Bab 10

"Bu, Pak. Irma pergi dulu yah, doakan Irma supaya Irma tidak gugup pas di atas panggung," ucap Irma seraya tersenyum.

Ratna dan Agus tertawa kecil, mereka keduanya memeluk putri tercintanya penuh dengan kasih sayang.

***

"Ibu, bapak ...." Tangis Irma pilu saat mengingat masa-masa kebersamaannya dengan kedua orang tuanya.

"Tabahlah Irma, ini sudah takdir. Kedua orang tuamu harus pergi dengan cepat dan cara yang demikian," sahut Danu Adji seraya menepuk lembut pundak Irma. "Sekarang ikut akang, akang akan ajarkan sesuatu padamu." Danu Adji berdiri disusul dengan Irma.

Danu Adji berjalan menuju pintu belakang rumah, menuju sumur yang ada di belakang rumah. Pria itu menimba air dari sumur dan meminta Irma untuk mengucurkan air dari gayung batok karena tidak tersedia kulah tempat wudhu.

"Perhatikan baik-baik, Irma," ucap Danu Adji dan mulai memberi contoh bersuci.

Irma memperhatikan secara seksama dan terus mengucurkan air untuk wudhu Danu Adji, setelahnya Danu Adji meminta Irma juga bersuci dengan arahannya.

Tanpa mereka sadari dari kejauhan sepasang mata merah tengah memperhatikan mereka. "Upayamu untuk membentengi istriku tidak akan pernah berhasil, Danu!" geram makhluk hitam itu.

***

"Akang harus pulang dulu, kau baik-baiklah di rumah, ingat Dek. Kau harus dirikan shalat, terus berdoa kepada Allah biar Adek bisa hidup tenang, selalu awali setiap kegitanmu dengan membaca basmallah terlebih dahulu," pesan Danu Adji, lalu beranjak berdiri dari duduknya setelah dia mengajarkan tata cara shalat pada gadis itu.

"Terima kasih Kang atas semuanya, Irma akan selalu mengingat pesan dari Akang," ucap Irma yang ikut berdiri lalu mengantarkan Danu Adji sampai ke ambang pintu.

***

Malam semakin larut, Irma baru selesai mendirikan shalat Isya, menenangkan hatinya dari segala kesedihan dan ketakutannya, kini hatinya semakin tenang, ia mulai beranjak naik ke atas ranjang ingin membaringkan tubuhnya yang lelah.

"Ah ini sudah malam, tak terasa aku dari tadi bersimpuh, benar kata kang Danu, shalat itu bisa membuat hati tenang dan damai, terima kasih kang sudah mengingatkan aku," gumamnya seraya tersenyum membayangkan wajah tampan Danu Adji, seperti ada bunga-bunga indah bermekaran di hati Irma yang membuat ia begitu berdebar-debar saat mengingat pria itu.

Irma baru saja ingin memejamkan matanya dengan senyum yang masih mengukir di wajah cantiknya karena tadi baru saja merasakan debaran-debaran aneh yang dia rasakan saat mengingat Danu Adji.

"Kang Danu Adji," gumamnya lirih seraya memejamkan kedua matanya. Namun, segera terbelalak kembali saat mendengar suara geraman yang mengerikan, kini wajahnua berubah menjadi pucat pasi, ia kembali terduduk dan memandang was-was ke seluruh penjuru ruangan.

"Gheeuurr! Irrrmaa ...." Suara misterius tanpa wujud menggema memanggil nama Irma. Irma memandang ke seluruh ruangan dengan rasa takut.

"Si-siapa kamu?!" teriak Irma histeris, "ja-jangan ganggu aku! pergi kamu, pergi!" teriakan Irma semakin ketakutan.

"Irma ... kau jangan coba-coba mengkhianati aku!" bentak suara tanpa wujud itu. "Ingat! Irma, kau adalah istriku, kau harus menepati janji orang tuamu padaku, Irma ... Gheeeurr!" Suara itu penuh dengan penekanan.

"A-aku tak mau, aku tak sudi menjadi istrimu makhluk terkutuk! Dasar kau makhluk laknat!" teriak Irma, pandangannya liar karena takut akan sosok itu yang akan tiba-tiba muncul, tapi makhluk itu tidak menunjukan wujudnya juga.

Cuma suara geraman karena marah dengan ucapan Irma barusan. "Kau sudah membunuh kedua orang tuaku dasar makhluk laknat, aku tak sudi menjadi cantik kalau semua ini darimu. Ambil, ambilah semua ini dan lepaskan aku dari janji terkutuk yang kedua orang tuaku buat denganmu!" kata Irma dan akhirnya menangis histeris di dalam kamarnya, tubuhnya duduk di atas ranjangnya dengan bergetar, pandangannya masih saja liar takut-takut makhluk menyeramkan itu hadir di hadapannya.

"Hahaha!" Suara tanpa wujud itu tertawa keras membuat bulu kuduk Irma meremang. "Itu tidak mungkin, Irma. Aku terlanjur mencintaimu dan sampai kiamat pun kau tak pernah bisa lepas dariku, hahaha!" Suara itu kembali tertawa menggema di seluruh ruangan.

"A-aku tidak mau pergi! Kamu pergi, jangan ganggu aku, pergi!" teriak Irma histeris tangisnya semakin keras karena ketakutannya.

"Sudahlah, Irma. Jangan kau menangis, kau akan bahagia bersamaku dan kita akan hidup kekal abadi, Sayang." Tiba-tiba tanpa Irma sadari suara itu sudah menampakan wujudnya tepat di samping ranjangnya.

Irma menoleh ke sampingnya, ia sangat terkejut saat melihat sosok pria tampan, sangat tampan yang pernah ada di dalam mimpinya waktu malam itu. Sejenak Irma tertegun, ia seperti terhipnotis oleh mata tajam pria itu, tubuh Irma kaku tak dapat bergerak, mulutnya seakan terkunci tak sanggup membukanya apa lagi berkata-kata.

Pria itu menghampiri ranjang Irma, perlahan lelaki itu naik ke atas ranjang dengan tatapan intens mengarah ke bola mata Irma, senyumnya menyeringai merasa ia sudah berhasil memperdayai gadis itu.

Kedua tangan kekar lelaki itu memegang kedua bahu Irma erat, menekan tubuh Irma perlahan di ranjang. Pandangan Irma dan pria itu masih bersatu seakan tak akan terlepas, wajahnya mendekat mengikis jarak di antara mereka. Kedua mata Irma terpejam perlahan seakan mendapatkan perintah dari mata pria itu.

Pria itu langsung memangut bibir ranum Irma dengan lembut, membuat Irma terlena. Lama-lama ciuman itu semakin panas dan pria itu semakin berbuat liar memeperlakukannya. Tangannya kini sudah bergerelia menyusuri setiap inci tubuh sintal gadis itu, membuat nafas keduanya tersengal karena merasakan kenikmatan yang tiada tara.

******* gadis itu terdengar begitu menikmati permainan pria itu, dengan cepat pria itu membuka apa pun yang melekat pada tubuh Irma, sehingga tubuh Irma menjadi polos tanpa satu benang pun yang menempel di sana.

Tubuh kekar pria itu terus menindih tubuh Irma, mempermainkan jarinya di dalam inti Irma dengan tangan lainnya meremas gundukan ranum milik Irma yang menggoda. Pria itu masih memangut bibir mungil Irma dengan rakus, nafasnya memburu penuh *****, Irma seakan kewalahan mengimbangi ciuman lelaki itu, tapi ia tak bisa menolak, seakan tubuhnya kaku dan menurut saja pada perintah sang pengendali di atasnya.

Permainan semakin panas, Irma seperti sangat menikmati dan melupakan segalanya, pikirannya seakan kosong, tubuhnya seakan tak bisa ia kendalikan lagi menerima perlakuan pria yang semakin liar di atas tubuhnya.

"Irrmaaa ...." Suara lembut terdengar memanggil namanya, seakn dekat dengan telinganya, begitu sangat sejuk terdengar.

Suara itu seperti milik Danu Adji. Yah, itu suara Danu Adji seakan memberi pengingat. Irma langsung terbelalak, dirinya mampu membuka matanya, tapi ia terkejut melihat makhluk hitam kekar sedang mempermainkan dirinya dengan penuh gairah.

Makhluk itu menindih tubuhnya, ia sedang mencumbu gundukan ranum miliknya. Kelopak mata Irma melotot dengan mulut mengangga, ia tak bisa mengeluarkan kata-kata dari mulutnya seakan tertahan di kerongkongan.

Makhluk itu menyadari kesadaran Irma, ia mendongakkan wajahnya, dan menunjukan wajah seramnya tepat menyeringai di hadapan Irma. Seketika membuat wajah Irma pucat pasi. Gadis itu berusaha mengeluarkan suaranya, tapi tidak bisa, lalu ia teringat pada ucapan Danu Adji, dan Irma berusaha menguatkan hatinya, menyakinkan hatinya pada Allah, Allah sang maha kuasa sebaik-baiknya sang penolong.

Terpopuler

Comments

🦋ELSA_AYARA 🦋

🦋ELSA_AYARA 🦋

Itu sprtibketindihan gk sih..??
aq pernh ngerasain kyk gtu.mata lengkt bgt seakan gk bs di buka..udh bca doa,ayt kursi,bhkan srt2 pendek.tp msh kyk gk bsa buka.pdhl aq tahu ada seseorang lwt di dpn kmr aq.sprtinya aq uda teriak2 manggil2
tp gk kedengeran..

2021-09-25

1

ibnu sabil

ibnu sabil

harusnya jangan sampe sejauh itu dong toor ,kasihan irma sama saja sudah ternoda

2021-09-21

0

Budhi

Budhi

joss

2021-09-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!