARA TAMPAN ITU SUAMIKU!!
120 MFDIM 119
Episodes

Updated 120 Episodes

1
MFDIM 1
2
MFDIM 2
3
MFDIM 3
4
MFDIM 4
5
MFDIM 5
6
MFDIM 6
7
MFDIM 7
8
MFDIM 8
9
MFDIM 9
10
MFDIM 10
11
MFDIM 11
12
MFDIM 12
13
MFDIM 13
14
MFDIM 14
15
MFDIM 15
16
MFDIM 16
17
MFDIM 17
18
MFDIM 18
19
MFDIM 19
20
MFDIM 20
21
MFDIM 21
22
MFDIM 22
23
MFDIM 23
24
MFDIM 24
25
MFDIM 25
26
MFDIM 26
27
MFDIM 27
28
MFDIM 28
29
MFDIM 29
30
MFDIM 30
31
MFDIM 31
32
MFDIM 32
33
MFDIM 33
34
MFDIM 34
35
MFDIM 35
36
MFDIM 36
37
MFDIM 37
38
MFDIM 38
39
MFDIM 39
40
MFDIM 40
41
MFDIM 41
42
MFDIM 42
43
MFDIM 43
44
MFDIM 44
45
MFDIM 45
46
MFDIM 46
47
MFDIM 47
48
MFDIM 48
49
MFDIM 49
50
MFDIM 50
51
MFDIM 51
52
MFDIM 52
53
MFDIM 53
54
MFDIM 54
55
MFDIM 55
56
MFDIM 56
57
MFDIM 57
58
MFDIM 58
59
MFDIM 59
60
MFDIM 60
61
MFDIM 61
62
MFDIM 62
63
MFDIM 63
64
MFDIM 64
65
MFDIM 65
66
MFDIM 66
67
MFDIM 67
68
MFDIM 68
69
MFDIM 69
70
MFDIM 70
71
MFDIM 71
72
MFDIM 72
73
MFDIM 73
74
MFDIM 74
75
MFDIM 75
76
MFDIM 76
77
MFDIM 77
78
MFDIM 78
79
MFDIM 79
80
MFDIM 80
81
MFDIM 81
82
MFDIM 82
83
MFDIM 83
84
MFDIM 84
85
MFDIM 85
86
MFDIM 86
87
MFDIM 87
88
MFDIM 88
89
MFDIM 89
90
MFDIM 90
91
MFDIM 91
92
MFDIM 92
93
MFDIM 93
94
MFDIM 94
95
MFDIM 95
96
MFDIM 96
97
MFDIM 97
98
MFDIM 98
99
MFDIM 99
100
MFDIM 100
101
MFDIM 101
102
MFDIM 102
103
MFDIM 103
104
MFDIM 104
105
MFDIM 105
106
MFDIM 106
107
MFDIM 107
108
MFDIM 108
109
MFDIM 109
110
MFDIM 110
111
MFDIM 111
112
MFDIM 112
113
MFDIM 113
114
MFDIM 114
115
MFDIM 115
116
MFDIM 116
117
MFDIM 117
118
MFDIM 118
119
TENTARA TAMPAN ITU SUAMIKU!!
120
MFDIM 119

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!