Bab 3

Mendengar suara Nyi Inang yang begitu berat, membuat suara Agus dan Ratna tercekat seketika, keduanya segera menutup mulut mereka rapat-rapat. Nyi Inang mulai merapalkan mantra-mantra entah apa yang ia ucapkan, hanya gumaman-gumaman tak jelas yang Agus dan Ratna dengar.

Beberapa saat setelah Nyi Inang komat-kamit membaca mantra-mantra seketika kabut putih mengepul memenuhi ruangan goa itu.

Agus dan Ratna seketika terbatuk-batuk, kedua tangan mereka bergerak-gerak di depan wajah mereka masing-masing berusaha mengusir kabut asap yang mengepul yang membuat nafas mereka sangat sesak.

Asap putih itu lambat laun menipis dan menipis, lama-lama menghilang dan udara kembali jernih di pandangan Agus dan Ratna.

"Ke mana Nyi Inang?!" tanya Ratna, merasa terkejut karena sosok tua renta itu tiba-tiba menghilang tanpa bekas.

Agus dan Ratna celingukan bingung, tapi tiba-tiba terdengar suara yang misterius. "Apa niat kalian datang kemari wahai anak manusia?!" Suara berat dan menggelegar itu seketika membuat Agus dan Ratna terkejut, mereka langsung melihat ke arah sumber suara yang membuat Agus dan Ratna semakin terjengkit kaget.

"Si-siapa dia, Kang?!" tanya Ratna ketakutan, dan Agus sendiri tidak bisa menjawab sepatah kata pun. Laki-laki itu hanya melotot ke arah sosok misterius di depannya.

Sosok hitam tanpa memperlihatkan rupa wajahnya seperti apa, tapi tubuhnya hitam dipenuhi oleh bulu-bulu kasar, postur tubuh yang sangat tinggi juga besar hampir menyentuh dinding atas goa itu.

Agus dan Ratna seketika mengigil merasakan hawa dingin di sekujur tubuh mereka. "A-anu, ka-kami ke-ke sini ma-mau ...."

"Ah, lama! Aku sudah mengetahui maksud kalian kemari. Apa kau mau anak gadis kalian memiliki wajah yang cantik sempurna tanpa cacat di wajahnya?" tanya sosok hitam besar itu menggelegar.

"I-iya, ka-kami ingin anak kami tidak memiliki wajah yang cacat, ka-kami ingin anak kami memiliki wajah yang sempurna layaknya gadis-gadis lainnya," jawab Ratna, suara wanita itu bergetar melawan takut di hatinya, tapi ia memberanikan diri untuk mengatakan apa yang ia maksud kepada sosok itu, sementara Agus hanya mengangguk-anggukan kepalanya saja, nyali Agus seakan ciut kali ini, kalah oleh istrinya yang memang lebih bertekad kuat.

"Hahaha!" Suara tawa makhluk itu memenuhi ruangan goa membuat nyali Agus dan Ratna semakin menciut. "Ada syaratnya, apa kau akan sanggup memenuhinya?" tanya makhluk itu kembali, dengan penuh tekanan.

"A-apapun syaratnya akan kami penuhi, a-asal anak kami bisa lebih cantik," sahut Ratna yang kembali membuka suaranya, seketika Agus langsung menatap tajam pada istrinya, hatinya berkecamuk memikirkan apa syarat dari makhluk hitam itu.

"Harusnya kau pikirkan terlebih dahulu sebelum datang kemari, karena jika kalian sudah datang ke tempatku, kalian takan bisa mundur lagi!" ucapan makhluk hitam itu membuat jantung Agus seakan berhenti berdetak.

"Ke-kenapa dia bisa tahu apa yang aku pikirkan?" batin Agus seraya mengusap tengkuknya yang terasa dingin.

"Hahaha! Dasar manusia bodoh! Kau pikir aku tidak tahu apa yang kau pikirkan?!" ejek sosok hitam itu yang terdengar menyeramkan yang kini sosok itu menunjukan dua cahaya merah yang diduga Agus dan Ratna adalah kedua mata makhluk itu.

"Ma-maafkan a-aku," ucap Agus dengan nada yang bergetar hebat, kepalanya sampai pusing menahan takut, tapi tetap saja ia berusaha kuat menghadapi situasi genting itu.

"Kau harus sediakan aku gadis perawan untuk aku tiduri setiap bulan purnama tiba, tapi jika kau tidak sanggup maka kalianlah yang akan jadi gantinya!" ucapan makhluk itu membuat kengerian di diri pasangan Agus dan Ratna semakin menjadi, bagaimana caranya mendapat anak gadis untuk ditumbalkan pada sosok hitam itu?

"Dan ketika usia putri kalian sudah menginjak 20 tahun, tugas kalian akan berhenti, karena itu saatnya anak kalian dinikahkan denganku. Dia akan menjadi ratu di istana jin selama-lamanya, kalian paham?! Hahaha!" perkataan makhluk itu semakin mengejutkan kedua manusia yang sudah terjerat oleh tipu daya jin itu.

"A-apa tidak ada cara lain, selain anak kami menikah denganmu?" tanya Agus, pria itu memberanikan dirinya untuk bernegoisasi dengan makhluk hitam besar itu, meski hatinya benar-benar takut.

"Apa kau keberatan, hah?!" Suara makhluk itu seperti marah, Agus dan Ratna tidak bisa melihat ekspresi wajah makhluk itu, tapi mereka tahu kalau makhluk itu kini sedang kesal, terdengar dari geraman di telinga mereka dan dua sinar merah yang diduga dari mata makhluk itu yang membuat bulu kuduk mereka meremang seketika.

"Ka-kang, bagaimna ini?" tanya Ratna bergetar lirih, Ratna ketakutan dan sangat menyesali keputusannya.

"Ini salahmu Ratna, kau paksa aku untuk mengikutimu. Sekarang ini sudah terlanjur kita harus menerimanya!" balas Agus lirih pada istrinya, sungguh ia sangat merasa bimbang dan kesal, tapi seperti yang sudah diketahui, setelah mereka datang ke tempat itu, mereka sudah tidak bisa pulang tanpa membuat janji.

"Ba-baiklah, kami bersedia," jawab Agus dengan segala penyesalan yang ada dalam hatinya, pria paruh baya itu hampir menangis karena keputusan ini.

"Hahaha! Bbagus, sekarang pulanglah kalian jaga calon istriku hingga waktunya aku akan menjemputnya, dan kalian jangan lupa tumbal untukku! Hahaha!"

Zeeep!

Sosok itu seketika menghilang menjadi asap putih tebal, lalu mengecil dan hilang, yang ada hanya keheningan di antara Agus dan Ratna saja, perjanjian itu sudah dibuat dan tidak bisa diganggu gugat.

Ratna menangis memeluk suaminya, dan Agus hanya bisa mengelus punggung Ratna. Sungguh penyesalan memang selalu datang di akhir, karena kalau datang di awal itu namanya pendaftaran.

Keduanya pulang ke rumah mereka saat hari sudah senja, Agus dan Ratna mempercepat langkah mereka agar segera sampai di rumahnya.

"Ibu, Bapak! Kalian dari mana saja? Lihatlah, Bu, Pak, wajah Irma sekarang cantik, tanda hitam di wajah Irma sekarang hilang!" seru Irma kecil dengan gembira saat melihat Ibu dan bapaknya baru sampai di rumah, gadis kecil itu menari-nari riang dengan bahagianya.

Agus dan Ratna yang masih ada di ambang pintu pun hanya saling pandang, mereka tersenyum melihat putrinya sangat bahagia, mereka melupakan sejenak perjanjian mengerikan yang akan mereka jalani mulai dari sekarang hingga waktunya mereka akan menyerahkan putri mereka sendiri pada makhluk hitam berbulu itu.

***

Desa Regong, Kecamatan Suka Jaya geger. Bahwasanya akhir-akhir ini selama 12 tahun ke belakang beberapa gadis dari desa mereka hilang tiba-tiba.

Diceritakan gadis-gadis itu dibawa oleh makhluk halus sebangsa jin yang sering disebut Genderuwo, makhluk hitam, besar, berbulu, pecinta wanita itu. Dia sering menculik dan memperkosa korbannya, sekitar 12 gadis yang hilang setiap tahunnya di sepanjang 12 tahun terakhir dan itu hanya terjadi jika setiap bulan purnama ada pada puncaknya.

Tahun ke-13 ini baru 11 gadis yang menjadi korban, lantas siapa yang akan menjadi korban selanjutnya di tahun ini?

"Pak, Bu. Irma pulang!" Suara lembut seorang gadis mengejutkan sepasang orang tua itu.

"Irma, kau mengagetkan saja!" kata Ratna menatap anak gadisnya itu dengan rasa keterkejutan luar biasa, Ratna sampai mengelus dadanya yang berdebar, dia takut diskusiannya dengan suaminya tadi didengar oleh putri mereka.

"Maafkan Irma, Bu," sahut Irma dengan tersenyum manis.

"Masuklah, Irma. Kau tak boleh keluar dari rumah malam ini, kau tahu kan di desa ini sering terjadi penculikan gadis-gadis secara misterius?!" peringat Ratna mengingatkan anaknya.

"Iya Bu, Irma tahu itu, tapi kang Tama mengajak aku pentas malam ini, Irma ingin sekali bisa pentas malam ini, Bu," lirih Irma kepalanya menunduk dalam.

"Irma kau dengar ibu! Malam ini kau jangan pergi ke mana-mana dulu, ingat itu, Irma!" peringat ibunya lagi, menekankan setiap perkataan pada anak gadis satu-satunya itu.

Terpopuler

Comments

Idawindiyatiman

Idawindiyatiman

baru tau mau cantik lewat wowo

2021-12-28

1

Ridwan

Ridwan

busyet jin pun Mandang fisik

2021-10-07

2

Nana

Nana

harus nya Nerima apa adanya.
tetanggaku anaknya cacat ga bisa ngpa2 in dr bayi sampe skarng(20thn) ttep sabar .

2021-09-24

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!