Rini

"Siapa namamu tadi?"

Aku mengambil kertas dan bolpen di tasku dan menulis.

[Mahfudz]

"Oh, jadi kamu anak koas yang berkebutuhan khusus itu?"

Aku mengangguk pada perawat yang kelihatannya umurnya sudah berada jauh di atasku itu.

"Ok, Mahfudz. Aku minta tolong. Tolong bawakan ini ke IGD. Berikan pada seorang perawat yang bernama Rini," kata perawat itu sambil menyerahkan sebuah tas kertas kecil.

"Ap-pa i-ni?"tanyaku sambil memainkan tanganku dengan bahasa isyarat untuk memperjelas apa maksudku.

"Ooo .... Itu cuma obat" kata perawat itu ketika melihatku mencoba melihat kedalam bungkusan itu.

Aku sempat melihat merk obat itu. Itu yang biasa digunakan dokter untuk mengobati tukak lambung.

"Buruan dibawa ya Mahfudz. Soalnya obat itu sangat diperlukan Rini untuk salah seorang pasien tukak lambung," katanya. "Kalau kamu sudah mengantar obatnya kamu bisa langsung istirahat aja. Kamu nggak perlu ikut teman-temanmu jaga malam di bangsal. Kamu pasti sudah capek juga kan? Nanti biar aku yang urus Dita sama Sarah."

Aku mengangguk walaupun dengan langkah bimbang aku segera menuju IGD.

Beberapa langkah lagi aku hampir sampai di Instalasi Gawat Darurat, ketika sebuah mobil tiba-tiba masuk dan beberapa perawat dan dokter bergegas menyambutnya. Dari dalam mobil keluar seseorang menggendong seorang wanita berambut panjang yang telihat tidak sadarkan diri. Dan dari dalam IGD segera disambut oleh beberapa perawat pria dan diletakkan di atas brankar untuk dibawa ke ruang IGD untuk penanganan lebih lanjut.

Aku hampir mengurungkan niatku untuk lanjut mengantarkan obat ini andai aku tidak ingat kata perawat tadi kalau obat yang kubawa ini sangat diperlukan oleh seseorang pasien.

Walau ragu aku segera memasuki ruang IGD. Beberapa pasang mata langsung tertuju padaku begitu aku masuk ruangan ini. Mereka sepertinya tau aku anak koas.

"Cari siapa?" tanya seseorang.

Aku segera mengambil buku dan bolpen dari tasku.

[Rini] tulisku.

"Rin, Rini ...!"panggil seseorang dari mereka.

"Rini lagi ke toilet sebentar," seseorang menyahut.

"Tunggu aja, sebentar lagi dia kembali," kata seseorang yang dari tadi kutemani bicara.

Aku duduk di salah satu kursi kosong yang ada di situ. Mataku terpaku pada pasien gawat darurat yang baru saja masuk. Sepertinya wanita itu familiar, walaupun sedang tak sadarkan diri dan kulitnya terlihat pucat, rambut yang awut-awutan serta mulut yang berbusa. Namun aku yakin aku pernah melihatnya.

"Min, tutup gordennya kita harus membuka baju pasien dan mengeluarkan racunnya," kata dokter yang menangani. Entah karena dia sadar aku melihat ke arah mereka atau memang karena prosedurnya seperti itu.

"Sepertinya pasien sedang hamil!" gumam dokter dari balik gorden terdengar cemas. "Gus sp.OG yang tugas malam ini, apa ada?" tanyanya.

"Harusnya malam ini dr. Samuel, Dok! Tapi kelihatannya beliau ada tindakan darurat juga, Dok! Tadi ada Ibu-ibu dilarikan kesini, harus segera SC malam ini."

"Kalau dr. Raya sama dr. Gayatri gimana?Kirimkan kode CITO segera sama keduanya, Gus!"

"Dr. Raya kayaknya udah pulang deh, Dok, dari tadi. Kalau dr. Gayatri sebentar saya telponkan dulu."

"Rin, ada yang nyariin!"

Perhatianku langsung beralih ke orang yg disapa suara tadi.

Seseorang bernama Rini itu sepertinya langsung mengerti tujuanku datang ke situ mencarinya.

"Sini, Dek!"panggilnya sembari berjalan keluar IGD.

Aku mengikutinya. Sesampai di luar IGD aku menyerahkan titipan dari perawat di bangsal tadi. Tak berlama-lama dia mengucapkan terimakasih dan segera beranjak pergi.

\*\*\*\*\*

Pov Raya

Hari yang melelahkan hari ini bagiku. Masuk shift sore dan harusnya jam 10 malam aku sudah pulang ke rumah. Namun karena insiden Tya, jam 12 malam seperti ini aku masih berada di rumah sakit. Dan besok pagi jam 7 aku harus kembali bertugas di shift pagi.

Aku masuk kembali ke ruanganku di poliklinik. Mengunci pintu dari dalam, mandi mengganti baju tidur yang memang selalu kusiapkan kalau sewaktu-waktu aku perlu menginap di rumah sakit seperti saat ini. Tidak lupa aku sholat isya yang telah terlambat beberapa jam dari sejak adzan.

Usai membenahi diri, aku bersiap-siap hendak tidur. Naik ke ranjang pasien tempat aku biasa memeriksa pasien-pasienku. Aku membuka hp sebentar, sebelum aku menarik selimut. Pada saat yang bersamaan ada panggilan masuk di WA. Itu telepon dari IGD.

Aku masih sangat lelah sebenarnya. Namun demi kemanusian dan sumpah dokter yang dulu pernah aku ikrarkan aku tidak boleh mengabaikan panggilan ini.

Aku memencet ikon telpon berwarna hijau di layar.

"Halo ...."

"Halo.... Syukurlah diangkat ...." gumam suara di seberang sana. "Dokter Raya, kesini sekarang, Dok! Ini CITO ada pasien di IGD. Melakukan percobaan bunuh diri dengan menelan insektisida. Kondisi sedang hamil. Dokter bisa kesini sekarang?"

"Ok, siapp!!!" sahutku.

"Buruan, Dok!Jangan pake lama. Pasien anaknya Pak Waridi. Wakil walikota kita."

"Ok, iya iya iya .... Saya segera ke sana. Saya juga ada di rumah sakit kok," kataku menenangkan.

Segera aku menyambar jubah dokterku yang berwarna putih tanpa sempat mengganti baju tidur yang sedang ku pakai dan berlari-lari kecil menuju IGD.

Anak wakil walikota bunuh diri? Sedang hamil pula. Sepertinya ini bukan pasien biasa, batinku.

Terpopuler

Comments

Sity Aminah

Sity Aminah

ada apa ini

2021-04-29

0

Husna Anna Atoel

Husna Anna Atoel

masalah besar neeh...

2021-03-23

0

Vera😘uziezi❤️💋

Vera😘uziezi❤️💋

Wahhh

2021-03-21

0

lihat semua
Episodes
1 Namaku ....
2 Pedofilia
3 Kolam Renang
4 Koas
5 Imam
6 Poliklinik
7 Persalinan VBAC
8 Dokter juga Manusia
9 Koas selalu salah
10 Rini
11 Bunuh Diri atau Pembunuhan?
12 Ayuni dan Rini
13 Rapat Tim Dokter
14 Konferensi Pers
15 Diculik
16 Wakil Walikota Waridi
17 Drone
18 Akbar
19 Fuad
20 Dijebak
21 Alibi
22 Menikah?
23 Permintaan
24 VVIP Bougenville
25 Kau melamarku?
26 Kabar Duka
27 Kecewa
28 Isyarat
29 Calon Menantu
30 Aku cinta kamu, Bu dokter!
31 Ummik kepengen Cucu
32 Pemeriksaan Dalam
33 Surgical Scrubbing
34 Alasan Ali meninggalkanku
35 Pertemuan Dua Keluarga
36 Kunjungan Hawa dan Mas Ibrahim
37 Ujian Stase Obgyn
38 Stase Ilmu Penyakit Dalam
39 Sabar, sabar dan sabar
40 Tuan Gogo
41 Sayang? Itu bullshit!
42 Sok Ganteng!
43 Siasat dr. Ali
44 Bukan baju putih pengantin
45 First Kiss
46 Latihan tipis- tipis
47 Bukan Malam Pertama
48 Teror
49 Rini yang mana?
50 Sayang!
51 Tak Akan Menolakmu Lagi
52 Harapan itu do'a
53 Garis satu atau dua?
54 Departemen Penyakit Dalam
55 Nginap di rumah Mamer
56 Oedipus Complex
57 Raya Hamil?
58 Tiwi
59 Ngidam Kecap
60 Provokasi
61 Panggil Aku Ayah!
62 Membawa Lari Ayuni
63 Teror lagi
64 Masa Lalu Bersama Ali
65 Sectio Cesario (SC)
66 Pembuktian Cinta
67 Kantor Polisi
68 Memberi Bantuan
69 Mencari Jalan untuk Kabur
70 Kau jijik padaku?
71 Cinta Pandangan Pertama
72 Memanjakanmu
73 Bumil Cemburu
74 Masa Lalu Waridi
75 Cinta yang Buta dan Tak Berlogika
76 Membujuk Mama
77 Kau selingkuh di belakangku?
78 Arini Veronica
79 Vidio
80 Bukan Vidio Editan
81 i'm not sorry
82 Panggil namaku
83 Resign
84 Anton
85 Still Birth
86 Kembar Imitasi
87 Papa Mertua
88 Ayuni hamil lagi?
89 Kau menipuku!
90 Pemasangan IUD
91 RSIA Satya Medika
92 Kiss Mark
93 Dokter Kepala
94 Lagi, Dua Garis Merah
95 Bagaimana Bisa?
96 Abortus?
97 Maafin bunda, Ayah
98 Mencuri benih?
99 Sensitif
100 Kita Seri
101 MRI
102 Nirmala
103 Pinalty
104 Cervical cerclage
105 Kembalinya Akbar
106 Pindah ke Rumah Mertua
107 Kolaborasi Fuad dan Akbar
108 Intimidasi Waridi
109 Menjalankan Misi
110 Tawaran Jadi Host
111 Dr. Kim Areum
112 Dr. Handsome
113 Persiapan Pemilu
114 Willy
115 Nadya Menghilang
116 Debu
117 Abidzar
118 Mengungkapkan
119 Pernah Punya Anak Perempuan
120 Akhir yang Indah (The End season 1)
121 S2 Apendisitis Akut
122 Tindakan Apendektomy
123 Peritonitis
124 Percakapan dengan Pak Prabu
125 Kebimbangan Mahfudz
126 Perdebatan
127 Menemui Orang Tua Pasien
128 Berhasil Membujuk
129 Merasa Diawasi
130 Geovani
131 Curhat
132 Oby
133 Bertemu Geovani
134 Masalah Hawa
135 Gosip
136 Wartawan
137 Ali
138 Kisah Ibunya Afri
139 Kecurigaan Raya
140 Ketidakpahaman
141 Gubernur Arifin
142 Keluarga Kecilku
143 Laila Minta Adik
144 Pembicaraan Sebelum Tidur
145 Geser atau Lepas?
146 Kehamilan Ektopik
147 Tuba falofi
148 Mencoba Mempertahankan
149 Di Luar Dugaan
150 Sebuah Pilihan
151 Pengumuman Novel Baru
Episodes

Updated 151 Episodes

1
Namaku ....
2
Pedofilia
3
Kolam Renang
4
Koas
5
Imam
6
Poliklinik
7
Persalinan VBAC
8
Dokter juga Manusia
9
Koas selalu salah
10
Rini
11
Bunuh Diri atau Pembunuhan?
12
Ayuni dan Rini
13
Rapat Tim Dokter
14
Konferensi Pers
15
Diculik
16
Wakil Walikota Waridi
17
Drone
18
Akbar
19
Fuad
20
Dijebak
21
Alibi
22
Menikah?
23
Permintaan
24
VVIP Bougenville
25
Kau melamarku?
26
Kabar Duka
27
Kecewa
28
Isyarat
29
Calon Menantu
30
Aku cinta kamu, Bu dokter!
31
Ummik kepengen Cucu
32
Pemeriksaan Dalam
33
Surgical Scrubbing
34
Alasan Ali meninggalkanku
35
Pertemuan Dua Keluarga
36
Kunjungan Hawa dan Mas Ibrahim
37
Ujian Stase Obgyn
38
Stase Ilmu Penyakit Dalam
39
Sabar, sabar dan sabar
40
Tuan Gogo
41
Sayang? Itu bullshit!
42
Sok Ganteng!
43
Siasat dr. Ali
44
Bukan baju putih pengantin
45
First Kiss
46
Latihan tipis- tipis
47
Bukan Malam Pertama
48
Teror
49
Rini yang mana?
50
Sayang!
51
Tak Akan Menolakmu Lagi
52
Harapan itu do'a
53
Garis satu atau dua?
54
Departemen Penyakit Dalam
55
Nginap di rumah Mamer
56
Oedipus Complex
57
Raya Hamil?
58
Tiwi
59
Ngidam Kecap
60
Provokasi
61
Panggil Aku Ayah!
62
Membawa Lari Ayuni
63
Teror lagi
64
Masa Lalu Bersama Ali
65
Sectio Cesario (SC)
66
Pembuktian Cinta
67
Kantor Polisi
68
Memberi Bantuan
69
Mencari Jalan untuk Kabur
70
Kau jijik padaku?
71
Cinta Pandangan Pertama
72
Memanjakanmu
73
Bumil Cemburu
74
Masa Lalu Waridi
75
Cinta yang Buta dan Tak Berlogika
76
Membujuk Mama
77
Kau selingkuh di belakangku?
78
Arini Veronica
79
Vidio
80
Bukan Vidio Editan
81
i'm not sorry
82
Panggil namaku
83
Resign
84
Anton
85
Still Birth
86
Kembar Imitasi
87
Papa Mertua
88
Ayuni hamil lagi?
89
Kau menipuku!
90
Pemasangan IUD
91
RSIA Satya Medika
92
Kiss Mark
93
Dokter Kepala
94
Lagi, Dua Garis Merah
95
Bagaimana Bisa?
96
Abortus?
97
Maafin bunda, Ayah
98
Mencuri benih?
99
Sensitif
100
Kita Seri
101
MRI
102
Nirmala
103
Pinalty
104
Cervical cerclage
105
Kembalinya Akbar
106
Pindah ke Rumah Mertua
107
Kolaborasi Fuad dan Akbar
108
Intimidasi Waridi
109
Menjalankan Misi
110
Tawaran Jadi Host
111
Dr. Kim Areum
112
Dr. Handsome
113
Persiapan Pemilu
114
Willy
115
Nadya Menghilang
116
Debu
117
Abidzar
118
Mengungkapkan
119
Pernah Punya Anak Perempuan
120
Akhir yang Indah (The End season 1)
121
S2 Apendisitis Akut
122
Tindakan Apendektomy
123
Peritonitis
124
Percakapan dengan Pak Prabu
125
Kebimbangan Mahfudz
126
Perdebatan
127
Menemui Orang Tua Pasien
128
Berhasil Membujuk
129
Merasa Diawasi
130
Geovani
131
Curhat
132
Oby
133
Bertemu Geovani
134
Masalah Hawa
135
Gosip
136
Wartawan
137
Ali
138
Kisah Ibunya Afri
139
Kecurigaan Raya
140
Ketidakpahaman
141
Gubernur Arifin
142
Keluarga Kecilku
143
Laila Minta Adik
144
Pembicaraan Sebelum Tidur
145
Geser atau Lepas?
146
Kehamilan Ektopik
147
Tuba falofi
148
Mencoba Mempertahankan
149
Di Luar Dugaan
150
Sebuah Pilihan
151
Pengumuman Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!