Akbar

POV Raya

Aku melamun mengingat-ingat kejadian sore kemarin. Diantara kelelahan dan keputusasaanku aku melaksanakan sholat ashar bahkan tanpa wudhu, bahkan tidak juga dengan tayammum. Hanya sholat dalam hati. Aku berdoa semoga Allah memberiku jalan dari kesulitan ini, semoga seseorang menemukanku sedang terkurung di tempat ini. Dan ketika aku membuka mata, dari jendela kaca berjeruji besi itu, aku melihat sesosok laki-laki yang ku kenal, berada di luar bangunan ini sedang memanjat sebuah pohon di samping pagar tembok samping bangunan ini. Aku sempat berlari menuju jendela karena memang kakiku tidak diikat oleh mereka, aku memanggil Mahfudz, tapi ia tak mendengarnya. Ya Allah, kenapa Engkau mengirim seseorang yang bahkan tidak melihatku sedang berada disini? Padahal jaraknya tidaklah jauh, kenapa dia tak mendengarku?

Kenapa Mahfudz ada disini? Sedang apa dia? Apa dia mencariku sampai sini?

Ah, tidak mungkin, itu mungkin hanya kebetulan. Aku menjawab pertanyaanku sendiri dalam hati.

Pintu terbuka, seseorang masuk ke dalam ruangan ini. Tampang yang menyeramkan. Rambut gondrong dengan luka keloid besar pada hidungnya.

"Makan!!!"lelaki itu menaruh nasi bungkus dan air minum yang dibungkus dalam plastik.

Lelaki itu membuka ikatan tanganku. Itu melegakan mengingat aku sudah mulai tak tahan dan merasa kesemutan pada tanganku.

Aku menurut dan mengambil sendok dan aku mulai makan perlahan, bagaimana pun aku harus tetap bertahan hidup.

Lelaki itu meninggalkanku yang sedang makan. Pintu bahkan dibiarkan terbuka, rasanya ingin aku kabur, tapi nyaliku menciut mengingat rata-rata penghuni bangunan ini adalah laki-laki. Bagaimana kalau aku ketahuan kabur? Lalu mereka menghajarku atau malah memperkosaku rame-rame seperti ancaman Waridi kemarin? Aku bergidik membayangkannya, dan aku melanjutkan makanku tanpa berani lagi melirik ke luar ruangan ini.

Selang beberapa menit,lelaki tadi masuk kembali, duduk di hadapanku. Aku hanya menunduk tanpa berani menatapnya. Sumpah aku takut diapa-apain.

Sambil bermain gadget ia mengawasiku yang sedang makan.

"Aku membiarkan pintu terbuka, kenapa kau tidak mencoba melarikan diri dari sini?"

Aku menghentikan suapanku lalu melihatnya heran. Kenapa dia sengaja membiarkan pintu terbuka? Apakah dia ingin aku melarikan diri? Itu mustahil kan. Apa dia ingin aku berusaha kabur lalu mereka akan menangkapku rame-rame?Apa itu seperti permainan yang menyenangkan?

"Aku dengar tahanan yang baik di penjara, akan mendapat penghargaan melalui remisi dan lain-lain. Mungkin dengan aku bersikap jadi tawanan yang baik disini, pak Waridi mau berbaik hati melepaskanku? Kalaupun aku kabur, bukankah kalian akan menangkapku lagi nanti?"jawabku hati-hati.

Lelaki itu memandangku serius.

"Pak Waridi bukan orang yang mau berbaik hati, kalau keinginannya tidak terpenuhi.

"Lalu? Apakah dia akan membunuhku?"tanyaku tak percaya.

"Maybe."

"Apakah dia sudah pernah membunuh orang sebelumnya?"

Aku lupa bahwa dialah yang memaksa Ayuni meminum racun

"Mungkin saja, atau mungkin saja kau yang pertama dibunuhnya."

Aku merinding mendengarnya, lalu mengalihkan pembicaraanku.

"Sepertinya kau orang baik, kenapa kau memilih pekerjaan seperti ini?"tanyaku.

"Untuk memberi makan anak istriku"

"Apa kau tidak pernah punya keinginan untuk memberi makan anak istrimu dengan cara yang halal?"tanyaku.

"Yang haram aja susah didapat, apalagi yang halal?!"jawabnya sinis.

Lelaki di hadapanku ini celingak-celinguk melihat ke pintu lalu mendekatkan wajahnya padaku. Aku sempat gemetar ketakutan.

"Pakailah hpku untuk menghubungi siapa saja, suruh mereka datang kesini untuk menolongmu"bisiknya.

Aku terkejut. Laki-laki itu adalah orang baik, atau dia ingin mempermainkanku?

"Benarkah?"harapku.

Dia mengangguk dan menyerahkan ponselnya.

"Kalau Waridi tau, aku yang akan dibunuhnya."

Aku hampir menangis terharu.

"Aku simpan nomor hpku disini" kataku. "Kalau aku berhasil keluar dari sini, siapa tau kau butuh kerjaan halal lain, aku akan mencarikan pekerjaan yang pas untukmu. Hubungi saja aku" janjiku sambil menyimpan nomor ponselku di hpnya.

Lalu dengan cepat aku menekan nomor-nomor yang tertera di layar hp. Aku akan menelpon ummik.

Baru saja aku akan memencet ikon telponnya tiba-tiba lelaki itu merebut lagi hpnya dariku.

"Ada yang datang"bisiknya.

Dia kembali memainkan ponselnya, ketika suara langkah kaki itu sampai di pintu.

"Bang Akbar, kenapa abang melepas ikatan tangannya? Kalau bos tau dia akan marah. Bagaimana kalau dokter cantik ini kabur?"matanya mengedip nakal padaku.

Astaghfirullah, sangat menakutkan, batinku.

"Dia harus makan. Kau mau aku yang menyuapinya?!Memangnya aku bapaknya??!!!"bentaknya kasar.

"Eh, jangan marah, bang. Kalau abang nggak mau suapin, biar aku yang suapin tidak apa-apa."

"Kerjain sana, pekerjaanmu!!!Lagi pula dia sudah selesai makan"

Lelaki bernama Akbar itu kembali mengikat tanganku ke belakang. Setelahnya dia dan temannya meninggalkan sendirian lagi di ruangan ini.

Aku mendesah, padahal tadi tinggal sedikit lagi aku bisa menghubungi ummik. Namun aku tidak berkecil hati, setidaknya aku tau di sini masih ada orang baik. Walaupun wajahnya seram tidak seperti hatinya yang baik. Setidaknya tidak seperti Waridi wakil walikota yang penuh dengan citra yg baik tapi di belakangnya dia seperti iblis yang bejad.

\*\*\*\*

Pagi ini, dunia maya dihebohkan oleh salah satu vidio yang beredar di internet. Vidio itu menampilkan penampakan seorang wanita yang sepertinya disekap dalam satu ruangan, yang entah dimana. Di vidio tanpa suara itu terlihat seorang wanita berjilbab dengan tangan diikat ke belakang, memanggil-manggil ke arah kamera, namun sepertinya pemilik kamera tidak melihatnya. Penampilannya lusuh, dan kelihatannya keningnya memar dan ada bekas darah mengering di atas bibirnya.

Vidio itu pertama kali diunggah oleh akun Fuad Techno yang sedang mereview drone rakitannya. Namun, karena angin kencang drone itu jatuh di pepohonan di dekat tempat di mana wanita itu disekap. Dan kamera drone itu dengan kebetulan menangkap posisi wanita itu.

Cepatnya reaksi netizen membuat vidio itu viral seketika karena banyak yang membagikan ke akun sosial media miliknya. Beberapa dari netizen, bahkan menmperbesar dan memotong vidio itu ke bagian dimana yang tersorot hanya penampakan wanita itu. Sehingga vidio itu lebih fokus ke arah wanita disekap.

Dalam hitungan jam sejak vidio itu diunggah, vidio Fuad Techno telah memiliki 110.000 lebih viewers.

[Hey, itu kan mirip seperti dokter yang kemarin ada di tv? Siapa ya namanya? Aku lupa], komentar salah seorang netizen.

[Eh, iya. Dia mirip dr. Raya]

[Dia benar dr. Raya? Ah, belum tentu. Dokter kok kusam kayak gitu]

[Iya, dia spog rumah sakit Siaga Medika]

[Obgynnya SM ni]

[Kakakku perawat di SM, katanya memang dr. Raya beberapa hari ini hilang, ada yang bilang dia diculik oleh orang yang berusaha membunuh pasiennya]

[Apa???Kalau benar begitu ini tak bisa dibiarkan, suruh usut polisi sampai tuntas pelakunya, kasihan dokter raya, ayo kita desak polisi, kita bikin tagar #savedrraya ]

Begitulah tagar #savedrraya tiba-tiba menjadi viral di dunia maya, hampir setiap akun membagikan kalimat itu. The power of sosmed berita itu pun sampai kemana-mana., bahkan sampai di rumah sakit Siaga Medika. Semua orang membicarakannya.

(Pov Mahfudz)

"Fud!!"Abidzar ngos-ngosan setelah berlari dari kantin ke nurse station. Kami hari ini ngumpul di nurse station.

Aku menoleh.

"Dr. Raya, Fud..."Abidzar berusaha mengatur nafasnya." Kamu youtuber, Fud?"

Aku menggeleng bingung.

"Ahh, jangan bohong kamu ahh, kamu juga selama ini pura-pura bisu kan?"

Semua orang di nurse station melihat pada aku dan Abidzar.

"Appa..ak..sud..muuu??"tanyaku.

Aku juga terus terang sangat mengkhawatirkan dr. Raya yang hilang, tapi aku tak bisa melakukan apa-apa.

Abidzar menunjukkan pada kami vidio berdurasi sekitar 3 menitan di mana pada awalnya tersorot seorang wanita dengan tangan diikat ke belakang sedang duduk disebuah kursi. Lalu tak lama kamera itu mulai goyang dan terlihat si wanita mendekat ke arah jendela dan memanggil-manggil pemilik kamera itu.

Aku memperhatikan kamera itu lekat-lekat, wanita di foto itu sepertinya memang dr. Raya walaupun tidak terlalu jelas karena mungkin jarak kamera dan objeknya tidak terlalu dekat. Ku perhatikan lagi vidio itu baik-baik. Aku memperhatikan gerak mulut wanita itu, seperti sedang memanggilku, Mahfudz...Mahfudz...Aku di sini...Tolong aku.

Aku tersentak, sekarang aku yakin itu memang dr. Raya. Gerak bibirnya jelas itu seperti menyebut namaku. Berarti dia melihat seseorang yang mirip aku.

Aku mengambil ponsel dari sneill, kantong jasku. Lalu mengetik dengan cepat, dan menunjukkannnya pada Abidzar.

[Km dpt vidio itu darimana?]tanyaku.

"Aku dapat dari grup. Ini berita yang lagi viral saat ini. Awalnya ini di posting oleh salah satu akun youtube bernama Fuad Techno ketika sedang review drone rakitannya dan kebetulan jatuh dan nggak sengaja merekam vidio itu. Sumpah Fud, itu orang mirip sama kamu, aku kira malah itu kamu. Coba lihat.."

Abidzar menunjukkan channel youtube Fuad Techno dan beberapa vidio unggahannya. Seseorang yang mirip aku sedang mendemokan cara terbang drone dalam vidio itu.

"Kamu kenal, Fud?!"

Ya, tentu saja aku kenal. Dia Fuad, kembar identik yang tidak pernah akur denganku.

Terpopuler

Comments

Zidna Husna

Zidna Husna

novel keren banget 💗💗💗💗💗💗

2021-12-22

0

Hasian Marbun Ian ayurafanisa

Hasian Marbun Ian ayurafanisa

wah amazing sampe kgk bisa comment

2021-11-08

0

Ana Krinyol

Ana Krinyol

super..sekali...

2021-08-30

0

lihat semua
Episodes
1 Namaku ....
2 Pedofilia
3 Kolam Renang
4 Koas
5 Imam
6 Poliklinik
7 Persalinan VBAC
8 Dokter juga Manusia
9 Koas selalu salah
10 Rini
11 Bunuh Diri atau Pembunuhan?
12 Ayuni dan Rini
13 Rapat Tim Dokter
14 Konferensi Pers
15 Diculik
16 Wakil Walikota Waridi
17 Drone
18 Akbar
19 Fuad
20 Dijebak
21 Alibi
22 Menikah?
23 Permintaan
24 VVIP Bougenville
25 Kau melamarku?
26 Kabar Duka
27 Kecewa
28 Isyarat
29 Calon Menantu
30 Aku cinta kamu, Bu dokter!
31 Ummik kepengen Cucu
32 Pemeriksaan Dalam
33 Surgical Scrubbing
34 Alasan Ali meninggalkanku
35 Pertemuan Dua Keluarga
36 Kunjungan Hawa dan Mas Ibrahim
37 Ujian Stase Obgyn
38 Stase Ilmu Penyakit Dalam
39 Sabar, sabar dan sabar
40 Tuan Gogo
41 Sayang? Itu bullshit!
42 Sok Ganteng!
43 Siasat dr. Ali
44 Bukan baju putih pengantin
45 First Kiss
46 Latihan tipis- tipis
47 Bukan Malam Pertama
48 Teror
49 Rini yang mana?
50 Sayang!
51 Tak Akan Menolakmu Lagi
52 Harapan itu do'a
53 Garis satu atau dua?
54 Departemen Penyakit Dalam
55 Nginap di rumah Mamer
56 Oedipus Complex
57 Raya Hamil?
58 Tiwi
59 Ngidam Kecap
60 Provokasi
61 Panggil Aku Ayah!
62 Membawa Lari Ayuni
63 Teror lagi
64 Masa Lalu Bersama Ali
65 Sectio Cesario (SC)
66 Pembuktian Cinta
67 Kantor Polisi
68 Memberi Bantuan
69 Mencari Jalan untuk Kabur
70 Kau jijik padaku?
71 Cinta Pandangan Pertama
72 Memanjakanmu
73 Bumil Cemburu
74 Masa Lalu Waridi
75 Cinta yang Buta dan Tak Berlogika
76 Membujuk Mama
77 Kau selingkuh di belakangku?
78 Arini Veronica
79 Vidio
80 Bukan Vidio Editan
81 i'm not sorry
82 Panggil namaku
83 Resign
84 Anton
85 Still Birth
86 Kembar Imitasi
87 Papa Mertua
88 Ayuni hamil lagi?
89 Kau menipuku!
90 Pemasangan IUD
91 RSIA Satya Medika
92 Kiss Mark
93 Dokter Kepala
94 Lagi, Dua Garis Merah
95 Bagaimana Bisa?
96 Abortus?
97 Maafin bunda, Ayah
98 Mencuri benih?
99 Sensitif
100 Kita Seri
101 MRI
102 Nirmala
103 Pinalty
104 Cervical cerclage
105 Kembalinya Akbar
106 Pindah ke Rumah Mertua
107 Kolaborasi Fuad dan Akbar
108 Intimidasi Waridi
109 Menjalankan Misi
110 Tawaran Jadi Host
111 Dr. Kim Areum
112 Dr. Handsome
113 Persiapan Pemilu
114 Willy
115 Nadya Menghilang
116 Debu
117 Abidzar
118 Mengungkapkan
119 Pernah Punya Anak Perempuan
120 Akhir yang Indah (The End season 1)
121 S2 Apendisitis Akut
122 Tindakan Apendektomy
123 Peritonitis
124 Percakapan dengan Pak Prabu
125 Kebimbangan Mahfudz
126 Perdebatan
127 Menemui Orang Tua Pasien
128 Berhasil Membujuk
129 Merasa Diawasi
130 Geovani
131 Curhat
132 Oby
133 Bertemu Geovani
134 Masalah Hawa
135 Gosip
136 Wartawan
137 Ali
138 Kisah Ibunya Afri
139 Kecurigaan Raya
140 Ketidakpahaman
141 Gubernur Arifin
142 Keluarga Kecilku
143 Laila Minta Adik
144 Pembicaraan Sebelum Tidur
145 Geser atau Lepas?
146 Kehamilan Ektopik
147 Tuba falofi
148 Mencoba Mempertahankan
149 Di Luar Dugaan
150 Sebuah Pilihan
151 Pengumuman Novel Baru
Episodes

Updated 151 Episodes

1
Namaku ....
2
Pedofilia
3
Kolam Renang
4
Koas
5
Imam
6
Poliklinik
7
Persalinan VBAC
8
Dokter juga Manusia
9
Koas selalu salah
10
Rini
11
Bunuh Diri atau Pembunuhan?
12
Ayuni dan Rini
13
Rapat Tim Dokter
14
Konferensi Pers
15
Diculik
16
Wakil Walikota Waridi
17
Drone
18
Akbar
19
Fuad
20
Dijebak
21
Alibi
22
Menikah?
23
Permintaan
24
VVIP Bougenville
25
Kau melamarku?
26
Kabar Duka
27
Kecewa
28
Isyarat
29
Calon Menantu
30
Aku cinta kamu, Bu dokter!
31
Ummik kepengen Cucu
32
Pemeriksaan Dalam
33
Surgical Scrubbing
34
Alasan Ali meninggalkanku
35
Pertemuan Dua Keluarga
36
Kunjungan Hawa dan Mas Ibrahim
37
Ujian Stase Obgyn
38
Stase Ilmu Penyakit Dalam
39
Sabar, sabar dan sabar
40
Tuan Gogo
41
Sayang? Itu bullshit!
42
Sok Ganteng!
43
Siasat dr. Ali
44
Bukan baju putih pengantin
45
First Kiss
46
Latihan tipis- tipis
47
Bukan Malam Pertama
48
Teror
49
Rini yang mana?
50
Sayang!
51
Tak Akan Menolakmu Lagi
52
Harapan itu do'a
53
Garis satu atau dua?
54
Departemen Penyakit Dalam
55
Nginap di rumah Mamer
56
Oedipus Complex
57
Raya Hamil?
58
Tiwi
59
Ngidam Kecap
60
Provokasi
61
Panggil Aku Ayah!
62
Membawa Lari Ayuni
63
Teror lagi
64
Masa Lalu Bersama Ali
65
Sectio Cesario (SC)
66
Pembuktian Cinta
67
Kantor Polisi
68
Memberi Bantuan
69
Mencari Jalan untuk Kabur
70
Kau jijik padaku?
71
Cinta Pandangan Pertama
72
Memanjakanmu
73
Bumil Cemburu
74
Masa Lalu Waridi
75
Cinta yang Buta dan Tak Berlogika
76
Membujuk Mama
77
Kau selingkuh di belakangku?
78
Arini Veronica
79
Vidio
80
Bukan Vidio Editan
81
i'm not sorry
82
Panggil namaku
83
Resign
84
Anton
85
Still Birth
86
Kembar Imitasi
87
Papa Mertua
88
Ayuni hamil lagi?
89
Kau menipuku!
90
Pemasangan IUD
91
RSIA Satya Medika
92
Kiss Mark
93
Dokter Kepala
94
Lagi, Dua Garis Merah
95
Bagaimana Bisa?
96
Abortus?
97
Maafin bunda, Ayah
98
Mencuri benih?
99
Sensitif
100
Kita Seri
101
MRI
102
Nirmala
103
Pinalty
104
Cervical cerclage
105
Kembalinya Akbar
106
Pindah ke Rumah Mertua
107
Kolaborasi Fuad dan Akbar
108
Intimidasi Waridi
109
Menjalankan Misi
110
Tawaran Jadi Host
111
Dr. Kim Areum
112
Dr. Handsome
113
Persiapan Pemilu
114
Willy
115
Nadya Menghilang
116
Debu
117
Abidzar
118
Mengungkapkan
119
Pernah Punya Anak Perempuan
120
Akhir yang Indah (The End season 1)
121
S2 Apendisitis Akut
122
Tindakan Apendektomy
123
Peritonitis
124
Percakapan dengan Pak Prabu
125
Kebimbangan Mahfudz
126
Perdebatan
127
Menemui Orang Tua Pasien
128
Berhasil Membujuk
129
Merasa Diawasi
130
Geovani
131
Curhat
132
Oby
133
Bertemu Geovani
134
Masalah Hawa
135
Gosip
136
Wartawan
137
Ali
138
Kisah Ibunya Afri
139
Kecurigaan Raya
140
Ketidakpahaman
141
Gubernur Arifin
142
Keluarga Kecilku
143
Laila Minta Adik
144
Pembicaraan Sebelum Tidur
145
Geser atau Lepas?
146
Kehamilan Ektopik
147
Tuba falofi
148
Mencoba Mempertahankan
149
Di Luar Dugaan
150
Sebuah Pilihan
151
Pengumuman Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!