Pov Mahfudz
Kedatanganku disambut dengan riang oleh keponakan semata wayangku, Nadya.
"Om Mahfudz...!"
Anak yang mulai beranjak remaja ini memelukku rindu.
Seketika tiba-tiba aku ingat kejadian waktu di kolam renang. Dr. Raya salah paham menganggap aku pedofil karena memeluk Nadya di mall waktu itu. Dia mengira aku pacaran dengan anak kecil padahal ketika itu aku sedang menghibur Nadya yang sedang merajuk karena melihat ayahnya jalan berdua dengan wanita lain. Nadya mengira ayahnya telah melupakan almarhumah ibunya.
Aku melepaskan pelukan Nadya perlahan, takut ia menangkap kerisihan yang kurasakan. Ya, mengingat dr. Raya menganggapku pedofil, tiba-tiba aku merasa memang harusnya aku memberi jarak kontak fisik dengan Nadya yang kini mulai beranjak remaja. Walaupun aku pamannya bukankah memang harus ada batasan agar tidak mengundang fitnah?
Aku mengambil ponsel dari kantong celanaku. Mengetik sesuatu dan menunjukkannya pada Nadya.
[Om fuad ada?]
"Ada. Lagi makan sama oma"
Nadya bergelayut manja di lenganku dan mengajakku masuk ke ruang makan.
"Oma, lihat siapa yang datang, taraaaaa"Nadya seakan sedang memberi surprise pada mamaku.
Mama yang sedang makan langsung antusias menyambutku.
"Oh, anakku sayang datang, Mahfudz..Kamu kenapa nggak bilang kalau mau pulang?"
Mama langsung memelukku dan mencium pipi kiri kanan, tak lupa keningku.
"Kenapa kamu nggak pakai jas putihmu, nak?jasmu kotor?belum dicuci? Sini biar mama cucikan"
Aku menggeleng dan mengetik pesan di hpku.
[Aku nggak nginap, Ma...Aku cuma sebentar, ada urusan sama fuad, nanti juga aku harus segera balik lagi ke rumah sakit]
Aku melirik Fuad yang sedang makan di meja. Ekspresinya seperti orang yang muak dengan kehadiranku. Ku lihat dia berusaha buru-buru menghabiskan makanannya.
"Urusan apa?" bisik Mama terlihat khawatir karena dia tau hubunganku dan Fuad tidak terlalu baik.
Aku tersenyum sedikit mengabaikan pertanyaan Mama. Lalu, aku menarik kursi makan dan duduk di sebelah Fuad.
"..Ad.." Aku berusaha menjalin komunikasi hati-hati dengannya
Dia acuh. Terus melanjutkan makanannya tanpa menghiraukanku."
Aku memegang lengannya yang segera dibalas dengan pelototan olehnya.
"..au...m..au..in...ta...o..long"
"Tidak usah berusaha terlalu keras, tetap saja aku tidak mengerti apa yang kamu katakan, tulis aja atau ketik di hp apa yang mau kamu katakan"jawabnya jutek.
"Fuad..kamu kok kasar gitu sama kakak kamu, nggak boleh gitu, nak"tegur mama.
Fuad tersenyum kecil mengejek, "Memang Fuad nggak ngerti kok, mau diapain kalau memang nggak ngerti bahasa gagunya. Lagipula kakak apanya, dia lahir cuma duluan 15 menit doank, bukannya 15 tahun.."
Mata mama melotot pada Fuad lalu beralih padaku, "Jangan kamu dengarkan Fuad, dia itu lagi banyak yang dipikirin Fud, sebentar lagi dia skripsi"
Aku tersenyum mengangguk. Aku tau, Fuad meski sedang santai pun tetap benci padaku. Mama cuma menghiburku.
"Mama ambilkan makan ya Fud, kamu kan jarang makan di rumah sekarang"
Aku mengangguk.
Sembari mama mengambilkan piring, aku mengetik di hpku dan menunjukkannya pada Fuad.
[Aku butuh bantuanmu, Ad]
Aku tau ini tidak mudah, tapi aku harus mengorek informasi dari Fuad dimana dia mendapatkan rekaman vidio dr. Raya lagi disekap.
Dia mengernyit memandangku, penasaran.
"Minta bantuan apa?"
Aku yakin dia hanya sekedar penasaran saja.
Aku membuka aplikasi youtube dari ponselku. Mencari channel Fuad Techno dan menunjukkan vidio unggahan terakhir channel itu pada pemiliknya.
"Ohhh, ya..ya...ya... Aku ngerti sekarang, masalah dokter itu ya.."Fuad mengangguk-ngangguk paham.
Aku mengangguk.
"Yang kudengar memang dokter itu, dokternya SM tempatmu koas sekarang. Dia pacarmu?"
Kaget sama pertanyaan mendadak itu, aku menggeleng spontan seperti maling ketangkap basah. Mama juga sempat mengerlingkan matanya ingin tahu. Dari mimik wajahnya terlihat ada rasa senang disitu.
"Benar Fud?"tanya mama setengah menggoda.
Aku menggeleng tersipu. Rona merah pasti terlihat di wajahku.
[Bukan. Dia konsulenku]
Aku mengetik di ponselku.
"Ya.. mana mungkin lah dokter beneran mau pacaran sama dokter-dokteran yang cuma koas dan ga...gu!"olok Fuad.
"Fuad!!!"hardik mama.
"Maaf, Fud!" Fuad menepuk bahuku."Aku nggak bisa bantu, aku bukan siapa-siapa dalam urusan percintaanmu, dan aku nggak mau dapat andil apa pun dalam kisah heroikmu itu demi menyelamatkan kekasihmu itu, berusahalah sendiri! Semoga berhasil"senyumnya menyeringai sinis.
Fuad menyelesaikan makannya dengan minum, dan meraih tas ranselnya. Dia sepertinya ingin berangkat kuliah
"..Ad..!!"panggilku
Dia melambaikan tangannya tanpa melihatku. Lalu tak lama terdengar suara sepeda motor keluar dari halaman rumah ini.
Sepeninggalan Fuad mama masih terus menanyai hubunganku dengan dr. Raya meski sudah kujelaskan kami hanya punya hubungan sebatas konsulen dan anak koas.
Tak dapat informasi dariku akhirnya mama memutuskan untuk meninggalkanku. Sepertinya mama akan ngerumpi ke tetangga, menceritakan tentang anaknya yang dokter muda sedang datang berkunjung dan sebentar lagi akan punya menantu dokter juga. Aku sebenarnya khawatir mama akan menggosipkan aku yang berlebihan dengan dr. Raya, mengingat dr. Raya adalah dokter Obgyn yang lumayan populer di kota ini. Tapi saat ini aku lebih mengkhawatirkan keadaan dr. Raya.
Satu-satunya yang terpikirkanku saat ini adalah bagaimana cara agar aku bisa menolong dr. Raya. Kemarin aku tidak bisa berbuat apa-apa karena tidak ada petunjuk, tapi sekarang aku punya. Dan petunjuk itu ada pada Fuad.
Ahaaa.. Aku ingat ada satu orang lagi yang memungkinkanku untuk tau dimana pembuatan vidio itu dibuat. Segera aku mengambil hpku. Mencari fitur kontak di ponselku. Kucari nama Andra disitu. Aku lega melihat ada kontak WA nya juga.
[Assalamualaikum, ndra, ini Mahfudz]
Untung responnya cepat.
[Waalaikumsalam pak dokter, apa kabar sombong sekarang]
[Apa yang mau disombongi ndra..]
[Ndra, aku butuh banget bantuanmu, tolongin plissss]
[Tolongin apaa?Ini anak to the poin amat, basa basi dulu kek]
[Kamu tau dimana fuad bikin vidio dronenya yang terakhir?]
[Kenapa emangnya?Vidio itu dibikin di atap rumahku, beneran viral ya?]
[Justru itu aku minta bantuanmu]
\*\*\*\*
Pov Raya
Tak!!!
Aku mendongak melihat ke arah jendela yang tertutup gorden. Ini kedua kalinya suara kaca dilempar terdengar. Sepertinya ada orang yang melempar sesuatu ke kaca jendela. Aku berjalan mendekati jendela, kali ini dengan tangan yang tidak terikat ke belakang. Hari ini mereka tidak terlalu keras padaku, entah apa alasannya, biasanya sehabis memberiku makan, mereka akan mengikat tanganku kembali
Gorden itu kusibak pelan, namun tak ada siapa-siapa di sana.
Dalam hatiku bertanya, mungkinkah ada orang yang datang menyelamatkanku?Apakah Mahfudz akan datang kembali kesini dan menyadari kalau aku disini?
Karena tak ada siapa-siapa, aku kembali duduk di lantai. Hari ini sudah 4 malam aku menghabiskan waktuku sendirian di sini. Aku rindu pada kehidupan normalku, aku rindu pada ummik, pada pekerjaanku, pada pasien-pasienku, serta anak-anak koasku. Aku mengubah posisi dudukku dan membenamkan wajahku di lututku. Aku menangis.
Samar-samar ku dengar suara langkah kaki beberapa orang di lorong luar ruangan ini, semakin lama-semakin mendekat, terdengar suara kunci diputar dari luar. Saat pintu terbuka, aku melihat dua orang dari mereka membawa paksa seseorang, dan mendorongnya ke arahku.
"Pacarmu???"tanya salah seorang dari pria itu
"Wah...wah...romantis sekali..Kalau begitu tinggalkan saja mereka dulu. Biarkan mereka melepas rindu, sebelum merek mati" kata yang satunya sambil tertawa terkekeh-kekeh.
Aku tidak menghiraukan kedua orang itu hingga mereka berlalu. Masih tak percaya aku menatap lelaki di hadapanku ini, sampai tanganku menyentuh pipinya untuk meyakinkan. Sampai lupa kalau dia bukan mahromku.
"Mahfudz???"
Dia tersenyum. Tiba-tiba saja melihat dia setelah 4 hari tak pernah melihat siapa pun yang kenal, memberikan kesan yang lain di diriku.
Your smile killing my heart, begitu kata anak muda zaman sekarang, dan itulah yang kurasakan saat ini. Jantungku berdebar saat tangan itu menyentuh punggung tanganku dan melepaskan tanganku dari pipinya.
Badanku tiba-tiba terasa panas dingin, mungkin aku sedang demam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments
Vera😘uziezi❤️💋
Lanjut kak ema
2021-03-22
0
Hartati Yaaoouu Part II
ikutan coba belajar isyarat...
kerennn tor somga makin banyak yg baca.
2021-03-14
0
rembulansenja
cieeeee...
2021-01-29
0